Kelompok 2 - Kajian Historis Terhadap Tokoh-Tokoh Pendidik
Kelompok 2 - Kajian Historis Terhadap Tokoh-Tokoh Pendidik
TOKOH-TOKOH PENDIDIK
Confucius
PREVIEW
Mengenal tokoh-tokoh pendidikan dunia dari aspek konsep
01.
ontologi, epistemologi, dan aksiologinya
Fadli, 2017
KONSEP
PENDIDIKAN
MENURUT
AL GHAZALI
Tujuan pendidikan:
- Tercapainya kesempurnaan insani yang bermuara pada pendekatan diri
kepada Allah
- Kesempurnaan insani yang bermuara pada kebahagiaan di dunia dan akhirat
Guru/ulama:
Seseorang yang memberikan hal yang baik, positif, kreatif atau bersifat
membangun kepada manusia tanpa mengharap balasan.
Pendidikan agama:
- Hapalan dan pemahaman
- Keyakinan dan pembenaran
- Penegakan dalil-dalil yang menguatkan akidah (keyakinan pokok)
Pendidikan akhlak:
- Riyadah; melatih peserta didik untuk membiasakan dirinya pada budi pekerti
yang baik melalui pembiasaan.
- Pengalaman /At-tajribah; memperkenalkan kekurangan yang dimiliki
peserta didik secara langsung tanpa melalui teori
(berteman dengan orang yang berbudi pekerti baik, mengambil pelajaran dari
lawan dengan mengetahui kekurangan untuk perbaikan, dan belajar langsung
dari masyarakat secara umum.)
NILAI-NILAI
DALAM KONSEP
PENDIDIKAN
AL GHAZALI
Ilyas (2007) menyebutkan bahwa masyarakat era globalisasi mengalami
multikrisis yang dimensional, dan krisis nilai-nilai moral adalah krisis yang
dirasakan sangat parah (as cited in Fadli, 2017).
Humanisasi Pendidikan
Konsientisasi: proses penyadaran yang mengarah pada pembebasan
(sadar dan bergerak, refleksi dan aksi).
Setiap individu mampu melihat realitas/sistem sosial secara kritis.
Manusia merdeka mampu menjadi subjek, tidak hanya objek yang
hanya menerima perlakuan dari pihak lain.
Mengutamakan dialog antara pendidik dan siswa (memahami dan
mengenal cara pandang siswa; menggunakan bahasa yang sesuai).
KONSEP
PENDIDIKAN
MENURUT
PAULO FREIRE
Konsep Manusia
Makhluk unik dengan ciri khas dan dikaruniai kelebihan yang berpotensi
dapat menopang keberlangsungan hidupnya.
Fitrah manusia: menjadi subjek aktif yang bertindak terhadap dunia dan
mengubahnya.
Manusia menghadapi dunia secara dinamis (integrasi).
Pendidikan Pembebasan
Tujuan akhir pendidikan: membebaskan dari realitas penindasan
Konsientisasi
Pendidikan adalah jembatan menuju kesadaran kritis
Tipologi Kesadaran
Kesadaran Magis: kesadaran masyarakat yang tidak mampu melihat
kaitan antara satu faktor pendidikan sebagai paradigma pembebasan
lainya
Kesadaran Naif: kesadaran ini lebih melihat aspek manusia menjadi
akar penyebab masalah yang ada di masyarakat.
Kesadaran Kritis: kesadaran tertinggi dalam tingkatan konsientisasi
Paulo Freire.
Pendidikan Hadap Masalah
Manusia sebagai subjek perubahan
Peserta didik memiliki keleluasaan mencari dan menggali pengetahuan
Realitas: media pembentuk pengetahuan
Refleksi-Aksi
Pendidikan Dialogis
Setiap orang berpengetahuan dan berhak untuk bersuara (demokratis)
Interaksi dua arah
Dialog: totalitas dialektis antara refleksi dan aksi (praksis)
Rasa cinta, rendah hati, keyakinan utuh pada manusia: dialog
NILAI-NILAI
DALAM KONSEP
PENDIDIKAN
PAULO FREIRE
Muhsien (2011): “Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa maka
hancurkanlah para generasi mudanya, jika ingin menghancurkan
generasi muda maka hancurkan karakter murid dan gurunya, dan untuk
menghancurkan karakter murid dan gurunya maka hancurkanlah sistem
pendidikannya.”
Konsep pendidikan Paulo Freire (dengan dipadukan teori-teori modern
lainnya) dapat menjadi solusi alternatif dari sistem pendidikan yang
menyamaratakan manusia yang beragam.
Memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi siswa untuk
menumbuhkan bakat sesuai minat dan keinginan dari diri, bukan dari
pihak eksternal
IMPLIKASI KONSEP
PENDIDIKAN PAULO
FREIRE TERHADAP
PENDIDIKAN INDONESIA
Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Namun
Materi masih barang asing, bukan dilahirkan dari konteks manusia
berada
Relasi guru-siswa adalah pengajar-diajar
Berfokus pada target kuantitatif yang bisa diukur
Ajang mencari ijazah demi meningkatkan status sosial
Merdeka Belajar
Esensi kemerdekaan berpikir harus didahului oleh para guru sebelum
diajarkan pada siswa
Sistem pengajaran dengan berdiskusi dengan guru, belajar outing class,
sta tak hanya mengandalkan pada sistem ranking
Membentuk pelajar yang berkompeten, siap kerja, dan berbudi luhur.
Terima kasih
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
KAJIAN
HISTORIS
Mengenal dengan akrab
tokoh-tokoh pendidikan
nasional Indonesia
Mengenal Tokoh
Pendidikan Nasional Indonesia
01. Ontologi
Membahas tentang
03. Aksiologi
Membahas tentang nilai
hakikat pendidikan dalam dan manfaat yang
pemaham para tokoh diperoleh dari pendidikan
pendidikan nasional itu bagi kehidupan
manusia
02. Epistemologi
membahas secara
04. Implikasi
Implikasi konsep
mendalam Proses atau pendidikan para tokoh
metode dan prosedur tersebut terhadap sistem
dalam memperoleh dan praktek pendidikan
pendidikan yang benar dewasa ini
“Education is the most powerful
weapon which you can use to change
the world .”
—Nelson Mandela
TOKOH PENDIDIKAN NASIONAL
● Aktifitas :
● Anggota Boedi Utomo, Jam’iyatul Khair, Syarikat Islam, Komite Pembela Kanjeng
Nabi Muhammad SAW
● Pendiri Muhammadiyah 1912
Landasan Ontologis
Konsep Pendidikan KH Ahmad Dahlan
● Pendidikan adalah upaya strategis untuk menyelamatkan umat Islam dari pola
berpikir yang statis menuju pada pemikiran yang dinamis. Inilah yang kemudian
disebut sebagai “teologi transformatif”, yakni upaya untuk membebaskan
paradigma keagamaan yang terjebak dalam ritual ibadah formalistik menuju
interpretasi agama yang dapat terlibat dalam pemecahan masalah-masalah yang
dihadapi manusia.
● pendidikan bukan hanya susuan teori yang diinternalisasikan ke dalam diri peserta didik,
pendidikan harus terlibat secara nyata dalam kehidupan sosial, maka kedalaman ilmu
pengetahuan mestilah mewujud dalam perilaku keseharian, pemahaman agama ini tampil dalam
wujud karya nyata dengan amalan dalam kehidupan sosial masyarakat.
● Tujuan pendidikan dapat terealisasi bilamana proses pendidikan integralistik. Maka peserta didik
mesti memiliki kompetensi kecerdasan intelektual, spiritual, emosional dan sosial. Maka
pendidikan akan mampu menghasilkan “intelektual-ulama” yang berkualitas. Harapannya, melalui
ilmu umum adalah sarana peserta didik untuk mengenali kehidupan sosial, ekonomi, politik dan
mencapai kehidupan yang bahagia di dunia serta di akhirat.
● Pendidikan yang baik ialah pendidikan yang mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman
Landasan Aksiologis
Konsep Pendidikan KH Ahmad Dahlan
● Menurut KH. Ahmad Dahlan, pendidikan islam hendaknya diarahkan pada usaha
membentuk manusia muslim yang berbudi pekerti luhur, alim dalam agama, luas
pandangan dan paham masalah ilmu keduniaan, serta bersedia berjuang untuk
kemajuan masyarakatnya.
● KH. Ahmad Dahlan berpendapat bahwa tujuan pendidikan yang sempurna adalah
melahirkan individu yang utuh menguasai ilmu agama dan ilmu umum, material
dan spritual serta dunia dan akhirat. Bagi KH. Ahmad Dahlan kedua hal tersebut
(agama-umum, material-spritual dan dunia-akhirat) merupakan hal yang tidak bisa
dipisahkan satu sama lain.
● Aktifitas :
● Sepulangnya dari Mekah, K.H. Hasjim Asy'ari mendirikan Pesantren Tebu Ireng
1899
● Salah satu pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama (NU), yang berarti kebangkitan
ulama 1926
Landasan Ontologis
Konsep Pendidikan KH Hasyim Asy’ari
● Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang diperlukan dalam kehidupan masyarakat.
Pendidikan juga berupaya mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai kebajikan
dan norma-norma kepada generasi penerus umat, agama dan bangsa.
● Menurut KH Hasyim Asy'ari menuntut ilmu adalah suatu ibadah untuk mencari
Ridhlo Allah SWT. Oleh karena itu, menuntut ilmu diniatkan untuk menyebarluaskan
nilai-nilai Islam bukan hanya sekedar menghilangkan kebodohan. Karena dapat
mengantarkan manusia dalam kehidupan dunia dan akhirat.
Landasan Epistemologi
Konsep Pendidikan KH Hasyim Asy’ari
Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari jmenyebutkan didalam pendidikan
harus memperhatikan 2 hal.
● Bagi murid hendaknya menanamkan dan berniat murni tidak
sekali-kali berniat untuk tujuan duniawi dan tidak melecehkan
pendidikan maupun menyepelekannya.
Tiga Agenda Pokok Pendidikan Nasional yang harus mendapat perhatian serius:
● Dekadensi moral masyarakat
● Kwalitas SDM dalam persaingan global
● Ancaman disintegrasi bangsa
Lanjutan …
Implikasi konsep pendidikan tokoh pendidikan nasional terhadap
sistem dan praktek pendidikan dewasa ini
● Ki Hadjar Dewantara dengan gagasannya tentang sistem among dalam pendidikan yang
mendasarkan pendidikan pada kemerdekaan dan kodrat alam sangat relevan bagi upaya
pendidikan dalam mengantarkan bangsa ini pada kemajuan yang setinggi-tingginya di tengah
percaturan global ini dengan tetap berpijak pada budaya bangsa
● Gagasan K.H. Ahmad Dahlan untuk memasukkan pendidikan agama pada sekolah-sekolah
umum, dan memasukkan pendidikan umum pada sekolah- sekolah agama, serta upaya untuk
memodernisasikan pendidikan Islam sangat relevan bagi upaya-upaya pemberdayaan dan
peningkatan kwalitas sumber daya manusia dibawah pengawalan agama. Sehingga terbentuklah
sumber daya manusia yang unggul dan agamis yang mampu menyeimbangkan kehidupan
lahiriyah dan batiniyah, materiil dan moril spirituil, serta duniawi dan ukhrawi.
● Gagasan K.H. Hasyim Asy’ari sangat cocok untuk membentengi masyarakat dari dekadensi
moral dan menjaga matan agama dari pengaruh liberalisasi dan sekularisasi dewasa ini. Model
pengajaran dengan sistem sorogan dan bandongan disamping dapat mengawal moralitas anak
didik melalui hubungan yang erat antara guru dan murid juga sangat efektif untuk menjaga
otentisitas matan agama.
Sekian dan
Terima Kasih