Anda di halaman 1dari 30

KONSEP BERMAIN

NOVI ISTANTI
DEFINISI BERMAIN

Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara


sukarela untuk memperoleh kesenangan / kepuasan.
Bermain merupakan cerminan kemampuan fisik,
intelektual, emosional dan sosial.
Bermain merupakan media yang baik untuk belajar
karena dengan bermain, anak akan mudah
berkomunikasi, belajar menyesuaikan diri dengan
lingkungan, melakukan apa yang dapat dilakukannya,
mengenal waktu serta suara.
 Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi
bagi perkembangan anak secara optimal.
Cont ...
Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit,
aktivitas bermain tetap dilaksanakan tetapi harus
disesuaikan dengan kondisi anak.
Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan
mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak
menyenangkan seperti marah, takut, cemas, sedih dan
nyeri dan hal ini merupakan dampak hospitalisasi.
Dengan melakukan permainan, anak mampu terlepas
dari ketegangan dan stress yang dialaminya.
Bermain dapat mengalihkan rasa sakitnya pada
permainan (distraksi) dan relaksasi melalui
kesenangannya melakukan permainan.
TUJUAN BERMAIN

 Tujuan bermain di RS adalah :


1. Agar dapat melanjutkan fase pertumbuhan dan
perkembangan secara optimal.
2. Mengembangkan kreatifitas anak
3. Dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress
 Bermain sangat penting bagi mental, emosional,
dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan
perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga
terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah
sakit.
FUNGSI BERMAIN DI RS
Memfasilitasi anak untuk beradaptasi dengan
lingkungan yang asing.
Memberi kesempatan untuk membuat keputusan
dan kontrol.
Membantu mengurangi stress terhadap perpisahan.
Memberi kesempatan untuk mempelajari tentang
bagian – bagian tubuh fungsinya dan penyakit.
Memperbaiki konsep yang salah tentang
penggunaan dan tujuan peralatan serta prosedur
medis
Memberi peralihan (distraksi) dan relaksasi
Cont ...

Membantu anak untuk merasa lebih aman dalam


lingkungan yang asing.
Memberi cara untuk mengurangi tekanan dan untuk
mengeksplorasi perasaan.
Menganjurkan untuk berinteraksi dan
mengembangkan sikap positif terhadap orang lain.
Memberi cara untuk mengekspresikan ide kreatif
dan minat.
Memberi cara untuk mencapai tujuan therapeutic
FUNGSI BERMAIN SECARA UMUM

1. Merangsang perkembangan sensorik-motorik


 Pada saat melakukan permainan, aktivitas sensorik
motorik merupakan komponen terbesar yang
digunakan anak dan bermain aktif sangat penting
untuk perkembangan fungsi otot.
 Misalnya alat permainan yang digunakan untuk bayi
mengembangkan kemampuan sensorik motorik
 Alat permainan usia toddler dan pra sekolah yang
banyak membantu perkembangan aktivitas motorik
baik kasar maupun halus.
Cont ...

2. Perkembangan Intelektual
 Pada saat bermain, anak melalukan eksplorasi dan
manipulasi yang ada di lingkungan sekitarnya
terutama mengenal warna, bentuk, ukuran, tekstur
dan membedakan objek.
 Pada saat bermain, anak akan melatih diri untuk
memecahkan masalah
Cont ...

3. Perkembangan Sosial
 Perkembangan sosial ditandai dengan kemampuan
berinteraksi dengan lingkungannya.
 Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar memberi
dan menerima.
 Bermain dengan orang lain akan membantu anak untuk
mengembangkan hubungan sosial dan belajar
memecahkan masalah.
 Pada saat melakukan aktivitas bermain, anak belajar
berinteraksi dengan teman, memahami bahasa lawan
bicara dan belajar tentang nilai sosial yang ada pada
kelompoknya.
Cont ...

4. Perkembangan Kreativitas
 Melalui kegiatan bermain, anak akan belajar dan
mencoba untuk merealisasikan ide – idenya.
 Misalnya : membongkar dan memasang kembali alat
permainan akan merangsang kreativitas.
5. Perkembangan Kesadaran Diri
 Melalui bermain, anak akan mengembangkan
kemampuannya dalam mengatur tingkah laku.
 Anak akan belajar mengenal kemampuannya dan
membandingkannya dengan orang lain dan menguji
kemampuannya dengan menguji peran baru.
Cont ...

6. Perkembangan Moral
 Anak akan mempelajari nilai benar dan salah dari
lingkungannya terutama dari orang tua dan guru.
 Melalui kegiatan bermain, anak juga akan belajar nilai
moral dan etika, belajar membedakan mana yang
benar dan mana yang salah serta belajar bertanggung
jawab atas segala tindakan yang dilakukannya.
 Bagi anak toddler dan preschool, permainan adalah
media yang efektif untuk mengembangkan nilai moral.
PRINSIP PERMAINAN PADA ANAK DI RS

 Tidak boleh bertentangan dengan terapi dan


perawatan yang sedang berjalan
 Tidak membutuhkan energi yang banyak
 Harus mempertimbangkan keamanan anak
 Dilakukan pada kelompok umur yang sama
 Melibatkan orang tua atau keluarga
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
AKTIVITAS BERMAIN
1. Tahap Perkembangan Anak
 Bermain adalah alat stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak
 Aktivitas bermain yang tepat dilakukan anak yaitu
sesuai dengan tahapan pertumbuhan dan
perkembangan anak.
 Orang tua harus mengetahui dan memberikan
jenis permainan yang tepat untuk setiap tahapan
pertumbuhan dan perkembangan anak.
Cont ...

2. Status Kesehatan Anak


 Untuk melakukan aktivitas bermain diperlukan
energi dan bukan berarti anak tidak perlu bermain
pada saat sakit.
 Pada saat kondisi anak sedang menurun atau anak
terkena sakit bahkan di rawat di RS, orang tua atau
perawat harus tepat memilih permainan yang dapat
dilakukan anak sesuai dengan prinsip bermain pada
anak yang sedang dirawat di RS.
Cont ...
3. Jenis Kelamin Anak
 Semua alat permainan dapat digunakan oleh anak laki –
laki untuk mengembangkan daya pikir, imajinasi,
kreativitas dan kemampuan sosial anak.
4. Lingkungan yang mendukung
 Tersedianya aktivitas bermain yang baik untuk
perkembangan anak salah satunya dipengaruhi oleh nilai
moral, budaya dan lingkungan fisik rumah.
 Permainan lebih diutamakan yang dapat menstimulasi
imajinasi dan kreativitas anak.
 Lingkungan fisik rumah lebih banyak mempengaruhi
ruang gerak anak untuk melakukan aktifitas fisik dan
motorik.
Cont ...

5. Alat dan Jenis Permainan Yang Cocok


 Pilihlah alat permainan sesuai dengan tumbuh
kembang anak.
 Alat permainan yang harus didorong, ditarik, dan
dimanipulasi akan mengajarkan anak untuk dapat
mengembangkan kemampuan koordinasi alat gerak.
KLASIFIKASI BERMAIN
 Berdasarkan isi permainan
1. social affective play
 adanya hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak
dan orang lain.
 Permainan yang bisa dilakukan : ciluk ba, berbicara sambil
tertawa / tersenyum, memberkan tangan pada bayi untuk
menggenggamnya diiringi dengan berbicara sambil tersenyum
dan tertawa.
2. Sense of pleasure play
 Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa
senang pada anak dan biasanya mengasyikan.
 Permainan yang bisa dilakukan : bermain pasir, bermain air.
 Ciri khas permainan ini adalah anak akan semakin lama semakin
asyik bersentuhan dengan alat permainan dan susah untuk
dihentikan.
Cont ...

3. Skill play
 Permainan ini akan meningkatkan keterampilan
anak khususnya motorik kasar dan halus.
 Skill play diperoleh melalui pengulangan kegiatan
permainan yang dilakukan.
 Semakin sering anak melakukan latihan, anak
akan semakin terampil.
 Misalnya : memindahkan benda dari satu tempat
ke tempat lain, naik sepeda, memegang benda –
benda kecil.
Cont ...

4. Games
 Permainan yang menggunakan alat tertentu yang
menggunakan perhitungan atau skor.
 Misalnya : ular tangga, congklak, puzzle
5. Unoccupied Behaviour
 Pada permainan ini, anak tidak memainkan alat
permainan tertentu dan situasi atau objek yang ada
di sekelilingnya yang digunakannya sebagai alat
permainan.
Cont ...

6. Dramatic play
 Pada permainan ini, anak memainkan peran sebagai
orang lain.
 Permaianan ini penting untuk proses identifikasi
anak terhadap peran tertentu.
BERDASARKAN KARAKTERISTIK SOSIAL

1. Onlooker play
 Anak hanya mengamati temannya yang sedang
bermain.
2. Solitary play
 Anak tampak berada dalam kelompok permainan
tetapi anak bermain sendiri dengan alat permainan
yang dimilikinya dan alat permainan yang dimilikinya
berbeda dengan alat permainan yang digunakan
temannya.
 Anak tidak ada kerjasama ataupun komunikasi dengan
teman sepermainannya.
Cont ...
3. Parallel play
 Anak menggunakan alat permainan yang sama tetapi
antara satu anak dengan anak yang lain tidak terjadi
kontak satu sama lain sehingga tidak ada sosialisasi.
 Bisanya dilakukan oleh anak usia toddler
4. Associative play
 Pada permainan ini sudah terjadi komunikasi antara
satu anak dengan anak lain tetapi tidak terorganisasi,
tidak ada pemimpin atau yang memimpin permainan.
 Misalnya : bermain boneka, nermain hujan –
hujanan, masak – masakan.
Cont ...

5. Cooperative play
 Aturan permainan dalam kelompok tampak lebih
jelas pada permainan ini.
 Misalnya ; permainan sepak bola
BERDASARKAN KELOMPOK USIA ANAK
1. Anak usia bayi
 Karakteristik permainan anak usia bayi adalah sense
of pleasure play
 Bayi usia 0-3 bulan :
a. Karakteristik khas permainan bagi usia bayi adalah
adanya interaksi sosial yang menyenangkan antara
bayi dan orang tua.
b. Secara visual, bayi diberi objek yang berwarna terang
dengan tujuan menstimulasi penglihatannya.
c. Secara auditory, ajak bayi berbicara, beri
kesempatan untuk mendengarkan pembicaraan,
musik dan nyanyian.
 Usia 4-6 bulan
a. Menstimulasi penglihatan, mengajak bayi menonton
TV, memberi mainan yang mudah dipegang, berwarna
terang.
b. Stimulasi pendengaran, membisakan memanggil
namanya, mengulangi suara yang dikeluarkannya dan
sering berbicara dengan bayi serta meletakkan mainan
yang berbunyi di dekat telinganya.
c. Stimulasi taktil, memberikan mainan yang dapat
digenggamnya, lembut dan lentur, biarkan bayi
bermain air di dalam bak mandinya.
Cont ...

 Usia 7-9 bulan


a. Stimulasi penglihatan, memberikan mainan yang
berwarna terang, atau berikan kertas dan alat tulis
dan membiarkan untuk mencoret – coret.
b. Stimulasi pendengaran, memberi bayi boneka
yang berbunyi. Mainan yang bisa dipegang dan
berbunyi.
2. Anak Usia Toddler

 Jenis permainan yang sesuai denga usia todler


yaitu : solitary play dan parallel play.
 Anak usia 1 – 2 tahun, anak melakukan permainan
sendiri dengan mainannya sendiri.
 Anak usia lebih dari 2 tahun – 3 tahun, anak mulai
dapat melakukan permainan secara parallel karena
sudah dapat berkomunikasi dalam kelompoknnya
 Jenis permaian : boneka, kereta api, truk, sepeda
rpda tiga, alat memasak, dll.
Anak Usia Prasekolah

 Jenis permainan yang sesuai adalah associative


play, dramatic play, dan skill play.
 Anak usia pra sekolah mempunyai kemampuan
motorik kasar dan halus
ANAK USIA SEKOLAH

 Kemampuan sosial anak usia sekolah semakin


meningkat
 Lebih mampu bekerja sama denga teman
sepermainannya.
terimakasih

Anda mungkin juga menyukai