Anda di halaman 1dari 45

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN PENDIDIKAN PELATIHAN

KOTA BANJARBARU

KEBIJAKAN MANAJEMEN ASN

Kepala Badan Kepegawaian Daerah dan


Pendidikan Pelatihan Kota Banjarbaru
Drs. FIRDAUS HAZAIRIN
Banjarbaru, 20 September 2016
PERSPEKTIF PENGELOLAAN APARATUR

2025
2019 BIROKRASI
BERSIH,
2014 KOMPETEN,
SEJAHTERA
, MELAYANI
1999
DYNAMIC
GOVERNANCE
PERFORMANCE BASED PENGEMBANG
BUREAUCRACY AN POTENSI
MANAJEMEN
SDM
1974 RULE BASED
BUREAUCRACY
ADMINISTRASI
KEPEGAWAIAN
Area Reformasi Bidang Kepegawaian
• Restrukturisasi organisasi (right
• Recruitment, Placement and
sizing; flat org.)
promotion • Service Delivery dan
• Performance-based Mgt.
OutcomesOriented
• SKP
• Mind-set dan Culture set
• Kwalitas & Produktivitas
• Strong commitment
• Welfare dan Renumerasi
• Core competency training

Performance
SDM Aparatur
Management

Regulasi UU
Modernisasi
No. 43/1999 • Pemanfaatan TIK (e-office, e-
• Penataan Peraturan gov dan i-gov)
• Law Enforcement • Transparansi dan
• Reward and Punishment akuntabilitas
• De-kooptasi dengan politik • Efektivitas dan efisiensi
• Minimalisasi spoiling system • Simplifikasi proses
• Wasdal/supervisi • Partisipasi publik
BKD & DIKLAT

PROSES TRANSFORMASI
Pelaksanaan UU Aparatur Sipil Negara

“Scarcity Mentality” “Abundance Mentality”


(“mentalitas kekurangan”) (“mentalitas berkelimpahan”)

1. “Loyalitas pada atasan”; 1. Loyal pada pencapaian visi dan


2. Pola karir “urut kacang”/“senioritas”; pelaksanaan misi;
3. Kualitas pelayanan tidak terukur; 2. Pola karir “terbuka” lintas K/L/D;
4. Kinerja = penyerapan anggaran; 3. Layanan dengan Standar
Pelayanan Minimum (SPM);
4. Kinerja = Terukur
DRIVING FACTORS PERUBAHAN MANAJEMEN KEPE
GAWAIAN

1. Intervensi politik yang tinggi


2. Netralitas PNS terganggu
3. Melemahnya peran PNS sebagai perekat NKRI
4. Birokrasi biaya tinggi
5. Mismatch antara kompetensi jabatan dan kompet
ensi individual
6. Kinerja PNS rendah
7. Tsunami pensiun
8. Reformasi birokrasi belum berjalan maksimal
PRINSIP DASAR MERIT SYSTEM DALAM UU ASN

Mewujudkan sistem merit dan manajemen ASN dengan ciri-ciri:


• Seleksi dan promosi secara adil dan kompetitif
• Menerapkan prinsip fairness dalam semua urusan manajemen kepega
waian
• Penggajian, reward and punishment berbasis kinerja
• Standar integritas dan perilaku untuk kepentingan publik
• Manajemen SDM secara efektif dan efisien
• Melindungi pegawai dari intervensi politik & dari tindakan semena- mena
• Adanya lembaga Independen yang menjaga pelaksanaan merit system.

BKN
PRINSIP DASAR ASN SEBAGAI PROFESI

a. Nilai dasar;
b. Kode etik dan kode perilaku;
c. Komitmen, integritas moral, dan tanggung j
awab pada pelayanan publik;
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai denga
n bidang tugas;
e. Kualifikasi akademik;
f. Jaminan perlindungan hukum dalam melak
sanakan tugas; dan
g. Profesionalitas jabatan.
BKN
BKD & DIKLAT
Implementasi Merit Sistem
a) seluruh jabatan sudah memiliki standar kompetensi jabatan;
b) perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;
c) pelaksanaan rekrutmen, seleksi, dan promosi dilakukan secara terbuka berd
asarkan kualifikasi individual dan standar kompetensi jabatan;
d) memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, da
n pola karir;
e) memperlakukan pegawai ASN secara adil, setara dan non diskriminatif;
f) memberikan gaji yang sama pada posisi dan bobot jabatan yang sama;
g) memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada kinerj
a;
h) menerapkan standar integritas dan perilaku pegawai ASN;
i) merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi s
esuai hasil pengelolaan kinerja;
j) menjaga netralitas pegawai ASN dari intervensi politik;
k) memberikan perlindungan kepada pegawai ASN dari tindakan penyalahgun
aan wewenang; dan
l) memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi.
BKD & DIKLAT
HAK DAN KEWAJIBAN ASN

JENIS HAK KEWAJIBAN


1. gaji, tunjangan, dan
fasilitas;
• setia dan taat pada
2. cuti; Pancasila, UUD NRI 1945,
3. jaminan pensiun dan NKRI, dan pemerintah
PNS jaminan hari tua; yang sah;
Pasal 1 butir
4. Jaminan kesehatan, • menjaga persatuan dan
kecelakaan kerja dan kesatuan bangsa;
3 & Pasal 7 kematian; • melaksanakan kebijakan
5. Bantuan Hukum; dan
pemerintah;
6. pengembangan
kompetensi.
• menaati ketentuan
peraturan perundang-
1. Gaji dan tunjangan; undangan;
2. cuti; • melaksanakan tugas
PPPK 3.
4.
Jaminan har tua;
Jaminan Kesehatan,
kedinasan;
Pasal 1 butir kecelakaan kerja dan • menunjukkan integritas dan
4 & Pasal 7 kematian; keteladanan;
5. Bantuan Hukum; dan • menyimpan rahasia jabatan
6. pengembangan • bersedia ditempatkan di
kompetensi. seluruh wilayah NKRI
BKD & DIKLAT

JABATAN (UU ASN)

PIMPINAN TINGGI

UTAMA

MADYA
PRATAMA

JABATAN FUNGSIONAL
JABATAN ADMINISTRASI

Utama
Utama
ADMINSTRATOR 
Madya
Madya

Muda
Muda 
Penyelia
Penyelia
PENGAWAS 
Pertama
Pertama  Mahir
 Mahir

Terampil
Terampil
PELAKSANA 
Pemula
Pemula
KEAHLIAN
KETERAMPILAN
BKD & DIKLAT

KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA


KEANGGOTAAN TUJUAN
Unsur pemerintah dan/atau Mewujudkan:
non-pemerintah, yang terdiri:  Sistem Merit
 1 orang Ketua merangkap  ASN yg profesional
anggota.  Pemerintahan yg efektif,
 1 orang Wakil Ketua efisien, terbuka, & bebas KKN;
merangkap anggota  ASN yg netral;
 5 orang anggota  Profesi ASN yg dihormati;
 ASN dinamis & berbudaya.
WEWENANG TUGAS & FUNGSI
 Mengawasi proses Tugas: menjaga netralitas;
pengisian JPT; melakukan pengawasan atas
 Penerapan asas, nilai pembinaan profesi; dan
dasar, serta kode etik dan melaporkan hasilnya kepada
kode perilaku (mengawasi dan Presiden
mengevaluasi serta meminta
informasi, memeriksa dan Fungsi: mengawasi norma
klarifikasi laporan dasar, kode etik dan kode
pelanggaran) perilaku ASN, serta penerapan
Sistem Merit
MANAJEMEN PNS
BKD & DIKLAT

Manajemen PNS meliputi:


1.penyusunan dan penetapan kebutuhan;
2.pengadaan;
3.pangkat dan jabatan;
4.pengembangan karier;
5.pola karier;
6.promosi;
7.mutasi;
8.Penilaian kinerja
9.penggajian dan tunjangan;
10.penghargaan;
11.disiplin;
12.pemberhentian;
13.pensiun dan tabungan hari tua; dan
14.perlindungan.
PERENCANAAN SDM APARATUR BKN

Seluruh Informasi terkait dengan manajemen ASN dilakukan


dengan Teknologi Informasi tujuan
menghemat biaya,
waktu dan
efisiensi
untuk mempermudah pengelola kepegawaian merumuskan
kebijakan

Perencanaan SDM Aparatur di arahkan untuk


mendukung pembangunan Nasional
jangka pendek 5 (lima) Tahun dan
jangka panjang 20 (dua puluh) tahun
BKN

PROFIL PNS REPUBLIK INDONESIA


Jumlah PNS: 4,37 juta Rasio PNS: 1,76%
- Pusat : 901.616 Rata2 Pendidikan:
- Daerah: 3.474.993 (BKN, 2014) S1 (40%) & SMA (28%)
RASIO PNS KAB/KOTA PER 100 PENDUDUK
WILAYAH KALIMANTAN WILAYAH SULAWESI
PNS SLTA 36% PNS Sarjana 45%
PNS Sarjana 30% PNS STLA 29%
Tingkat 6.69 % Tingkat 13.99%
Kemiskinan Kemiskinan

WILAYAH SUMATERA
PNS Sarjana 39%
WILAYAH PAPUA-
PNS SLTA 29% MALUKU
Tingkat 12,07 % PNS SLTA 37%
Kemiskinan WILAYAH JAWA PNS Sarjana 34%
PNS Sarjana 40% WILAYAH BALI-NUSTRA Tingkat 24.89%
PNS Diploma 28% PNS Sarjana 36% Kemiskinan
Tingkat 11.36 % PNS SLTA 25%
Kemiskinan
Tingkat 19.79 %
BKN Kemiskinan
Tabel
Tabel Pertumbuhan
Pertumbuhan Jumlah
Jumlah PNS
PNS menurut
menurut Jenis
Jenis Kelamin,
Kelamin,
2003 - 2012
2003 - 2012

Tahun Pria % Pertumbuhan Wanita % Pertumbuhan Jumlah % Pertumbuhan


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2003
2.172.285   1.475.720   3.648.005  
2004
2.130.299 -1,93 1.457.038 -1,27 3.587.337 -1,66
2005
2.131.674 0,06 1.530.662 5,05 3.662.336 2,09
2006
2.144.320 0,59 1.580.911 3,28 3.725.231 1,72
2007
2.292.555 6,91 1.774.646 12,25 4.067.201 9,18
2008
2.257.408 -1,53 1.825.952 2,89 4.083.360 0,40
2009
2.455.269 8,76 2.068.936 13,31 4.524.205 10,80
2010
2.460.283 0,20 2.137.817 3,33 4.598.100 1,63
2011
2.403.178 -2,32 2.167.640 1,40 4.570.818 -0,59
2012
BKN
2.386.462 -0,70 2.160.637 -0,32 4.547.099 -0,52
PENETAPAN KEBUTUHAN DAN PENGENDALIAN JUMLAH PEGAWAI ASN

1. Dasar penetapan kebutuhan Pegawai ASN:


a.Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis jabatan berdasa
rkan metode analisis jabatan dan analisis beban kerja.
b.Perencanaan kebutuhan SDM Aparatur 5 (lima) tahun den
gan rincian per tahun berdasarkan prioritas kebutuhan.
2. Formasi ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan u
rusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur ne
gara secara nasional, paling lambat bulan Februari tahun k
ebutuhan.
3. Kebutuhan PNS tersebut dimasukkan dalam Sistem Inform
asi ASN.

BKN
PENGADAAN PNS BKN

1. Dasar pengadaan:
- pengisian kebutuhan jabatan yang lowong
- sesuai kebutuhan pegawai yang ditetapkan Menteri

2. Tahapan :
a. Perencanaan
b. Pengumuman lowongan
c. Pelamaran
d. Seleksi (administrasi, kompetensi dasar, dan kompeten
si bidang)
e. Pengumuman hasil seleksi
f. Masa percobaan
g. Pengangkatan menjadi PNS
Pangkat dan Jabatan
• Pangkat adalah kedudukan yang menunjukkan tingkat jabatan b
erdasarkan tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak dan pers
yaratan kualifikasi pekerjaan yang digunakan sebagai dasar pen
ggajian.
• PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu.
• Setiap jabatan dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS yan
g menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan pola ke
rja.
• PNS dapat berpindah antar dan antara JPT, Jabatan Administrasi
, dan Jabatan Fungsional di Instansi Pusat dan Daerah berdasar
kan kualifikasi, kompetensi, dan penilaian kinerja.
RANCANGAN PANGKAT DAN KELAS JABATAN
Kelas Pangkat KELOMPOK JABATAN

21 JPT-I JPT UTAMA


20 JPT-II
JPT MADYA:
19 JPT-III I. Sekjen/Sesmen, Dirjen, Deputi, Irjen, Ka.Badan di lingk. Kem dan Set. Lembaga
Negara (MK,BPK,DPR,MPR,DPD, KY,MA), Set. Pres/wapres, JAM
II. Sestama, Irtama, Deputi di lingk. LPNK
18 JPT-IV
III. Sekjen, Deputi di Lingk. LNS, Sekda Provinsi, Staf Ahli Kem.

17 JPT-V JF AHLI UTAMA tertentu karena kepakaran dan


JPT PRATAMA
16 JPT-VI keilmuan yg spesifik
15 JA -15, JF-15
JF AHLI UTAMA
14 JA -14, JF-14
13 JA -13, JF-13
JF AHLI MADYA
12 JA -12, JF-12 J. ADMINISTRATOR
11 JA -11, JF-11
JF AHLI MUDA JF PENYELIA
10 JA -10, JF-10
J. PENGA-
9 JA -9, JF-9
JF AHLI PERTAMA JF MAHIR WAS
8 JA -8, JF-8
7 JA -7, JF-7
JF TERAMPIL
6 JA -6, JF-6
5 JA -5, JF-5
JF PEMULA
4 JA -4, JF-4 J. PELAKSANA
3 JA -3, JF-3
2 JA -2, JF-2 19
1 JA -1, JF-1
BKD & DIKLAT

MEKANISME SELEKSI JPT MADYA DI DAERAH

9 Laporan
PRESIDEN 6
MENYAMPAIKAN
KEPUTUSAN PRESIDEN 8 3 CALON
KASN JPT TERPILIH

MENDAGRI
MEMASTIKAN 7 PENGAWASAN DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
SISTEM MERIT
2 PENGAWASAN PEMBENTUKAN GUBERNUR/ PPK
PANSEL DAN KEPUTUSAN
MENGIKAT
MEMBENTUK MENYAMPAIKAN
1 5 3 CALON JPT
KOORDINASI

PANSEL
4
PENGAWASAN PELAKSANAAN
SELEKSI DAN KEPUTUSAN 3 MENYELEKSI JPT SECARA TERBUKA
MENGIKAT
BKD & DIKLAT

MEKANISME SELEKSI JPT PRATAMA DI DAERAH

8
7 LAPORAN PRESIDEN
Pembatalan,
Peringatan dan
KASN Teguran

MEMASTIKAN
SISTEM MERIT 6
Bupati/Walikota MENETAPKAN
2 PENGAWASAN PEMBENTUKAN
PANSEL DAN KEPUTUSAN JPT
MENGIKAT
5
MENYAMPAIKAN
KOORDINASI 1 MEMBENTUK PyB/sekda 3 CALON JPT

PANSEL
4 PENGAWASAN PELAKSANAAN
SELEKSI DAN KEPUTUSAN 3 MENYELEKSI JPT SECARA
MENGIKAT TERBUKA
Pengembangan Karier
• Dilakukan berdasarkan:
- kualifikasi;
- Kompetensi (teknis, manajerial, sosial kultura
l);
- penilaian kinerja, dan
- kebutuhan Instansi Pemerintah.
• Dilakukan dengan mempertimbangkan integ
ritas dan moralitas.
Rencana Pengembangan Kompetensi Instansi

1. Melakukan analisis kesenjangan kompetensi dan kesenjangan kinerja


2. Isi dari Rencana Pengembangan Kompetensi
a. jenis kompetensi yang perlu dikembangkan.
b. target PNS yang akan dikembangkan kompetensinya.
c. jalur pengembangan kompetensi.
d. penyelenggara.
e. jadwal pelaksanaan.
f. kesesuaian dengan standart kurikulum dari Instansi Pembina jenis
diklat.
g. anggaran yang dibutuhkan.
3. Dimasukan dalam Sistem Informasi Diklat Aparatur LAN.
Instansi yang Menyusun Rencana Pengembangan Kom
petensi Nasional

1. LAN :
Menyusun rencana pengembangan kompetensi
manajerial dan sosial kultural.
2. Instansi (Teknis):
Menyusun rencana pengembangan teknis dan m
enetapkan jenis dan jenjangnya.
3. Instansi Pembina Jabatan Fungsional :
Menyusun rencana pengembangan kompetensi f
ungsional dan menetapkan jenis dan jenjangnya.
Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi dapat dil
akukan

1. Mandiri oleh internal Instansi Pemerintah.

2. Bersama –sama dengan Instansi lain yang me


miliki akreditasi.
3. Bersama-sama dengan lembaga pengembang
kompetensi independen
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
BKD & DIKLAT

SEBAGAI HAK PEGAWAI ASN

1.
Pendidikan 2. Seminar
dan Latihan

4.
3. Kursus Penataran

5. Praktik 6.
Kerja Pertukaran
Di Instansi PNS dan
Pusat dan Swasta
Daerah selama
1 tahun
INSTANSI PEMERINTAH WAJIB MENYUSUN RENCANA
PENGEMBANGAN KOMPETENSI & TERTUANG DALAM
RENCANA KERJA ANGGARAN TAHUNAN INSTANSI,
MELAKSANAKAN DAN MELAKUKAN EVALUASI
MODEL PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN

Kualifikasi Kualifikasi
Kompetensi Kompetensi
Kultural Teknis

Kualifikasi
Kompetensi
Manajerial

Mempertemukan Kompetensi
Individu dg Kompetensi Jabatan

Pemanfaatan &
Penempatan ASN

Pengakuan Kompetensi
ASN melalui
Penilaian/Uji
Kompetensi dan
Sertifikasi 27
BKD & DIKLAT

Jenis-Jenis Kompetensi

1. Kompetensi Manajerial :
Setiap tingkat jabatan ditetapkan kompetensinya.
2. Kompetensi Teknis :
Agar mampu melaksanakan tugas sesuai core bisnisnya dan
mampu mewujudkan kualitas.
3. Kompetensi Social Culture :
Agar memiliki wawasan kebangsaan.
BKD & DIKLAT

PROMOSI PNS
• Setiap PNS yang memenuhi syarat mempunyai hak yang sama untuk d
ipromosikan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi.
• Promosi PNS dilakukan berdasarkan perbandingan objektif antara:
- kompetensi;
- kualifikasi;
- persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan;
- penilaian atas prestasi kerja;
- kepemimpinan, kerja sama, kreativitas; dan
- pertimbangan dari Tim Penilai Kinerja PNS pada Instansi Pemerintah
“tanpa membedakan jender, suku, agama, ras, dan golongan.”
• Promosi Pejabat Administrasi dan Pejabat Fungsional PNS dilakukan o
leh PPK setelah mendapat pertimbangan Tim Penilai Kinerja PNS pada
Instansi yang dibentuk oleh PyB.
BKD & DIKLAT

MUTASI PNS
• Setiap PNS dapat dimutasi tugas dan/atau lokasi dalam satu Instansi P
usat, antar-Instansi Pusat, satu Instansi Daerah, antar-Instansi Daerah,
antar-Instansi Pusat dan Instansi Daerah, dan ke perwakilan NKRI di lu
ar negeri.
• Dilakukan oleh PPK dalam wilayah kewenangannya.
• Perpindahan PNS antarkabupaten/kota dalam satu provinsi ditetapkan
oleh Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setela
h memperoleh pertimbangan Kepala BKN.
• Mutasi PNS daerah ke Instansi Pusat atau sebaliknya, ditetapkan oleh
Pejabat yang Berwenang setelah mendapatkan pertimbangan teknis d
ari Kepala BKN.
• Mutasi PNS antar Instansi Pusat ditetapkan oleh Kepala BKN.

• Mutasi PNS dilakukan dengan memperhatikan prinsip larangan


“konflik kepentingan”.
• Pembiayaan sebagai dampak mutasi dibebankan pada APBN
dan APBD.
SKEMA MANAJEMEN PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

Nilai bisa
ASS-CEN
Lebih 100
REWARD PSI-TEST

ASPEK:
• • KUANTITAS
OBYEKTIF PRESTASI
PRESTASI S BOBOT BAIK REKOMENDASI
PENILAIA
PENILAIA
• KUALITAS
KERJA
KERJA KONTRAK 60 %
• TERUKUR NN K KINERJA
• WAKTU
PNS
PNS BIAYA
• PRESTA
PRESTA P •
FEEDBACK
FEEDBACK TINDAK
HASIL TINDAK
AKUNTABEL SI
SI KERJA
KERJA PENILAIAN
HASIL
HASIL LANJUT
LANJUT
PNS
PNS
ASPEK: PENILAIAN
PENILAIAN HASIL
HASIL
• PERILAKU
PERILAKU PENG- • ORIENTASI PENILAIAN
PENILAIAN
PARTISIPAS KERJA
KERJA PNS
PNS PELAYANAN
AMAT- BOBOT
• INTEGRITAS
I AN 40 %
BURUK
• KOMITMEN
• • DISIPLIN
• KERJASAMA REKOMENDASI
TRANSPAR
• KEPEMIMPINAN
AN •
Nilai Maks PEMBINAA ASS-CEN
UNSUR-UNSUR SKP PELAKSANAAN N PSI-TEST
100
PENILAIAN •
1. KEGIATAN TUGAS PUNISHM
1. PEJABAT PENILAI WAJIB MELAKUKAN PENILAIAN PRESTASI KERJA
JABATAN KEBERATAN
ENT
2. PPK SBG PEJABAT PENILAI ATAU ATASAN PEJABAT PENILAI TERTINGGI
2. ANGKA KREDIT 3. PEJABAT PENILAI WAJIB MEMPERTIMBANGKAN MASUKAN DARI PEJABAT
3. TARGET PENILAI YG SETINGKAT 1. KEBERATAN ATAS HASIL PENILAIAN
4. TUGAS 4. PENILAIAN DILAKUKAN PADA SETIAP AKHIR BULAN DESEMBER DIAJUKAN KPD ATASAN PEJABAT
TAMBAHAN 5. HASIL PENILAIAN DISAMPAIKAN PADA PNS YANG BERSANGKUTAN PENILAI PALING LAMBAT 14 HARI
6. PNS WAJIB MENANDATANGANI DAN MENGEMBALIKAN PADA PEJABAT KALENDER
5. KREATIFITAS
PENILAI PALING LAMBAT 14 HARI KALENDER 2. ATASAN PEJABAT PENILAI MEMINTA
7. APABILA PNS YG DINILAI TIDAK MAU MENANDATANGANI MAKA HASIL PENJELASAN PADA PEJABAT
PENILAI DAN PNS YG KEBERATAN
PENILAIAN TSB TETAP DIANGGAP SAH
3. ATASAN PEJABAT PENILAI
8. PEJABAT PENILAI MENYAMPAIKAN PADA ATASAN PEJABAT PENILAI MEMUTUSKAN DAN MENETAPKAN
PALING LAMBAT 14 HARI KALENDER HASIL PENILAIAN DAN BERSIFAT
9. HASIL PENILAIAN BERLAKU SETELAH MENDAPAT PENGESAHAN DARI FINAL
ATASAN PEJABAT PENILAI 31
KONSEPSI
KONSEPSI REFORMULASI
REFORMULASI SISTEM
SISTEM PENGGAJIAN
PENGGAJIAN PNS
PNS

1. 2. 3.
Pay for Position Pay for Person Pay for
Performance

4.
Pay for Living Cost
(Lc)

Idealnya
Idealnya gaji
gaji pegawai
pegawai dibayar
dibayar dengan
dengan
menggabungkan
menggabungkan 3P 3P ++ Lc
Lc
PERUBAHAN KOMPONEN PENGHASILAN PNS

UU
43/1999 jo UU 5/2014
PP 7/1977 ASN

Gaji Pokok
Gaji
Tunjangan Jabatan
Tunjangan Kinerja
Tunjangan Keluarga
Tunjangan
Kemahalan
Tunjangan Beras

Fasilitas
Tunjangan lainnya
Penghargaan PNS
BKD & DIKLAT

• PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, pen


gabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan,
dan prestasi kerja dalam melaksanakan tuga
snya dapat diberikan penghargaan. 
• Penghargaan sebagaimana dimaksud dapat
berupa pemberian:
– tanda kehormatan;
– kenaikan pangkat istimewa;
– kesempatan prioritas untuk pengembangan kompetensi; da
n/atau
– kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau acara kenegar
aan.
Pemberhentian PNS
BKD & DIKLAT

PNS diberhentikan dengan hormat karena:


• meninggal dunia;
• atas permintaan sendiri;
• mencapai batas usia pensiun;
• perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun dini
; atau
• tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan ke
wajiban.
PNS dapat diberhentikan dengan hormat atau tidak diberhentikan karena:
dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki kek
uatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan hukuman pidana penjar
a singkat 2 (dua) tahun dengan tidak berencana.
PNS diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri karena:
melakukan pelanggaran disiplin PNS tingkat berat.
Pemberhentian Tidak Dengan Hormat

PNS diberhentikan tidak dengan hormat karena:


a. melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan UUDNRI 1945;
b. dihukum penjara/kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang tela
h memiliki kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana keja
hatan jabatan atau tindak pidana kejahatan yang ada hubungannya de
ngan jabatan dan/atau pidana umum;
c. menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik; atau
d. dihukum penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memiliki
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana
penjara paling singkat 2 (dua) tahun dan pidana yang dilakukan denga
n berencana.
BKD & DIKLAT

Pemberhentian Sementara PNS


PNS diberhentikan sementara, apabila:
• diangkat menjadi pejabat negara;
• diangkat menjadi komisioner atau anggota lembag
a nonstruktural; atau
• ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana.
Pengaktifan kembali PNS yang diberhentikan semen
tara dilakukan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
BKD & DIKLAT

Batas Usia Pensiun


Batas usia pensiun PNS yaitu:
– 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pejabat A
dministrasi;
– 60 (enam puluh) tahun bagi Pejabat Pimpinan
Tinggi; dan
– sesuai dengan ketentuan peraturan perundan
g-undangan bagi Pejabat Fungsional. (PP No
21/2014)
Jaminan Pensiun & Jaminan Hari Tua
• Hak bagi PNS yang berhenti bekerja.
• PNS diberikan jaminan pensiun apabila:
– meninggal dunia;
– atas permintaan sendiri dengan usia dan masa kerja tertentu;
– mencapai batas usia pensiun;
– perampingan organisasi /kebijakan pemerintah yang mengakibatkan pensiun
dini; atau
– tidak cakap jasmani dan/atau rohani sehingga tidak dapat menjalankan tugas
dan kewajiban.
• Jaminan pensiun dan jaminan hari tua mencakup jaminan pensiu
n dan jaminan hari tua yang diberikan dalam program jaminan so
sial nasional.
• Sumber pembiayaan berasal dari pemerintah selaku pemberi kerj
a dan iuran PNS yang bersangkutan.
BKD & DIKLAT

Perlindungan
Pemerintah wajib memberikan perlindungan berupa:
 jaminan kesehatan;
Mencakup jaminan
 jaminan kecelakaan kerja; sosial yg diberikan
dalam program jaminan
 jaminan kematian; dan sosial nasional
 bantuan hukum.

-> berupa pemberian bantuan hukum dalam perkara yang dihadapi di pen
gadilan terkait pelaksanaan tugasnya.
PEGAWAI ASN YANG MENJADI PEJABAT NEGARA
Pegawai ASN dari PNS yang diangkat menjadi ketua, wakil ketua, dan anggota MK;
BPK; KY; KPK; Menteri dan jabatan setingkat menteri; Kepala perwakilan RI di Luar
Negeri yang berkedudukan sebagai Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh
DIBERHENTIKAN SEMENTARA DARI JABATANNYA DAN TIDAK KEHILANGAN
STATUS SEBAGAI PNS.
Pegawai ASN dari PNS yang mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi Presiden
dan Wakil Presiden; ketua, wakil ketua, dan anggota DPR; DPD; gubernur dan
wakil gubernur; bupati/walikota dan wakil bupati/wakil walikota WAJIB
MENYATAKAN PENGUNDURAN DIRI SECARA TERTULIS SEBAGAI PNS sejak
mendaftar sebagai calon.
BKD & DIKLAT
Sistem Informasi ASN
Pasal 127
(1) Untuk menjamin efisiensi, efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam
Manajemen ASN diperlukan Sistem Informasi ASN.
(2) Sistem Informasi ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan secara
nasional dan terintegrasi antar-Instansi Pemerintah.
(3) Untuk menjamin keterpaduan dan akurasi data dalam Sistem Informasi ASN, setiap Instansi P
emerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memutakhirkan data secara berkala da
n menyampaikannya kepada BKN.
(4) Sistem Informasi ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berbasiskan teknolog
i informasi yang mudah diaplikasikan, mudah diakses, dan memiliki sistem keamanan yang d
ipercaya
Pasal 128
(2) Sistem Informasi ASN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 127 ayat (1) memuat seluruh infor
masi dan data Pegawai ASN.
(2) Data Pegawai ASN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling kurang memuat:
a. data riwayat hidup;
b. riwayat pendidikan formal dan non formal;
c. riwayat jabatan dan kepangkatan;
d. riwayat penghargaan, tanda jasa, atau tanda kehormatan;
e. riwayat pengalaman berorganisasi;
f. riwayat gaji;
g. riwayat pendidikan dan latihan;
h. daftar penilaian prestasi kerja;
i. surat keputusan; dan
j. kompetensi.
BKD & DIKLAT
Sistem Support
Human Resources Management Analisys Application


Struktur Organisasi ●
Formasi

Peta Jabatan ●
Analisa Kebutuhan

Kompetensi Jabatan ●
Penghitungan
Formasi
Uraian Tugas

Statistics/External Data

Position Formation
Inventory

Performance Welfare and


Management Remuneration


Penyajian Data ●
Remuneration Analysis

Assesment ●
Simulasi Penghitungan
Gaji

Benchmarking

Simulasi Kebutuhan

Performance Anggaran
evaluation
BKD & DIKLAT
MANAJEMEN PPPK
 Tahapan: perencanaan, pengumuman lowongan,
pelamaran, seleksi, pengumuman hasil seleksi, dan
pengangkatan.
 Berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan kebutuhan & multi
Pengadaan entry
 Pengangkatan oleh Keputusan PPK.
 Perjanjian kerja minimal 1 tahun dan dapat diperpanjang.
 PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis menjadi
calon PNS
 Perjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau
Penilaian organisasi.
 Sebagai dasar perpanjangan perjanjian kerja, pemberian
Kinerja
tunjangan, dan pengembangan kompetensi.
 Pemberhentian jika tidak mencapai target kinerja.

Disiplin PPPK wajib mematuhi disiplin dan akan dijatuhi hukuman


disiplin jika melanggarnya

 Mendapatkan gaji serta tunjangan yang dibebankan kpd


APBN/APBD.
 Diberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi.
Hak  Dapat diberikan penghargaan.
 Mendapatkan perlindungan berupa jaminan (hari tua,
kesehatan, kecelakaan kerja, kematian) dan bantuan hukum
BKD & DIKLAT

T e r i m a
k a s i h
S E M O G A B E R M A N F A AT

Anda mungkin juga menyukai