Anda di halaman 1dari 23

JIHAD DALAM

ISLAM
Adinda Jasmine Ariestyadi
Aldila Luthfi Asmarashika
Azka Apriliansyah
Oktavia Putri Dzakiya Pamungkas

XII MIPA 3

Pembimbing :
H. Ahmad Ansori, Sag. M.Pd.I
Dasar dalam Macam -
Pengertian Al-Qur ’an Makna Macam
dan Hadis

Perlakuan
Etika perang
Islam
Tujuan Hukum dan masalah
terhadap
PETA Jihad Bersenjata
Ahl al
-Dzimmah
KONSEP
berasal dari kata
“jahada” atau
”jahdun” (‫ ) َج ْهـ ٌد‬yang
berarti “usaha” atau Secara Bahasa
“juhdun” (‫ ُ ْجهٌدـ‬  ) yang memilki arti
berarti kekuatan. mengerahkan segala
kekuatan dan
kemampuan untuk
membela diri & musuh

PA IT U Menurut istilah
A ?
A D ” ulama fikih
“JIH adalah perjuangan
melawan orang kafir
untuk tegaknya agama
islam
Pelaku Jihad d
isebut
“mujahid”, be
rasal dari kata
ijtihad berarti
upaya sungguh
sungguh denga -
n mengerahkan
segala kemamp Dengan demikian Jihad
uan untuk
mengambil kes berarti upaya sungguh-
impulan atau
keputusan huk sungguholeh seorang
um dari teks
muslim untuk melawan
agama.
kejahatan & kebatilan,
mulai dari dalam jiwa
akibat bisikan dan godaan

PA IT U setan, serta upaya


A ?
memberantaskan
A D ” kejahatan dan
“JIH kemungkaran dalam
masyarakat melalui
dakwah, argumentasi,
maupun perang
DASAR JIHAD DALAM
Al-Qur’an & Hadis
‫ٱجتَبَىٰك ُْم َو َما َج َع َل َعل َيْك ُْم ِفى‬ ْ ‫َو َٰج ِه ُدوا۟ ِفى ٱلل ّ َ ِه َح َّقجِ َها ِد ِهۦ ۚ ُه َو‬
َ
‫ين ِمن‬ َ ‫يم ۚ ُه َو َس َّمىٰك ُُم ٱل ُْم ْسلِ ِم‬ َ َٰ ْ ‫ين ِم ْن َح َر ٍج ۚ ِ ّمل ّ َ َة أ‬
‫ه‬ ِ ‫ر‬ْ ‫ب‬ ‫إ‬
ِ ‫ُم‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫ب‬
ِ ِ ‫ٱلد‬ِّ
‫ٓاء َعل َى‬ َ ‫يدا َعل َيْك ُْم َوتَك ُونُو ۟ا ُش َه َد‬ ً ‫ول َش ِه‬ ُ ‫ٱلر ُس‬َّ ‫ُون‬ َ ‫َقبْ ُل َو ِفى َٰه َذا لِيَك‬
ۖ ‫ٱعتَ ِص ُموا۟ ِبٱلل ّ َ ِه ُه َو َم ْول َىٰك ُْم‬
ْ ‫ٱلصل َٰو َة َو َءاتُوا۟ ٱل َّزك َٰو َة َو‬
َّ ۟‫يموا‬ ُ ‫ٱلن ّ َِاس ۚ َفأ َ ِق‬
ُ ‫َف ِن ْع َم ٱل َْم ْول َٰى َو ِن ْع َم ٱلن ّ َِص‬
‫ير‬

Dan berjihadlah kamu pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia
telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam
agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah)
QS. Al-Hajj
telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) (22) : 78
dalam (Al Quran) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya
kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia, maka dirikanlah sembahyang,
tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong.
‫عل َٰى أ َ ْن تُ ْش ِر َك ِبي َما ل َيْ َسل ََك ِب ِه‬ َ ‫اه َدا َك‬ َ ‫و َ ِإ ْن َج‬
ُّ ‫احبْ ُه َما ِفي‬
ۖ ‫الدنْيَا َم ْع ُروفًا‬ ِ ‫ِعل ْمٌ َفل َا تُ ِط ْع ُه َما ۖ َو َص‬
‫اب ِإل ََّي ۚ ثُ ّمَ ِإل ََّي َم ْرجِ ُعك ُْم‬ ‫ن‬َ ‫يل م ْن أ‬
َ َ َ َ ‫َواتَّ ِب ْع َس ِب‬
َ ‫َفأُن َ ِبّئُك ُْم ِب َما كُنْتُ ْم تَ ْع َمل‬
‫ُون‬
QS. Al-LUQMAN
(31) : 15 Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan
orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu,
maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
Hadis Jihad merupakan
sikap dan tindakan tegas
dalam memegang
keyakinan terhadap
keesaan Allah

Dari Ibn ‘Umar, Rasulullah saw bersabda, “Saya diutus dengan pedang,
hingga Allah disembah tiada serikat bagi-Nya, dan rezkiku dijadikan di
bawah naungan tombak, kehinaan bagi siapa yang menyalahi perintahku,
dan siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk kepada kaum
tersebut.” (HR. Ahmad )
Jihad bukan demi
meraih kesenangan dan
kebanggaan dunia, serta
rasa puas menundukan
lawan

Dari Abu Hurairah bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah, “Wahai
Rasulullah, seorang ingin berjihad di jalan Allah, mencari kesenangan dunia.”
Rasulullah berkata, “Ia tidak dapat pahala,” para sahabat membesar-besarkan
peristiwa tersebut dan berkata kepada pemuda tadi, kembalilah bertanya kepada
Rasulullah Saw., mungkin Anda salah paham. Ia berkata, “Wahai Rasulullah, seorang
ingin berjihad di jalan Allah mencari kesenangan/keuntungan dunia. Rasulullah
menjawab, “Ia tidak dapat pahala, para sahabat berkata lagi, “Kembalilah (bertanya)
kepada Rasulullah saw!” Rasulullah menjawab pada kali yang ketiga, “Ia tidak dapat
pahala.”
`
Makna Jihad
Umumnya jihad cenderung diartikan sebagai perang fisik/bersenjata. Setiap mukmin
diperintahkan untuk berjihad, bukan sekadar jihad, tetapi dengan sebenar-benarnya jihad
(haqqa jihâdih/ Q.S. Al-Hajj(22) : 78). Memang ada saat-saat setiap Muslim wajib
berperang yaitu di saat musuh menyerang (QS. Al-Anfâl(8): 15, 16, 45), atau ada perintah
penguasa tertinggi (imâm) untuk berperang sebagai konsekuensi dari taat kepada ulil
amri (QS. Annisa(4): 59), dan di saat kecakapan seseorang dibutuhkan dalam peperangan.
Di antara ayat-ayat Makkiyyah yang berbicara tentang jihad yaitu:

َ ‫ت ۗ ِإ َّن ِفى َٰذلِ َك َل َءايَ ًة ِل ّ َق ْو ٍم يَتَ َفك ّ َ ُر‬


‫ون‬ ِ ‫ب َو ِمن ك ّ ُِلٱلثَّ َم َٰر‬ ْ َ ‫يل َوٱل ْأ‬
َ َٰ ‫عن‬ َ ‫ون َوٱلن ّ َِخ‬
َ ُ‫تلَك ُم ِب ِه ٱل َّز ْر َع َوٱل َّزيْت‬
ُ ‫يُنۢ ِب‬

“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, yang demikian itu benar-
benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.”

QS. Al-Nahl(16) : 11 yang menjelaskan tentang mereka yang berhijrah setelah mengalami berbagai
cobaan dan penderitaan, yaitu para sahabat yang terpaksa berhijrah ke Habasyah saat Nabi dan para
sahabatnya masih berada di Mekkah. Surah al-Nahl disepakati oleh para ulama sebagai surah
makkiyah yang turun sebelum Nabi berhijrah. Pada ayat tersebut mereka digambarkan sebagai orang-
orang yang jâhadû wa shabarû. Kata jâhadû di sini tidak berarti perang, tetapi berupaya sungguh-
sungguh dalam menyampaikan dakwah dan menanggung beban penderitaan sebagai akibat darinya.
M
A
Pakar bahasa al-Qur` C J
an, Raghib al-
Ashfahani, menyebutk
an tiga bentuk A I
jihad, yaitu: jihad mel
yang nyata, jihad mela
awan musuh M H
wan setan, dan
jihad melawan hawa
nafsu. - A
Menurut Ibnu Qayyim M D
Al Jauziyah ada
4 tingkatan yakni, jiha
d melawan hawa A
nafsu, jihad melawan
melawan orang-oran
setan, jihad C
g kafir dan jihad
melawan orang-oran
g munafik. A
M
Berikut pembahasan tentang macam-macam jihad diantaranya :

• Jihad melawan hawa nafsu


Jihad melawan hawa nafsu penting dilakukan, sebab jiwa manusia memiliki kecenderungan
kepada keburukan yang dapat merusak kebahagiaan seseorang, dan itu tidak mudah dilakukan,
sebab hawa nafsu ibarat musuh dalam selimut, seperti dikatakan Imam al-Ghazali, hawa nafsu
adalah musuh yang dicintai, sebab ia selalu mendorong kepada kesenangan yang berakibat
melalaikan.
Jihad melawan hawa nafsu dapat dilakukan dengan:
1. Mempelajari petunjuk-petunjuk agama yang dapat mengantarkan jiwa kepada
keberuntungan dan kebahagiaan
2. Mengamalkan apa yang ia telah ketahui
3. Mengajak orang lain untuk mengikuti petunjuk agama.
 
• Jihad melawan setan
Jihad melawan setan, berupa upaya menolak segala bentuk keraguan yang menerpa
keimanan seseorang dan menolak segala bentuk keinginan dan dorongan hawa nafsu.
Keduanya dapat dilakukan dengan berbekal pada keyakinan yang teguh dan
kesabaran.

• Jihad melawan orang-orang kafir dan orang munafik


Selain jihad melawan hawa nafsu dan setan, jihad lain yang yang secara tegas disebut
obyeknya dalam Qur’an adalah Jihad melawan orang-orang kafir.

‫ير‬ ‫عل َيْ ِه ْم ۚ َو َمأ ْ َوىٰ ُه ْم َج َهن ّ َُم ۖ َو ِبئْ َ ٱ‬


ُ ‫سل َْم ِص‬ َ ‫غل ُْظ‬ َ ‫يَٰٓأَيُّ َها ٱلن َّ ِب ُّى َٰج ِه ِد ٱلْكُفّ ََار َوٱل ُْمن َٰ ِف ِق‬
ْ ‫ين َوٱ‬
"Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap
keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-
buruknya tempat kembali."

 
 
`
Tujuan Jihad
Jihad di dalam Islam memiliki tujuan yang agung dan luhur, jihad juga mendapat tempat
yang mulia, bahkan jihad adalah puncak amalan tertinggi, berniat untuk berjihad adalah
tanda keimanan, pembeda antara muslim dan munafik, dan dan hari ini jihad menjadi
kewajiban yang hilang dalam kehidupan kaum muslimin. Bukan karena tidak adanya
jihad, tapi umat Islam tidak memandang jihad sebagai solusi dari masalah umat yang
kehilangan kemuliaan. Tujuan-tujuan jihad yang ditetapkan dalam Islam, adalah upaya
agar menjaga agar jihad ini tetap berjalan di jalur yang benar dan menutup peluang bagi
orang-orang yang ingin menyelewengkan jihad dari tujuan yang telah ditetapkan Allah
SWT. Di antara tujuan jihad adalah :
J
T
I
1. Melawan Agresi Musuh U
H
Islam J
2. Membebaskan Manusia dan A
U
Menyebarkan Keadilan D
3. Mencegah Terjadinya A
Fitnah dan Menjaga Akidah N
4. Menjaga Wibawa Negara
Islam
Hukum Jihad

Berjihad untuk menegakkan kalimat Allah dan melindungi agama Islam, dan meneguhkannya dalam
rangka untuk menyebarluaskannya, menjaga kehormatannya, hukumnya adalah wajib bagi siapa saja
yang mampu melakukannya, namun ia juga harus mengirim pasukan dan menertibkannya; karena
hawatir akan terjadi kekacauan dan akan terjadi sesuatu yang tidak baik pada ujung-ujungnya. Oleh
karenanya yang memulai dan memutuskannya adalah waliyul amri (penguasa). Adapun para ulama
harus mendorong semangat juang dalam masalah ini, jika penguasa tidak memulai dan tidak mengajak
umat Islam berjihad. Bagi yang mampu melakukannya hendaknya  menyambut seruan (pada jihad
tersebut) dengan penuh ikhlas karena Allah dan mengharapkan kemenangan al haq, dan melindungi
agama Islam. Sedangkan bagi  siapa yang tidak ikut serta dalam jihad tersebut pada saat adanya seruan
dan tidak memiliki uzur maka ia berdosa (di sisi Allah).
Menurut Al-Quran:
 Umat Muslim hanya dibolehkan membunuh, mengusir dan
A memerangi umat kafir yang telah memerangi mereka
ETIK terlebih dahulu dan dilarang melampaui batas
RA N G
PE  Dilarang berperang di Masjidil Haram, kecuali umat kafir
D telah memerangi terlebih dahulu ditempat tersebut
JIHA
AM  Jika pihak musuh sudah berhenti memerangi dan tidak
DAL
ada lagi kerusakan maka diwajibkan untuk berhenti
ISLAM berperang.
 Berperang hanya dijalan yang diperintahkan oleh Allah
 Wajib melindungi orang-orang musyrik yang meminta
perlindungan terhadap Umat Muslim. Dilarang berperang
di Bulan-bulan Haram (Muharram,
Rajab, Zulqaidah, Zulhijah) kecuali berperang karena
membela diri
Menurut Hadist :
 Dilarang melakukan pengkhianatan jika sudah terjadi kesepakatan
damai
 Dilarang membunuh wanita dan anak-anak kecuali mereka ikut
berperang maka boleh diperangi,
 Dilarang membunuh orang tua dan orang sakit,
 Dilarang mengganggu para biarawan dan tidak membunuh umat
yang tengah beribadah
 Dilarang memutilasi mayat musuh,
 Dilarang membakar pepohonan, merusak ladang atau kebun,[
ETIKA  Dilarang membunuh ternak kecuali untuk dimakan,
 Dilarang menghancurkan desa atau kota,
PERANG JIHAD
 Dilarang menghancurkan atau memasuki tempat Ibadah
DALAM ISLAM  Dilarang membunuh kaum yang telah berada di dalam tempat
ibadah.
MASALAH JIHAD
DENGAN SENJATA

Jihad selalu dipahami "perang suci" (holy war) yang dilakukan dengan


cara menggunakan senjata tajam, senjata api serta bom bunuh diri.
Jihad yang seperti ini mengandung makna negatif, menakutkan bagi
orang lain bahkan menjadi musuh bersama umat beragama dan negara.
Dalam Islam, arti kata Jihad adalah berjuang dengan sungguh-sungguh.
Jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia yaitu
menegakkan al Din (agama) Allah atau menjaga al Din tetap tegak,
dengan cara-cara sesuai dengan garis perjuangan para Rasul dan Al-
Quran.
Jihad yang dilaksanakan Rasul adalah berdakwah agar manusia
meninggalkan kemusyrikan dan kembali kepada aturan Allah,
mensucikan qalbu, memberikan pengajaran kepada ummat dan mendidik
manusia agar sesuai dengan tujuan penciptaan mereka yaitu menjadi
khalifah Allah di bumi. 
AHLU DZIMMAH

A h l ad z Secara istilah,
ah . dzimmi adalah
-dzimm ah kadang orang non-Musl
dzimm a dzimmi. im merdeka
eb u t jug er a rti yang hidup dala
m negara
dis b
m ma h mi n a n Islam yang, seb
a d z i agai balasan
Kat a ta u ja
jia n karena membay
perjan amanan. ar pajak
ke perorangan, me
perlindungan d
nerima
an keamanan. 
Apa itu
“AHLU
DZIMMAH”
Hukum- hukum ahlu
dzimmah yang menjadi
rakyat daulah islam
 Ahl adz-dzimmah tidak boleh dipaksa meninggalkan
agama mereka guna masuk Islam.
 AhI adz-dzimmah wajib membayar jizyah kepada
negara.
 Dibolehkan memakan sembelihan dan menikahi
perempuan ahl adz-dzimmah jika mereka adalah orang-
orang Ahlul Kitab, yaitu orang Nashara atau Yahudi. 
 Boleh dilakukan muamalah antara umat Islam dan ahl
adz dzimmah dalam berbagai bentuknya seperti jual-
beli, sewa-menyewa (ijarah), syirkah, rahn (gadai), dan
sebagainya. Rasulullah saw. 
Sekian dari kami
Kurang Lebihnya Mohon maaf
Wassalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai