Anda di halaman 1dari 26

ASAM KARBOKSILAT

Senyawa-senyawa organik yang memperlihatkan keasaman cukup


besar, sejauh ini yang paling penting adalah asam karboksilat.
Senyawa ini mengandung gugus KARBOKSIL: O
C
OH

Gugus ini terikat dengan gugus alkil, RCOOH, atau aril, ArCOOH
Contoh:
HCOOH CH3COOH CH3(CH2)10COOH
Asam format Asam asetat Asam laurat
Asam metanoat Asam etanoat Asam dodekanoat

CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH COOH

Asam oleat
Asam cis-9-oktadekenoat Asam benzoat
Asam p-nitrobenzoat Asam fenil asetat Asam -bromopropionat

Asam sikloheksana karboksilat Asam akrilat


Asam propenoat

Sifat gugus karboksil pada dasarnya sama, apakah itu gugus alifatik
atau aromatik, jenuh atau tidak jenuh, tersubstitusi atau tidak.
TATA NAMA (NOMENCLATURE)
Asam-asam karboksilat alifatik telah lama dikenal dengan nama
umum yang lebih menunjukkan sumbernya daripada struktur
kimianya. Contoh: asam format, berasal dari kata formica (latin)
yang artinya semut, karena dulu asam ini diisolasi dari semut
merah; asam butirat dari kata butyrum (butter), karena dijumpai
dalam mentega tengik dan asam kaproat, kaprilat, kaprat,
semuanya ditemukan dalam lemak kambing (latin: caper, kambing).
Contoh lainnya: asam asetat, asam propionat, dll.
Asam-asam dengan rantai bercabang dan tersubstitusi dinamai
sebagai derivat asam-asam rantai lurusnya. Untuk menunjukkan
posisi ikatan diberi tanda dst.

Digunakan untuk nama umum


    

Asam -metilbutirat Asam -dimetilvalerat Asam fenilbutirat

Umumnya asam induknya diambil dari rantai terpanjang,namun


beberapa senyawa ada yang dinamai sebagai derivat asam asetat.
Asam aromatik, ArCOOH, biasanya dinamai sebagai derivat dari
asam induknya yaitu asam benzoat, C6H5COOH. Asam
metilbenzoat mempunyai nama khusus asam toluat.
Asam p-bromobenzoat Asam 2,4-dinitrobenzoat Asam m-toluat

Nama IUPAC
Rantai terpanjang yang membawa gugus karboksil merupakan struktur
induk, dan dinamai dengan mengubah akhiran –e (Inggris)/ -a dari alkana
yang bersangkutan menjadi –oic acid / asam -oat.

Asam pentanoat
Asam 2-metilbutanoat Asam 3-fenilpropanoat
Posisi substituen ditandai dengan angka: 1,2,3, dst.

Digunakan untuk nama IUPAC


Jadi dalam sistem ini karbon karboksil selalu dianggap sebagai C-1
dan C-2nya sama dengan C- dalam tata nama umum. Jangan
mencampur adukan penandaan huruf Yunani dengan sistem
IUPAC.
Nama garam dari asam karboksilat: nama kation (Kalium, Natrium,
ammonium) diikuti dengan nama asamnya dengan akhiran –ic acid
diganti –ate atau –at.

Natrium benzoat Kalsium asetat Ammonium format

Kalium 2,3-dibromopropanoat
SIFAT FISIK
Molekul-molekul asam karboksilat bersifat polar, dan seperti alkohol
dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul-molekulnya
sendiri maupun dengan molekul lainnya. Oleh karena itu sifat
kelarutan asam alifatik memperlihatkan hal yang sama dengan
akohol; empat karbon pertama dapat bercampur dengan air, lima
karbon berikutnya sebagian larut dalam air, dan asam-asam yang
lebih tinggi tidak larut dalam air.
Kelarutan dalam air disebabkan terjadinya ikatan hidrogen antara
molekul asam karboksilat dengan molekul air.
Asam-asam karboksilat larut dalam pelarut kurang polar seperti
eter, alkohol, benzen, dll.
Suatu sifat yang perlu dicatat dari asam karboksilat berbobot
molekul rendah adalah baunya:
Asam format dan asam asetat berbau merangsang. Asam propionat
berbau merangsang yang mengingatkan bau lemak tengik.
Bau mentega tengik sebagian ditimbulkan oleh asam butirat. Asam
kaproat berbau kambing (kebetulan keringat kambing mengandung
asam kaproat), demikian pula dengan asam valerat yang baunya
kuat antara bau mentega tengik dan keringat kambing.
Asam-asam berbobot lebih tinggi mempunyai bau yang lemah
karena volatilitasnya rendah.
GARAM-GARAM DARI ASAM KARBOKSILAT
Walaupun asam karboksilat jauh lebih lemah dari pada asam-asam
mineral kuat (sulfat, hidroklorida, nitrat), namun asam karboksilat
jauh lebih asam daripada asam-asam organik yang sangat lemah
(alkohol-alkohol, asetilen); dan merupakan asam yang jauh lebih
kuat daripada air.
Oleh karena itu hidroksida-hidroksida berair akan mengubah asam-
asam karboksilat menjadi garamnya; dan asam-asam mineral berair
segera mengubah garam tersebut kembali menjadi asam
karboksilat.
Garam-garam logam alkali asam karboksilat (natrium, kalium,
ammonium) larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut organik
non polar. Kebanyakan garam-garam dari logam beratnya (besi,
perak, tembaga, dsb) tidak larut dalam air.
Kecuali asam-asam dengan atom C sama dengan 4 atau kurang,
asam-asam karboksilat dan garam-garam logam alkalinya
memperlihatkan sifat kelarutan yang sangat berlawanan. Karena
mudahnya perubahan dari asam menjadi garamnya, perbedaan
kelarutan ini dapat digunakan untuk: identifikasi dan pemisahan.
Suatu senyawa organik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam
NaOH berair encer dingin, maka senyawa tersebut dapat berupa
asam karboksilat atau beberapa senyawa organik lain yang bersifat
lebih asam dari air.

Asam lebih kuat Larut dlm air Asam lebih


lemah
Tidak larut dlm air
Sebagai pengganti NaOH, dapat digunakan NaHCO3 berair,
keasaman dapat terlihat dengan terbentuknya gelembung-
gelembung CO2.

Kita dapat memisahkan suatu asam karboksilat dari senyawa non-


asam dengan menggunakan sifat kelarutan dan ketidak larutannya
dalam larutan basa;
• Asam karboksilat (tidak larut dalam air) bila ditambah larutan basa
dalam air akan membentuk garam yang larut dalam air.
• Garam karboksilat dapat diubah kembali jadi asam karboksilat jika
diasamkan.
Jika campuran zat (asam karboksilat + non asam karboksilat)
berbentuk padat :
• Campuran ditambahkan basa, diaduk-aduk, disaring.
• Filtrat (mengandung garam karboksilat) ditambah asam mineral,
maka asam karboksilat akan mengendap dan dapat dipisahkan
dengan penyaringan, asam karboksilat akan tertinggal di kertas
saring.
Jika campuran berbentuk cairan:
• Campuran dikocok dengan basa di dalam corong pisah, lapisan air
dipisahkan dari lapisan organik yang tidak larut.
• Tambahkan asam pada lapisan air untuk membebaskan asam
karboksilat dari lapisan air
• Untuk memudahkan biasanya ditambahkan pelarut organik yang
tidak bercampur dengan air seperti: eter di mana asam karboksilat
bisa larut
• Ambil lapisan eter, lalu uapkan, residu adalah asam karboksilat.
INDUSTRIAL SOURCES
1. Asam asetat.
• Merupakan asam karboksilat yang paling penting
• Dibuat secara oksidasi udara dengan katalis dari berbagai
hidrokarbon atau asetaldehida.
• Reaksi metanol dengan karbon monooksida dengan adanya
katalisator iodine-rhodium

• Asam asetat dalam jumlah besar dihasilkan dalam bentuk


larutan encer berair yang dikenal sebagai vinegar
• Pembuatan: oksidasi udara etil alkohol,katalisator enzim
bakteri Acetobacter.
• Sumber terpenting asam karboksilat alifatik adalah: lemak hewani
dan nabati
• Dari lemak: kurang lebih 99 % asam karboksilat rantai lurus dengan
jumlah atom carbon 6-18 atom
• Asam karboksilat aromatik paling penting: asam benzoat dan ftalat
• Pembuatan: oksidasi alkilbenzena
PEMBUATAN ASAM KARBOKSILAT
1. Oksidasi alkohol primer

2. Oksidasi alkilbenzena
REAKSI-REAKSI ASAM KARBOKSILAT
1. Pembentukan garam

2. Konversi menjadi turunan-turunan fungsional


3. Karbonasi pereaksi Grignard

4. Hidrolisis Nitril
a. Konversi menjadi klorida asam

/ Klorida asam

b. Konversi menjadi ester


c. Konversi menjadi amida



3. Reduksi LiAlH4
RCOOH RCH2OH
4. Substitusi dalam gugus alkil atau aril
a. Halogenasi –alfa dari asam alifatik. Reaksi Hell-Volhard-
Zelinsky

P
RCH2COOH + X2 RCHCOOH + HX
X

b. Substitusi cincin dalam asam aromatik


ANALISIS ASAM KARBOKSILAT
1. Asam karboksilat dapat dikenal dari keasamannya dan larut
dalam NaOH berair serta NaHCO3 berair.
2. Reaksi dengan bikarbonat akan menimbulkan gelembung karbon
dioksida. Fenol-fenol juga lebih asam daripada air (namun ada
beberapa yang lebih lemah daripada asam karboksilat), larut
dalam NaOH berair, tetapi tidak larut dalam natrium bikarbonat
berair. Asam-asam sulfonat lebih asam daripada asam
karboksilat tetapi karena mengandung sulfur maka dapat
dideteksi dengan analisis unsur.
3. Garam-garam logam dari suatu asam karboksilat dapat dikenal
dengan adanya residu bila dipanaskan dengan kuat (ignition test),
terurai jika dipanaskan pada tempertur tinggi (bukannya meleleh),
dan dapat diubah menjadi asam karboksilatnya jika diberikan
asam mineral encer.
Analisis spektroskopik asam karboksilat
Infra merah
• Gugus karboksil terdiri dari sebuah gugus karbonil (C=O) gugus
hidroksil (OH). Dalam spektrum IR asam karboksilat
merefleksikan keduanya.
ASAM DIKARBOKSILAT
Jika substituen pada asam karboksilat adalah gugus karboksil
maka senyawanya adalah: asam dikarboksilat (senyawa yang
mempunyai 2 gugus karboksil)

Benzen dikarboksilat: asam ftalat


PEMBUATAN

Contoh asam dikarboksilat lain: asam glutarat, asam maleat, asam


fumarat, asam isoftalat dan asam tereftalat.

Anda mungkin juga menyukai