Anda di halaman 1dari 18

KELOMPOK 1

Diva safma
Nadya qathrunada
Rachma tasya
Rena maretha
Siti hasna
Haji,Zakat,dan Wakaf
HAJI

a. Pengertian Haji
Haji adalah menyengaja berkunjung ke baitullah (ka’bah) untuk melakukan beberapa
perbuatan antara lain wukuf, thawaf,sa’i dan amalan-amalan lain pada waktu tertentu
dengan syarat dan rukun tertentu untuk memenuhi panggilan allah swt, dan mengharap
ridho-Nya.
b. Hukum haji
Haji merupakan rukun islam yang kelima. Hukum melaksanakan ibadah haji adalah
wajib bagi yang mampu melaksanakannya,sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an surat
Ali imran ayat 97. Allah berfirman yang artinya: “ mengerjakan haji adalah kewajiban
manusia terhadap Allah,yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah”
SYARAT DAN RUKUN HAJI
Syarat haji terbagi kedalam dua bagian, yaitu syarat wajib haji dan syarat sah haji. Syarat haji
adalah perbuatan-perbuatan yang harus dipenuhi sebelum ibadah haji dilaksanakan. Apabila
syarat tidak terpenuhi gugurlah kewajiban haji seseorang.
1. Syarat wajib haji:
a. Islam
b. Berakal sehat
c. Baligh
d. Ada muhrimnya
e. Mampu dalam segala hal (misalnya hal biaya,kesehatan,keamanan, dan nafkah bagi
keluarga yang ditinggalkan)
2. Syarat sah haji:
a. Islam
b. Baligh
c. Berakal
d. Merdeka
Rukun haji adalah perbuatan-perbuatan yang harus dilaksankan sewaktu melaksanakan
ibadah haji. Apabila ditinggalkan,ibadah hajinya tidak sah. Adapun rukun haji adalah sebagi
berikut:

1. Ihram, yaitu berniat mengerjakan ibadah haji dengan mengenakan pakai ihram.
2. Wukuf, yaitu berdiam dipadang Arafah pada tanggal 9 dzulhijjah dari terbitnya matahari
sampai terbenamnya matahari.
3. Thawaf, yaitu mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali. Ada tiga macam thawaf yaitu:
a. Thawaf Qudum, yaitu thawaf yang dilakukan ketika baru datang
b. Thawaf Ifadhah, yaitu thawaf yang dilakukan pada hari Qurban setelah meontar
jumrah aqabah.
c. Thawaf wada’, yaitu thawaf perpisahan bagi jamaah yang akan meninggalkan
mekkah.
4. Sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit shofa dan bukit marwah.
5. Tahallul, yaitu mencukur rambut kepala sebagian atau seluruhnya minimal 3helai.
6. Tertib, yaitu berurutan dalam pelaksanaan mulai ihram hingga tahallul.m
JENIS HAJI
1. HAJI TAMATTU’, yaitu mengerjakan haji dan umrah dengan cara mendahulukan umrah
dari pada haji. Yakni ihram dulu diteruskan umrah kemudian ihram lagi untuk haji. Cara
ini dikenakan dam

2. HAJI IFRAD, yaitu mengerajakan haji dan umrah dengan cara mendahulukan haji dari
pada umrah. Yakni ihram diteruskan haji,kemudian ihram lagi untuk umrah. Cara ini
tidak dikenakan dam

3. HAJI QIRAN, yaitu mengerjakan haji dan umrah secara bersamaan jadi sekali ihram
dalam waktu haji untuk menunaikan haji dan umrah sekaligus. Cara ini dikenakan dam
ZAKAT
a. Pengertian zakat
zakat adalah pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran
kepada golongan tertentu. Zakat merupakan salah satu dari lima rukun islam. Allah swt telah
menetapkan hukum wajin atas zakat sebagaimana dijelaskan didalam Al-Qur’an, Sunnah Rasul, dan
Ijlma ulama. Terdapat di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 43 Allah swt berfirman yang
artinya: “dan dirikanlah salat,tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku.”

b. Syarat zakat

Syarat wajib zakat, yaitu merdeka, muslim, kepemilikan harta yang penuh bukan hutang, mencapai
nisab, mencapai hawl dan harta yang dizakati melebihi kebutuhan pokok.
Syarat sah zakat, yaitu niat dan tamlik (pemindahan kepemilikan harta kepada pemiliknya)
c. Rukun zakat

Rukun zakat merupakan sebagian dari nisab (harta)


dengan melepaskan kepemilikannya terhadapnya.
Menjadikannya sebagai milik orang fakir dan
menyerahkannya kepadanya, ataupun harta tersebut
diserahkan kepada wakilnya yakni imam atau orang
yang bertugas untuk memungut zakat
MACAM-MACAM ZAKAT DAN KETENTUANNYA

1. Zakat fitrah
Zakat fitrah artinya zakat yang diwajibkan atas setiap individu laki-laki dan perempuan
yang muslim yang berkemampuan dengan syarat-syarat yang ditetapkan. Zakat fitrah
dikeluarkan setiap satu tahhun sekali,tepatnya pada bulan ramadhan.
2. Zakat maal(zakat harta)

Zakat maal artinya zakat harta,yang berfungsi untuk membersihkan harta benda.
Hukum mengeluarkan zakat maal adalah fardhu ‘ain,artinya wajib atas setiap orang islam
yang mampu dan telah mencapai nisabnya.
MACAM-MACAM HARTA YANG WAJIB DIZAKATI DAN KETENTUAN NISABNYA
ORANG YANG MENERIMA ZAKAT
WAKAF

a. Pengertian wakaf
wakaf menurut bahasa artinya menahan. Menurut istilah adalah menahan sesuatu benda
yang kekal zatnya untuk diambil manfaatnya guna kebaikan dan kemajuan islam.
Arti menahan suatu benda yang kekal zatnya adalah tidak dijual,tidak diberikan,serta tidak
pula diwariskan,akan tetapi hanya disedekahkan untuk diambil manfaatnya.

b. Hukum wakaf
hukum wakaf sama dengan amal jariyah. Sesuai engan jenis amalnya,berwakaf bukan
sekedar bersedekah biasa,namun lebih besar pahala dan manfaatnya terhadap orang yang
berwakaf.
SYARAT-SYARAT WAKAF
 Syarat-syarat orang yang berwakaf (al-waqif): Syarat-syarat al-waqif ada empat, pertama orang
yang berwakaf ini mestilah memiliki secara penuh harta itu, artinya dia merdeka untuk mewakafkan
harta itu kepada sesiapa yang ia kehendaki. Kedua dia mestilah orang yang berakal, tak sah wakaf
orang bodoh, orang gila, atau orang yang sedang mabuk. Ketiga dia mestilah baligh. Dan keempat
dia mestilah orang yang mampu bertindak secara hukum (rasyid). Implikasinya orang bodoh, orang
yang sedang muflis dan orang lemah ingatan tidak sah mewakafkan hartanya.

 Syarat-syarat harta yang diwakafkan (al-mauquf): Harta yang diwakafkan itu tidak sah
dipindahmilikkan, kecuali apabila ia memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan oleh ah;
pertama barang yang diwakafkan itu mestilah barang yang berharga Kedua, harta yang diwakafkan
itu mestilah diketahui kadarnya. Jadi apabila harta itu tidak diketahui jumlahnya (majhul), maka
pengalihan milik pada ketika itu tidak sah. Ketiga, harta yang diwakafkan itu pasti dimiliki oleh
orang yang berwakaf (wakif). Keempat, harta itu mestilah berdiri sendiri, tidak melekat kepada harta
lain (mufarrazan) atau disebut juga dengan istilah (ghaira shai’).
LANJUTAN…
 Syarat-syarat orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf alaih): Dari segi klasifikasinya orang
yang menerima wakaf ini ada dua macam, pertama tertentu (mu’ayyan) dan tidak tertentu (ghaira
mu’ayyan). Yang dimasudkan dengan tertentu ialah, jelas orang yang menerima wakaf itu, apakah
seorang, dua orang atau satu kumpulan yang semuanya tertentu dan tidak boleh dirubah. Sedangkan
yang tidak tentu maksudnya tempat berwakaf itu tidak ditentukan secara terperinci, umpamanya
seseorang sesorang untuk orang fakir, miskin, tempat ibadah, dll.

 Syarat-syarat Shigah Berkaitan dengan isi ucapan (sighah) perlu ada beberapa syarat: Pertama,
ucapan itu mestilah mengandungi kata-kata yang menunjukKan kekalnya (ta’bid). Tidak sah wakaf
kalau ucapan dengan batas waktu tertentu. Kedua, ucapan itu dapat direalisasikan segera (tanjiz),
tanpa disangkutkan atau digantungkan kepada syarat tertentu. Ketiga, ucapan itu bersifat pasti.
Keempat, ucapan itu tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan. Apabila semua persyaratan diatas
dapat terpenuhi maka penguasaan atas tanah wakaf bagi penerima wakaf adalah sah. Pewakaf tidak
dapat lagi menarik balik pemilikan harta itu telah berpindah kepada Allah dan penguasaan harta
tersebut adalah orang yang menerima wakaf secara umum ia dianggap pemiliknya tapi bersifat
ghaira tammah.
JENIS-JENIS WAKAF

Anda mungkin juga menyukai