Abraham Maslow menyatakan jika Robert Jefrey Stenberg,menyatakan
cinta merupakan proses aktualisasi cinta sebagai sebuah cerita kehidupan diri yang mana dapat membuat yang ditulis seseorang. Peristiwa orangmelahirkan beragam tindakan- terkait karakter pribadi, minat, dan tindakan yang kreatif dan produktif. perasaan seseorang kepada sebuah Dengan adanya cinta, maka hubungan. Teori Stenberg yang seseorang akan mendapatkan sangat tekenal adalah mengenai kebahagiaan jika mmapu segitiga cinta yang mana di dalamnya membahagiakan orang lain yang menjelaskan tentang: dicintainya. 1. Keintiman. 2. Gairah. 3. Komitmen. Perkawinan
– Secara hukum, dinyatakan dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 1/1974, bab I, pasal 1 bahwa “Perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Memilih pasangan
– Stimulus-Value-Role Theory (Murstein dalam Bird & Melville),
seseorang biasanya pertama kali tertarik pada calon pasangan melalui penampilan fisik, kedudukan sosial, reputasi, cara berpakaian, dan sebagainya. Kemudian ia mulai mencari kecocokan dalam hal nilai dan sikap terhadap agama, keyakinan, politik, pendidikan, prestasi, isu lingkungan, dan sebagainya. – Exchange Theory, pemilihan pasangan juga dapat berlangsung dengan menilai seberapa besar keunggulan dan seberapa kecil kekurangan yang ada pada pasangan dan hubungan yang akan dibina. Enam hal yang biasanya dinilai adalah kasih sayang, status, informasi, uang, harta, dan sikap melayani. (Foa & Foa dalam Bird & Melville). – Interpersonal Process Theory, mengatakan bahwa proses interaksi yang dilalui dan keterbukaan pasangan juga penting dalam pemilihan pasangan (Cate & Lloyd, dalam Bird & Melvill). Hubungan dalam Pernikahan
Terdapat 5 tahap perkembangan dalam kehidupan pernikahan menurut Dawn. J.
Tahap Kedua: Tahap Ketiga : Tahap Pertama: Disappointment Knowledge and Romantic Love or Distress Awarness
Pasangan suami istri kerap saling
menyalahkan, memiliki rasa Pasangan suami istri lebih pasangan suami istri merasakan amarah dan kecewa pada memahami bagaimana posisi gelora cinta yang menggebu-gebu. pasangan, berusaha menang dan diri pasangannya. atau lebih benar dari pasangannya. Tahap Keempat: Tahap Kelima: Transformation Real Love
Pada tahap ini waktu pasangan
Suami- istri akan mencoba tingkah suami istri seolah digunakan untuk laku yang berkenan di hati saling memberikan perhatian satu pasangannya. sama lain. Penyesuaian Diri dan Pertumbuhan dalam Pernikahan Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam hidup yang pasti diwarnai oleh perubahan. Perubahan yang terjadi dalam pernikahan banyak terkait dengan terbentuknya relasi baru sebagai satu kesatuan serta terbentuknya hubungan antar keluarga ke dua pihak.
Pada dasarnya, diperlukan penyesuaian diri dalam sebuah pernikahan,
yang mencakup perubahan diri sendiri dan perubahan lingkungan. Bila hanya mengharap pihak pasangan yang berubah, berarti kita belum melakukan penyesuaian. Perceraian dan Pernikahan Kembali
Perceraian adalah berakhirnya suatu pernikahan . Saat
kedua pasangan tak ingin melanjutkan kehidupan pernikahannya, mereka bisa meminta pemerintah untuk dipisahkan.
Faktor penyebab perceraian antara lain sebagai berikut :
Ketidakharmonisan Krisis Moral dan dalam Rumah Perzinahan Akhlak Tangga
Pernikahan Tanpa Adanya Masalah - Masalah
Cinta dalam Perkawinan Selanjutnya
Menikah kembali setelah perceraian mungkin
menjadi keputusan yang membingungkan untuk diambil. Karena orang akan mencoba untuk menghindari semua kesalahan yang terjadi dalam pernikahan sebelumnya dan mereka tidak yakin mereka bisa memperbaiki masalah yang dialami. Alternatif Selain Pernikahan – Ada beberapa faktor yang menjadi alasan seseorang memilih untuk tidak menikah atau masih tetap lajang Perkembangan jaman Perubahan gaya hidup Kesibukan pekerjaan yang menyita waktu Belum bertemu dengan pujaan hati yang cocok Biaya hidup yang tinggi Perceraian yang kian marak Peran Pernikahan dan Cinta dalam Kehidupan Sehari-hari dan Kesehatan Mental
– Harus saling berkomunikasi atau berbicara apabila ada
masalah – Saling percaya satu sama lain – Saling menghormati – Bisa mengendalikan emosi – Harus menghargai tugas dan tanggung jawab – Saling berkomitmen untuk pemecahan masalah TERIMAKASIH ^^