INVESTASI DAN
PEMBIAYAAN
SIFAT SIKLUS INVESTASI DAN PEMBIAYAAN
Penelaahan Siklus Investasi dan Pembiayaan
Aktivitas investasi adalah pembelian dan penjualan tanah,
bangunan, peralatan, serta aktiva lain yang umumnya tidak
ditahan untuk dijual kembali. Disamping itu, aktivitas investasi
juga mencakup pembelian dan penjualan instrumen keuangan
yang tidak dimaksudkan untuk tujuan perdagangan. Langkah
pertama dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi
pemahamn atas aktiva yang diperlukan untuk mendukung
operasi entitas bersangkutan dan tingkat pengembalian yang
diharapkan perusahaan akan dicapai dari aktiva yang
mendasarinya.
Langkah kedua dalam mengaudit aktivitas investasi meliputi
penentuan aktiva apa yang akan diakuisisi selama periode
berjalan.Aktiva jangka panjang biasanya cukup stabil bagi
kebanyakan entitas. Aktivitas pembiayaan mencakup transaksi
dan peristiwa dimana kas diperoleh dari atau dibayarkan
kembali kepada kreditor atau pemilik. Aktivitas pembiayaan
meliputi, misalnya mendapatkan pinjaman, lease modal,
menerbitkan obligasi, atau menerbitkan saham preferen atau
saham biasa. Aktivitas pembiayaan juga akan mencakup
pembayaran untuk melunasi hutang mengakuisisi kembali
saham/treasury stock, dan membayar dividen.
Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk
Mengembangkan Strategi Audit
Ketika seorang auditor mengembangkan strategi audit
berdasarkan transaksi, dari bawah ke atas untuk audit atas
investasi dalam aktiva tetap, dan aktiva jangka panjang lain,
proses ini biasanya merupakan produk sampingan dari siklus
pengeluaran. Pengendalian internal atas transaksi pengeluaran
juga mempengaruhi akuisisi, dan investasi dalam aktiva tetap.
SIKLUS INVESTASI
Tujuan Audit
Masing-masing tujuan itu diuraikan dalam asersi implisit atau
eksplisit manajemen tentang transaksi siklus investasi seperti hal
itu berkaitan dengan aktiva jangka panjang. Tujuan-tujuan ini
merupakan hal yang utama bagi siklus ini dalam kebanyakan
audit.
Pertimbangan Perencanaan Audit
a. Materialitas
Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas
ini adalah penentuan besarnya salah saji yang akan
mempengaruhi keputusan seorang pemakai laporan keuangan
yang layak. Pertimbangan kedua adalah hubungannya dengan
biaya untuk mendeteksi kesalahan.
b. Risiko Inheren
Risiko inheren yang berkaitan dengan asersi
eksistensi/keberadaan seringkali rendah karena aktiva tetap
tidak mudah dicuri. Akan keberadaan, risiko inheren dapat
meningkat sampai ke tingkat sedang atau tinggi karena potensi
bahwa aktiva yang dibesituakan atau tidak digunakan lagi
mungkin tidak dihapuskan.
c.Risiko Prosedur Analitis
Risiko prosedur analitis unsur elemen dari risiko deteksi bahwa
prosedur analitis akan gagal mendeteksi kesalahan yang
material. Prosedur analitis bersifat efektif dari segi biaya dan hal
itu dapat membantu auditor dalam mengevaluasi kelayakan
laporan keuangan.
d.Risiko Pengendalian
Aspek yang sama dari pengendalian internal yang menetapkan
kesadaran akan tingkat pengendalian yang tinggi seperti
lingkungan pengendalian yang kuat, penilaian risiko yang efektif,
akuntabilitas yang efektif atas penggunaan sumber daya, dan
pemantauan sistem pengendalian adalah penting dalam konteks
akuntansi untuk aktiva tetap. Salah satu transaksi penting yang
berkaitan dengan aktiva tetap adalah akuntansi awal untuk
akuisisi aktiva tetap.
PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO AKTIVA TETAP
Penentuan Risiko Deteksi
Ketika menentukan risiko deteksi, auditor harus
mempertimbangkan sejauh mana klien mempunyai aktiva
konstruksi, lease modal yang signifikan, dan penambahan serta
penarikan yang signifikan dari aktiva-aktiva itu. Auditor juga
perlu mengevaluasi asumsi-asumsi kunci yang bertalian dengan
estimasi akuntansi atas beban penyusutan. Akhirnya, riisko
deteksi dalam penugasan yang berulang seringkali tergantung
pada pengendalian internal atas siklus pengeluaran.
Merancang Pengujian Substantif
Pengujian substantif yang mungkin untuk asersi aktiva tetap
yaitu :
a. Prosedur Awal
- Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan industri klien
- Melaksanakan prosedur awal atas saldo dan catatan aktiva
tetap yang akan mendapat pengujian lebih lanjut.
b. Prosedur Analitis
- Mengembangkan ekspektasi atas aktiva tetap dengan
menggunakan pengetahuan tentang aktivitas industri dan bisnis
entitas tersebut
Menghitung rasio :
· Perputaran aktiva tetap
· Beban penyusutan sebagai persentase dari penjualan
Beban reparasi dan pemeliharaan sebagai persentase dari
penjualan
· Tingkat pengembalian atas aktiva
Menganalisis hasil-hasil rasio dibandingkan dengan
pengharapan berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, yang
diangarkan, industri, dan data lainnya.
c. Pengujian Rincian Transaksi
- Memvouching penambahan aktiva tetap ke dokumentasi
pendukung
- Memvouching pelepasan aktiva tetap ke dokumentasi
pendukung
- Mereview ayat jurnal ke beban reparasi dan pemeliharaan
a. Prosedur Awal
b. Prosedur Analitis
- Menghitung rasio :
· Pengembalian atas ekuitas pemegang saham biasa
· Ekuitas terhadap total kewajiban ekuitas
· Pembayaran dividen
· Laba per saham
· Tingkat pertumbuhan yang dapat dipertahankan
c. Pengujian Rincian Transaksi
- Memvouching ayat jurnal ke dalam akun modal disetor
- Memvouching ayat jurnal ke dalam laba ditahan