Anda di halaman 1dari 27

Basic Life Support

Cardio – pulmonary resucitation


dr. Yosy Budi S. Sp.An
Pendahuluan
 Pasien kritis termasuk henti
jantung terjadi di mana dan
kapan saja

 Kejadian  pasien, keluarga


pasien, petugas medis.

Keterlambatan /
penanganan tdk optimal
 terjadinya kematian !!

05/15/2021
PENGERTIAN
Basic Life Support  merupakan aspek dasar dari tindakan
penyelamatan sehubungan dengan kejadian henti jantung.
Aspek yang penting dari BLS :

 Pengenalan yang cepat dari kejadian henti jantung (cardiac


arrest) mendadak
 Aktivasi dari sistem respon emergency

 Tindakan dini Cardiopulmonary rescucitation (CPR)/


resusitasi jantung paru (RJP
 Tindakan secara dini defibrilasi dengan automated external
defibrillator (AED)
Chain Of Survival
Rantai Kehidupan

Gambar 1: Chain of Survival


1. Pengenalan yang cepat dari kejadian henti jantung (cardiac arrest)
2. Aktivasi dari sistem respon emergency, tindakan dini resusitasi jantung
paru (RJP) dengan perhatian pada kompresi dada
3. Tindakan secara dini defibrilasi dengan automated external
defibrillator (AED).
4. Tindakan bantuan hidup lanjut (advance life Support)
5. Penatalaksanaan post cardiac arrest secara terpadu
Tujuan Bantuan Hidup Dasar
Untuk memberikan : bantuan sirkulasi sistemik, ventilasi
dan oksigenasi tubuh secara efektif dan optimal sampai
didapatkan kembali sirkulasi sistemik secara spontan.
Kompresi dada  komponen yang sangat penting pada
RJP dikarenakan perfusi selama RJP sangat tergantung
dari tindakan ini. Pelaksanaan bantuan hidup dasar
dengan segera dan efektif, dapat meningkatkan
keberhasilan resusitasi serta mengurangi gangguan
neurologis yang terjadi
Penyebab Henti Jantung
• 6 H: 5 T:
1.Hypovolemia 1. Toxin
2.Hypoxia 2. Tamponade, Cardiac
3.Hidrogen ion 3. Tension Pneumothorak
(asidosis) 4. Thrombosis (Coronary or
4.Hypo/Hiperkalemia Pulmonary
5.Hypoglycemia 5. Trauma
6.Hypothermia
Langkah-Langkah Dalam BLS :
1. Mengenali kejadian henti jantung dengan segera

2. Mengaktifkan sistem respon emergensi

3. Pemeriksaan denyut nadi

4. Mulai siklus kompresi dan bantuan nafas 30:2

5. Penggunaan automated external defibrillator (AED)


Identifikasi henti jantung mendadak dan aktifkan sistem emergensi
1. Memastikan respon/kesadaran penderita
2. Panggil bantuan (telepon 118) --> dengan mobile
phone
1. 2.

Apa kau baik-


Tolong!!
Baik saja!!
Bantu saya..

3. Posisikan pasien pada posisi supine 8


Cek denyut nadi

• Orang awam tidak perlu mengecek denyut nadi


• Untuk tenaga medis/paramedis harus melakukan cek nadi
tidak lebih dari 10 detik (apabila tidak bisa diidentifikasi 
start kompresi dada)
Mulai siklus kompresi dan bantuan nafas 30:2
Mencari titik kompresi

11
Lower half of sternum, Between Nipples
Kompresi dada yang berkualitas
• Kompresi dada yg efektif  aliran darah/perfusi selama
RJP

• Kompresi dada yg efektif :

- Push hard and push fast

- Kecepatan 100 -120 x/menit

- Kedalaman > 5 cm namun < 6 cm

- Komplit recoil

- Interupsi minimal
Teknik kompresi
- Push Hard (5-6 cm)
- Push Fast ( 100-
120x/menit)
- Full Recoil
- Rasio 30 : 2
-Minimal Interupsi
Bantuan Pernafasan
Tujuan primer pemberian bantuan nafas adalah untuk
mempertahankan oksigenasi yang adekuat dengan
tujuan sekunder untuk membuang CO2.
Penolong awam : menggunakan manuver head tilt dan
chin lift
Untuk petugas medis, Jika terdapat bukti adanya
trauma atau kemungkinan cedera spinal, gunakan jaw
thrust tanpa mengekstensikan kepala saat membuka
jalan napas.
Bantuan Ventilasi
Bantuan Ventilasi
Penggunaan AED/defibrilator
AED adalah alat yang aman dan efektif apabila
digunakan untuk penolong awam, dan memungkinkan
defibrilasi dilakukan lebih dini sebelum penolong
professional datang menolong.
Langkah-Langkah memakai AED
Pastikan penolong dan korban dalam situasi yang aman

Segera setelah alat AED datang. Nyalakan AED dan


tempelkan elektroda pads pada dada korban.
Tempatkan elektroda yang pertama di line midaxillaris
kiri sedikit di bawah ketiak, dan tempatkan elektroda
pads yang kedua di sedikit di bawah clavicula kanan
(gambar ).
Langkah-Langkah AED
Ikuti perintah suara/visual dari alat AED dengan segera.
Pastikan bahwa tidak ada orang yang menyentuh korban
saat AED melakukan analisis irama jantung
Jika shock diindikasikan. Pastikan tidak ada seorangpun
yang menyentuh korban. Tekan tombol shock (AED yang
otomatis penuh akan memberikan shock secara otomatis)
Segera lakukan kembali RJP 30:2 seperti yang
diperintahkan oleh perintah suara/visual alat AED
Jika shock tidak diindikasikan, lakukan segera RJP 30:2,
sesuai dengan perintah suara/visual, hingga penolong
profesional datang dan mengambil alih RJP, korban mulai
sadar: bergerak, membuka mata dan bernapas normal,
penolong kelelahan.
23

POSISI RECOVERY
1.

3.

2.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai