Anda di halaman 1dari 12

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA

NEGARA
(Modul 6 BMP MKDU 4111)

Inisiasi Tuton Ke-6


Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Program Studi Administrasi Negara
FHISIP UT
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan


memiliki kemampuan, yaitu sebagai berikut:
1. Mampu menjelaskan pengertian hak dan kewajiban;
2. Mampu menjelaskan landasan filosofis pentingnya
hak dan kewajiban;
3. Mampu menjelaskan macam-macam hak dan
kewajiban warga negara; serta
4. Mampu menjelaskan keterkaitan atau hubungan
antara hak dan kewajiban.
SEJARAH HAK ASASI
MANUSIA
• Secara historis, hak asasi manusia sebagai gagasan, paradigma
serta kerangka konseptual, muncul dalam proses yang sangat
Panjang, mulai dari Magna Charta tahun 1215 hingga The
Universal Declaration of Human Rights tahun 1948.
• Diakuinya hak asasi manusia melalui The Universal Declaration
of Human Rights pada tahun 1948 merupakan salah satu
pencapaian terbesar di dalam sejarah umat manusia.
• Kini istilah HAM dipahami secara bermacam-macam oleh para
tokoh. Hak asasi manusia dipahami sebagai seperangkat hak
yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan
yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat
oleh siapa pun (Junaidi, 2013: 79).
PENGERTIAN HAK ASASI
MANUSIA

• HAK ASASI MANUSIA adalah seperangkat hak yang


melekat pada hakikat dan keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum
dan Pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia” (Undang-undang No. 39 Tahun
1999 tentang HAM).
LANDASAN FILOSOFIS HAK ASASI
MANUSIA

• Secara filosofis, persoalan tentang hak asasi


manusia ini mengemuka karena adanya satu
pandangan yang sangat prinsip bahwa manusia
terlahir dalam keadaan bebas.
• Argumen filosofis yang mendasari pentingnya
menjaga dan menghormati hak asasi manusia tidak
lain adalah karena hak asasi manusia adalah
anugerah dari Tuhan YME sehingga harus
dihormati, dan dinjunjung tinggi, demi harkat dan
martabat manusia.
IMPLEMENTASI HAM DI
INDONESIA

• Indonesia adalah salah satu negara yang


memberikan prioritas yang besar terhadap hak-hak
warga negaranya.
• Bagi bangsa Indonesia HAM adalah salah satu hal
fundamental yang menjadi dasar bagi pelaksanaan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
• Diakuinya hak asasi manusia di dalam UUD NRI
Tahun 1945 menunjukkan bahwa negara Indonesia
menjadikan hak asasi manusia sebagai prioritas.
MACAM-MACAM
HAK ASASI
MANUSIA
MACAM-MACAM HAM

• Franklin D. Rosevelt, mengemukakan empat


kebebasan dasar, atau yang disebut dengan The
Four Freedom, yaitu kebebasan untuk memeluk
agama; kebebasan berbicara; kebebasan dari rasa
takut; dan kebebasan untuk melakukan keinginan
yang tidak meragukan orang lain.
• Wahidin (2015) membagi HAM menjadi enam
kelompok, yaitu: 1) hak asasi pribadi; 2) hak asasi
politik; 3) hak asasi hukum; 4) hak asasi ekonmomi;
5) hak asasi peradilan; dan 6) hak asasi budaya.
MACAM HAM DALAM UUD 1945 PASAL
28A-J

 hak untuk hidup dan  Hak untuk mengajukan


mempertahankan hidup dan diri dalam
kehidupannya (Pasal 28A).
memperjuangkan
 Hak untuk membentuk haknya secara kolektif
keluarga dan melanjutkan
perkawinan melalui (Pasal 28C (2)).
perkawinan yang sah (Pasal  Hak atas pengakuan,
28B (1)). jaminan perlindungan
 Hak anak untuk kelangsungan dan kepastian hukum
hidup, tumbuh, berkembang (Pasal 28D (1))
serta hak atas perlindungan
dari kekerasan dan  Bekerja dengan imbalan
diskriminasi (Pasal 28B(2)) dan perlakuan yang
 Hak untuk mengembangkan layak, mendapat
diri melalui pemenuhan kesempatan yang sama
kebutuhan dasar, mendapat dalam pemerintahan
pendidikan, memperoleh (Pasal 28D(3)).
manfaat ipteks (Pasal 28C (1)).
MACAM HAM DALAM UUD 1945 PASAL
28A-J
 Hak atas status  Hak kebebasan untuk
kewarganegaraan (Pasal 28 meyakini kepercayaan,
D(4)). menyatakan pikiran dan
 Kebebasan beragama dan sikap sesuai hati nurani
beribadah, memilih (Pasal 28E (2)).
pekerjaan, memilih  Hak kebebasan untuk
kewarganegaraan, memilih berserikat, berkumpul dan
tempat tinggal di negara mengeluarkan pendapat
tertentu, meninggalkannya (Pasal 28E (3))
dan berhak kembali (Pasal
28E (1)).
HARMONI HAK DAN
KEWAJIBAN
• Hak dan kewajiban adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya.
• Salah satu ketentuan tentang kewajiban, dapat dijumpai di
dalam Pasal 27 Ayat (1) dan (3), Pasal 28 J Ayat (1), dan Pasal
30 Ayat (1) UUD NRI Tahun 1945.
• Aturan tentang kewajiban tersebut sekalipun singkat, bersifat
komprehensif karena menyangkut kewajiban warga negara
untuk mematuhi dan mentaati segala peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
• Pada titik inilah harmoni hak dan kewajiban tersebut tercapai.
• Setiap manusia memang secara moral harus menghormati
kebebasan orang lain. Atau dengan kata lain, kebebasan
manusia tersebut menjadi tidak tak terbatas karena dibatasi
oleh kebebasan manusia yang lain.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai