Anda di halaman 1dari 41

KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN

PRESENTASI KASUS
KASUS NON PSIKOTIK
Gangguan Cemas Menyeluruh
Pembimbing: dr Sabar Siregar SpKJ
Khairina Nurul Fauziah (20204010080)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

I. IDENTITAS PASIEN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

IDENTITAS PASIEN

Identitas Pasien
• Nama : Tn. D
• Usia : 68 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Kabupaten Magelang, Jawa Tengah
• Suku : Jawa
• Agama : Kristen
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : Tidak bekerja
• Status Pernikahan : Menikah
• Tanggal Rawat Jalan : 6 April 2021
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Identitas Pemberi Informasi

• Nama : Tn. S
• Usia : 35 Tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Semarang, Jawa Tengah
• Pekerjaan : Wiraswasta
• Agama : Kristen
• Hubungan : Anak
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

ANAMNESIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
AUTOANAMNESIS

KELUHAN UTAMA :
•Sulit tidur, sering merasa cemas
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
AUTOANAMNESIS
• Pasien kontrol rutin atas kondisinya yang sering cemas, sulit tidur,
berdebar-debar dan tangan gemetaran.
• Pasien rutin kontrol ke poli jiwa RSJ Prof. Dr. Soerojo sudah kurang lebih
2 tahun.
• Awalnya pasien merasa cemas, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, pusing,
berdebar-debar, gelisah,telapak tangan sering basah dan tangan
gemetaran kurang lebih selama 6 bulan. Hal itu sangat mengganggu
kesehariannya dan hubungan sosialnya.
• Pasien sulit memulai untuk tidur dan terbangun di malam hari.
• Pasien tinggal seorang diri dirumah.
• Pada tahun 2004 yang lalu istrinya meninggal karena menderita kanker
sedangkan anak-anak pasien sudah tidak tinggal bersama pasien dan
sudah memiliki kehidupannya masing-masing. Pasien sering merasa
kesepian berada seorang diri di rumah.
• Pasien mengaku tidak memiliki kegiatan sehari-hari.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
AUTOANAMNESIS
• Sebelumnya pasien adalah seorang sales selama 30 tahun.
Selama menjalani pekerjaannya pasien melewati banyak
masalah dan lebih sering mengalah untuk menghindari
konflik.
• Pasien memiliki penyakit jantung, hipertensi, serta vertigo
dan setiap harinya meminum obat sebanyak 12 macam,
pasien merasa cemas akan efek samping obat yang rutin
dikonsumsinya.
• Pasien sering merasa cemas memikirkan anak-anaknya
yang berada jauh darinya ada yang di Jakarta, Semarang,
dan Jawa timur. Anak yang berada di Semarang rutin
mengunjungi pasien seminggu sekali.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Alloanamnesis:
Menurut pernyataan dari anak pasien :
• pasien sering merasa kesepian dirumah dan
tidak ada kegiatan sehingga pikirannya
bermacam-macam dan sering cemas.
• Pasien merupakan pribadi yang pendiam dan
suka memendam perasaannya seorang diri,
jarang mencurahkan isi hatinya pada orang
lain.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien memiliki penyakit jantung coroner,


hipertensi, dan vertigo serta rutin kontrol ke poli
dan meminum obat. PowerPoint
Presentation
Gejala

2019 2021
fungsi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Genogram

GENOGRAM
Riwayat penyakit keluarga
disangkal

Keterangan:

: Laki-laki : Pasien : Tinggal bersama

: Perempuan : Meninggal

: Gangguan Jiwa : Cerai


KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Masa Prenatal dan Perinatal
Pasien lahir pada tahun 1952 dan merupakan anak kedua dari tiga
bersaudara. Pasien lahir cukup bulan, melalui persalinan normal.
a. Masa Kanak awal (0-3 tahun)
Pasien diasuh oleh keluarga sendiri.
b. Psikomotorik
Tidak ada data yang valid tentang pasien mulai menunjukkan pertumbuhan
dan perkembangan.
c. Psikososial
Tidak ada data yang valid mengenai pasien diusia berapa mulai tersenyum
saat melihat wajah orang lain, dikejutkan oleh suara, ketika tertawa pertama
pasien atau menggeliat, ketika diminta untuk bermain dan bertepuk tangan
dengan orang lain
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

d. Komunikasi
Tidak ada data yang valid tentang pasien seperti mulai mengucapkan kata-
kata “ibu” dan “ayah” pada umur 1 tahun

e. Emosi
Tidak ada data yang valid, reaksi pasien ketika bermain takut dengan orang
asing ketika mulai menunjukkan kecemburuan atau daya saing terhadap
lainnya dan pelatihan menggunakan toilet.

f. Kognitif
Tidak ada data yang valid. Usia pasien ketika dapat mengikuti objek,
mengakui ibunya dan mengenal anggota keluarganya.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

2. Masa Kanak Pertengahan (3-11 tahun)


a. Psikomotor
Tidak ada data yang valid, pada saat pertama kali mengendarai
sepeda roda 3.
b. Psikososial
Tidak ada data yang valid
c. Komunikasi
Tidak ada data yang valid mengenai komunikasi pasien dengan
orang-orang yang ada di sekitarnya.
d. Emosional
Tidak ada data yang valid mengenai emosi pasien pada saat usia 3-
11 tahun.
e. Kognitif
Tidak ada data yang valid
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

3. Masa kanak akhir (11-18 tahun)


– Psikomotor
Tidak ada data yang valid mengenai aktivitas motorik pasien.
– Psikososial
Tidak ada data yang valid
– Komunikasi
Tidak ada data yang valid mengenai komunikasi pasien dengan
orang-orang yang ada disekitarnya.
– Kognitif
Pasien tidak mengalami penurunan fungsi kognitif.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Masa Dewasa


– Riwayat Pendidikan
Pasien hanya bersekolah sampai SMA

– Riwayat Pekerjaan
Pasien pernah bekerja sebagai sales

– Riwayat Pernikahan
Pasien sudah menikah dan telah dikaruniai 3 orang anak, 2
perempuan dan 1 laki-laki.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

– Riwayat Aktivitas Sosial


Pasien bersosialisasi dengan baik dengan lingkungan sekitar.

– Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah terlibat masalah hokum

– Riwayat Situasi Hidup Sekarang


Pasien hanya tinggal seorang diri sejak istrinya meninggal tahun
2004
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Personal Sosial


• Pasien sudah menikah tetapi istrinya
meninggal tahun 2004 karena kanker sehingga
pasien tinggal sendiri dirumah
• Pasien tidak bekerja dan hanya berada
dirumah.
• Hubungan pasien dengan lingkungan dan
masyarakat disekitarnya baik.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PEMERIKSAAN FISIK
KEDOKTERAN DAN Kesadaran : Jernih
ILMU KESEHATAN

KEPALA LEHER
Mata: c. anemis (-/-) s. ikterik (-/-) edem palpebra JVP (-), pembesaran limfonodi cervical posterior (+)
(-/-) nistagmus (-) eksoftalmus (-) disfagia (-) Bruit tiroid (-)
Hidung: sekret (-) epistaksis (-)
Mulut: bibir pucat (-) stomatitis angularis (-) atrofi THORAKS
papil lidah (-) • Ins : Simetris (+), retraksi dada (-), penggunaan
Telinga: nyeri tekan mastoid (-), sekret (-) otot pernafasan (-)
• Pal : Pengembangan paru & vocal fremitus dbn
• Per : Sonor
• Aus :
ABDOMEN
– Pulmo : SDV (+/+) Rh (-/-) Wh (-/-)
• Ins: sikatrik (-) spider nevi (-) patch
– Cor : bising jantung (-) S1 S2 reguler
hiperpigmentasi
• Aus: bising usus (+) normal, peristaltik (+)
• Per: tympani (+)
• Pal: supel (+) NT (-), murphy sign (-) nyeri EKSTREMITAS
suprapubic (-), splenomegaly (-) • Akral hangat (+/+), nadi teraba kuat, perfusi
hepatomegaly (-) <2detik
• edema ekstremitas (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Status Neurologis
● GCS : Compos mentis E4V5M6
● Tanda rangsang meningeal :
kaku kuduk, kernig sign, brudzinksi tidak
dilakukan pemeriksaan karena keterbatasan waktu
● Nervus Cranialis :
N.I Olfactorius, NII opticus, N.III (oculomotorius), N.
IV (troclearis), N. VI (abducens), N. V (Trigeminus),
N. VII (Facialis), N. VIII (Vestibulokoklearis), N. IX
(Glosoparingeus), N. X (vagus), N. XI (Accesprius),
N. XII (hipoglosus)  tidak dilakukan pemeriksaan
karena keterbatasan waktu
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

● Kekuatan Otot : tidak dilakukan pemeriksaan


karena keterbatasan waktu
● Reflek fisiologis : Reflek bisep, reflek trisep,
Reflek patella, reflek brachioradialis, reflek
achiles  tidak dilakukan pemeriksaan karena
keterbatasan waktu
● Reflek patologis : reflek hofman-trommer, reflek
babinsky, reflek chaddock, reflek Gordon, reflek
schaeffer, reflek Oppenheim  tidak dilakukan
pemeriksaan karena keterbatasan waktu
● Tes koordinasi dan keseimbangan : tes Romberg,
tes jari hidung  tidak dilakukan pemeriksaan
karena keterbatasan waktu
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Pemeriksaan Status
Mental
Deskripsi Umum
Penampilan : Seorang pasien laki-laki sesuai usia, rawat diri baik
Sikap dan perilaku : Kooperatif, normoaktif
Pembicaraan : Koheren, talk-active
Perhatian dengan pemeriksa : Mudah ditarik dan mudah dicantum

Mood dan Afek


Afek : -Luas - appropriate
- sempit - inappropriat
- tumpul
- datar

Mood : -Eutimik - iritable


-disfori - anhedonia
- eufori
Proses pikir
Arus pikir : -koheren -flight of idea -neologisme
- word salad -asosiasi longgar -sirkumstansial
- loghorrea -sirkumstansial-tangensial
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Isi pikir : normal


-waham -fobia
- obsesi -fantasi
- kompulsi
• Bentuk pikir : -Realistik
- Non realistik
- derealistik
- dereistik
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Persepsi : tidak ada


Halusinasi :- auditori -gustatori
- visual -Taktil
-olfaktori
Ilusi : - auditori -gustatori
- visual -taktil
- olfaktori
• Sensorium dan Kognitif : baik
• Tilikan diri : 6 (mengetahui dan menyadari akan sakitnya
serta pemahaman yang dapat merubah perilaku pasien
(true emotional insight))
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Resume
Tn D datang ke poli untuk kontrol karena :
• Cemas memikirkan anak-anaknya yang berada jauh darinya
• Sulit konsentrasi
• Gelisah
• Sakit kepala
• Gemetaran
• Sulit tidur
• Jantung berdebar-debar
• Pusing
• Keringat dingin
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Kumpulan Gejala / Sindrom

Depresi :
 Cemas memikirkan anak-anaknya yang berada jauh darinya
 Sulit konsentrasi
 Sulit tidur
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Diagnosis Banding

• F41.0 Gangguan panic (Anxietas Paroksismal


episodik)
• F41.1 Gangguan cemas menyeluruh
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

KRITERIA DIAGNOSIS GAD PPDGJ III


Penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang berlangsung hampir setiap
hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol
pada keadaan situasi khusus tertentu saja (sifatnya “free floating” atau mengambang)
Gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
• · Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti di ujung tanduk, sulit
Konsentrasi, dsb)
• · Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat santai); dan
• · Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung berdebar debar,
Sesak napas, keluhan lambung, pusing kepala, mulut kering, dsb)
• Pada anak-anak sering terlihat adanya kebutuhan berlebihan untuk ditenangkan
Serta keluhan-keluhan somatik berulang yang menonjol.
• Adanya gejala-gejala lain yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari),
Khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama gangguan anxietas menyeluruh, selama
hal tersebut tidak memenuhi kriteria lengkap dari episode depresif, gangguan anxietas fobik,
gangguan panik, atau gangguan obsesif kompulsif.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pedoman diagnostic Gangguan Panik F41.0 menurut PPDGJ III

• Gangguan panic baru ditegakkan sebagai diagnosis utama bila tidak


ditemukan adanya gangguan anxietas fobik (F40.-)
• Untuk diagnosis pasti harus ditemukan adanya beberapa kali serangan
anxietas berat (severe attacs of autonomic anxiety) dalam masa kira-
kira satu bulan :
– Pada keadaan-keadaan dimana sebenernya secara objektif tidak ada bahaya
– Tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui atau yang dapat diduga
sebelumnya (unpredictable situations)
• Dengan keadaan yang relative bebas dari gejala-gejala anxietas pada
periode diantara serangan-serangan panic (meskipun demikian
umumnya dapat terjadi juga “anxietas antisipatorik” yaitu anxietas
yang terjadi setelah membayangkan seseatu yang mengkhawatirkan
akan terjadi).
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Diagnosis Multiaksial
• Axis I : F41.1 Gangguan Cemas Menyeluruh
• Axis II : R 46.8 diagnosis aksis II tertunda
• Axis III : G00-G99 penyakit endokrin, nutrisi, & metabolik
• Axis IV : Tidak ada (none)
• Axis V : GAF 80-71 (gejala sementara & dapat diatasi
disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan, sekolah)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Penatalaksanaan

• Farmakologi:

Lorazepam 1x 2 mg

• Non-Farmakologi:
– motivasi relaksasi dan kontrol
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Prognosis
• Premorbid
Riwayat gangguann jiwa pada keluarga: Tidak Ada (baik)
Status pernikahan : Menikah (baik)
Dukungan keluarga : Baik (baik)
Stressor: Tidak Ada (baik)
Status ekonomi : Cukup (baik)
• Morbid
Onset <25 tahun : 66 tahun (baik)
Jenis penyakit : Non psikotik (baik)
Perjalanan penyakit : Kronik (buruk)
Penyakit organik: ada (buruk)
Kepatuhan minum obat : Tidak ada data
Insight : 6 (baik)

Quo Ad
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad function : Dubia ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TINJAUAN PUSTAKA
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DEFINISI GAD
 GAD (generalized anxiety disorder) yaitu suatu
gangguan kecemasan yang ditandai dengan
perasaan cemas yang umum dan bahwa sesuatu
yang buruk akan terjadi dan keadaan peningkatan
keterangsangan tubuh.
 GAD ditandai dengan kecemasan yang persisten
yang tidak dipicu oleh suatu objek, situasi atau
aktivitas yang spesifik, tetapi lebih merupakan apa
yang disebut Freud dengan “mengambang bebas”
(free floating).
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Gangguan ini muncul dua kali lebih banyak pada perempuan


dibandingkan pada laki-laki (APA dalam dalam Nevid,dkk,
2005).
• Orang dengan GAD adalah pencemas yang kronis, mungkin
mereka mencemaskan secara berlebihan keadaan hidup
mereka, seperti keuangan, kesejahteraan anak-anak, dan
hubungan sosial mereka.
• Ciri lain yang terkait adalah: merasa tegang, waswas, atau
khawatir; mudah lelah; mempunyai kesulitan berkonsentrasi
atau menemukan bahwa pikirannya menjadi kosong;
iritabilitas, ketegangan otot; dan adanya gangguan tidur,
seperti sulit untuk tidur, untuk terus tidur, atau tidur yang
gelisah dan tidak memuaskan (APA dalam Nevid, dkk, 2005).
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Kriteria Diagnostik menurut DSM-V (300.02), sebagai berikut:

• Kecemasan atau kekhawatiran yang berlebihan yang timbul hampir


setiap hari, sepanjang hari, terjadi sekurangnya 6 bulan, tentang
sejumlah aktivitas atau kejadian (seperti pekerjaan atau aktivitas
sekolah).
• Individu sulit untuk mengendalikan kecemasan dan kekhawatiran.
• Kecemasan diasosiasikan dengan 6 gejala berikut ini (dengan
sekurang-kurangnya beberapa gejala lebih banyak terjadi
dibandingkan tidak selama 6 bulan terakhir), yaitu kegelisahan, mudah
lelah, sulit berkonsentrasi atau pikiran kosong, iritabilitas, ketegangan
otot, dan gangguan tidur (sulit tidur, tidur gelisah atau tidak
memuaskan).
• Kecemasan, kekhwatiran, atau gejala fisik menyebabkan distress atau
terganggunya fungsi sosial, pekerjaan, dan fungsi penting lainnya.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Gangguan tidak berasal dari zat yang memberikan efek


pada fisiologis (memakai obat-obatan) atau kondisi medis
lainnya (seperti hipertiroid).
• Gangguan tidak dapat dijelaskan lebih baik oleh gangguan
mental lainnya (seperti kecemasan dalam gangguan panik
atau evaluasi negatif pada gangguan kecemasan sosial atau
sosial fobia, kontaminasi atau obsesi lainnya pada
gangguan obsesif-kompulsif, mengingat kejadian traumatik
pada gangguan stress pasca traumatik, pertambahan berat
badan pada anorexia nervosa, komplin fisik pada gangguan
gejala somatik atau delusi pada gangguan schizophreniaor).
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Gejala sindrom anxietas


Ketegangan motorik Hiperaktivitas otonomik Kewaspadaan berlebihan
dan
daya tanggak berkurang

• Nafas pendek/berat
• Kedutan otot/gemetar • Jantung berdebar • Perasaan peka
• Otot tegang/kaku/pegel • Telapak tangan basah Mudah ngilu
• Tidak bisa diam • Mudah terkejut
/kering
• Mudah menjadi lelah • Mulut kering • Sulit konsentrasi
• Kepala pusing • Sukar tidur
/melayang • Mudah tersinggung
• Dispepsi
• Muka panas/menggigil
• BAK lebih sering
• Sukar menelan
/rasa tersumbat
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Terapi Non-Psikofarmaka yang dapat diberikan


pada pasien yang mengalami gangguan cemas
menyeluruh berupa terapi psikoterapi yaitu
Cognitive Behavioral Therapy (CBT).
Dalam CBT ada beberapa metode, yaitu
relaksasi, restrukturasi, bernapas, dan terapi
interocepative. Inti dari terapi ini adalah membuat
pasien memahami cara kerja pemikiran otomatis
dan keyakinan yang salah dapat menimbulkan
respon emosional yang berlebihan.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai