Anda di halaman 1dari 35

KOLOID

STANDAR KOMPETENSI

Memahami
koloid ,
suspensi, dan
larutan sejati
Hal.: 2 koloid Adaptif
KOMPETENSI DASAR

Mengidentifikasi
koloid,suspensi dan larutan
sejati

Membedakan macam dan


sifat koloid

Menerapkan sistem koloid


dalam kehidupan

Hal.: 3 koloid Adaptif


TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat membedakan suspensi kasar , larutan sejati


dan koloid berdasarkn data pengamatan ( efek Tyndall,
homogen/heterogen dan penyaringan)
2. Siswa dapat mengelompokkan jenis koloid berdasarkan
fase terdispersi dan fase pendispersi
3. Siswa dapat mendeskripsikan jenis koloid
4. Siswa dapat menjelaskan proses pembuatn koloid

Hal.: 4 koloid Adaptif


SISTEM DISPERSI

 Sistem dispersi atau koloid merupakan bagian dari


campuran yang memiliki sifat khas karena memiliki
ukuran partikel dengan diameter antara 1 -100 nm.Untuk
itu kita tinjau kembali pembagian campuran,
sebagaimana ditampilkan dalam bentuk Tabel 1

Hal.: 5 koloid Adaptif


TABEL 1 PEMISAHAN CAMPURAN

No Larutan Koloid Suspensi


1. Ukuran partikel Ukuran partikel Ukuran partikel
< 1 nm 1 nm s.d 100 nm > 100 nm

2. Jernih Tidak jernih Tidak jernih


3. Satu fase Dua fase Dua fase
4. Tidak dapat disaring Hanya dapat disaring Dapat disaring
dengan
menggunakan
ultrafiltrasi
5. Tidak memisah jika Tidak memisah Memisah jika
didiamkan jika didiamkan didiamkan

Hal.: 6 koloid Adaptif


CONTOH CAMPURAN

 Secara kasat mata, contoh larutan yang mudah kita lihat


seperti, larutan garam dapur, gula, cuka dan lainnya,
sedangkan koloid misalnya sabun, susu,mentega, agar-
agar, cat dan lain- lain. Untuk suspensi seperti campuran
tepung beras dengan air,minyak dengan air.

Hal.: 7 koloid Adaptif


LANJUTAN

contoh campuran

Hal.: 8 koloid Adaptif


GAMBAR MACAM - MACAM KOLOID

macam-macam koloid

Hal.: 9 koloid Adaptif


MACAM - MACAM KOLOID

 Sistem koloid terdiri dari dua fase, yaitu fasa dispersi dan medium
pendispersi. Kedua fasa tersebut, dapat berwujud zat cair, zat padat
atau berwujud gas.

 Berdasarkan hubungan antar fase dispersi dan medium dispersi, maka


koloid dapat kita kelompokan

1. Koloid yang dibentuk oleh fasa terdispersinya gas dalam medium


pendispersinya cair adalah buih atau busa. Contoh untuk koloid ini
adalah putih telur yang dikocok dengan kecepatan tinggi.

Hal.: 10 koloid Adaptif


LANJUTAN

B. Buih atau busa padat adalah jenis koloid yang fasa terdispersinya

gas dan medium pendispersinya padat, jenis koloid ini dapat berupa

batu apung dan karet busa.

C. Koloid dengan fasa terdispersi cair dan medium pendispersinya

gas dikenal dengan aerosol cair. Contoh koloid ini adalah kabut, awan,

pengeras rambut (hair spray) dan parfum semprot.

Hal.: 11 koloid Adaptif


LANJUTAN

D. Emulsi merupakan jenis koloid yang dibentuk oleh fasa terdispersi cair

di dalam medium pendispersi cair. Emulsi dapat kita temukan seperti

susu, santan, mayonaise dan minyak ikan.

E. Koloid yang disusun oleh fasa terdispersi cair dalam medium

pendispersi padat disebut dengan emulsi padat atau gel. Koloid ini

sering kita jumpai dalam keju, mentega, jeli, semir padat ataupun lem

padat.

Hal.: 12 koloid Adaptif


LANJUTAN

F. Aerosol padat merupakan yang disusun oleh fasa terdispersi padat

dengan medium dispersinya berupa gas. Contohnya asap dan debu di

udara.

G. Sol merupakan koloid yang fasa terdispersinya berwujud padat

dengan medium pendispersinya berwujud cair. Sol paling banyak kita

jumpai seperti, agar- agar panas, cat, kanji, putih telur, sol emas, sol

belerang, lem dan lumpur.

Hal.: 13 koloid Adaptif


LANJUTAN

H. Jenis koloid yang terakhir adalah koloid yang memiliki fasa terdispersi

dan medium pendispersinya zat padat, jenis koloid ini disebut dengan

sol padat. Contoh sol padat adalah; batuan berwarna, gelas berwarna,

tanah, perunggu, kuningan dan lain- lain.

Hal.: 14 koloid Adaptif


SIFAT-SIFAT KOLOID

 Berdasarkan ukuran partikel dari fasa terdispersi yang spesifik dan medium
pendispersi yang beragam, maka koloid memiliki beberapa sifat utama
yaitu :

1. Sistem koloid menunjukan adanya gerak Brown yaitu pergerakan yang


tidak teratur (zig-zag) dari partikel- partikel koloid, gerakan diamati oleh
Robert Brown. Gerakan ini terjadi secara terus menerus akibat dari
tumbukan yang tidak seimbang antara medium koloid dengan partikel
koloid. Gerak Brown dapat menstabilkan sistem koloid atau mencegah
terjadinya pengendapan. Gerakan ini hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop

Hal.: 15 koloid Adaptif


GAMBAR

Gambar 11.3 Robert Gambar 11.4 Gerak


Brown Brown

Hal.: 16 koloid Adaptif


EFEK TYNDALL
2. Efek Tyndall merupakan
penghamburan cahaya oleh
partikel- partikel yang terdapat
dalam sistem koloid sehingga
berkas cahaya dapat dilihat jelas
walaupun partikelnya tidak tampak
dan efek ini diamati oleh John
Tyndall. Dalam kehidupan sehari -
hari efek Tyndal dapat diamati
pada langit yang berwarna biru di
siang hari karena adanya pantulan
cahaya dari partikel koloid diudara.
John Tyndall

Hal.: 17 koloid Adaptif


LANJUTAN

Hal.: 18 koloid Adaptif


LANJUTAN SIFAT KOLOID

3. Koagulasi koloid adalah pengumpulan dan penggumpalan partikel-


partikel koloid. Peristiwa koagulasi terjadi pada kehidupan tanah liat
atau lumpur terkoagulasi karena adanya elektrolit air laut. Proses
koagulasi dari karet juga terjadi karena adanya penambahan asam
formiat kadalam lateks. Demikian pula halnya dengan lumpur koloid
dapat dikoagulasikan dengan tawas yang bermuatan.

Hal.: 19 koloid Adaptif


LANJUTAN
4. Sistem koloid juga memiliki daya
adsorbsi yang kuat untuk menarik
ion atau muatan listrik dan molekul
netral. Hal ini disebabkan karena
partikel koloid memiliki permukaan
yang sangat luas. Misalnya proses
penyerapan air oleh kapur tulis,
sol Fe(OH)3 dalam air mngandung
ion Fe3+ yang diadsorbsi.
Sedangkan untuk yang bermuatan Adsorbsi ion oleh koloid
negatif adalah molekul As2S3, ion
S²⁻] yang diadsorbsi.
Pemanfaatan sifat adsorbsi dari
koloid antara lain dalam
penjernihan air, misalnya
penggunaan tawas untuk
mengikat kotoran atau zat warna
dari tanah
Hal.: 20 koloid Adaptif
LANJUTAN

5. Sistem koloid yang bermuatan


dapat ditarik oleh elektroda
yang dialiri oleh arus listrik
searah. Untuk koloid yang
bermuatan negatif bergerak
menuju anoda yaitu elektroda
positif dan koloid yang
bermuatan positif bergerak Sistem koloid yang bermuatan

menuju katoda atau elektroda


negatif

Hal.: 21 koloid Adaptif


SISTEM KOLOID

Berdasarkan affinitas partikel- partikel fase dispersi terhadap medium


dispersi, maka terdapat dua macam sistem koloid:

A. Koloid Liofil (suka cairan) : adalah koloid yang memiliki gaya tarik
menarik yang kuat antara partikel - partikel terdispersi dengan medium
pendispersi. Medium pendispersi dalam liofil sering disebut juga
dengan hidrofil. Partikel koloid juga dapat mengadsorbsi molekul
cairan sehingga terbentuk selubung disekeliling partikel koloid.
Keberadaan selubung inilah yang menyebabkan koloid liofil lebih
stabil.

Hal.: 22 koloid Adaptif


LANJUTAN

B. Koloid Liofob (takut cairan): adalah koloid yang memiliki gaya tarik

menarik yang lemah antara Partikel- partikel terdispersi dengan

medium pendispersi. Medium pendispersinya sering disebut dengan

hidrofob. Pertikel- partikel koloid tidak dapat mengadsorbsi pelarutnya

sehingga koloid ini kurang stabil dan dapat dengan mudah

terkoagulasikan dengan penambahan elektrolit.

Hal.: 23 koloid Adaptif


LANJUTAN

C. Koloid pelindung adalah koloid yang dapat melindung koloid lain agar

tidak terkoagulasikan.

Contoh menarik adalah penambahan koloid liofil ke dalam liofob,

dimana koloid liofob terbungkus tidak mengumpul, seperti pembuatan

es krim agar tidak menggumpal ditambahkan gelatin. Demikian pula

halnya dengan cat dan tinta memiliki koloid pelindung agar tidak

mengendap atau menggumpal.

Hal.: 24 koloid Adaptif


PERBEDAAN SOL LIOFIL DAN SOL
LIOFOB
Sifat sifat Sol liofil Sol liofob
Pembuatan Dapat dibuat Tidak dapat dibuat
langsung dengan langsung dengan
mencampurkan fase mencampurkan fase
terdispersi kedalam terdispersi kedalam
fase pendispersi fase pendispersi
Muatan partikel Mempunyai muatan Mempunyai muatan
kecil atau tidak positif atau negatif
bermuatan
Adsorpsi medium Partikel partikel sol Partikel partikel sol
pendispersi liofil mengadsorpsi liofob tidak
medium dispersi mengadsorpsi
medium dispersi

Hal.: 25 koloid Adaptif


PEMBUATAN KOLOID

Koloid dapat dibuat dengan dua


cara yaitu mengubah partikel-
partikel larutan menjadi partikel
koloid atau kondensasi dan
memperkecil partikel suspensi
menjadi partikel koloid atau
dispersi, perhatikan bagan pada
Gambar 11.9.

Gambar 11.9 Pembuatan


koloid

Hal.: 26 koloid Adaptif


CARA KONDENSASI
Cara Kondensasi, yaitu dengan jalan mengubah Partikel- partikel
larutan sejati yang terdiri dari Molekul- molekul atau ion- ion menjadi
partikel- partikel koloid dengan beberapa teknik:

1. Reaksi redoks
2 H2S(g) + SO2(g) → 2 H2O(l) + 3 S (koloid)

2. Reaksi hidrolisis (penambahan molekul air)


FeCl2(aq) + 3 H2O(l) →Fe(OH)3(koloid) + 3 HCl(aq)

3. Dekomposisi
2 H3AsO3(aq) + 3 H2S(aq) →As2S3(koloid) + 6 H2O(l)

4. Pergantian pelarut (metatesis)


AgNO3(aq) + HCl(aq) →AgCl(koloid) + HNO3(aq)

Hal.: 27 koloid Adaptif


CARA DISPERSI

Cara Dispersi yaitu dengan jalan mengubah


partikel- partikel kasar menjadi partikel-
partikel koloid, tiga teknik dapat
dipergunakan seperti mekanik, peptipasi dan
teknik busur Bredig.

Hal.: 28 koloid Adaptif


TEKNIK MEKANIK

Cara ini mengandalkan penghalusan partikel kasar menjadi

partikel koloid, selanjutnya ditambahkan ke dalam medium

pendispersinya. Cara ini dipergunakan untuk membuat sol

belerang dengan medium pendispersi air.

Hal.: 29 koloid Adaptif


PEPTIPASI

Peptipasi adalah Pemecahan partikel kasar menjadi partikel

koloid, pemecahan dilakukan dengan penambahan molekul

spesifik, seperti agar-agar dengan air, nitroselulosa dengan

aseton, Al(OH)3 dengan Al(Cl)3 dan endapan NiS ditambahkan

dengan H2S.

Hal.: 30 koloid Adaptif


TEKNIK BUSUR BREDIG

Teknik ini digunakan untuk membuat sel logam, logam yang akan
diubah ke dalam bentuk koloid diletakkan sebagai elektroda dalam
medium pendispersinya dan dialiri oleh arus listrik. Atom - atom
logam akan terpecah dan masuk ke dalam medium pendispersinya.

Gambar Teknik Busur Bredig

Hal.: 31 koloid Adaptif


PEMISAHAN KOLOID

Pemisahan koloid:

Dialisis adalah pemurnian medium


pendispersi dari elektrolit, dengan cara
penyaringan koloid dengan menggunakan
kertas perkamen atau membran yang
ditempatkan di dalam air yang mengalir.

Mula - mula koloid dimasukkan dalam


kantong yang berselaput semipermiabel
kemudian dimasukkan dalam air sehingga ion Gambar Dialisis

pengganggu menembus kantong sedang


partikel koloid tetap berada di kantong.

Hal.: 32 koloid Adaptif


LANJUTAN

b. Elektroforesis: proses pemisahan koloid

yang bermuatan dengan bantuan arus listrik.

Partikel- partikel yang positif akan menuju

katoda dan yang negatif akan menuju anoda.

Hal.: 33 koloid Adaptif


KOLOID ASOSIASI
Sabun dan deterjen merupakan
koloid asosiasi dengan air, dimana sabun
atau deterjen memiliki dua gugus yang
bersifat polar (bagian kepala) dan non
polar (bagian ekor) perhatikan Gambar
11.13. Bagian kepala merupakan gugus
polar yang bersifat hidrofil (suka air) dan
bagian ekor merupakan gugus hidrofob
(takut air). Jika sabun larut dalam air,
molekul sabun akan berasosiasi, gugus
Gambar koloid asosiasi nonpolar dapat berinteraksi dengan
kotoran (bersifat nonpolar) yang
selanjutnya didispersikan ke dalam air.

Hal.: 34 koloid Adaptif


AKHIR

“Terima Kasih”

Penyusun
Evlin Suzanna P. S.Pd

SMK Negeri 1 Balikpapan

Hal.: 35 koloid Adaptif

Anda mungkin juga menyukai