Anda di halaman 1dari 34

PENDAHULUAN

 Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu


pemeriksaan diagnostik.
 Merupaka bagian dari data objektif : pengkajian
keperawatan.
 Penting u/ pasien penegakan dini diagnosa awal
 Perawat peran advocacy
 Perawat perlu menguasai tujuan, tehnik,
persiapan dll.
Fgs dlm pemeriksaan penunjang :
 Skrining ata uji saring adanya
peny.subklinis , dgn tujuan
menentukan resiko thd suatu
peny. & mendeteksi dini peny.
Terutama bagi individu
FGS & TUJUAN
beresiko tinggi (walaupun tdk
PEMERIKSAAN
ada gejala/keluhan).
PENUNJANG
 Konfirmasi pasti diagnosis,
yaitu u/memastikan peny.yg
diderita seseorang, b’kaitan
dgn penanganan yg akan
diberika dokter serta b’kaitan
erat dgn komplikasi yg mungkin saja dpt tjd.
 Menemukan kemungkinan diagnostik yg dpt
menyamarkan gejala klinis.
 Membantu pemantauan pengobatan .
 Menyediakan informasi prognosis atau p’jalanan
peny.yaitu utk m’prediksi p’jalanan peny.dan
b;kaitan dgn terapi & pengelolaan pasien
selanjutnya.
 Memantau p’kembangan peny.yaitu u/ memantau
efektifitas terapi yg dilakukan agar dpt
meminimalkan komplikasi yg dpt tjd.
 Pemantauan ini sebaikanya dilakukan scr b’kala.
 Mengetahui ada tdk nya kelainan atau peny.yg
byk dijumpai dan potensial m’bahayakan.
 M’beri ketenangan baik pd pasien maupun klinisi
krn tdk didapati penyakit.
 Hsl dr px laboratoirum sgt
penting dlm m’bangun
diagnosa, memantau p’jalanan
PERSIAPAN peny.serta menentukan
PX prognosa, krn itu perlu diketahui
DIAGNOSTIK faktor yg m’pengaruhi hsl
pemeriksaan laboratorium
(Ambarwati, 2010).
A. PRA INSTRUMENTASI

Yg t’masuk dlm tahapan pra instrumentasi meliputi:


1. Pemahaman instruksi dan pengisian formulir
Pengisian formulir dilakukan scr lengkap, hal ini
penting u/ tertukarnya hasil ataupun dpt m’bantu
interpretasi hsl terutama pd pasien yg m’dpt
pengobatan khusus dan jangka panjang.
2. Persiapan Pasien
a) Puasa
Dua jam setelah mkn sebanyak kira2 800 kalori
akan mengakibatkan peningkatkan volume plasma.
b) Obat
Penggunaan obat dpt m’pengaruhi hsl pemeriksaan
hematology misalnya : asam folat, vit.B12 dll
c) Waktu Pengambilan Darah
Posisi berbaring kemdian berdiri dpt mengurang
volme plasma 10%.

B. INTERPRETASI DATA
 Menentukan aspek positif klien
Jika klien memerlukan standar kriteria kesehatan,
perawat kemudian menyimpulkan bhw klien memiliki
aspek positif tsb dpt digunakan u/ meningkatkan atau
m’bantu memecahkan masalah klien yg dihadapai.
 Menentukan masalah klien
jika klien tdk memenuhi standar kriteria maka klien
tsb mengalami keterbatasan dlm aspek kesehatannya
dan memerlukan pertolongan.

C. VALIDASI DATA
 Perawat memvalidasi data yang telah diperoleh agar
akurat dan dilakukan b’sama klien , keluarga dan
masyarakat .
 Validasi dilakukan dgn mengerjakan pertanyaan dan
pernyataan yg reflektif kpd klien / klg ttg kejelasan
data (Nursalam, 2006).
 Menentukan masalah klien yg pernah dialami
perawat dpt menyimpulkan bhw daya tahan tubuh
klien tdk mampu u/ melawan infeksi tsb.

Menentukan Keputusan
 Penentuan keputusan didasarkan pd jenis masalah
yg ditemukan
 Tdk ditemukan masalah kesehatan tetapi perlu
peningkatan status dan fgs kesehatan.
PERSIAPAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM / SPESIMEN

1. DARAH
Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan yg
m’gunakan bhn atau spesimen darah. Antara lain :
Darah Rutin :
Hmeoglobin / HB
U/ mendeteksi adanya penyakit anemia dan ginjal
 Hematokrit / HT
 Mengukur konsentrasi sel darah merah dlm darah
 Trombosit
 Mendeteksi adanya trombositopenia dan
trombositosis.
 Pemeriksaan albumin dilakukan u/
mendeteksi kemampuan albumin yg
disentesis o/ hepar, yg b’tujuan u/
menentukan adanya gangguan
ALBUMIN hepar seperti luka bakar, gg ginjal.

Cara:
 Ambil darah ± 5-10 ml dari vena
 Masukan pd tabung
 Berikan label dan tgl
 Pemeriksaan as.urat dilakukan
u/ mendeteksi penyakit pd
ginjal, luka bakar dan
kehamilan.
ASAM URAT
Cara :
 Ambil darah ± 5-7 ml dari vena
 Masukan pd tabung
 Berika label dan tanggal
Pemeriksaan bilirubin dilakukan
u/ mendeteksi kadar bilirubin
 Bilirubin direc dilakukan u/
mendeteksi adanya ikterik
obstruktif o/ batu / neoplasma,
hepatitis.
 Bilirubin indirec dilakukan u/
BILIRUBIN mendeteksi adanya anemia,
malaria.

Cara :
 Ambil darah ± 5-10 ml dari vena
 Masukan pd tabung
 Hindari hemolisis
 Berikan label dan tanggal
 SGPT (Serum Glumatik Piruvik
Transaminase)
 Pemeriksaan SGPT digunakan
u/ mendeteksi adanya
kerusakan hepatoseluler
DARAH KIMIA
Cara :
 Ambil darah ± 5-10 ml dari
vena
 Masukan pd tabung
 Hindari hemolisis
 Berikan label dan tanggal
 Pemeriksaan gas darah arteri
dilakukan u/ mendeteksi
adanya gg keseimbangan
as.basa yg disebabkan o/ gg
respiratorik / gg metabolik.
GAS DARAH
ARTERI Cara :
 Ambil darah ± 1-5 ml dari
arteri, dgn spuit & jarum
berisikan heparin.
 Berikan label dan tanggal.
 Pemeriksaan dilakukan u/
mendeteksi adanya diabetes.

Cara :
 Ambil darah ± 5-10 ml dari
GULA DARAH
vena
PUASA
 Masukan ke dlm tabung
 Puasakan mkn dan minum 12
jam sebelum pemeriksaan
 Pemeriksaan urin merupakan
pemeriksaan yg m’gunakan bhn
atau specimen urin. Antara lain :
a. Asam urat
Pemeriksaan ini dilakukan u/
mendeteksi b’bagai kelainan pd
penyakit ginjal, eklampsia,
URINE keracunan timah hitam dan
leukemia.

Cara :
 Tampung urin 24 jam dan
masukkan ke dlm tabung/botol
 Berikan label dan tanggal
pengambilan.
 Pemeriksaan ini dilakukan u/
mendeteksi peny.obstruktif
sal.empedu, peny. Hepar dan kanker
hepar.

Cara :
 Gunakan ictotet atau tablet bili-
BILIRUBIN labstek u/ pemeriksaan blirubiuria.
 Teteskan urine ± 5 tetes pd tempat
pemeriksaan.
 Asbestos –cellulose
 Masukkan tablet dan tambahan 2
tetes air
 Hsl psoitif jika warna biru/ungu
 Hsl negatif jika warna merah
 Pemeriksaan dgn bhn feses
dilakukan u/ mendeteksi adanya
kuman seperti salmonella, shigella,
escherichaicoli, staphylococus dll

Persiapan dan pelaksanaan :


1. Tampung bhn dgn m’gunakan
FESES spatel steril
2. Tempatkan feses dlm wadah steril
dan ditutup
3. Jgn berikan barium atau minyak
mineral yg dpt m’hambat
p’tumbuhan bakteri
4. Berikan label nama & tgl
pengambilan bhn pemeriksaan.
 Pemeriksaan dgn bhn sekret atau
sputum dilakukan u/ mendeteksi
adanya kuman.
Persiapan dan Pelaksanaan:
 Siapkan dan wadah dlm keadaan
steril
 Dptkan sputum pd pagi hari
SPUTUM
sebelum mkn
 Anjurkan pasien u/ batuk agar
mengeluarkan sputum
 Pertahankan wadah dlm keadaan
tertutup
 Bila kultur u/ pemeriksaan BTA
(bakteri tahan asam)
Ikut instruksi yg ada dlm botol penampungan .
Biasanya diperlukan 5-10 cc sputum yg dilakukan
selama 3 hari berturut=turut.
CARA PENGAMBILAN DARAH

 Lokasi : v. cubiti media (di fossa ante cubiti; terbaik)


vena p’gelangan tangan
vena punggung tangan
vena pergelangan tangan
 ALAT
1. Alkohol 70% 5. Kapas kering/kasa
2. Tabung 6. Semprit/vacutainer
3. Plester
4. Jarum ukuran 20 G Panjang jarum 1-1,5 inch
vena kecil 21-22 G
Indonesia 23 G
PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH

1. Pastikan identitas penderita sesuai dgn penderita


2. Pasang tourniquet ± 10-15 cm dari daerah yg akan dispungsi,
palapasi vena yg akan dipilih, penderita diminta u/ m’genggam
tangan
3. Disinfeksi kulit dgn alkohol 70% scr sirkuler
4. Pegang lengan bawah penderita dibawah daerah pungsi, semprit
/vacutainer holder dipegang diantara ibu jari & jar 3,4,5. jari
telunjuk sbg petunjuk.
5. Tusukkan jarum (lubang m’hadap keatas) seraha dgn vena, m’btk
sudut 15 derajat dgn p’mukaan kulit.
6. Bila jarum masuk vena, t’lihat darah di dlm semprit, tarik pelan-
pelan alat ‘hisap
7. Genggaman tangan penderita dilepas segera setelah darah masuk
dlm semprit.
Bila memakai vacutainer, setelah jarum masuk vena tekan tabung pd
vacutainer holder
8. Tourniquet dpt dikendorkan , pd waktu darah masuk
semprit/dibiarkan sampai volume darah yg dihisap cukup.
9. Lepaskan touriquet sebelum jarum ditarik dari vena.
10. Tekan bekas tusukan dgn kapas kering & cepat tarik jarum vena
11. Biarkan bbrp menit , kemudian pasang plester, lengan penderita
angkat minimal setinggi jantung
12. Jika pakai semprit lepaskan jarum sebelum darah didistribusi ke
dlm tabung / botol penampung
CARA PENGAMBILAN DARAH VENA

 Bayi baru lahir tumit/ibu jari kaki


 Anak2 jari tangan 3,4
 Dewasa jari tangan 3,4 cuping tekinga
 Hangatkan lokasi pengambilan darah dgn kain hangat 3 menit
ALAT
1. Alkohol 70%
2. Kapas/kassa
3. Lancet steril
4. Pipet, mikropet, tabung kecil
TAHAP-TAHAP

1. Bersihkan lokasi pengambilan darah dgn alkohol 70%


2. Tunggu sampai alkohol kering
3. Tusuk ujung jari dgn lancet
4. Usap tetesan I dgn kapas kering
5. Lakukan tekanan perlahan-lahan 1 cm diatas tusukan, lepas kembali,
berulang-ulang sampai volume darah yg keluar cukup
6. Tampung darah ke dlm tabung mikro/pipet kapiler
7. Tekan ujung tusukan dgn kapas sampai darah b’henti
CARA PENGAMBILAN DARAH ARTERI

 Petugas hrs trampil


 Lokasi :
P’gelangan tangan artri radialis
Fossa cubiti arteri brachialis
Lipatan paha arteri femoralis
 Jarum 18 - 20 G arteri besar
23 - 25 arteri kecil
TAHAP2 SAMPLING

1. Semprit dibilas dgn larutan heparin 20 U/ml darah


2. Semprit gelas lbh baik dari pada plastik
3. Disinfektan daerah arteri yg akan diambil darahnya dgn alkohol 70%
4. Arteri diraba pulsasinya & dindingnya yg tebal
5. Fiksasi arteri dgn ibu jari telunjuk proximal dari daerah yg dipungsi
6. Tusukan semprit pd permukaan kulit 5-10 ml distal jari tulunjuk
7. Bila semprit gelas masuknya jarum ke dlm arteri ditandai dgn
naiknya darah ke dlm semprit.
8. Hisap darah scr pelan-pelan secukupnya
9. Tarik jarum & segera tekan bekas tusukan dgn kapas steril selama 5
menit
10. Ujung semprit ditutup karet (tdk boleh ditekuk)
11. Campur daah dgn heparin dgn cara memutar semprit searah sumbu
panjang

Anda mungkin juga menyukai