Anda di halaman 1dari 37

FOUNDATION

ENGINEERING
Lateral Pile”
Meet 4: “

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


HIGHLIGHT TOPIC
WHAT IS LATERAL LOAD PILES?

LENGTH OF PILE

METHOD OF DETERMINE LATERAL PILE CAPACITY

STUDY CASE
WHAT IS LATERAL LOAD PILES?

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


LATERAL LOAD OF PILES

• Beban Angin
• Tekanan Lateral Tanah
• Beban Gelombang Air
• Benturan Kapal
• Beban Gempa
• lain2
TIANG PENDEK & TIANG PANJANG

 Tanah lempung teguh


R=

 Tanah granular
T=

Pada rasio panjang tiang L dibagi R atau T


kurang dari 2, tiang berperilaku kaku
LATERAL CAPACITY
(1)
Beban lateral pada fondasi merupakan masalah

interaksi tanah-struktur dimana


pergeseran fondasi tergantung pada perilaku

tanah dan sebaliknya (Reese, 1993) sehingga


kapasitas lateral tiang dapat ditentukan dengan
mempertimbangkan mekanisme kegagalan:
• Gaya struktur tiang
• Gagal tanah sekitar
• Tiang tidak mampu akibat terlampauinya

pergeseran yang mampu ditanggung


LATERAL CAPACITY
(2)

Beberapa metode analis yang dapat digunakan adalah:

• Metode Broms (1964 a, b, 1965)


• Metode Reese – Matlock (1960)
• Metode p-y (Reese, 1984)
METODE BROMS (1)

Menganggap bahwa tanah telah mencapai nilai ultimit di sepanjang kedalaman tiang.

Keuntungan Metode Broms:


• Dapat digunakan pada tiang panjang maupun pendek
• Dapat digunakan pada kondisi kepala tiang terjepit maupun bebas

Kerugian Metode Broms:


• Hanya berlaku untuk lapisan tanah yang homogen, yaitu tanah lempung saja tau
tanah pasir saja.
METODE BROMS (2)
Metode Broms untuk kondisi Tiang Pendek
Kepala Tiang Bebas (Free Head) untuk tiang pendek (L/T ≤ 2)

(a) Pola keruntuhan tiang pendek dengan kondisi kepala tiang bebas, (b) reaksi momen lentur tiang
pendek kepala tiang , (c) pada tanah lempung
Sumber: Broms, 1964
METODE BROMS (3)
Metode Broms untuk kondisi Tiang Pendek
Kepala Tiang Bebas (Free Head) untuk tiang pendek (L/T ≤ 2)

Pada tanah butir kasar atau pasiran, titik rotasi diasumsikan berada di dekat ujung tiang,
sehingga tegangan yang cukup besar yang bekerja di dekat ujung dapat diganti dengan
sebuah gaya terpusat. Dengan mengambil momen terhadap kaki tiang diperoleh:
Mmax = Hu (e + 15x0)

Momen maksimum pada kedalaman x0, dimana:


 
 
x0 = 0.82 . H
METODE BROMS (4)
Metode Broms untuk kondisi Tiang Pendek
Kepala Tiang Bebas (Free Head) untuk tiang pendek (L/T ≤ 2)

Hubungan diatas dinyatakan dalam chart yang menggunakan suku tak berdimensi L/D
terhadap kapasitas Lateral ultimit seperti terlihat pada Gambar 2.4 dan Gambar 2.5 berikut
ini:

(a) Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang (b) Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang
Pendek pada Tanah Pasir Pendek pada Tanah Lempung
Sumber : Broms, 1964 Sumber: Broms, 1964
METODE BROMS (5)
Metode Broms untuk kondisi Tiang Pendek
Kepala Tiang Bebas (Free Head) untuk tiang pendek (L/T ≤ 2)

Pada tanah lempung, momen maksimum diberikan untuk dua rentang kedalaman, yaitu:
Mmax = Hu (e+1.5B + 0.5x0) untuk 1.5B + x0

Mmax = 2.25.B.Cu.(L-x0)2 untuk L –X0

Dengan harga x0 dinyatakan sebagai berikut:

=
 
METODE BROMS (6)

Metode Broms untuk kondisi Tiang Pendek Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head)

(a) Pola Keruntuhan Tiang (b) Reaksi Tanah dan (c) Reaksi Tanah dan
Pendek – Kepala Tiang Momen Lentur Tiang Momen Lentur Tiang
Terjepit Pendek – Kepala Tiang Pendek – Kepala Tiang
Terjepit pada Tanah Pasir Terjepit pada Tanah
Lempung
METODE BROMS (7)

Metode Broms untuk kondisi Tiang Pendek Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head)

Pada tanah pasir maka kapasitas lateral dan momen maksimum dinyatakan sebagai berikut:
Hu = 1.5 γ1 . L2. B. Kp

Mmax = γ1 . L3 . B . Kp

Pada tanah lempung maka kapasitas lateral dan momen maksimum dinyatakan sebagai berikut:
Hu = 9 . Cu . B (L – 15.D)

Mmax = 4.5 Cu . B (L2 – 2.25 D2)


METODE BROMS (8)

Metode Broms untuk kondisi Tiang Pendek Kepala Tiang Bebas (Free Head)

Perlawanan Tanah dan Momen Lentur Tiang Panjang – Kepala Tiang bebas
(a) Pada Tanah Pasir (b) Pada Tanah Lempung
METODE BROMS (9)

Metode Broms untuk kondisi Tiang Panjang Kepala Tiang Bebas (Free Head)

Pada tanah pasir, karena momen maksimum terletak pada titik dengan gaya geser sama
dengan nol, maka momen maksimum dan gaya ultimit lateral dapat dihitung sebagai berikut:

 
Mmax = Hmax (e + 0.67 . X0)

X0 = 0.82 [

Hu =
METODE BROMS (10)

Metode Broms untuk kondisi Tiang Panjang Kepala Tiang Bebas (Free Head)

 Dimana Mu adalah momen kapasitas ultimit dari penampang tiang. Nilai Hu dapat

dihitung dengan menggunakan chart hubungan antara terhadap nilai . Untuk

tanah lempung maka digunakan persamaan seperti pada tiang pendek yaitu M max

= Hu . (e +1.5 D + 0.5. x0) dimana nilai x0 = . Dengan mengetahui nilai maka nilai
dapat ditentukan dari grafik
METODE BROMS (11)

Metode Broms untuk kondisi Tiang Panjang Kepala Tiang Bebas (Free Head)

(a) Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang (b) Kapasitas Lateral Ultimit untuk Tiang
Panjang pada Tanah Pasir Panjang pada Tanah Lempung
METODE BROMS (12)

Metode Broms untuk kondisi Tiang Panjang Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head)

Perlawanan Tanah dan Momen Lentur Tiang Panjang – Kepala Tiang Terjepit
(a) Pada Tanah Pasir (b) Pada Tanah Lempung
METODE BROMS (13)

Metode Broms untuk kondisi Tiang Panjang Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head)

 Momen maksimum dan gaya ultimit lateral dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:
Mmax = Hmax (e + 0.67 x0)

Hu =

X0 = 0.82 [
METODE BROMS (14)

Metode Broms untuk kondisi Tiang Panjang Kepala Tiang Terjepit (Fixed Head)

 S

Dengan nilai x0 = . Untuk perhitungan kapasitas lateral ultimit, maka untuk kondisi kepala
tiang terjepit,
METODE REESE & MATLOCK (1)

• Dengan pendekatan modulus subgrade reaction dengan asumsi tanah bekerja


seperti pegas elastis yang tidak saling berkaitan dengan lapisan di sekitarnya.
• Dapat menggabungkan lapisan tanah yang tidak seragam sebagai variasi nilai
subgrade reaction terhadap kedalaman
• Tidak dapat memodelkan kontinuitas tanah
• Analisanya cenderung hanya pada defleksi ijin dan ukuran tiang bukan pada
properties tanah yang unik
METODE REESE & MATLOCK (2)

Fungsi persamaan yang menggambarkan perilaku tiang dapat diperlihatkan


melalui persamaan berikut y = f (x, T, L, kh, EI, P, M)
METODE REESE & MATLOCK (3)

Efek dari beban lateral P pada deformasi y a dan efek dari momen M pada

deformasi yb dapat ditentukan secara terpisah dengan total defleksi y x pada


kedalaman x yang dinyatakan sebagai berikut:

y x = ya + y b
METODE REESE & MATLOCK (4)
y = f (x, T, L, kh, EI, P, M)
Dari persamaan di atas digunakan untuk menghitung defleksi yx , momen Mx, slope Sx,
gaya geser Vx, dan reaksi tanah px
y  x = yA + yB = Ay + By

M
  x = MA + MB = Am + Bm
S
  x = SA + SB = As + Bs

 Vx = VA + VB = Av Qg+ Bv

p
  x = pA + pB = Ap + Bp
METODE REESE & MATLOCK (5)

Koefisien A untuk tiang panjang (Zmax ≥5) kondisi kepala tiang bebas
(R.J Wood et al. 1972)
METODE REESE & MATLOCK (6)

Koefisien B untuk tiang panjang (Zmax ≥5) kondisi kepala tiang bebas
(R.J Wood et al. 1972)
METODE REESE & MATLOCK (7)

Kepala tiang Terjepit (Fixed Head)


Nilai slope (putaran sudut) kepala tiang adalah nol.
 Sx = SA + SB = As + By

Dengan mengambil harga As dan Bs , dari table Koef A dan B maka untuk x = 0

diperoleh :
 = -

 𝑀 =− 0.93( 𝐻 .𝑇)
STUDY CASE (1)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


STUDY CASE (1)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


STUDY CASE (1)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


STUDY CASE (1)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


STUDY CASE (1)
Metode Broms  
Hu = =

 Dik : N = 10  φ =30°  Kp = tan2(45 +


 
Hu =
γ = 18 kN/m3
Mx = 203 kN.m
EI = 2.5 x 104 kN/m2
 
Hu =

 
Hu =

Mmax = γdL3 Kp
 
Hu =

= 18. 0.25 . 25 . 3
2

 
Hall =
= 2,1 x 105 kN.m

 Tiang Panjang
Jarak momen max

X = 0.82

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


STUDY CASE (2)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


STUDY CASE (2)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


STUDY CASE (2)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


THANKYOU!

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

Anda mungkin juga menyukai