Anda di halaman 1dari 52

KONSEP BERFIKIR KRITIS DALAM

KEPERAWATAN
Selamat datang di profesi yang
berpikir….

KEPERAWATAN
INGAT!!
Hal- hal yang perawat lakukan

Butuh tingkat berpikir yang tinggi

Tidak ada tindakan yang dilakukan


tanpa berpikir
Introduction
• Sebagian orang memproses dan mengerti informasi
dengan baik ketika mereka melihat informasi
tersebut = VISUAL LEARNER
• Sebagian yang lain memproses dan mengerti
informasi dengan baik ketika mereka mendengar
informasi tersebut = AUDITORY LEARNER
• Memproses dan mengerti informasi : kunci utama
berpikir
• Bagaimana kita merasakan sesuatu --
mempengaruhi bagaimana kita berpikir
• Umpan balik dari orang lain – bantu klarifikasi
pikiran kita
Latihan berpikir 1
PIKIRKAN !!!!!
Apakah anda auditory learner, visual learner,
keduanya, atau bukan keduanya???

Kesimpulan:
Setiap orang berbeda dalam memproses

informasi
ASUMSI BERPIKIR
• Berpikir, merasakan, dan melakukan adalah
komponen2 penting yang bekerja sama dalam
keperawatan
• Perawat dan mahasiswa keperawatan.
bukanlah batu tulis yang kosong; mereka
bergabung dalam keperawatan dengan
ketrampilan berpikir yang berbeda-beda.
DEFINISI
“Berpikir Kritis dalam Keperawatan”
• Berpikir kritis di keperawatan adalah
komponen penting dari tanggung jawab
profesional dan asuhan keperawatan
profesional
• Critical/ Kritis: kebutuhan akan penegakan
keputusan secara hati2
• Thinking/ berpikir: memiliki suatu pendapat,
merefleksikan sesuatu, mengingat,
membedakan, membentuk gambaran mental,
membuat alasan.
BERPIKIR KRITIS
• (brunner dan Suddrath, 2002) berfikir kritis
merupakan Proses kognitif/mental yang
mencakup penilaian dan analisis rasional
terhadap info/ide serta merumuskan
kesimpulan dan keputusan
• (Kozier et.al, 1995) : berfikir kritis merupakan
Suatu aktifitas mental yang memiliki tujuan,
dimana ide2 dihasilkan dan dievaluasi,
perencanaan dibuat, dan ditegakkan suatu
keputusan/kesimpulan
KARAKTERISTIK BERPIKIR KRITIS
1. .Rasional, Reasonable, Reflektif
• Berdasarkan alasan - alasan dan bukti -
bukti; bukan atas dasar keinginan pribadi

• Pemikir kritis tidak “melompat pada


kesimpulan”; butuh waktu u/ koleksi data,
timbang fakta, dan pikirkan permasalahan
Contoh :
Sarah, memutuskan untuk menjadi perawat setelah
menonton film yang menunjukkan perawat
sebagai seseorang yang menarik dan heroik

Ani, yang berpikir lebih kritis, menanyakan konselor


tentang pekerjaan yang tersedia sebagai seorang
perawat. Ia juga berbicara dengan beberapa
orang perawat. Setelah memperoleh dan
menimbang fakta2, ani memutuskan untuk
masuk pendidikan keperawatan
2. Melibatkan Skepticisme yang sehat
dan konstruktif

• Tidak menerima atau menolak ide-ide, kecuali


karena mengerti hal tersebut
• Menaati peraturan setelah berpikir panjang
dengan mencari pemahaman,
merasionalisasikannya, mengikuti yang masuk
akal, dan bekerja untuk memperbaiki yang
tidak masuk akal
Contoh :
• Ketika seorang salesmen mendesak bahwa
sebuah model abocath baru lebih baik
daripada yang lama, Perawat Lia menanyakan
:” Apa yang anda maksud dengan ‘lebih baik’?
Informasi apakah yang anda miliki untuk
menunjukkan/ membuktikan hal tersebut?”
3. Otonomi
• Tidak mudah dimanipulasi
• Berpikir dengan pikiran sendiri, dibandingkan
diarahkan oleh anggota grupnya

Contoh:
Di keluarga Lin, tidak seorg pun berpendidikan tinggi.
Walaupun saudara perempuannya tidak mengerti
mengapa ia berupaya keras untuk kuliah, Lin
berkata:”Saya sudah memikirkannya, dan hal ini adalah
yang ingin saya lakukan. Saya percaya segala upaya saya
akan berguna kelak”
4. Kreatif
• Menciptakan ide - ide orisinal dengan cara
menghubungkan pemikiran - pemikiran dan
konsep

Contoh:
Perawat Linda mengingat sebuah lagu yang
dinyanyikan ibunya dulu disaat ia merasa takut, dan
dengan menyanyikan lagu itu, ia mampu
menenangkan anak2 yang dirawat RS
5.Adil
• Tidak bias atau berpihak

Contoh:
Perawat Rita, Karu, perlu membuat untuk
Liburan Natal dan Tahun Baru sebelum
berespon terhadap permintaan individual staf
untuk libur. Ia menanyakan pada stafnya untuk
menyatakan pilihannya setelah ia mampu
menentukan jumlah staf yang ia butuhkan
untuk kedua liburan tersebut
6. Dapat Dipercaya dan Dilakukan
• Memutuskan tindakan yang akan
dilakukan;
• Membuat observasi yang dapat
dipercaya;
• Menegakkan kesimpulan secara tepat;
• Mengatasi masalah dan mengevaluasi
kebijakan, tuntutan dan tindakan.
Pemikir Kritis di Keperawatan akan
mempraktekkan ketrampilan kognitif dalam :
• Analisa
• Aplikasi standar
• Pencarian informasi
• Pembuatan alasan logis
• Prediksi
• Transformasi pengetahuan
5 MODEL BERPIKIR KRITIS
T : Total Recall
H : Habits
I : Inquiry
N : New ideas and Creativity
K : Knowing how you think
1. Total Recall
(Pemanggilan Total)

= mengingat fakta/ suatu kejadian serta


mengingat dimana dan bagaimana
menemukannya ketika dibutuhkan

= kemampuan untuk mengakses pengetahuan


dimana pengetahuan merupakan sesuatu
yang dipelajari dan disimpan dalam pikiran
• Total Recall seseorang tergantung pada
memori/ ingatannya
– Jika anda selalu kesulitan dalam mengingat
sesuatu --- Jangan menyerah!
Ada Berbagai cara untuk membantu kita
mengingat sesuatu
Contoh cara mengingat
• Meletakkan suatu fakta pada suatu pola
tertentu
c/ :
Coba ingat kata - kata di bawah ini :
mobil, kereta, garpu, jeruk, piring, apel,
sendok, pesawat, gelas, pisang, sepeda,
semangka
Mobil Garpu Jeruk
Kereta Piring Apel
Pesawat Sendok Pisang
Sepeda Gelas Semangka

• Meletakkan beberapa hal yang ingin di ingat di


dinding rumah yang sering / mudah di lalui
dan di liat.
2. Habits (Kebiasaan)
= pendekatan berpikir yang diulang - ulang
dengan sering

C/ Habits di kep.: RJP, ukur TTV, memasang Kateter


→ pertama kali: dipelajari (bukan habit)
→ setelah beberapa kali: jadi habits
Latihan Berpikir 2

• Identifikasi 3 hal di kehidupan


anda yang dapat disebut sebagai
habits!
3. Inquiry (Pencarian Informasi)
= memeriksa isu2 secara mendalam dengan
menanyakan hal2 yang terlihat nyata; termasuk
menggali dan menanyakan segala sesuatu –
khususnya asumsi sso terhadap situasi tertentu
= Cara berpikir primer yang digunakan u/
menegakkan suatu kesimpulan.
Walaupun kesimpulan dpt dibuat tanpa inquiry, dg
inquiry hasil akan lebih baik dan akurat.
• Sebagian besar situasi di praktek kep butuh inquiry
• Jika ditegakkan berbagai kesimpulan – butuh
inquiry untuk dpt yang paling akurat
C/ Amati stuasi kep berikut:
Jam 3 pagi di suatu RS, perawat Avon melihat
lampu kamar Tn . T masih menyala. Ia berjalan
menemui Tn . T dan berkata:”Saya perhatikan
lampu kamar bapak masih menyala.
Bagaimana keadaan Bapak?” Tn . T tersenyum
dan berkata: “Saya baik-baik saja” Perawat
memperhatikan bahwa ada sekumpulan tisue
bekas di lantai dan sprei klien berantakan.
Mata klien tampak bengkak dan merah
• Kesimpulan apa yang dpt perawat buat? ---
need inquiry!
• Dengan inquiry, perawat harus
pertimbangkan sekurangnya 4 kesimpulan:
1. Klien baik2 saja, ia biasanya terjaga pada jam ini,
dan klie Mungkin telah menggosok matanya
karena mengalami alergi
2. Klien baik2 saja, tetapi tidak bisa tidur karena ia
tertidur sepanjang siang hari akibat kebosanan.
Matanya selalu merah dan bengkak
3. Klien dalam keadaan tidak baik tetapi ia tidak
mau membicarakan hal ini atau tidak mau
menggangu orang lain.
4. Klien dalam keadaan tidak baik tetapi tidak tahu
bagaimana meminta bantuan.

U/ jawaban terbaik:
butuh validasi perawat
• Cari informasi lain sebanyak mungkin
• Tanya klien lebih mendalam
• Tanya support sistem
• Observasi lingkungan sekitar
Latihan Berpikir 3

Pemeriksaan atas tubuh Berta


Berta, 31 th, TB 155cm, akhir-akhir ini BBnya
meningkat jadi 70 kg.Ia selalu memakai baju
longgar”
Pertanyaan :
• Kesimpulan apa yang paling tepat ?
• Kesimpulan apa yang paling tidak mungkin?
• Informasi apa yang anda butuhkan untuk
melengkapi kesimpulan anda?
bandingkan jawaban anda
dengan teman - teman
anda, apakah ditemukan
perbedaan2?
• (Ingat! Sharing : bukan untuk
melihat seseorang lebih baik
dari yang lain, tapi untuk
memulai suatu kolaborasi)
4. New Ideas and Creativity
(Ide2 Baru dan Kreatifitas)
• Model ini membuat sso berpikir melebihi
buku sumber
• Kreatif >< Habits
• Seseorang yang kreatif akan berkata:
“Let’s try this new way”
Seseorang yang habitualis akan berkata:
“This is the way things have always
been done”
• Mencoba menjadi seseorang yang berbeda
diantara sekumpulan orang yang ada
contoh
• Klien N, duduk di kursi roda dan tidak pernah
bicara dengan siapa pun. Ia tinggal di rumah
perawatan. Setiap hari kerjanya hanya mondar
mandir dengan kursi rodanya. Suatu hari perawat
S, berlutut didepan kursi roda klien N, memeluk
klien, melakukan kontak mata dan dengan
senyum yang lebar berkata:”Mari kita bernyanyi.”
Tebak apa yang terjadi? Klien N menyanyi dg
baiknya. Sejak saat itu ia selalu tersenyum pada
perawat S dan berespon terhadap 1-2
pertanyaan. Dan kadang kala bernyanyi dengan
Latihan Berpikir 4
Gambarkan situasi dimana anda menjadi org
yang kreatif dan punya ide2 baru (tidak harus
berkaitan dengan kep.)
5. Knowing How You Think
(Mengetahui apa yang anda pikirkan)
• Knowing How You Think merupakan yang
terakhir tetapi bukannya yang paling tidak
dihiraukan dari model T .H .I.N.K. yang berarti
berpikir tentang apa yang kita pikirkan.
Berpikir tentang berpikir disebut
“metacognition”. Meta berarti “diantara atau
pertengahan” dan cognition berarti “Proses
mengetahui”. Jika kita berada di antara
proses mengetahui, kita akan dapat
mengetahui bagaimana kita berpikir.
Berfikir kritis pada semua tahap
proses kep.
• Pengkajian kumpul data, validasi
data,katagori databerfikir kritis 
menggunakan teori dalam mensintesa.
• Tujuan dari pengkajian adalah
Mengumpulkan data dasar tentang
respon klien terehadap
kesehatan/penyakitnya.
Analisis Pertanyaan kritis perawat dalam
setiap kegiatan pada tahap pengkajian, al :
a. Mengetahui tujuan/maksud dari pengumpulan data, apa yg
akan dilakukannya, manfaat apa yang didapat dari data tsb?
b. Alat-alat yang dibutuhkan utk melakukan pengumpulan
data?
c. Hal-hal apa yang harus diperhatikan pada saat wawancara?
d. Hal-hal apa yang harus diperhatikan pada saat memeriksa
fisik klien, perawat harus tahu dulu ciri / tanda dari keadaan
fisik yang normal/menyimpang? Alat2 yg digunakan utk
e. Informasi / pemeriksaan
melakukan data apa yangfisik?
sesuai/relevan dan saya butuhkan
serta bagaimana saya menginterpretasikannya?
f. Apa yang saya dapatkan dari informasi /data ini?
g. Masalah-masalah apa yang ditunjukkan oleh informasi/data
ini?
h. Apakah saya sudah mengidentifikasi masalah yang
terpenting?
Lanjut.......
i. Apakah informasi/data ini menunjukkan masalah lain yang
harus saya pertimbangkan?
j. Apakah saya sudah mengumpulkan semua informasi/data
yang saya perlukan?
k. Apakah ada yang harus saya laporkan segera?
l. Apakah saya memerlukan tambahan bantuan?
m. Apakah klien ini mempunyai faktor risiko?
n. Komplikasi yang manakah yang harus saya awasi?
o. Apakah ada faktor yang berhubungan dengan usia?
p. Bagaimana hubungan keluarga menghadapi situasi ini?
q. dakah faktor budaya yang memengaruhi?
r. Apakah hasil akhir/tujuan yang diharapkan dari klien ini?
s. Apakah yang akan menjadi tindakan pertama saya dalam
situasi ini?
t. Bagaimana saya dapat menyusun rencana tindakan dengan
tepat?
BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
• Diagnosis keperawatan adalah tahap kedua dalam proses
keperawatan dan merupakan suatu pernyataan dari
masalah klien baik aktual maupun risiko berdasarkan data
pengkajian yang sudah dianalisis. Analisis pertanyaan kritis
perawat dalam setiap kegiatan pada tahap diagnosis
keperawatan,
Perumusan antara
diagnosa lain:
kep.
Tahap pengambilan kpts yg paling kritikalmenetapkan
masalah klien yang tepatperlu argumentasi secara
rasional.
Analisis pertanyaan kritis perawat dalam setiap kegiatan
pada tahap diagnosis keperawatan, antara lain:
a. Sudahkah melakukan analisis data yang ada dari hasil
pengkajian sehingga perawat mampu
mengidentifikasi data data subyektif dan data
b. objektif yang mendukung
Apakah sudah mengetahuimasalah keperawatan
data normal sehingga ;
mampu menganalisis data yang merupakan data
fokus mendukung masalah keperawatan?
c. Sudahkah melakukan pengelompokan data yang ada
dalam kelompok data subjektif dan data objektif?
d. Sudahkah mengidentifikasi data subjektif dan data
obyektif sehingga perawat mampu memutuskan
masalah ) apakah merupakan masalah aktual, risiko,
kemungkinan
BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP PERENCANAAN

• Perencanaan adalah penyusunan rencana tindakan


keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosis
keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya ketika
keperawatan kebutuhan klien
perawat (Depkes,
dan klien 1993).
• Perencanaan adalah tahap ketiga dari proses
mengembangkan tujuan dan kriteria hasil dan strategi
keperawatan untuk mencegah, menurunkan atau
mengurangi masalah kesehatan klien (Kozier,1995).
Perencanaan kep.
Menggunakan pengetahuan dan alasan. Diperlukan
pength.perawat u/mensintesa
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam
menyusun rencana keperawatan:

1. Tindakan apa yang akan dilakukan.


2. Mengapa tindakan itu dilakukan.
3. Kapan tindakan itu dilakukan.
4. Siapa yang akan melakukan tindakan.
5. Bagaimana caranya tindakan itu dilakukan.
Analisis pertanyaan kritis perawat dalam setiap
kegiatan pada tahap perencanaan, antara lain
1. Meletakkan prioritas
Apakah perencanaan
diagnosis keperawatandibuat
yang sesuai dengan prioritas
telah ditetapkan?
2. Sudahkah klien dan keluarganya disertakan
dalam melaku-kan tindakan keperawatan?
3. Sudahkah intervensi tersebut didasarkan pada
penyakit/ma-salah yang dialami klien?
4.
- Membuat
Sudahkah rasional
membuat tindakan
rasionaldan mendokumentasikan
setiap tindakan yang dilakukan
dengan benar?
- Apakah dalam pendokumentasian kalimat yang dituliskan
dalam rencana tindakan adalah kalimat perintah (kata kerja
pasif)?
BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP IMPLEMENTASI

implementasi adalah pelaksanaan rencana


tindakan yang telah di-tentukan dengan
tujuan kebutuhan klien terpenuhi
secara
optimal
fase (Depkes,1993).
ketika Implementasi
perawat adalah
menerap-kan
perencanaan ke dalam tindakan (Kozier,
Implementasi adalah tahap keempat dari 1995).
proses keperawatan yang terkait dengan
pelaksanaan
dan mengacuperencanaan yang telah
pada ren-cana dibuat
keperawatan
yang telah dibuat. Perawat bertanggung
dalam pelaksanaan rencana keperawatan jawab
dengan melibatkan klien dan keluarga serta
anggota tim keperawatan dan kesehatan yang
lain.
Analisis pertanyaan kritis dalam setiap kegiatan
pada tahap implementasi, antara lain:
1. Mengkaji ulang
Apakah sebelum melakukan implementasi perawat
melakukan pengkajian ulang untuk mengetahui apakah
tindakan tersebut masih dibutuhkan oleh klien atau tidak?
2. Melaksanakan
- Apakah saat tindakan keperawatan
mengimplementasikan asuhan
keperawatan, perawat secara berkesinambungan
mengkaji respons klien ter-hadap pelaksanaan tindakan
yang telah
- Apakah saatdilakukan?
intervensi keperawatan diimplementasikan,
ren-cana perawatan dimodifikasi sesuai dengan respons
klien?
3. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
-Apakah setelah melaksanakan tindakan keperawatan,
pera-wat mendokumentasikannya ke dalam format catatan
kepe-rawatan dan menandatanganinya?
- Menggunakan kata kerja
BERPIKIR KRITIS PADA TAHAP EVALUASI

• Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses


keperawatan dan diarahkan untuk
menentukan respons klien terhadap intervensi
ke-perawatan serta sebatas mana
tujuan/kriteria hasil sudah tercapai. Tujuan
perawat melakukan evaluasi adalah-
menentukan kemampu-an klien dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan dan
menilai efektivitas rencana
Analisis pertanyaan kritis dalam setiap kegiatan
pada tahap evaluasi, antara lain:

1. Mengidentifikasi kriteria hasil sehingga perawat dapat


mengukur keberhasilan pencapaian tujuan
2. Mengumpulkan data yang berkaitan dengan pencapaian
kriteria hasil
3. Mengulang dan memodifikasi perencanaan

Mendokumentasikan catatan perkembangan


a. Apakah perawat mendokumentasikannya ke dalam format
catatan perkembangan dan menandatanganinya?
b. Apakah format catatan perkembangan sudah terdapat:
nomor diagnosis, tanggal/waktu, Subjektif, Objektif,
Analisis,dan Perencanaan (SOAP), serta paraf dan nama?
Referensi :
• M. Gaie Rubenfeld, dkk. 2009. Berpikir Kritis
dalam Keperawatan, edisi 2. EGC;Jakarta
• Perry & Potter. 2002. Fundamental Nursing.
EGC;Jakarta.
• Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan
Medikal Bedah, edisi 1. EGC;Jakarta
• Doenges. 2000.
SELAMAT MENGGUNAKAN
CARA BERPIKIR KRITIS
DALAM KEHIDUPAN ANDA!

DAN

SEMOGA MENJADI
PERAWAT YANG HEBAT!
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai