Anda di halaman 1dari 12

ADMINISTRASI HASIL

USAHA
Anggota kelompok:
Carmenia gavrila
Christian rafael
Cira vidante
Dinda fadhilah
Diva safma
Falisha azzahra
Ferdi imansyah
A.Pengertian Administrasi usaha

Menurut H.A. Simon: administrasi adalah suatu kegiatan dari suatu kelompok orang yang
mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.Sedangkan menurut Prof. Dr. S
prajudi atmosudirjo: administrasi adalah proses dan tata kerja yang terdapat pada setiap
usaha, apakah usaha kenegaraan atau swasta, usaha sipil atau militer, usaha besar atau kecil.
Secara garis besar administrasi  adalah suatu proses yang umumnya terdapat pada usaha
kelompok negara, swasta, sipil, atau militer serta berbagai bentuk perkumpulan untuk
mencapai tujuan bersama.
CIRI-CIRI:
 Adanya sekolompok orang
 Adanya kerja sama dari sekelompok orang
 Adanya tujuan yang harus dicapai
 Adanya proses kegiatan usaha
 Adanya aspek bimbingan, kepemimpinan, dan pengawasan

Tujuan
 Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat memonitor kegiatan dan pengendalian
usaha.
 Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat mengamankan jalannya pelaksanaan
kegiatan usaha.
 Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat mengevaluasi kegiatan-kegiatan usaha.
 Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat menyusun program pengembangan
kegiatan usaha.
 Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat menunjukkan adanya bukti-bukti
kegiatan usaha.
 Agar wirausaha sebagai pemilik perusahaan dapat mengambil keputusan dalam
pengembangan dan pengendalian usaha.
Fungsi
1. Planning (Perencanaan) 5. Budgeting (Penyusunan Anggaran)
Planning adalah kegiatan perencana yang Budgeting adalah aktivitas perencanaan dan
membutuhkan sebuah aktivitas administrasi, pengelolaan keuangan atau anggaran dalam
mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, organisasi yang dilakukan secara
hingga penyusunan perencanaan. berkesinambungan.
2. Organizing (Penyusunan) 6. Staffing (Penempatan)
Organizing adalah kegiatan menyusun dan Staffing adalah kegiatan yang berhubuungan
membangun komunikasi kerja antara anggota- dengan sumber daya manusia dan sumber daya
anggota dalam organisasi sehingga akan lainnya dalam sebuah organisasi; mulai dari
tercapai suatu kesatuan usaha untuk mencapai perkrutan tenaga kerja, pengembangan,
tujuan organisasi tersebut perlengkapan di dalam organisasi tersebut.
3. Coordinating (Kordinasi) 7. Directing (Pengarahan atau Bimbingan)
melakukan sejumlah aktivitas agar berjalan baik Directing adalah aktivitas berinteraksi dengan
dengan menjauhi terjadinya suatu kekacauan anggota organisasi dalam bentuk memberi
4. Reporting (Laporan) bimbingan, saran, perintah-perintah, agar tugas
Reporting adalah aktivitas penyampaian dijalankan dengan baik guna mencapai tujuan
perkembangan atau hasil dari suatu kegiatan yang telah ditentukan.
dengan membuat dan memberikan laporan
Unsur – unsur administrasi
1. Organisasi
empat dimana kegiatan administrasi dilakukan. Dalam bisnis, orang-orang yang bekerja di dalamnya akan
dihimpun mejadi sebuah wadah.
2. Manajemen
Alat utama pelaksanaan administrasi. Ada pengatur, penggerak, manajer dan tenaga operasional. Dalam
manajemen ini masih dibagi menjadi tiga kelompok; top management, middle management dan lower
management (mandor).
3. Komunikasi
Administrasi juga mengatur pola komunikasi antar departemen. Misalnya melalui surat atau warta.
4. Kepegawaian
ni berkaitan dengan penggunaan ternaga kerja. Dalam administrasi ada proses yang saling berhubungan,
yaitu; penerimaan, penempatan, pendayagunaan dan pemberhentian kerja.
5. Keuangan
Ini berkaitan dengan pembiayaan kontrak kerjasama mulai dari cara memperoleh dana hingga
pertanggungjawabannya.
6. Perbekalan
Berhubungan dengan pengadaan barang, penyimpanan dan penyingkiran. Pihak administrasi akan menyisir
mana barang yang dibutuhkan untuk kerja dan tidak.
7. Tata usaha
Meliputi kegiatan pencatatan, penyimpanan dan pengiriman.
8. Public Relation
Administrasi akan menciptakan peraturan bagaimana berhubungan dengan masyarakat terutama konsumen.
Alur administrasi usaha
B. Jenis – jenis dokumen usaha
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan harus didukung oleh bukti bukti transaksi atau
dokumen perusahaan yang kemudian dijadikan dokumen pencatatan. Selain itu, bukti
transaksi juga menerangkan mengenai sifat transaksi apakah dilakukan secara tunai atau
kredit. Bukti-bukti transaksi, di antaranya:
1. Kuitansi, yaitu bukti penerimaan uang untuk pembayaran sesuatu.
2. Cek, yaitu surat perintah kepada bank dari orang yang menanda tangani
untuk membayarkan sejumlah uang yang tertulis dalam cek
3. Bilyet Giro, yaitu surat perintah pemindahbukuan dari nasabah suatu bank kepada yang
bersangkutan untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima yang
namanya disebut dalam bilyet giro.
4. Faktur, yaitu bukti transaksi pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh
pihak penjual dan diserahkan kepada pembeli bersama-sama dengan barang yang dijual
5. Nota Kontan, yaitu bukti transaksi pembelian atau penjualan yang dilakukan secara kontan.
6. Nota Kredit/Debet, yaitu bukti transaksi penerimaan kembali barang van telah atau bukti
persetujuan dari pihak penjual
7. Bukti Memo, yaitu bukti transaksi intern, berupa memo dari pejabat tertentu kepada bagian
akuntansi untuk melakukan pencatatan,
C.Pencatatan dan dokumen usaha

Proses pembukuan atau pencatatan dokumen usaha merupakan suatu kegiatan yang penting, terutama
dalam kegiatan usaha dimana proses tersebut akan memperlihatkan suatu kondisi keuangan suatu
perusahaan apakah bertambah maju atau mundur, harta yang bertambah atau berkurang termasuk
apakah laba atau keuntungan yang didapat atau malah kerugian yang didapat. Pembukuan usaha
merupakan bagian penting sehingga setiap wirausaha harus mampu dan bisa mengelola pembukuan
agar bisa memajukan usahanya.
Kemampuan wirausaha dalam pembukuan sangat penting, terutama dalam mengelola pencatatan yang
terdiri atas 4 bagian utama dalam kegiatan pencatatan usaha, di antaranya
1. Pembukuan Pembelian, seperti pembelian bahan baku, pembelian bahan produksi, pembelian
peralatan
2. Pembukuan Penjualan, seperti penjualan produk dan layanan jasa
3. Pembukuan Penerimaan, seperti penerimaan komisi, penerimaan penjualan penerimaan bunga
4. Pembukuan Pengeluaran, seperti pengeluaran bulanan, pengeluaran atas pembelian bahan baku
produk, pengeluaran untuk investasi
Bentuk – bentuk metode dalam kegiatan usaha
a. Metode Perpetual
Metode perpetual atau metode dimana setiap terjadi transaksi akan langsung dicatat dalam pembukuan
usaha dan langsung diketahui perubahan apa yang terjadi dalam posisi keuangan perusahaan.
b. Metode Periodik
Dalam periodik atau sistem pelaporan secara berkala, perusahaan menggunakan catatan harian dalam
suatu buku yang nantinya akan digunakan sebagai bahan penyusunan laporan keuangan dalam suatu
periode usaha.
c. Metode Masukan Tunggal
Sistem Pembukuan Tunggal atau single posting system/single entry book keeping, yaitu sistem
pembukuan sederhana yang ditandai dengan pencatatan beberapa transaksi dengan satu kali pembukuan
saja.
d. Metode Berpasangan
Pembukuan berpasangan memerlukan pengeposan (pencatatan) setiap transaksi dua kali, menggunakan
debit dan kredit.
D. Bentuk – bentuk perizinan usaha
Perizinan usaha adalah suatu bentuk persetujuan atau pemberian izin dari oleh instansi pemerintah yang terkait dengan
usaha yang akan diselenggarakan.
Kelengkapan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. SKDU – Surat Keterangan Domisili Usaha
2. NPWP – Nomor Pokok Wajib Pajak
3. UD – Izin Usaha Dagang
4. SITU – Surat Izin Tempat Usaha
5. Surat Izin Prinsip
6. SIUI – Surat Izin Usaha Industri
7. SIUP – Surat Izin Usaha Perdagangan
8. TDP – Tanda Daftar Perusahaan
9. TDI – Tanda Daftar Industri
10. HO Surat Izin Gangguan
11. IMB – Surat Izin Mendirikan Bangunan
12. Izin BPOM

Anda mungkin juga menyukai