Anda di halaman 1dari 22

1

05/11/2021
12. NEGARA DAN KONSTITUSI (2)

DEWI ROSTYANINGSIH
2
SUB POKOK BAHASAN

1. Pengertian Konstitusi
2. Tujuan dan Fungsi Konstitusi
3. Sejarah Konstitusi di Indonesia
4. Perubahan Konstitusi di Indonesia
5. Konstitusi dan Demokrasi
6. Lembaga Kenegaraan sebelum dan setelah Amandemen UUD 1945
7. Tata Urutan Perundang-Undangan Indonesia

05/11/2021
3
1.1. Pengertian Konstitusi

 Berasal dari bahasa Perancis , constituer, yang berarti membentuk.


 Bahasa latin konstitusi dari dua kata yaitu “cume” berarti bersama dan
“statuere” berarti membuat sesuatu agar berdiri atau mendirikan, menetapkan
sesuatu sehingga menjadi “constitution”.
 Bahasa Belanda : dari kata “grondwet” (grond= dasar; wet = UU), sehingga
konstitusi sama dengan UUD.
 Bahasa Inggris : konstitusi memiliki makna yang lebih luas dari UUD, yakni
keseluruhan peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis
yang mengatur secara mengikat cara bagaimana suatu pemerintahan
dilaksanakan.

05/11/2021
4
1.2. Pengertian Konstitusi

 Dalam arti sempit konstitusi merupakan suatu dokumen yang berisi


aturan-aturan dasar untuk menyelenggarakan negara.
 Konstitusi dalam praktek ketatanegaraan mempunyai arti:
1. Sama dengan Undang-Undang Dasar : suatu dokumen lengkap
mengenai peraturan dasar negara (Lord Bryce)
2. Lebih luas daripada Undang-Undang Dasar : keseluruhan hukum dasar
yang terdiri dari unsur tertulis dan tidak tertulis (Bolingbroke)

05/11/2021
5
2.1. Tujuan dan Fungsi Konstitusi

1. Tujuan Konstitusi : membatasi tindakan sewenang-wenang


2. Bagir Manan : hakekat konstitusi merupakan perwujudan faham
tentang konstitusi atau konstitusionalisme.
3. Konstitusionalisme : adalah gagasan yang berpendapat bahwa
kekuasaan pemerintah perlu dibatasi, agar penyelenggaraan negara
tidak otoriter dan ada jaminan terhadap hak-hak warga negara.

05/11/2021
6
2.2. Tujuan dan Fungsi Konstitusi

Ada 3 materi pokok muatan konstitusi (Steenbeck dalam


Ubaedillah,2015), yaitu :
1. Jaminan hak-hak azasi manusia
2. Susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar (menetapkan
pelaksanaan kekuasaan yang berdaulat).
3. Pembagian dan pembatasan kekuasaan.
 ketiga materi tersebut merupakan tujuan Konstitusi

05/11/2021
7
3. Sejarah Konstitusi di Indonesia

1. UUD 1945 : berlaku 18/8/1945 – 27/12/1949


2. Konstitusi RIS : 27/12/1949 – 17/8/1950
3. UUDS RI 1950 17/8/1950 – 5 /7 /1959
4. UUD 1945 merupakan pemberlakuan kembali konstitusi pertama :
5 Juli 1950 – sekarang.
5. UUD Negara RI 1945 Pasca Perubahan (amandemen) pertama
sampai keempat (1999-2002), berlaku sejak 1999 sampai sekarang.
Perubahan dilakukan oleh MPR.

05/11/2021
8
4.1. Perubahan Konstitusi
di Indonesia

Ada 4 cara perubahan konstitusi :


1. Dilakukan oleh lembaga legislatif dengan pembatasan tertentu
2. Dilakukan oleh rakyat lewat referendum
3. Dilakukan antara negara federal dan negara bagian dalam negara
serikat.
4. Dilakukan melalui konvensi atau suatu lembaga khusus yang
dibentuk untuk keperluan perubahan konstitusi.

05/11/2021
9
4.2. Perubahan Konstitusi
di Indonesia

 Pada awal reformasi ada tuntutan perubahan UUD NRI 1945 didasarkan bahwa UUD
tersebut belum cukup memuat landasan bagi kehidupan yang demokratis,
pemberdayaan rakyat dan penghormatan terhadap HAM.
 UUD NRI 1945 terdapat pasal-pasal yang multi tafsir dan membuka peluang bagi
penyelenggaraan pemerintahan yang otoriter dan praktek KKN.
 Perubahan UUD NRI 1945 menjadi kebutuhan bersama bangsa Indonesia. MPR
melakukan perubahan secara bertahap dan sistematis dalam 4 kali perubahan yang harus
dipahami sebagai suatu rangkaian dan kesatuan.
 Awal proses perubahan UUD NRI 1945 adalah pencabutan Ketetapan MPR RI Nomor
IV/MPR/1983 tentang referendum, pembatasan masa jabatan Presiden dan Wakil Presiden,
dan Ketetapan MPR mengenai HAM .

05/11/2021
10
4.3. Perubahan Konstitusi
di Indonesia

Proses perubahan UUD NRI 1945 dapat diketahui hal-hal sebagai berikut :
1. Dilakukan oleh MPR dalam satu kesatuan perubahan yang dilaksanakan
dalam empat tahapan yakni, pada sidang Umum MPR 1999, Sidang Tahunan
MPR 2000, 2001, dan 2002.
2. Hal itu terjadi karena materi perubahan yang telah disusun secara sistematis
dan lengkap pada masa sidang MPR dari tahun 1999-2000 tidak seluruhnya
dapat dibahas dan diambil keputusan.
3. Hal itu berarti bahwa perubahan UUD NRI 1945 dilaksanakan secara
sistematis dan berkelanjutan karena selalu berpedoman pada materi
rancangan yang telah disepakati sebelumnya.

05/11/2021
11
5. Konstitusi dan Demokrasi

 Konstitusi merupakan peranti kehidupan kenegaraan yang demokratis.


 Negara yang demokratis memiliki konstitusi yang menjamin terwujudnya
demokrasi sehingga melahirkan pemerintah yang demokratis juga.
 Konstitusi merupakan media bagi terciptanya kehidupan demokratis bagi
seluruh warga negara.

05/11/2021
12
5.1. Prinsip-Prinsip Dasar Demokratis

1. Menempatkan warga negara sebagai sumber utama kedaulatan


2. Mayoritas yang berkuasa dan menjamin hak minoritas
3. Adanya jaminan hak-hak individu, sehingga entitas kolektif
tidak menghilangkan hak orang per orang
4. Pembatasan pemerintahan
5. Adanya jaminan terhadap keutuhan negara nasional dan
integritas wilayah
6. .....

05/11/2021
13
5.2. Prinsip-prinsip Dasar Demokratis :

6. Adanya jaminan keterlibatan rakyat dalam proses bernegara melalui pemilihan


umum.
7. Jaminan berlakunya hukum dan keadilan melalui proses peradilan yang
independen.
8. Pembatasan dan pemisahan kekuasaan meliputi :
a. pemisahan wewenang kukuasaan berdasarkan trias politica
b. kontrol dan keseimbangan lembaga-lembaga pemerintah
(check and balances)

05/11/2021
14
6. Lembaga Kenegaraan

 Lembaga kenegaraan sebelum amandemen terdiri dari : Lembaga


Kepresidenan, DPA, DPR, BPK, Kekuasaan Kehakiman (6)
 Sesudah amandemen : MPR, DPR, DPD, Presiden, MA, MK, KY, BPK (8).
 Posisi masing-masing lembaga setara , yaitu sebagai lembaga tinggi negara
yang menjalankan fungsi check and balances
 Trias politica :
1. Legislatif : MPR,DPR,DPD
2. Eksekutif : Presiden dan mentri-mentri, kepala daerah
3. Yudikatif : MA, MK, KY,BPK

05/11/2021
15
6.1. Legislatif

 Legislatif : MPR,DPR,DPA
 MPR : menjalankan prinsip permusyawaratan, terdiri dari DPR dan DPD.
 DPR : menjalankan prinsip perwakilan, tugas dan wewenangnya :
1. Membentuk UU
2. Membahas usulan RUU yang diajukan DPD
3. Menetapkan APBN
4. Melaksanakan pengawasan UU, APBN dan Kebijakan pemerintah
5. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK
6. Persetujuan kepada presiden untuk perang/damai
7. Menyerap aspirasi masyarakat.
 DPD : mewakili daerah-daerah.

05/11/2021
16
6.2. Eksekutif

 Eksekutif : Presiden dan mentri-mentri, kepala daerah


 Eksekutif kekuasaannya mencakup :
1. Diplomatik : dengan negara lain
2. Administratif : melaksanakan UU
3. Militer : mengatur pertahanan dan keamanan
4. Yudikatif : memberi grasi dll
5. Legislatif : membuat rancangan UU dan peraturan.

05/11/2021
17
6.3.1. Yudikatif

 Yudikatif : MA, MK, KY,BPK


 Mahkamah Agung (MA) :
1. mengadili pada tingkat kasasi, menguji UU.
2. Mengajukan 3 orang hakim konstitusi
3. Memberikan pertimbangan presiden ketika memberikan grasi dan rehabilitasi.
 Mahkamah Konstitusi (MK) :
1. Menguji UU (Judicial Review)
2. Memutuskan sengketa antar lembaga
3. Memutuskan pembubaran partai
4. Memutuskan perselisihan hasil pemilu.

05/11/2021
18
6.3.2. Yudikatif

 KY (Komisi Yudisial) : (bersifat mandiri)


1. Pengawasan terhadap hakim agung
2. Pengawasan semua hakim peradilan
3. Hakim Mahkamah Konstitusi

 Badan pemeriksa Keuangan (BPK) :


1. Fungsi operatif : pemeriksaan, pengawasan, dan penelitian tentang keuangan negara.
2. Fungsi yudikatif : melakukan tuntutan kepada pegawai yang melanggar
3. Fungsi rekomendatif : memberikan pertimbangan kepada pemerintah urusan
keuangan

05/11/2021
19
6.4. Lembaga Baru

Lembaga baru yang lahir di era reformasi :


 Komisi Hukum Nasional (HKN) : untuk menegakkan supremasi hukum dan
hak asasi manusia
 Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan
): untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan
 Komisi Ombudsman Nasional (KON) : bertugas agar pelayanan umum
berjalan baik, memberantas KKN untuk kesejahteraan masyarakat.

05/11/2021
20
7. Tata Urutan Perundang-Undangan Indonesia

 Menurut UU No. 10 Tahun 2004 tentang PPU (Pembentukan Peraturan


Perundang-undangan) :
1. UUD 1945
2. UU/peraturan pemerintah pengganti UU
3. Peraturan pemerintah
4. Peraturan presiden
5. Peraturan daerah : Perda provinsi; Perda kabupaten/kota; Peraturan desa.
 Dengan dibentukkya tata urutan perundang-undangan maka : Segala peraturan
yang bertentangan dengan peraturan yang di atasnya batal demi hukum dan
tidak bisa dilaksanakan.

05/11/2021
21
Diskusikan :

1. Apa yang dimaksud dengan konstitusi dan manfaatnya bagi sebuah negara?
2. Apakah akibat-akibat jika sebuah peraturan daerah bertentangan dengan UUD
1945 dijadikan tawar menawar politik antara partai politik dengan calon
kepala daerah.
3. Bisakah hal tersebut dibenarkan dengan alasan demokrasi ?

05/11/2021
22

TERIMAKASIH

05/11/2021

Anda mungkin juga menyukai