Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
KEGIATAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS
ANGKATAN VI PROVINSI JAWA BARAT
Tanggal 6 April 2021
rencana.
5. Pengendalian produksi (production control)
Pengendalian ini di tunjukan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas produksi
yang di hasilkan, apakah sesuai dengan standar atau tidak dengan rencannaya.
6. Pengendalian waktu (time control).
Pengendalian ini di tunjukan untuk pengendalian waktu, artinya apakah waktun
untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan sesuai atau tidak dengan rencana.
7. Pengendalian teknis (teknikal control)
Pengendalian ini di tunjukan dengan hal hal yang bersifat fisik, yang berhubungan
dengan tindakan dan teknis pelaksaannan.
8. Pengendalian kebijakan (policy control)
Pengendalian ini di tunjukan untuk mengetahui dan menilai, apakah kebijakan
kebijakan organisasi teelah di laksanakan sesuai dengan yang telah di gariskan.
9. Pengendalian penjualan (sales control)
Pengendalian ini di tunjukan untuk mengetahui, apakah produksi atau jasa yang di
hasilkan terjual sesuai dengan target yang di tetapkan.
10. Pengendalian infentaris (inventori control)
Pengendalian ini di tunjuk untuk mengetahui apakah inventaris perusahaan masih
ada semuanya atau ada yang hilang.
11. Pengendalian pemeliharaan (maintenece control)
Pengendalian ini ti tunjuk unyuk mengetahui apakah semua
inventaris perusahan dan kantor di pelihara dengan baik atau
dapat di perbaiki atau tidak.
PROSES DAN CARA-CARA PENGENDALIAN
f
Pelaksanaan
Tindakan
2. KUITANSI
Kuitansi merupakan dokumen yang dijadikan sebagai tanda bukti transaksi
pembayaran yang ditandatangani oleh penerima
uang/Penyedia dengan berbagai ketentuan
pembayaran untuk Pengadaan Barang atau Jasa
Lainnya dengan nilai paling banyak Rp.
50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
3. SURAT PERINTAH KERJA (SPK)
❖ Surat Perintah Kerja merupakan perjanjian sederhana secara
tertulis antara kedua belah pihak tentang suatu perbuatan
yang memiliki akibat hukum untuk memperoleh hak dan
melaksanakan kewajiban.
❖ Surat Perintah Kerja digunakan untuk :
1) Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai paling banyak Rp.
l00.000.000,00 (seratus juta rupiah);
2) Pengadaan Barang atau Jasa Lainnya dengan nilai paling sedikit di atas
Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan nilai paling
banyak Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); dan
3) Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dengan nilai paling banyakRp.
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
4. SURAT PERJANJIAN
❖ Surat Perjanjian merupakanpernyataan secara tertulis
antara kedua belah pihak tentang suatu perbuatan yang
memiliki akibat hukum untuk memperoleh hak dan
melaksanakan kewajiban.
❖ Surat Perjanjian digunakan untuk:
1) Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
nilai paling sedikit di atas Rp. 200.000.000,00 (dua ratus 32
4
Kontrak Lumsum pada Pengadaan Jasa Konsultansi
digunakan misalnya :
opendampingan,
opengembangan sistem/aplikasi yang kompleks,
omonitoring, atau
osurvei/pemetaan yang membutuhkan telaahan mendalam.
3) KONTRAK PAYUNG
Kontrak Payung pada Jasa Konsultansi digunakan untuk mengikat
Penyedia Jasa Konsultansi dalam periode waktu tertentu untuk
menyediakan jasa, dimana waktunya belum dapat ditentukan
Penyedia Jasa Konsultansi yang diikat dengan Kontrak Payung adalah
Penyedia Jasa Konsultansi yang telah memenuhi/lulus persyaratan yang
ditetapkan
Kontrak Payung digunakan misalnya untuk Pengadaan Jasa
Konsultansi dalam rangka penasihatan hukum, penyiapan proyek
strategis nasional, dan penyiapan proyek dalam rangka kerjasama
pemerintah dan badan usaha.
PERUBAHAN KONTRAK
1. pelaksanaan Kontrak;
2. kualitas barang/jasa;
3. ketepatan perhitungan jumlah atau volume;
4. ketepatan waktu penyerahan; dan
5. ketepatan tempat penyerahan.
Pasal 17 Perpres 16/2018
TOLOK UKUR KUALITAS
1. Tepat Biaya
2. Tepat Waktu
3. Tepat Mutu
5) Pada setiap uji coba yang gagal, Pihak I harus menerbitkan surat
peringatan kepada Pihak II atas keterlambatan realisasi pelaksanaan fisik
pekerjaan
11. SERAH TERIMA
PEKERJAAN
• Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) Pihak II mengajukan
permintaan kepada Pihak I untuk melaksanakan serah terima pertama
pekerjaan
• Pihak I menugaskan Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan untuk
melakukan penilaian hasil pekerjaan
• Pihak I menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah pekerjaan
dilaksanakan sesuaI ketentuan Kontrak dan diterima oleh Panitia/Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan
• Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima persseratus) dari
nilai kontrak dan 5% (lima perseratus) merupakan retensi selama masa
pemeliharaan, atau pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus persen)
dari nilai kontrak dan Pihak II menyerahkan Jaminan Pemeliharaan
sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak
• Pihak II berkewajiban memelihara hasil pekerjaan selama masa pemeliharaan
• Setelah masa pemeliharaan berakhir Pihak II mengajukan permintaan untuk
penyerahan akhir pekerjaan
• Pihak I dapat menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah Pihak II
melaksanakan kewajibannya selama masa pemeliharaan dan Pihak I wajib
melakukan pembayaran sisa nilai kontrak yang belum dibayar atau
mengembalikan Jaminan Pemeliharaan
• Apabila Pihak II tidak melakukan kewajiban melaksanakan pemeliharaan
hasil pekerjaan sebagaimana mestinya, Pihak I berhak menggunakan uang
retensi atau mencairkan Jaminan Pemeliharaan untuk membiayai
pemeliharaan / perbaikan hasil pekerjaan.
13. PENYERAHAN PEKERJAAN SECARA PARSIAL
1. Pasal ini membolehkan Pihak II untuk menyerahkan Pekerjaan
sebagian-sebagian, untuk menghindarkan terjadinya sengketa antara
Pihak I dan Pihak II, apabila terjadi kerusakan pada hasil pekerjaan
yang sudah dipergunakan akan tetapi belum dilakukan Serah Terima
Pekerjaan.
2. Proseduryang harus ditempuh :
a. Pihak II memberitahukan akan adanya Serah Terima Pekerjaan secara
Parsial pada waktu Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak.
pelaksanaan pekerjaan
1. Laporan Harian berisi:
a. Jenis dan volume bahan yang ada di lokasi pekerjaan
b. Penempatan tenaga kerja
c. Jenis, jumlah dan kondisi peralatan di lokasi pekerjaan
d. Jenis dan volume pekerjaan yang telah diselesaikan
e. Keadaan cuaca termasuk hujan atau banjir serta peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan pekerjaan
f. Catatan-catatan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan sesuai
kontrak
2. Laporan Harian dibuat oleh Pihak II, diperiksa oleh Konsultan (bila perlu) dan
disetujui oleh Pihak I
3. Laporan Mingguan berupa rangkuman Laporan Harian serta catatan hal-hal
penting yg terjadi selama periode satu minggu
4. Laporan Bulanan berupa rangkuman Laporan Mingguan serta catatan hal-hal
penting yang terjadi selama periode satu bulan
5. Foto-foto dokumentasi pelaksanaan kontrak 81
20. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN KONTRAK
Penghentian kontrak dilakukan apabila pekerjaan telah selesai atau karena terjadi
keadaan kahar, dan Pihak I wajib membayar kepada Pihak II sesuai prestasi
pekerjaan yang telah dicapai
Pemutusan kontrak dilakukan apabila :
1. Denda keterlambatan telah melampaui 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak
c. Air bersih;
d. Bahan Bakar Gas; atau
e. Bahan Bakar Minyak.
PENGADAAN BARANG/JASA YANG
DELAKSANAKAN BERDASARKAN PRAKTIK
BISNIS YANG SUDAH MAPAN
(1) Pemilihan Penyedia dilaksanakan melalui kompetisi, nonkompetisi, atau mengikuti
lelang.
(2) Pada tahapan persiapan pengadaan, PPK dapat menetapkan HPS untuk pemilihan
Penyedia yang dilakukan melalui kompetisi.
(3) Pokja Pemilihan melakukan persiapan dan pelaksanaan pemilihan untuk:
a. pemilihan penyedia yang dilaksanakan melalui kompetisi;
b. pemilihan penyedia yang dilaksanakan melalui nonkompetisi dengan nilai pagu
anggaran paling sedikit diatas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah); atau
c. pemilihan penyedia yang dilaksanakan melalui mengikuti lelang dengan nilai pagu
anggaran paling sedikit diatas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(4) Pejabat Pengadaan melakukan persiapan pemilihan dan pelaksanaan pemilihan
melalui nonkompetisi dan melalui mengikuti lelang dengan nilai pagu anggaran paling
banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
(5) Tata cara pelaksanaan Kontrak dan pembayaran dilakukan sesuai dengan mekanisme
pasar.
Pengadaan Barang/Jasa yang dilaksanakan sesuai dengan praktik bisnis yang
sudah mapan, meliputi:
a. Pelaksanaan transaksi dan usahanya telah berlaku secara umum dalam persaingan
usaha yang sehat, terbuka dan pemerintah telah menetapkan standar biaya untuk
harga satuan barang/jasa tersebut;
b. Jumlah permintaan atas barang/jasa lebih besar daripada jumlah penawaran
(excess demand) dan/atau memiliki mekanisme pasar tersendiri sehingga pihak
pembeli yang menyampaikan penawaran kepada pihak penjual;
c. Jasa profesi tertentu yang standar remunerasi/imbalan jasa/honorarium, layanan
keahlian, praktik pemasaran, dan kode etik telah ditetapkan oleh perkumpulan
profesinya; dan/atau
d. Barang/jasa yang merupakan karya seni dan budaya dan/atau industri
kreatif.
CATATAN
❖ Karena arahan dalam tujuan kurikulum ke
pengendalian kontrak, masih banyak hal yang
perlu dibahas lebih intensif lagi.
❖ Pada bahan pelatihan ini, saya baru dapat
memberikan gambaran sepintas saja.
❖ Untuk lebih mendalami masalah pengendalian
kontrak silahkan kalau memang ada yang perlu
saya berikan tambahan penjelasan.
TUGAS PERORANGAN
❖ Buatlah Resume/Rangkuman Mata
Pelatihan ini.
❖ Dibuat dalam 1500 kata dengan format pdf
1,5 spasi dan jenis huruf Arial . 93
Disampaikan Oleh :
Drs. Daud Achmad, M.AP.
Widyaiswara Ahli Utama