Anda di halaman 1dari 44

NEOPLASMA

drg. M. Aminullah Majedi


Nadia Dewi Astuti Dian Dwiyanti
Eka Febrianty Siti Mona Herliani Umari
Norliyanti Khairunnisa
Tias Hutami Maulidah
Laila Fitri Muhammad Fauzan Ihsan
Siti Farida Rizki Ananda Muhammad Deni Rahman
Fitriani Ghaitsa
Nuril Fajriani
Citra Agnia Tamara

Kelompok H
DEFINISI
Neoplasma atau neoplasia adalah pembentukan jaringan baru yang
abnormal dan tidak dikontrol oleh tubuh.
Secara klinis ada dua tipe neoplasia, yaitu:
1. Neoplasia jinak (benign neoplasm)
2. Neoplasia ganas (malignant neoplasm) atau sering disebut kanker
KLASIFIKASI NEOPLASMA
Berdasarkan asal jaringan yang berproliferasi
 Neoplasma odontogenik : berasal dari jaringan epitel odontogen dan
ektomesinkem odontogen
 Neoplasma non-odontogenik : berasal dari jaringan epitel mulut, pigmen,
jaringan ikat mulut dan jaringan saliva
NEOPLASMA JINAK
KLASIFIKASI TUMOR JINAK ODONTOGEN
ASAL SEL TUMOR JINAK ODONTOGEN
Tumor yang berasal dari jaringan epitel - Ameloblastoma
odontogen tanpa melibatkan - Squamous odontogenic
ektomesenkim odontogen tumor
- Clear cell odontogenic
tumor
Tumor yang berasal dari jaringan epitel
- Fibroma ameloblastik
odontogen dan melibatkan - Fibro-odontoma ameloblastik
ektomesenkim odontogen dengan / - Odontoma gabungan
tanpa pembentukan jaringan keras gigi- Odontoma kompleks
- Odontoameloblastoma
- Odontogenik adenomatoid
Tumor yang berasal dari ektomesenkim - Fibroma odontogenik
odontogen dengan atau tanpa - Miksoma odontogenik
melibatkan epitel odontogen - Sementoblastoma
NEOPLASMA JINAK
KLASIFIKASI TUMOR JINAK NON-ODONTOGEN
ASAL SEL TUMOR JINAK
Tumor yang berasal dari epitel mulut - Papiloma skuamosa
- Veruka vulgaris
- Keratoakantoma
Tumor yang berasal dari nevus/pigmen - Nevus intradermal/ nevus
Intramukosal
- Nevus penghubung
Tumor yang berasal dari jaringan ikat - Fibroma
mulut - Neurofibroma
- Neurilemoma/ schawannoma
- Tumor sel glandular
- Neuroma traumatik
- Lipoma
Tumor yang berasal dari kelenjar ludah - Pleomorphic adenoma
- Monomorphic adenoma
NEOPLASMA GANAS
KLASIKASI TUMOR GANAS YANG BERASAL DARI EPITEL

ASAL SEL TUMOR GANAS


Sel skuamous Squamous cell carcinoma
Sel kelenjar Adenocarcinoma
Sel pembentuk gigi Malignant ameloblastoma
NEOPLASMA GANAS
KLASIFIKASI TUMOR GANAS YANG BERASAL DARI JARINGAN IKAT
MESENKIM
ASAL SEL TUMOR GANAS
Fibroblast Fibrosarcoma
Sel saraf Neurosarcoma
Sel lemak Liposarcoma
Sel tulang Osteogenic sarcoma
Sel tulang rawan Chondro sarcoma
Endotel Angiosarcoma
Sel pigmen Malignant melanoma
TUMOR JINAK ODONTOGEN
AMELOBLASTOMA
Ameloblastoma disebut juga dengan enamel yang gagal terbentuk yang
berasal dari ameloblast sel pembentuk gigi.
Ameloblastoma adalah tumor odontogenik urutan kedua yang paling
sering terjadi.
Usia rata-rata sewaktu dideteksi adalah sekitar 34 tahun, terjadi pada pria
dan wanita dalam perbandingan sama.
Lanjutan...
Ameloblastoma memliki ciri khas berupa:
 Pembengkakan yang tidak sakit
 Tumbuh lambat
 Dapat mencapai proporsi sangat besar jika tidak dirawat
 Sebagian besar lesi terjadi pada region molar bawah dan sekitar 60%
dapat meluas ke ramus
 Pada sekitar 40% pasien ditemukan gigi impaksi atau gigi tidak erupsi
yang bergeser

Lanjutan..
Pertumbuhannya bersihat pelan dan
pembengkakan tidak terasa sakit
Dapat terjadi pada semua usia.
Invasi tulang bersifat lokal
80-95% terjadi di rahang bawah bagian
posterior dan regio ramus
Pada maksila sering terjadi pada bagian
premolar- molar .
Berikut gambaran lesi soket post ekstraksi dan
tampakan pembengkakan pada aspek bukal
Lanjutan...
Gambaran radiografi ameloblastoma:
 Tumor ini biasanya radiolusensi multilokular
dengan varian sarang tawon (honeycomb),
gelembung sabun (soapbubble), dan bilokular
 Lesi yang lebih kecil dapat unilokular
 Biasanya ditemukan baik perluasan bukal
maupun lingual korteks pada lesi yang besar
dan ada kemungkinan dapat terjadi perforasi
 Ciri khas lesi ini adalah resorpsi berbentuk
seperti pisau pada gigi di dekatnya
Ameloblastoma terdiri atas multikistik, unikistik dan periperal
Multikistik Unikistik Periperal
Ditemukan pada usia Ditemukan pada usia Ditemukan pada usia
lanjut muda lanjut
85% pada mandibula 90% pada mandibula Gingiva posterior
mandibula
Ekspansi rahang Pembengkakan rahang Bertangkai, lesi mukosa
alveolar, ulserasi
Tidak sakit dan tidak Tidak begitu sakit Sangat sakit
parastesi
Radiousen, multikistik, Radiolusen berbatas jelas Normal karena pada
soap buble dan honey mengelilingi mahkota gingiva dengan sedikit
combed molar 3 yang tidak erupsi erosi
Folikuler, flexiform, Lummal ameloblastoma, Pulau-pulau epitel dalam
akantomatous, intra luminal, mural lamina propia
adenomatous, granular, ameloblastoma
demoplastik dan sel basal
Enukleasi, reseksi enblok, Enukleasi dan kuretase Eksisi lokal (tidak
kuretase berbahaya), rekuren 25%
Prevalensi 86% Prevalensi 10-15% Prevalensi 1%
AMELOBLASTIC FIBROMA
Merupakan tahap awal perkembangan odontoma
Ciri klinis :
 Penderita muda (20tahun)
 Lesi kecil
 Asimtomatik
 Lesi besar ekspansi rahang
 Sering pada posterior mandibula
Rontgen : radiolusen unilokuler/ multilkuler batas jelas, menunjukkan
sklerotik
PROGNOSIS
Perawatan yang dilakukan adalah bedah eksisi total
Tumor yang berkembang lambat memiliki kemungkinan rekuren
Tidak terdapat laporan kematian, metastasis ataupun perubahan ke arah
keganasan.
ODONTOMA
Terjadi karena adanya anomali pada tahap perkembangan
Terbentuk dari enamel dan dentin beberapa dari sementum dan pulpa.
Selama pertumbuhannya enamel dan dentin didepositkan membentuk
anatomi lain mirip gigi
Etiologinya karena trauma dan infeksi (predisposisi)
ODONTOMAS
Odontoma merupakan tumor yang secara radiograf dan
secara histologi memiliki ciri terdapatnya pembentukan
enamel mature, dentin, sementum dan jaringan pulpa.
Kompound dan kompleks.
Termasuk tumor yang sering ditemui
Sering terjadi pada pasien yang masih muda.
Bersifat asimptomatik
Kegagalan erupsi dari gigi permanen dapat menjadi
simptom awal.
Biasa didapatkan oklusal dari gigi yang terlibat
EPIDEMIOLOGI
Odontoma merupakan tumor odontogen kedua yang paling sering
didapatkan. (ameloblastoma nomor pertama).
Karakteristik Compound odontoma Complex odontoma
Frekuensi 37% 30%
Usia Sebelum 20 tahun Usia 20-30 tahun
Letak Maksila bagian anterior Posterior mandibula
Manifestasi klinis Sakit, lesi tidak agresif, Sakit tapi perkembangan
potensi berkembang tinggi, lambat, gigi erupsi
gigi tidak erupsi
Struktur Seperti gigi kecil dan banyak Masa besar tidak
menyerupai gigi
Radiologi Struktur mirip gigi Masa radiopak pda struktur
dikelilingi radiolusen yang gigi dikelilingi radiolusen
tipis
HPA Struktur multiple dalam Tubular dentin matang,
matriks jaringan longgar, menyerupai matriks enamel
jaringan pulpa terlihat di belum matang, ghost cell
korona
ODONTOMA AMELOBLASTIK
Odontoma ameloblastik adalah varian yang langka dari ameloblastoma
yang menunjukkan fokus diferensiasi odontoma.
Sebagian besar lesi terjadi pada dua dekade pertama kehidupan, dengan
distribusi yang sama pada kedua jenis kelamin.
Sering berhubungan dengan satu atau beberapa gigi yang impaksi atau
tidak erupsi pada regio anterior molar pertama
Rontgen: radiolusensi perikoronal yang meluas dengan radiopasitas yang
pudar
MYXOMA (ODONTOGENIC MYXOMA)
Miksoma adalah tumor jinak yang muncul dari epitel odontogenik dan sel mesenkim (jaringan
pulpa odontogenik yang lepas)
Tumbuh lambat, terlokalisir, invasif, dan agresif
Ciri klinis:
 Sebagian besar lesi terjadi pada dewasa muda (25-33 tahun)
 Perbandingan yang sama antara pria dan wanita
 Adanya pembengkakan yang tidak sakit,
 Terjadi parastesi (mandibula dan maksila)
 Gigi mengalami displacement
 Tulang tipis
 Lesi rahang atas dapat melibatkan sinus dan menimbulkan eksoftalmus serta penyumbatan
hidung
 Myxofibroma merupakan tumor jinak intraosseous yang berawal dari bagian mesenkim papilla
gigi
Lanjutan...
Gambaran radiologi :
 Radiolusen dipisahkan radiopal trabekula, tidak
berbatas jelas
 Lesi tahap awal bersifat radiolusensi unilokular
 Lesi tahap lanjut berupa radiolusensi multilokular
yang mempunyai septum internal yang memotong
tegak lurus, membentuk gambar geometris.
Perforasi pada bagian luar korteks dan invasi
jaringan lunak lokal dapat menimbulkan gambaran
seperti sarang tawon (honeycomb)
FIBRO-ODONTOMA AMELOBLASTIK
Fibro-odontoma ameloblastik adalah tumor odontogenik campuran yang
terdiri atas epitel neoplastik dan mesenkim.
Ciri klinis:
 Sebagian besar lesi terjadi pada tahun-tahun perkembagan gigi (misalnya,
di bawah usia 20 tahun)
 Lebih sering ditemukan pada bagian posterior rahang
 Pria sedikit lebih sering terkena
Lanjutan...
Gambaran rontgen:
 Lesi tampak sebagai daerah radiolusensi perikoronal dengan radiopak
internal dan tepi hiperostotik, yang seringkali mengelilingi gigi yang tidak
erupsi
 Opasitas internal mengandung bahan kalsifikasi dalam jumlah yang
bervariasi (email dan dentin)
 Dapat mirip dengan odontoma kompleks (seperti gigi)
CEMENTOBLASTOMA
CEMENTOBLASTOMA
Asimtomatik, dapat melibatkan seluruh gigi rahang atas dan rahang
bawah, disebabkan trauma pada periodontal gigi
Radiologi : masa radiopak melekat pada apex gigi dengan batas radiolusen
tipis
Sering didapatkan pada usia 20-30thn

Lokasi: paling sering pada premolar dan molar rahang bawah


Melekat pada akar gigi, Sering menyebabkan migrasi dan resorpsi gigi
Rasa sakit dapat ditemukan dari 50%kasus.
Pembengkakan
Terjadi ekspansi dan resorpsi akar.
Tampakan Radiograf
Tampakan radiopak batas jelas dikelilingi
dengan radiolusen

Lesi radiopak dan radiolusen dapat


berberntuk amorf
TUMOR JINAK NON ODONTOGEN
PAPILLOMA
Papilloma yang berwarna pink sepertii gingival, lembut dan keratosis

yang minimal.
Adanya tampakan eksofitik, seperti jari-jari pada stratified squamous

ephithelium yang menunjukkan variasi ketebalan pada keratin layer


(parakeratin)
Penularan HPV adalah melalui
kontak dan transmisi langsung
pada mukosa. Virus akan
berpindah atau menular pada
individu lainnya kemungkinan
karena adanya kontak pada erosi
atau laserasi di epitel mukosa
sehingga virus bisa mencapai sel
CONDYLOMA ACUMINATUM
Secara klinis condyloma 
acuminatum berbentuk papilla
yang berwarna pink dan lembut
terdapat pada palatum dan lidah
Penyakit seksual yang muncul
karena HPV ini adalah venereal
warts yaitu Condyloma
accuminatum yang mncul di
rongga mulut karena kontak
seksual orogenital
VERUCCAE VULGARIS (WARTS)
Lesi wart pada kulit yang sering muncul pada vermillion border, atau pada
rongga mulut. Lesi ini dapat terjadi pada semua usia, lebih sering pada
anak-anak dan dewasa. Pada rongga mulut, lesi ini sering terjadi pada
lapisan berkeratin seperti gingival dan palatum.
 Verruca menempel menjadi satu pada lapisan dibawahnya (tidak
bertangkai), oval, putih dan berasal dari keratin layer yang menebal pada
permukaan mukosa. Pada anak-anak dengan lesi wart (kutil) pada jari-
jarinya dapat menularkan lesi ini pada bibirnya, oleh karena kebiasaan
menghisap jari.
 Pada rongga mulut sering
terdapat lesi verrucae vulgaris
karena tertular dari verruca
vulgaris (warts) dari kulit tangan
karena menggigit lesi tersebut.
Potensi Menjadi Keganasan

beberapa kasus infeksi HPV yang persisten dapat mengarah pada


perkembangan kanker. Sebagian besar infeksi HPV dapat dieliminasi oleh
sistem kekebalan tubuh, sehingga tampak tanpa gejala.
Jenis resiko rendah yang berhubungan dengan tumor jinak dan beresiko
tinggi yang berpotensi dengan terjadinya keganasan seperti displasia pada
epitel skuamosa dan karsinoma. HPV-6 dan 11 beresiko rendah
HPV-16, 18, 31, dan 33 seringkali
berhubungan dengan terjadinya
displasia dan OSCC.
Mekanisme HPV dapat
menyebabkan terjadinya
keganasan adalah protein E6
memicu kerusakan pada p53 gen
penekan tumor, dan terdapat
protein E7 memicu kerusakan pada
pRB (Retinoblastoma-protein).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai