Anda di halaman 1dari 66

(TUTORIAL)

EFLORESENSI KULIT
PEMBIMBING: dr.Rompu Roger, Sp.KK

Stase Kulit dan Kelamin RSUD KOJA


Periode (3 Agustus 2020 – 5 September 2020)
Danesh Agilan (112018121)
Dominic Timotius (112018044)
Virginia Marsella (112017206)
Chandra Franata (112018057)
Rasyadi bin Razali (112018111)
Wynda Muljono (112018091)
PENDAHULUA
N

Siemens (1891–1969) wrote, “he who studies skin diseases and fails to study the lesion first
will never learn dermatology.”

Efloresensi dibagi menjadi 2:

Efloresensi Primer

Efloresensi Sekunder
EFLORESENSI PRIMER
Makula (Flat) Papula (Raised) Plaque (Raised) Nodul (Raised)

Vesikel (Fluid Bula (Fluid


Urtika (Raised) Papiloma
filled) filled)

Pustula (Fluid Teleangiektasis


Purpura Kista (Raised)
filled) (Vascular)

Komedo
(Raised)
Makul
a
• Kelainan kulit berbatas tegas berupa perubahan warna semata-mata.
Contoh: melanoderma, leukoderma, eritema, petekie, ekimosis
Kista
• Ruangan berdinding dan berisi cairan, sel, maupun sisa sel. Dinding kista merupakan
selaput yang terdiri atas jaringan ikat dan biasanya terdiri atas lapisan epitel atau
endotel.
• Kista terbentuk dari kelenjar yang melebar dan tertutup, saluran kelenjar, pembuluh
darah, saluran getah benig, keringat, sebu, sel-sel epitel, lapisan tanduk dan rambut.
Papul

• Penonjolan di atas permukaan kulit, sirkumskrip, berdiameter lebih


kecil dari 0.5 cm dan berisi zat padat.
Purpura
• Ekstravasasi darah dari pembuluh darah kulit ke dalam kulit atau membrane
mucus menyebabkan kulit menjadi merah keunguan (reddish-purple)
Komedo
• Pelebaran dan penyumbatan infundibulum folikel rambut oleh keratin dan lipid.
• Dibagi menjadi black comedo dan white comedo
Vesikel
• Penonjolan kulit berbatas tegas, berisi cairan & diameternya < 1 cm
• Bila pecah menjadi Erosi, bila bergabung menjadi bula
Nodul
• Penonjolan pada kulit berbatas tegas, letaknya dalam,
diameternya > 1 cm
Papiloma
• Penonjolan kulit yang berbentuk seperti jari-jari tangan yang disebabkan karena
meningginya papilla dermis dan ditutupi oleh epidermis yang mengalami
hiperplasi
Teleangiektasis

• Terjadinya pelebaran pembuluh darah kapiler, venulae, atau


arteriole yang nampak pada permukaan kulit
PLAK
• Peninggian di atas permukaan kulit, permukaannya datar dan berisi zat padat (infiltrat)
• Diameternya 2 cm atau lebih.
Urtikaria
 Edema setempat yang timbul mendadak dan hilang perlahan-lahan.
Bulla
• Vesikel yang berukuran lebih besar.
• Dikenala dengan istilah bula hemoragik, bula purulent, bula hipopion.
Pustula
• Vesikel yang berisi nanah, bila nanah mengendap di bagian bawah vesikel di sebut vesikel
hipopion.
Efloresensi Sekunder
Skuama Krusta Erosi Ulkus
(Surface change) (Surface change) (Depressed) (Depressed)

Ekskoriasi Fisura Atrofi Sikatriks


(Surface change) (Surface change) (Depressed) (Raised)

Sclerosis Likenifikasi Sinus Abses (Fluid


(Depressed) (Surface change) (Depressed) filled)

Kunikulus
(Depressed)
Skuama
 Lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit.
 Skuam disebut halus (pitiriasis) dan skuama kasar.
 Skuama dapat berwarna putih atau coklat kehitaman, kering atau berminyak
(oleosa)
 Skuama jenis lain;
Krusta

 Merupakan cairan tubuh yang mongering di atas kulit.


 Dapat bercampur dengan jaringan nekrotik maupun benda asing (kotoran, obat, dan sebagainya).
 Warnaya;
• Kuning muda (serum)
• Kuning kehijauan (pus)
• Kehitaman (darah)
Eros
i

 Kelaianan kulit yang disebabkan kehilangan jaringan yang tidak melampaui stratum basal.
Ulkus

 Kondisi hilangnya jaringan lebih dalam dari ekskoriasi.


 Ulkus mempunyai tepi, dinding, dasar dan isi.
Eksorias
i

 Kelainan kulit yang disebabkan oleh hilangnya jaringan sampai dengan stratum papilare disebut
ekskoriasi.
Fisura

 Retakan kulit / defek linier yang dapat mulai dari permukaan sampai
lapisan dermis.
Atrof
i
Sikatrik
s

 Disebut juga sebagai jaringan parut atas jaringan tak utuh, relief kulit tidak normal, permukaan licin
dan tidak terdapat adneksa kulit.
 Sikatrik atrofik:
 Kulit mencekung,
 hipertrofik,
 secara klinis terlihat menonjol kelebihan jaringan ikat
 Sikatriks hipertrofik menjadi patologik dimana pertumbuhan melampaui batas keloid disebut sebgai
keloid.
Sklerosis

 Mengerasnya kulit yang hanya dapat ditemukan dengan palpasi


Likenifikas
i

 Penebalan kulit yang ditandai dengan penegasan gambaran garis-garis permukaan


kulit baik longitudinal maupun transfersal, biasanya disertai hiperpigmentasi.
 Proses likenifikasi terjadi sebagai akibat garukan kronis dan hebat
Sinus

 Saluran yang dibatasi oleh epitel dan bermuara pada kulit


Abses

 Merupakan kumpulan nanah dalam jaringan

 Batas antara ruangan berisikan nanah dan jaringan di sekitarnya tidak jelas.

 Biasa terbentuk dari infiltrate radang.


Kunikulu
s

 Suatu lorong yang terdapat pada stratum korneum atau stratum spinosum, yang biasanya terjadi
karena adanya infestasi larva suatu parasit tertentu
Ukuran
• Miliar: sebesar kepala jarum
pentul.

• Lentikular: sebesar biji jagung.

• Numular: sebesar uang logam


(koin) 100 rupiah.

• Plakat: en-plaque, lebih besar dari


nummular.

Batas Lesi
• Batas tepi aktif
• Batas tepi meninggi
• Difus
• Sirkumskripta (batas tegas)
• Diskret : tersebar satu- satu/ terpisah dari yang lain
• Unilateral : mengenai sebelah badan
• Universalis : mengenai hampir seluruh tubuh
• Generalisata : tersebar hampir seluruh tubuh (90-100%)
• Herpetiformis : vesikel berkelompok spt pd herpes zoster
• Anuler/ Sirsinar : seperti lingkaran
• Linier, arkuata : seperti garis lurus
• Arsiner : seperti bulan sabit

• Serpiginosa : proses menjalar ke satu jurusan diikuti


penyembuhan pd bagian yg ditinggalkan
• Konfluens : dua atau lebih lesi yang menjadi satu
Kasus 1: Dermatitis Kontak
Kasus 2: Neurodermatitis (Liken Simpleks)
Kasus 3: Dermatitis numularis
Kasus 4: Tinea korporis
Kasus 5: Impetigo
Kasus 6:Folikulitis
Kasus 7: Abses Kelenjar Keringat
Kasus 8: Penyakit Kusta
Kasus 9:Varisella zooster
Kasus 10: Herpes Zooster
Kasus 11: Moluskum Kontagiosum
Kasus 12: Creeping Eruption
Kasus 13: Skabies

Anda mungkin juga menyukai