Anda di halaman 1dari 13

SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


KARAKTERISTIK ISLAM DI INDONESIA
PERAN UMAT ISLAM DALAM MEWUJUDKAN
NKRI YANG ADIL DAN MAKMUR
KELOMPOK 6
1. A1C120025_BOY PINANDHITA

2. A1C120027_SONIA ARIESTI PUTRI


3. A1C120077_MIENA PUTRI PURNAMA
4. A1C120041_IMAS RIZKI SARINDA
A. SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

Di Indonesia terkenal dengan  penduduknya yang mayoritas memeluk agama islam, budaya nya,
alamnya yang luas dan hasil bumi yang cukup banyak.
Sejarah masuknya islam awalnya di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti oleh pedagang arab dan
Persia.  Sambil berdagang mereka menyebarkan agama islam ke tempat mereka berlabuh di seluruh
indonesia.
Banyak yang berspekulasi jika islam masuk ke indonesia di abad ke 7 atau 8, karena pada abad
tersebut terdapat perkampungan islam di sekitar selat Malaka.
Selain pedagang ada juga dengan cara mendakwah, seperti penyebaran di tanah jawa yang di lakukan
oleh para walisongo.  Mereka lah sang pendakwah dan sang ulama yang menyebarkan islam dengan
cara pendekatan sosial budaya.
SEJARAH MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

Di jawa islam masuk melalui pesisir utara pulau jawa dengan  di temukannya makam Fatimah binti Maimun
bin Hibatullah. Di Mojokerto juga telah di temukannya ratusan makam islam kuno.  Di perkikan makam ini
adalah makam para keluarga istana Majapahit.
Di kalimantan, islam masuk melalui pontianak pada abad 18.  Di hulu sungai Pawan, kalimantan barat di
temukan pemakaman islam kuno.  Di kalimantan timur islam masuk melalui kerajaan Kutai, di kalimantan
selatan melalui kerajaan banjar, dan dari kalimantan tengah di temukannya masjid gede di kota Waringin
yang di bangun pada tahun 1434 M. Di sulawesi islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo.
Demikian sedikit penjelasan tentang sejarah islam masuk ke indonesia.  Kita harus bangga dengan para
ulama yang telah menyebarkan agama islam di indonesia tanpa adanya perang.  Dengan peran para ulama
yang bijaksana, agama islam dengan mudah di terima di seluruh nusantara.
B. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

Islam datang ke Indonesia berkat peran pedagang yang terlebih dahulu memeluk agama
Islam. Selain berdagang, mereka juga melakukan penyebaran agama Islam. Terdapat 3
terori yang mampu menjelaskan datangnya Islam di Indonesia.
1. TEORI MEKKAH

• Menurut teori ini, Islam dibawa oleh pedagang yang berasal dari Mekkah di abad 7 masehi.
Terdapat tiga bukti yang mendukung teori ini. 
• Pertama, adanya perkampungan Islam di Barus, Sumatera di tahun 674 masehi. Sesuai namanya,
penghasilan utama dari kampung ini adalah kapur barus. Benda ini menjadi kesukaan dari Timur
Tengah. Sehingga mengundang pedagang dari sana untuk datang ke Indonesia. 
• Kedua, ditemukannya makam Islam tertua Indonesia, tepatnya di Gresik, Jawa Tengah. Makam
bernama Fatimah binti Maimun tersebut ditulis menggunakan ukiran kaligrafi arab bergaya kufi.
• Ketiga, adanya pemakaman Islam di wilayah Majapahit di Trowulan. Diyakini bahwa pada era
kerajaan Majapahit sudah banyak orang yang memeluk agama Islam.
2. TEORI PERSIA

• Teori ini menyatakan bahwa, selain disebarkan oleh pedagang dari Mekkah, Islam juga disebarkan
oleh pedagang yang berasal dari Persia yang kira-kira kini letaknya ada di negara Iran.
• Menurut teori ini, Islam dibawa oleh pedagang yang asalnya dari Iran pada abad 11. Terdapat dua
hal yang bisa membuktikan teori ini.
• Pertama, setiap tanggal 10 Muharram, di Bengkulu dan Sumatera Barat selalu diadakan upacara
Tabuik. Upacara ini diadakan untuk mengenang cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali.
Upacara ini adalah upacara tahunan yang juga dilakukan di Persia.
• Kedua, Bukti kedua, adanya kesamaan ajaran sufi yang dianut oleh Syekh Siti Jenar, seorang
ulama sufi asal Jepara, dengan sufi Iran beraliran Al-Hallaj.
3. TEORI GUJARAT

• Menurut teori ini, Islam dibawa ke Indonesia oleh pedagang yang berasal dari Gujarat pada abad ke 13 Masehi.
• Bukti pertama yang mendukung teori ini adalah bentuk batu nisan Sultan Malik Al-Saleh, sultan dari Kerajaan
Samudra Pasai. Batu nisan ini mirip dengan batu nisan yang ada di Gujarat.  
• Bukti lainnya adalah tulisan dari Marco Polo, pedagang dari Venesia. Tulisan itu menyatakan bahwa Marco
Polo pernah mendatangi Perlak, Aceh Timur. Dia menuliskan bahwa di Perlak terdapat Kerajaan Islam Pertama
dan sudah banyak penduduk yang beragama Islam.
• Kamu bisa belajar lebih lengkap lagi mengenai proses masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia
menggunakan Aplikasi Pahamify. Di situ kamu bisa belajar bagaimana pedagang itu bisa menggunakan media
perdagangan untuk menyebarkan Islam dan bagaimana jalur penyebaran agama Islam di Indonesia serta
peranan pesantren dalam memperkuat penyebaran agama Islam di negara ini.
C. KARAKTERISTIK ISLAM DI INDONESIA

• 1. Majemuk / Plural
• Kemajemukan merupakan ciri khas masyarakat Indonesia pada umumnya. Keragaman
model-model beragama dapat ditemukan di dalam Islam.
• 2. Toleran
• Toleransi adalah salah satu semangat dari Islam. Semangat ini tumbuh seiring dengan
“perkawinan” antara budaya Islam dan budaya lokal.
• 3. Moderat
• Islam di Indonesia adalah Islam yang moderat. Moderat dalam hal ini dimaksudkan untuk
menggambarkan kehidupan keagamaan yang berada di tengah-tengah, tidak ekstrim dan
tidak liberal.
• 4. Singkretik
• Singkretisme juga bisa dikatakan merupakan akibat dari akulturasi Islam dan budaya
lokal.
PERAN UMAT ISLAM DALAM MEWUJUDKAN NKRI YANG ADIL DAN
MAKMUR

• 1.    Di Bidang Politik dan Ekonomi

• Sejak awal kedatangannya, sebenarnya umat Islam sudah mulai memainkan peran politik mereka. Sultan atau raja
adalah penguasa sekaligus pengembang Islam. Sultan atau Raja mengadakaan konsultasi dengan para ulama dalam
setiap kebijakan yang hendak dijalankan, sebagaimana terlihat misalnya pada Raden Fatah, raja Kesultanan Demak
yang selalu menghargai petunjuk Wali Songo.

• Pada sisi lain dapat dilihat bahwa semenjak abad ke-16 sampai abad ke-20 umat Islam di bawah para pemimpinnya
menghadapi berbagai corak tantangan kekuasaan Barat dan mengadakan perlawanan bagi setiap fase penjajahan,
misalnya pada:

• a.    Fase persaingan dagang

• b.    Fase penetrasi

• c.    Fase perluasan daerah jajahan

• d.    Fase penindasan
2.    DI BIDANG AGAMA DAN SOSIAL

• Agama dan sosial adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Ini disebabkan karena sejak kedatangannya di Nusantara, Islam telah
berpadu dengan masyarakat yang kemudian membentuk sebuah masyarakat Muslim Indonesia.
• Sebagai bangsa yang religius dan berketuhanan Yang Maha Esa, pemerintah memiliki perhatian besar tehadap agama, terutama
agama Islam yang penganutnya adalah mayoritas. Perhatian tersebut diwujudkan dalam pembinaan kehidupan beragama, antara
lain:
• a.    Mendirikan Departemen Agama pada tanggal 3 januari 1945.
• b.    Menetapkan UU No. 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.
• c.    Menyelenggarakan pengurusan ibadah haji dari tanah air.
• d.    Membentuk MUI pada tahun 1975 dengan struktur organisasi yang menyebar sampai ke tingkat desa.
• e.    Melembagakan MTQ secara nasional dari tingkat pusat sampai tingkat desa, mendirikan dan meresmikan mesjid Istiqlal
sebagai masjid yang sepenuhnya dibiayai pemerintah, membentuk Badan Amil Zakat dan sebagainya
3.    DI BIDANG PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

• Di bidang pendidikan dan kebudayaan, peran Islam sangatlah besar. Sejak Islamisasi
negeri ini telah berdiri lembaga-lembaga pendidikan, khususnya pesantren dan surau
yang telah menjadi benteng Islam yang demikian kuat dan berpengaruh. Pemerintah telah
mendirikan madrasah dari tingkat dasar, menengah hingga tingkat atas.
• Lembaga pendidikan tinggi Islam di Indonesia telah berdiri sejak 1940. Kemudian berdiri
pula lembaga pendidikan tinggi Islam yang dikelola negara dan swasta di seluruh
Indonesia, seperti Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTIAIN), Institut Agama Islam
Negeri (IAIN), Universitas Islam Negeri (UIN), Universitas Islam Indonesia (UII), dll.
• Dalam bidang kebudayaan di Indonesia, Islam mempunyai peranan penting, antara lain di bidang:
• a.    Arsitektur, khususnya pada bangunan mesjid.
• b.    Hidup rohani, paham sufismi atau mistik yang tumbuh pada hidup rohani orang Indonesia sejak awlnya
masuknya Islam di Indonesia, seperti Kadiriah, Khalwatiah, Naksyabandiah, dan sebagainya.
• c.    Hari-hari besar Islam.
• d.    Seni kaligrafi
• e.    Bahasa Indonesia, yang menyerap sebagian bahasa Al Quran (Arab) ke dalam bahasa Melayu menjadi
bahasa nasional Indonesia sehingga bahasa Arab itu terabadikan dalam bahasa Indonesia, seperti pada kata
rakyat (ra’iyyah). Musyawarah, shalat, zakat, dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai