Anda di halaman 1dari 16

HUKUM PIDANA KHUSUS

Dr. Mahrus Ali, SH.,MH


Pengertian

Ketentuan hukum pidana yang mengatur


1 mengenai kekhususan subyeknya dan
perbuatannya yang khusus (Sudarto; 1981, p 61)
Ketentuan hukum pidana yang mengatur ketentuan
khusus yang menyimpang dari ketentuan umum baik
2 mengenai subjeknya maupun perbuatannya (Kanter
& Sianturi; 1992, 22)
Orang atau pelakunya yg khusus (subjeknya) dan
3 perbuatannya yg khusus (Pompe_Andi Hamzah;
1991, 1)
Definisi Cont...

• Ketentuan pidana dikatakan mempunyai sifat khusus apabila


ketentuan pidana tersebut selain memuat semua unsur
ketentuan pidana yang bersifat umum, juga memuat unsur2 yg
bersifat khusus (Indrianto Seno Adji; 2009, 172)
• Aturan2 hukum pidana yang menyimpang dari hukum pidana
umum. Aspek penyimpangan ini penting dalam hukum pidana
khusus, karena apabila tidak ada penyimpangan, tidaklah
disebut hukum pidana khusus, tp hukum pidana administrasi
(HPA).
• HPA mengatur perbuatan2 yg termasuk ke dalam kategori
pelanggaran dalam bidang administrasi, tapi kemudian
dimasukkan ke dalam pelanggaran hukum pidana, contoh UU
Pajak.
Penyimpangan dr Hukum Pidana Materiil

• Hukum Pidana bersifat elastis, mencoba dan membantu


melakukan tindak pidana diancam dengan hukuman
yang sama dengan delik selesai;
• Perluasan berlakunya asas territorial (ekstra
territorial), subjek Hukum berhubungan/ditentukan
berdasarkan kerugian keuangan dan perekonomian
negara
• Pidana denda ditambah sepertiga terhadap korporasi,
perampasan barang bergerak atau tidak bergerak,
adanya pengaturan tindak pidana selain yang diatur
dalam undang-undang itu, dll
Penyimpangan dr Hukum Pidana Formil

• Penyidikan dapat dilakukan oleh selain dari


lembaga kepolisian misalnya Jaksa atau Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
• Penuntutan Kembali terhadap pidana bebas atas
dasar kerugian Negara, diadilinya perkara pidana
khusus di Pengadilan khusus, dianutnya Peradilan
In absentia
• Diakuinya terobosan terhadap rahasia bank; dianut
pembalikan beban pembuktian, dan adanya
ketentuan mengenai larangan menyebutkan
identitas pelapor.
 Subjek delik
Hukum P.  Tindak pidana
Materiil  Tanggungjawab Pidana
 Sanksi pidana
Hukum P.
Khusus
Hukum P.  Penyelidikan/penyidikan
Formil  Alat bukti
 Proses persidangan
Dasar Hukum

Ketentuan-ketentuan dalam Bab I sampai


Bab VIII buku ini juga berlaku bagi
perbuatan-perbuatan yang oleh ketentuan
perundang-undangan lainnya diancam
dengan pidana, kecuali jika oleh undang-
undang ditentukan lain (Psl 103 KUHP)
Syarat Penerapan lex specialis

Aturan Umum Unsur Umum Pasal 338 KUHP

Unsur Umum
Aturan Pasal 341 KUHP
Khusus Unsur Khusus
Asas Lex Specialis
Logische Specialiteit: ketentuan pidana dikatakan bersifat
khusus apabila ketentuan pidana itu selain memuat
unsur-unsur lain, juga memuat unsur ketentuan pidana
yang bersifat umum

Systematische Specialiteit: ketentuan pidana yang


bersifat khusus apabila pembentuk undng-undang
memang bermaksud untuk memberlakukan ketentuan
pidana tersebut sebagai suatu ketentuan pidana yang
bersifat khusus atau ia akan bersifat khusus dari khusus
yang telah ada
Asas kekhususan yg logis (Dsr Hkm_Psl 63 (2)
KUHP)
• Pasal 338 KUHP
Barang siapa yang dengan sengaja merampas
nyawa orang lain diancam dengan....

• Pasal 341
Seorang ibu yang takut ketahuan melahirkan
anaknya membunuh anaknya sendiri diancam
dengan ...
Asas kekhususan yang sistematis
• UU No 10/1995 ttg Kepabeanan
Setiap orang yang menyelundupkan barang tanpa
disertai dokumen... (Pasal 102)

• UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001


Setiap orang yang melawan hukum memperkaya
diri sendiri, orang lain atau suatu korporasi yang
merugikan keuangan negara diancam dengan...
(Pasal 2 ayat 1)
• Pasal 5 ayat (2) UU Korupsi
Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang
menerima hadiah atau janji...

• Pasal 49 ayat (2) UU Perbankan


• Pegawai bank (pemerintah) yang menerima
imbalan atau suap yang berkaitan dengan
servis kepada nasabah antara lain
mengucurkan kredit
Asas Kekhususan yg Sistematis (Dsr Hkm_Psl 14
UU Tipikor)
• Setiap orang yang melanggar ketentuan
Undang-undang yang secara tegas
menyatakan bahwa pelanggaran terhadap
ketentuan Undang-undang tersebut sebagai
tindak pidana korupsi berlaku ketentuan yang
diatur dalam Undang-undang ini.
Hukum Pidana Khusus
• Hukum Pidana Khusus Intra Aturan Pidana
– UU Korupsi
– UU Terorisme
– UU Pengadilan HAM
• Hukum Pidana Ekstra Aturan Pidana
– UU Lingkungan Hidup
– UU Perbankan
Objek Kajian Hukum Pidana Khusus

Semua perundang-undangan pidana di luar


KUHP yang mengandung penyimpangan
baik dari segi hukum pidana materiil
maupun dari segi hukum pidana formil
Ruang Lingkup Hukum Pidana Khusus

• Tidak bersifat tetap, tapi elastis


• UU No. 7 Drt tahun 1955 tentang Tindak
Pidana Ekonomi
• UU No. 31 Tahun 1999 jo undang-undang No.
20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana korupsi
• UU No. 26 Tahun 2000 tentang Peradilan Hak
Asasi Manusia
• UU No. 15 Prp tahun 2003 tentang Terorisme.

Anda mungkin juga menyukai