Anda di halaman 1dari 23

SISTEM

RESPIRASI
Dosen Pengampu
Martua Ferri Siburian, M.Pd
KELOMPOK 3

01 02 03 04

yah Ayu Cahyaningrum Herlita Yuniar Ifani Tawakalni Meidiska Maulizahr


(201841500052) (201841500083) (201841500082) (201841500045)

05 06 07

Nadia Hulaimi Sofie Sofwatunnajah


Sifa Aulia Rachman
(201841500091) (201841500030)
(201841500004)
VENTILASI PARU

Proses menggerakkan udara masuk dan keluar dari paru-


paru untuk memfasilitasi pertukaran gas dengan lingkungan
internal tubuh, terutama dengan memasukkan oksigen dan
membuang karbon dioksida.
Proses menggerakkan udara masuk dan keluar dari paru-
paru untuk memfasilitasi pertukaran gas dengan lingkungan
internal tubuh, terutama dengan memasukkan oksigen dan
membuang karbon dioksida.
Mekanisme Ventilasi Paru
● Pergerakan udara masuk dan keluar paru-paru dengan
merubah volume paru-paru. Perubahan volume paru-paru
terjadi melalui kontraksi 20 otot-otot skeletal, khususnya yang
berinsersi pada tulang rangka iga, dan otot diafragma pada
saat inspirasi
● Paru - paru dapat dikembangkan melalui dua cara:
1. Dengan gerakan naik turun diafragma unruk mempersar atau
memperkecil rongga dada
2. Dengan depresi dan elevasi tulang iga untuk memperbesar
atau memperkecil diameter anteroposterior rongga dada.
VOLUME PARU

Volume cadangan
Volume alun napas
01 atau volume tidal 02 inspirasi
(inspiratory reserve
(tidal volume)
volume))

Volume cadangan Volume residu atau


03 ekspirasi (expiratory 04 volume
reserve volume) sisa(residual
volume)
Volume minimal Volume respirasi semenit
yaitu jumlah total udara
adalah komponen baru yang masuk ke
dari volume dalam saluran napas tiap
residu yaitu menit, disimbolkan
dengan VE, didapat
volume udara dengan mengalikan
yang tetap tersisa frekuensi napas (f)
di paru meskipun dengan volume tidal
(VT). Volume tidal
paru kolaps, normal kira - kira 500 ml
jumlahnya 30- dan frekuensi napas
120 ml. normal kira - kira 12 kali
permenit.
KAPASITAS PARU
1. Kapasitas inspirasi
(inspiratory capacity)
2. Kapasitas sisa fungsional
(functional residual
capacity)
3. Kapasitas vital (vital
capacity)
4. Kapasitas paru total
(total lung capacity)
Saluran Pertukaran Gas Pada
Saat Respirasi
Urutan saluran pernapasan
adalah sebagai berikut:
1. Rongga hidung
2. Faring
3. Laring
4. Trakea
5. Bronkus
6. Paru-paru (bronkiol
dan alveolus).
Prinsip Kesetimbangan Dinamik pada Pertukaran Gas

Difusi adalah peristiwa pertukaran atau perpindahan molekul dari suatu


daerah yang kosentrasi molekulnya tinggi ke daerah yang kosentrasi molekulnya
rendah. Peristiwa difusi yang terjadi di dalam paru adalah perpindahan molekul
oksigen dari rongga alveoli melintasi membran kapiler alveolar, kemudian melintasi
plasma darah, selanjutnya menembus dinding sel darah merah dan akhirnya masuk
ke interior sel darah merah sampai berikatan dengan hemoglobin.
Peristiwa difusi selain oksigen adalah perpindahan molekul karbondioksida
dari darah ke udara alveol. Oksigen dan karbondioksida menembus dinding
alveolus dan kapiler pembuluh darah dengan cara difusi. Berarti molekul kedua gas
bergerak tanpa menggunakan tenaga aktif.

Reaksi secara sederhana yaitu:


C6H12O6 + O2 >>> CO2 + H2O + Energi
Urutan Proses Difusi
Difusi Pada Fase Gas, Udara
atmosfer masuk ke dalam
01 paru dengan aliran yang
cepat, ketika dekat alveoli
kecepatanya berkurang
sampai terhenti.

Difusi menembus membran


pembatas, Proses difusi yang
02 melewati membran pembatas
alveoli dengan kapiler
pembuluh darah meliputi
proses difusi fase gas dan
proses difusi fase cairan.
Faktor Yang Mempercepat Proses Pertukaran
Gas di Paru-Paru

1 2 3 4

Luas Permukaan Perbedaan Tekanan Suhu


Ketebalan Membran
Membran Alveolus antara Kedua Sisi
Membran
RESPIRASI INTERNAL DAN EKSTERNAL
● Kita sebagai manusia bernafas dengan cara menghirup
oksigen dari hidung memasukannya ke paru-paru lalu
menghembuskan gas karbon dioksida. Proses itu disebut
sebagai pernapasan eksternal. Sedangkan, di dalam sel-sel
tubuh manusia dan tumbuhan juga terjadi proses pernapasan
internal.
● Respirasi eksternal adalah pertukaran ● Sedangkan respirasi internal, akan
gas yang terjadi dalam paru-paru menyerap sari-sari di dalam tubuh
atau sering disebut dengan seeprti glukosa dari makanan dan
pernafasan. Jadi respirasi eksternal oksigen dari pernafasan untuk
adalah proses menghirup udara dari menghasilkan energi.
lingkungan dan menukar oksigen
yang dihirup dengan karbon dioksida
di dalam paru-paru. Sedangkan
respirasi internal adalah proses
pemecahan makanan untuk
menghasilkan energi yang terjadi di
dalam sel tubuh.
Proses Respirasi Pada Manusia

Pada manusia, proses resprasi dimulai ketika menghirup oksigen melalui hidung atau
mulut, disebut juga dengan inhalasi. Proses ini ditandai dengan meregangnya otot diafragma
saat bernapas sehingga memberikan ruang seluas-luasnya untuk masuknya oksigen.Dari
hidung atau mulut, oksigen masuk ke dalam tubuh melalui bagian belakang tenggorokan,
melewati laring, kemudian berpisah jalan di dua tabung bronkus yang mengarah pada paru-
paru kanan dan kiri.

Setelah itu, gas akan kembali terbagi ke dalam saluran yang lebih kecil bernama
bronkiolus dan kantung udara bernama alveoli. Di sinilah terjadi proses respirasi eksternal,
yakni perpindahan oksigen dari paru-paru ke darah. 
Pengendalian Respirasi

1 2 3 4
Neuron inspirasi dan Pembentukan irama Pengaruh dari pusat Refleks hering – breuer
ekspirasi dipusat pernapasan pneumotaksik dan
medula spinalis apnustik
Medullary rhythmicity

Kumpulan neuron dalam formasi retikuler di dalam


medula oblongata yang terlibat dalam pembentukan
atau modifikasi pola pernapasan
PNEUMOTAXIC

● Letak: di bagian dorsal nc parabrachialis pons bagian atas


● Berfungsi: membatasi kerja pusat neuron bagian dorsal sehingga inspirasi dpt dihentikanfase pengisian
alveoli dibatasi
● Perangsangan akan mempercepat frekuensi nafas
● Sinyal pneumotaksik yg kuat dpt meningkatkan pernafasan 30-40 kali permenit
● Sinyal pneumotaksik yg lemah dapat menurunkan kecepatan menjadi hanya beberapa kali permenit
 Pneumotaxic area
● Koordinasi masa transisi antara inspirasi – ekspirasi
● Mengtransmisikan impuls inhibisi ke area inspirasi
● Lokasi : upper pons
APNEUSTIC

● Terletak di bagian bawah pons


● Membantu mekanisme inspirasi
● Dalam keadaan normal fungsinya tak terlihat (tertutup fungsi pusat pneumotaksik)
● Selama pernapasan normal, stimulasi dari pusat apneustik membantu peningkatan intensitas inhalasi

sampai 2 sekon.
● Pada pernapasan kuat, pusat apneustik dapat merespon input sensori dari nervus vagus sehingga

meningkatkan laju respirasi


 Apneustic area
● Koordinasi transisi antara inhalasi dan ekshalasi
● Transmisi sinyal stimulasi kearea inhalasi -> prolong inhalasi (lama dan dalam )
● Tertutup oleh sinyal dari pneumotaxic
Regulasi Pernapasan

● Kontrol Pernapasan ● Kontrol Menurut Kemauan


Otomatis (Involunter) (Volunter)
A. Dorsal Respiratory Group => Cortex Cerebri
(DRG)
B. Ventral Respiratory Group
(VRG)
C. Pre-Botzinger Complex
Regulasi Aktivitas Pernapasan

 Kontrol Kimiawi  Kontrol Nonkimiawi


 CO2 : via CSF dan konsentrasi ion  Vagus afferent dari JUP dan
H+ cairan interstitiel otak paru-paru
 O2 dan ion H : via carotid dan  Afferent dan pons, hipothalamus
aortic bodies dan sistem limbic
 Afferent dari proprioceptors
 Afferent dari baroreseptor
Kemoreseptor Sentral

01 02
Memonitor konsentrasi
Letaknya di medulla bagian ion H+ CSF dan ion H+
ventral dan dorsal cairan interstitiel otak

03 04

Konsentrasi H+ cairan
CO2 darah dengan cepat
interstitiel otak yang
melewati sawar darah tinggi memacu ventilasi
otak ke CSF
Kemoreseptor Perifer

01 02 03

Peka terhadap Kadar pCO2 darah Perubahan asam-


perubahan basa darah juga
yang terutama
konsentrasi CO2, O2, dikompensasi oleh
merangsang
respirasi melalui
dan ion H+ darah pernapasan,
sistem ini
sebaliknya
kekurangan pO2 dan
ion H+ tidak sekuat
pengaruh pCO2
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai