Anda di halaman 1dari 20

VEKTOR

Kata vektor berasal dari bahasa latin yang berarti pembawa


(carrier) yang ada hubungannya dengan pergeseran
(displacement)
1. Besaran vektor dan besaran skalar
 Besaran vektor : Besaran fisis yang mempunyai nilai besaran dan
arah
Contoh : gaya, kecepatan , percepatan, momentum.
Impuls, momen gaya , kuat medan listrik dan
kuat medan magnet.
 Besaran skalar : Besaran fisis yang tidak mempunyai arah atau
yang dapat dinyatakan secara tepat hanya oleh sebuah bilangan
saja.
Contoh : jarak, usaha, daya,energi, luas, volume, massa
jenis, potensial listrik, kapasitas listrik,
tekanan. Waktu dan muatan listrik
2. Vektor posisi dan Vektor satuan
 Untuk menunjukkkan letak atau posisi sebuah
titik dibutuhkan sistem koordinat (x-y)
 Jika koordinat P adalah (3,4) maka jarak OP = 5
dan posisi titik acuan O dinyatakan sebagai r(P)
 Vektor satuan adalah vektor tak berdimensi
yang didefinisikan mempunyai besar I dan
menunjuk kesatu arah tertentu.
 Dalam sistem koordinat biasanya digunakan
lambang i, j,k untuk menyatakan vektor satuan
arah sumbu x, y dan z positif berturut-turut
 Vektor A dapat ditulis A= Axi + Ayj + Azk
 Vektor Axi = Hasil kali komponen Ax dengan
vektor satuan i yang letaknya
sejajar dengan sumbux
 Vektor Ayj = Hasil kali komponen Ay dengan
vektor satuan j yang letaknya
sejajar dengan sumbu y
 Vektor Azk = Hasil kali komponen Az dengan
vektor satuan k yang letaknya
sejajar dengan sumbu z
•3.  Komponen Vektor
 Komponen vektor adalah proyeksi vektor pada
garis dalam ruang yang diperoleh dengan
menarik garis tegak lurus vekor ke arah x-y

 = A cos ϴ
Contoh soal ;
1. Sebuah mobil menempuh jarak 20 km
dengan arah 30o keutara terhadap arah
barat. Dengan menganggap sumbu x
menunjukkan arah timur dan sumbu y arah
utara. Carilah komponen x dan y vektor
perpindahan mobil tersebut !
Jawab :
= 20 sin 30o = 10 km

=-20 cos 30o = -17, 32 km


4. Penjumlahan Vektor
a. Metode Geometris
 Penjumlahan vektor dengan metode ini
dilakukan dengan menyatakan vektor dalam
sebuah diagram anak panah
 Panjang anak panah disesuaikan dengan besar
vektor (artinya harus menggunakan skala
dalam penggambarannya)
 Hukum Komutatif : A + B = B + A
 Hukum Assosiatif : D + (E + F) = (D + E) + F
b. Metode Jajaran Genjang
 Penggambaran vektor dilakukan dengan cara
menggambarkan kedua vektor tersebut saling
berimpit pangkalnya sebagai dua sisi yang
berdekatan dari sebuah jajaran genjang
 Nilai penjumlah vektor pada metode jajaran
genjang
 C = Panjang penjumlahan vektor A + B
ϴ = Sudut antara vektor A dan B
•c.  Metode Analitik ( Dua Dimensi )
 Dengan metode, vektor-vektor yang
dijumlahkan, masing-masing diuraikan dalam
komponen-komponen vektor
 Jika R = vektor resultan
Rx = Jumlah total vektor arah sumbu x
Ry = Jumlah total vektor arah sumbu y
Contoh 2
Seorang tukang pos meninggalkan kantor pos
dan berkendaraan sejauh 22 km ke arah utara ke
kota berikutnya. Ia kemudian meneruskan
dengan arah 60o ke selatan dari timur sepanjang
47 km ke kota lainnya. Berapakah perpindahan
nya dari kantor pos?
•  
Jawab ;
Jika P1 = Vektor perpindahan pertama dari tukang pos
P2 = Vektor perpindahan kedua dari tukang pos
P1x = 22 cos 90o = 0
P1y= 22 sin 90o km = 22 km
P2x = + P cos ϴ = = 47 km cos 60o = + 23, 5 km
P2y = - P sin ϴ = - 47 km sin 60o = -40, 7 km
Px = P 1 x + P2 x = 0 km + 23, 5 km = + 23, 5 km
Py = P1 y + P2 y = 22 km + (-40, 7 km) = - 18,7 km
P = + = + = 30 km

tan ϴ = = =-0,7957 ϴ = - 38, 51o


(tanda negatif berarti ϴ = 38, 51o berada di
bawah sumbu x )
5. Selisih Vektor
 Operasi pengurangan vektor dapat dimasukkan
kedalam aljabar dengan mendefinisikan negatif
suatu vektor
-B B
A

-B A
A-B
•6.  Penjumlahan dan selisih Vektor Tiga Dimensi
 Jika terdapat 2 buah vektor tiga dimensi
 Misalnya A =i + +
B=i+ +
 R = Jumlah atau selisih dua vektor A dan B
R = A + B
= ( + )i + ( )j + ( + )k
= i +j+
R = A - B
= ( - )i + ( )j + ( - )k
= i -j-
Contoh 3.
Jika diketahui : A = 7i – 6 j
B = -3i + 12 j
Berapakah A + B dan A – B
Maka A + B =( 7i – 6 j) + ( -3i+ 12 j )
= (7 + (-3)i + ((-6) + 12) j
=4i+6j
Dan A – B = =( 7i – 6 j) - ( -3i+ 12 j )
= (7 - (-3)i + ((-6) - 12) j
= 10 i - 18 j
7. Perkalian Vektor
Operasi perkalian vektor terbagi 3
1. Perkalian vektor dengan skalar
 Hasil perkalian suatu skalar dengan sebuah vektor A =
kA
Arah vektor kA = arah vektor A jika positif dan berlawanan
dengan arah vektor A jika negatif

2.Perkalian titik (Dot Product)


 Perkalian titik vektor A dan ditulis dengan A . B
 Perkalian vektor searah ( sejenis ) menghasilkan nilai 1 :( i .i = j
. j= k . k = 1)
Perkalian vektor yang tidak sejenis (saling tegak lurus )
menghasilkan nilai 0 : ( i .j = j.k = k.i= 0)
3. Perkalian silang ( Cross Product)
Perkalian silang verktor A dan B ditulis sebagai
AxB=C
Arah dari vektor C = tegak lurus pada bidang
yang dibentuk oleh A dan B
Ketentuan perkalian silang
ixi = jxj= kxk =0
i xj=k jxk =i kxi=j
j x i = -k k x j = -i i x k = -j
•  
Contoh soal:
1. Pada sebuah benda bekerja gaya-gaya yang terletak pada bidang xy. Carilah
resultan gaya-gaya tersebut !
Penyelesaian :
F1 = i F1x + jF1y = -30 i
F2 = i F2 x + j F2y = 50 cos 60o i + 50 sin 60o j
F3 = i F3 x + j F3y = 40 cos 30o i - 40 sin 30o j +

R = ( -30+25+20
=

atau
2. Suatu vektor gaya F besarnya 20 N dan
arahnya mengapit sudut 60o dengan sumbu x,
60o dengan sumbu y , berada pada sudut ruang
x+, y+ dan z+. Vektor posisi r besarnya 5 m,
arahnya mengapit sudut 45o dengan sumbu x+,
60o dengan sumbu y + berada dalam sudut
ruang x+, y+ dan z+. Tentukan r.F dan r xF
Jawab :
F = 20 cos 60o i + 20 cos 60o j + 20 cos γ ok
2 2 2
Dari Cos α+ Cos β+ Cos γ = 1
Karena vektor r berada dalam sudut ruang x+ y+ dan z+
jadi F = 10i + 10 j + 10√2 k
Selanjutnya
r = 5 cos 45o i + 5 cos 60o j + 5 cos γ ok

r = 2,5√2 i + 2,5 j + 2,5 k


r. F = 10 . 2,5√2+ 10 . 2,5+ 10√2 .2,5 = 45,7 Nm
rxF=i j k
2,5√2 2,5 2,5
10 10 10√2
= (25√2-25)i + (25-50)j+(25√2-25)k
= 10,4 i -25 j + 10,4 k Nm
3. Diketahui : A = 11 i- 2k
B = 5i + 8 k
Sudut antara kedua vektor
Dari perkalian skalar A.B= AxBx+ AyBy+AzBz
=55 – 16 = 39

Anda mungkin juga menyukai