Anda di halaman 1dari 20

Tentang Penilaian

Pratikum Di Lab

NAMA: 1. Erlin Juniati Manullang (19100016)


2. Ellen S Ferrarista Panjaitan (19100010)
Mata Kuliah: Lab Fisika Sekolah
Dosen Pengampu:Mariana Surbakti, S.Si,M.Si
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Penilaian Pratikum Di Lab ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
Mariana Surbakti , S.Si,M.Si pada Bidang Studi Lab Fisika Sekolah Pendidikan
Fisika. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Penilaian yang ada Di Lab bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Mariana Surbakti selaku Dosen
Pengampu di bidang ini yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 17 Maret 2021


Latar Belakang

Kualitas pendidikan seseorang menentukan posisinya dalam tata pergaulan di masyarakat, dan lebih luas lagi
kualitas pendidikan di suatu Negara dapat menentukan posisinya di kancah dunia. Rendahnya prestasi pelajar
Indonesia di kancah Internasional, terutama dalam bidang sains dipengaruhi oleh banyak faktor baik internal
maupun eksternal, salah satunya adalah kualitas pembelajaran dan penerapan penilaian hasil belajar yang
kurang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan peserta didik. Berbagai upaya pemerintah untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia telah dilakukan, antara lain melalui perbaikan kebijakan, pengembangan
kurikulum, seperti Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan
yang terakhir adalah Kurikulum 2013 yang mewajibkan guru untuk melakukan PKB (Penilaian Unjuk kerja
Berkelanjutan). Penilaian merupakan faktor penting dalam menentukan kualitas pendidikan, terutama penilaian
dalam pelajaran fisika, khususnya penilaian praktikum fisika yang selama ini belum mendapat perhatian yang
serius. Penilaian unjuk kerja cocok diterapkan pada praktikum fisika sekolah menengah. Penilaian unjuk kerja
merupakan penilaian hasil belajar peserta didik secara menyeluruh, yang meliputi kemampuan dan sikap siswa
yang di dalamnya mengandung unsur kognitif, afektif dan psikomotor, yang ditunjukkan melalui suatu
perbuatan atau unjuk kerja yang berkaitan dengan keterampilan mendemonstrasikan.
Pratikum

Praktikum adalah kegiatan yang menuntut


mahasiswa untuk melakukan pengamatan, percobaan
atau pengujian suatu konsep atau prinsip materi mata
kuliah yang dilakukan di dalam atau di luar
laboratorium.
Tata Tertib Masuk Lab Fisika

TATA TERTIB BAGI SISWA


1)      Praktikkan/siswa memasuki ruang Laboraturium Fisika HARUS
tertib dan sesuai dengan jadwal mata pelajaran.
2)     Praktikkan/siswa HARUS memakai jas praktikum selama berada
di dalam laboratorium.
3)       Praktikan/siswa DILARANG  masuk ke ruang Laboratorium
tanpa seizin guru.
4)      Praktikan/siswa DILARANG  membawa makanan/ minuman ke
ruang Laboratorium, kecuali untuk praktikum.
1
Tata Tertib Masuk Lab
Fisika
TATA TERTIB BAGI Guru/PEMBIMBING

1)      Guru HARUS memasuki laboratorium 15 menit lebih awal dari


siswa.
2)        Guru HARUS mengusahakan agar laboratorium
digunakan sesuai jadwal dan waktu yang seefisien mungkin.
3)    Guru DILARANG membawa makanan dan minuman
kedalam laboratoratorium.
4)       Guru HARUS memberitahukan tata tertib
bekerja di laboratorium  kepada siswa.
5)       Guru HARUS menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan selama praktikum.
1
ALAT LABORATORIUM FISIKA DAN FUNGSINYA

Praktikum fisika dapat dan seharusnya dilaksanakan di laboratorium, baik laboratorium yang
disiapkan terlebih dahulu yang dilengkapi dengan segala macam peralatan yang dibutuhkan untuk
praktik.
Tujuan pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan dikembangkan dari
laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau melakukan
percobaan.
ALAT LABORATORIUM FISIKA DAN FUNGSINYA

Fungsi utama laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika atau
sebagai salah satu fasilitas penunjang pembelajaran fisika di sekolah. Agar fungsi utama itu
dapat berjalan dengan baik,laboratorium fisika sekolah sebaiknya memiliki fasilitas-fasilitas
ruangan untuk kegiatan pembelajaran fisika, kegiatan administrasi dan pengelolaan
laboratorium, kegiatan pemeliharaan dan persiapan alat-alat laboratorium, serta penyimpanan
alat-alat laboratorium.
Hydrometer – alat yang digunakan untuk mengetahui berat jenis zat cair.
Thermometer – alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu benda.
Pipa kapiler – bejana yang digunakan untuk mengetahui adanya peristiwa kapilaritas.
Barometer aneroid – digunakan untuk mengukur tekanan udara luar.
Barometer air raksa – digunakan untuk mengukur tinggi tempat diatas permukaan air laut.
Manometer air raksa – terbuka digunakan untuk mengukur tekanan udara didalam ruangan tertutup.
Neraca Ohaus – digunakan untuk mengukur massa benda.
Dinamometer – digunakan untuk mengukur berat dan gaya.
Sonometer – digunakan untuk mengetahui besarnya frekuensi suatu nada.
Garputala – digunakan untuk menyamakan frekuensi suatu nada.
Termoskop – digunakan untuk mengetahui adanya pancaran kalor.
Gelas ukur – digunakan untuk mengukur volume suatu benda tak beraturan.
Gelas berpancuran – digunakan untuk mengukur volume suatu benda tak beraturan.
Voltmeter – digunakan untuk mengukur tegangan.
Amperemeter – digunakan untuk mengukur kuat arus.
AVOmeter – digunakan untuk mengukur kuat arus, tegangan, dan hambatan.
Rheostad – digunakan untuk mengetahui besarnya hambatan.
Statif – digunakan untuk membantu alat bantu untuk peragaan eksperimen.
Jangka sorong – digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman.
PENILAIAN DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Penilaian Kegiatan Praktikum

Metode praktikum adalah cara penyajian bahwa pelajaran dan siswa


melakukan percobaan dengan mengalami untuk membuktikan sendiri
sesuatu pertanyaan atau hipotesis yang dipelajari. Praktikum adalah
percobaan untuk membuktikan suatu pertanyaan atau hipotesis tertentu.
Praktikum juga dapat diartikan sebagai salah satu mengajar dimana siswa
melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnyan serta
melakukan hasil suatu percobaan kemudian hasil pengamatan itu
disampaikan di kelas dan dievaluasikan guru. Praktikum dapat dilakukan
pada suatu laboratorium atau diluar laboratorium, pekerjaan praktikum
mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan
dalam metode pembelajaran.
Salah satu fungsi dan tujuan mata pelajaran fisika adalah untuk memberi pengalaman kepada
siswa agar dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan.5 Pada tingkat SMA/MA,
fisika dipandang sebagai pelajaran penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri
dengan beberapa pertimbangan. Terdapat dua hal penting yang saling terkait
dan tidak bisa dipisahkan di dalam pelajaran fisika, yaitu telaah teori dan pengamatan dalam
praktikum fisika.
Penilaian merupakan komponen penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Sistem penilaian yang berkualitas dapat
meningkatkan kualitas pendidikan. Teknik penilaian dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni: 1) teknik pengujian dan 2)
teknik penilaian performan. Teknik penilaian performan dibedakan menjadi dua, yaitu: 1) penilaian terhadap peserta didik
untuk mendemonstrasikan performan secara te rbatas, dan 2) penilaian yang menuntut peserta didik untuk
mendemonstrasikan performan secara luas. Penilaian ranah psikomotorik pada pelajaran fisika berupa tes unjuk kerja untuk
mengukur kemampuan peserta didik dalam melakukan tugas tertentu, seperti praktikum fisika di laboratorium. Penilaian
unjuk kerja merupakan teknik penilaian yang digunakan untuk menilai aktivitas peserta didik secara langsung, dimana
aktivitas tersebut merupakan akumulasi dari berbagai pengetahuan dan keterampilan. Penilaian ini cocok digunakan untuk
menilai ketercapaian kompetensi yang dikehendaki dalam melakukan tugas tertentu. Penilaian yang dimaksud adalah
penilaian terhadap aktivitas peserta didik selama mengikuti ujian praktikum fisika di sekolah, dengan penilaian ini dapat
mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Salah satu faktor yang menunjang keberhasilan pendidikan fisika adalah laboratorium. Melalui
kegiatan praktikum di laboratorium, dapat diperlihatkan gejala-gejala alam dan konsep-konsep
fisika yang dibahas di kelas, sekaligus dibuktikan.
Daniel mengatakan bahwa penilaian unjuk kerja adalah penilaian hasil belajar siswa yang
meliputi semua penilaian baik dalam bentuk tulisan, produk, maupun tingkah laku. Namun perlu
diketahui bahwa di dalamnya tidak termasuk penilaian dalam bentuk soal pilihan ganda,
menjodohkan, soal benar salah ataupun soal jawaban singkat. Stiggins mengemukakan bahwa
penilaian unjuk kerja biasanya didasarkan pada hasil observasi selama keterampilan atau
kemampuan mendemonstrasikan atau atas hasil
Penilaian unjuk kerja cocok digunakan Persiapan yang harus diperhatikan
untuk menilai ketercapaian kompetensi dalam pelaksanaan tes unjuk kerja
yang menuntut peserta didik pada praktikum fisika adalah
melakukan tugas tertentu, seperti ketersediaan peralatan dan bahan-
praktek di laboratorium fisika. Cara bahan lainnya yang diperlukan untuk
penilaian ini dianggap lebih otentik tugas-tugas spesifik, kejelasan, dan
daripada tes tertulis karena apa yang kelengkapan instruksi. Secara garis
dinilai lebih mencerminkan besar penilaian pembelajaran
kemampuan peserta didik yang
keterampilan pada dasarnya dapat
sebenarnya. Tingkat penguasaan
dilakukan terhadap dua hal, yaitu :
terhadap bagian-bagian yang sulit dari
suatu pekerjaan. Unsur-unsur yang (1) proses pelaksanaan pekerjaan,
menjadi karakteristik inti dari suatu yang mencakup : langkah kerja dan
pekerjaan akan menjadi bagian dari aspek personal; dan (2) produk atau
suatu tes unjuk kerja. hasil pekerjaan.
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam
menyusun penilaian unjuk kerja pada praktikum fisika
yaitu: a.Mengidentifikasi semua langkah-langkah
penting yang diperlukan atau yang akan
mempengaruhi hasil akhir (output) yang terbaik
b.Menuliskan perilaku kemampuan-kemampuan
spesifik yang penting dan diperlukan untuk
menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir
(output) yang terbaik. c.Membuat kriteria kemampuan
yang akan diukur tidak terlalu banyak sehingga semua
kriteria tersebut dapat diobservasi selama siswa
melaksanakan tugas. d.Mendefinisikan dengan jelas
kriteria kemampuan-kemampuan yang akan diukur
berdasarkan kemampuan siswa yang bisa diamati
(observable) atau karakteristik produk yang dihasilkan.
e.Mengurutkan kriteria-kriteria kemampuan yang akan
diukur berdasarkan urutan yang dapat diamati.
Menurut Sund dan Trowbridge, dalam Sumaji (2003) kerja laboratorium atau praktikum meliputi
1.Merencanakan eksperimen dan menyusun hipotesis-hipotesis;
2.Merakit peralatan;
3.Menyusun bahan dan peralatan;
4.Melakukan pengamatan terhadap gejala-gejala alamiah;
5.Melakukan pengamtan terhadap suatu proses;
6.Mengumpulkan dan mencatat data;
7.Melakukan modifikasi  peralatan;
8.Melakukan pembacaan pada alat pengukur;
9.Kalibrasi peralatan;
10. Menggambar bahan dan grafik;
11. Menganalisis data;
12. Menarik kesimpulan dari data;
13. Membuat laporan eksperimen,
14. Memberi penjelasan tentang eksperimen yang dilakukan;
15. Mengidentifikasi permasalahan untuk studi lanjutan;
16. Melepas, membersihkan, menyimpan, dan memperbaiki peralatan.
Kesimpulan

Berdasarkan pendapat para ahli di atas disimpulkan bahwa kegiatan laboratorium


dapat mempermudah pemahaman tentang konsep-konsep
Sarjono, Penilaian Unjuk Kerja dalam Praktikum Fisika 128 fisika, meningkatkan
sikap positif terhadap siswa, meningkatkan keterampilan siswa dalam pemecahan
masalah fisika, meningkatkan kemampuan bekerja sama antar peserta didik, dan
mengembangkan sikap kritis peserta didik. Penilaian unjuk kerja merupakan
penilaian hasil belajar peserta didik secara menyeluruh, meliputi kemampuan dan
sikap siswa yang di dalamnya mengandung unsur kognitif, afektif dan
psikomotor, yang ditunjukkan melalui suatu perbuatan atau unjuk kerja yang
berkaitan dengan keterampilan mendemonstrasikan. Penilaian unjuk kerja
meliputi penilaian pengetahuan, tingkah laku maupun interaksi antar peserta didik
melalui pengamatan langsung, sehingga dapat mencerminkan kemampuan peserta
didik yang sebenarnya. Dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilannya,
peserta didik diharapkan mampu melakukan praktikum fisika dengan baik.
OUR
TEAM

CHARLOTTE CHARLES
You can replace the image on You can replace the image on
the screen with your own the screen with your ow
THANKS
Does anyone have any questions?
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com

Anda mungkin juga menyukai