Minicx TB PARU
Minicx TB PARU
A TB paru TB paru
◦ Tes Mantoux/Tuberkulin: Setelah 48–72 jam tuberkulin disuntikkan maka diukur diameter dari pembengkakan
(indurasi) yang terjadi:
1. Pembengkakan (Indurasi) 0–5mm negatif
2. Pembengkakan (Indurasi) 6–9mm meragukan
3. Pembengkakan (Indurasi) 10-15mm positif
4. Pembengkakan (Indurasi) >15mm positif kuat
◦ Pemeriksaan bakteriologi: pewarnaan Ziehl-Neelsen, biakan aspirasi pleura/biopsi, contoh urin pagi hari,
usapan laring, aspirasi lambung, LCS, biopsy hepar atau aspirasisumsum tulang
DIAGNOSIS TB
PARU
• Tuberkulosis paru
• Tuberkulosis ekstra paru
• Pasien tb baru
• Pasien pasien yg pernah di obati Tb
• Pasien kambuh
• Pasien yang diobati kembali setelah gagal
• Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow up)
• Lain-lain
◦ Pasien berdasarkan hasil uji kepekaan obat
Mono resistan (TB MR): resistan terhadap salah satu jenis OAT lini pertama saja
Poli resistan (TB PR): resistan terhadap lebih dari satu jenis OAT lini pertama selain isoniazid (H) dan rifampisin
(F) secara bersamaan
Multi Drug Resistan (TB MDR) : resistan terhadap isoniazid (H) dan rifampisin (F) secara bersamaan
Extensive Drug Resistan (TB XDR) :TB MDR yang sekaligus juga resistan terhadap salah satu OAT golongan
fluorokuinolon dan minimal salah satu dari OAT lini kedua jenis suntikan (kanamisin, kapreomiain, dan amikasin)
Resistan Rifampisin (TB RR): resistan terhadap rifampisin
Paduan obat lini pertama dan
peruntukannya
Kategori 1
a. Pasien baru TB BTA positif
b. Pasien baru BTA negatif foto thorax mendukung TB
c. Pasien TB ekstra paru
Teori Kasus
Gejala Klinis Sesak nafas, batuk berdahak dan darah,
Batuk berdahak > 2 minggu, batuk disertai badan lemas,, mual dan nyeri di ulu hati,
darah, sesak nafas, badan lemas, nafsu berkeringat saat malam hari, demam meriang
makan menurun, berat badan menurun, > 1 bulan
malaise, berkeringat malam hari tanpa
aktivitas, demam meriang > 1 bln
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Inspeksi: retraksi interkostal, diafragma Inspeksi: retraksi interkostal (-)
dan mediastinum Palpasi: fremitus melemah(-)
Palpasi: fremitus melemah cavitas Perkusi: redup(-)
maupun infiltrat Auskultasi: ronkhi basah kasar(+)
Perkusi: redup infiltrat yang luas
Auskultasi: suara nafas tambahan
(ronkhi basah kasar)
Pemeriksaan Penunjang
Lab : limfositosis - Ro thorax: Pneumonia
Ro thorax: TB Pulmo - Tes sputum: (-)
Tes sputum: (+)
Teori Kasus
Terapi FDC Kategori I
FDC kategori I
Kesimpulan
◦
◦