Anda di halaman 1dari 19

IDENTITAS NASIONAL

Ilham, S.H., M.H.


Pengertian Identitas Nasional

 Istilah identitas nasional (national identity)


berasal dari kata identitas dan nasional.
Identitas (identity) secara harfiah berarti ciri-
ciri, tanda-tanda atau jatidiri yang melekat
pada seseorang atau sesuatu yang
membedakannya dengan yang lain
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), identitas berarti ciri-ciri atau keadaan
khusus seseorang atau jati diri.
 Sedangkan kata nasional (national) merupakan
identitas yang melekat pada kelompok-kelompok
yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-
kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa
maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita dan
tujuan. Istilah identitas nasional atau identitas bangsa
melahirkan tindakan kelompok (collective action
yang diberi atribut nasional) yang diwujudkan dalam
bentuk-bentuk organisasi atau pergerakanpergerakan
yang diberi atribut-atribut nasional
 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “nasional”
berarti bersifat kebangsaan; berkenaan atau
berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu
bangsa.
 Dalam konteks pendidikan kewarganegaraan,
identitas nasional lebih dekat dengan arti jati diri
yakni ciri-ciri atau karakeristik, perasaan atau
keyakinan tentang kebangsaan yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa
lain.
 Menurut Kaelan (2007), identitas nasional pada
hakikatnya adalah manisfestasi nilai-nilai budaya
yang tumbuh dan berkembang dalam aspek
kehidupan satu bangsa (nation) dengan ciri-ciri
khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu
bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam
kehidupannya
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24
Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan
Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.
 hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa di
dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan
bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya
tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita
dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta
UUD 1945, sistem pemerintahan yang diterapkan,
nilai-nilai etik, moral, tradisi serta mitos, ideologi,
dan lain sebagainya yang secara normatif
diterapkan di dalam pergaulan baik dalam tataran
nasional maupun internasional dan lain sebagainya
 Urgensi identitas nasional
 Alasan mengapa diperlukan
KONSEP BANGSA
INDONESIA
 cendekiawan Prancis, Ernest Renan
menyatakan bahwa bangsa adalah
sekelompok manusia yang memiliki
kehendak bersatu sehingga merasa dirinya
adalah satu
 Lain halnya dengan Otto Bauer, menyebut
bahwa bangsa adalah suatu persatuan
karakter/perangai yang timbul karena
persatuan nasib
 Dalam Ensiklopedia Nasional Indonesia
(Soeprapto, 1994:115), dijelaskan definisi
bangsa menurut hukum, yaitu rakyat atau
orang-orang yang berada di dalam suatu
masyarakat hukum yang terorganisir
 Dari definisi tersebut, nampak bahwa bangsa adalah sekelompok
manusia yang:
1. Memiliki cita-cita bersama yang mengikat mereka menjadi satu
kesatuan.
2. Memiliki sejarah hidup bersama, sehingga tercipta rasa senasib
sepenanggungan.
3. Memiliki adat, budaya, kebiasaan yang sama sebagai akibat
pengalaman hidup bersama.
4. Memiliki karakter, perangai yang sama yang menjadi pribadi dan
jatidirinya.
5. Menempati suatu wilayah tertentu yang merupakan kesatuan
wilayah.
6. Terorganisir dalam suatu pemerintahan yang berdaulat, sehingga
mereka terikat dalam suatu masyarakat hukum.
 (Tim Nasional Dosen Pendidikan
Kewarganegaraan, 2011: 66). Ada beberapa faktor
yang menjadikan setiap bangsa memiliki identitas
yang berbeda-beda. Faktor-faktor tersebut
adalah: keadaan geografi, ekologi, demografi,
sejarah, kebudayaan, dan watak masyarakat.
Watak masyarakat di negara yang secara
geografis mempunyai wilayah daratan akan
berbeda dengan negara kepulauan.Keadaan alam
sangat mempengaruhi watak masyarakatnya
Lalu apakah bangsa Indonesia itu?
 Dilihat dari segi agama, keyakinan, budaya, dan suku bangsa, Indonesia
adalah satu contoh negara yang paling beragam
 Geertz (1996) sebagaimana dikemukakan F Budi Hardiman (2005:viii)
dalam pengantarnya untuk buku Kewarganegaraan Multikultural karya
Will Kymlicka, menyatakan sebagai berikut: Indonesia ini sedemikian
kompleksnya sehingga rumit untuk menentukan anatominya secara
persis. Negara ini bukan saja multi-etnis (Dayak, Kutai, Makasar, Bugis,
Jawa, Sunda, Batak, Aceh, Flores, Bali, muna, dan buton, mornene,
tolaki), tetapi juga menjadi medan pertarungan pengaruh multi-mental
dan ideologi (India, Cina, Belanda, Portugis, Hinduisme, Budhisme,
Konfusianisme, Islam, Kristen, Kapitalisme, dan seterusnya). “Indonesia”
demikian tulisnya, “adalah sejumlah „bangsa‟ dengan ukuran, makna
dan karakter yang berbeda-beda yang melalui sebuah narasi agung yang
bersifat historis, ideologis, religius atau semacam itu disambung-
sambung menjadi sebuah struktur ekonomis dan politis bersama
 Presiden Soekarno, menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah
seluruh manusia yang menurut wilayahnya telah ditentukan
untuk tinggal secara bersama di wilayah nusantara dari ujung
Barat (Sabang) sampai ujung Timur (Merauke) yang memiliki
 Tilaar (2007:38) mengemukakan bahwa bangsa Indonesia adalah
suatu kesatuan sosial yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang
mendiami wilayah negara kesatuan republik Indonesia dan
menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Bangsa
Indonesia merupakan suatu kesatuan solidaritas kebangsaan.
Seorang merupakan bangsa Indonesia kalau dia itu menganggap
bagian dari nation Indonesia, yaitu suatu kesatuan solidaritas dari
seseorang tehadap tujuan bersama masyarakat Indonesia
 Faktor-faktor penting bagi pembentukan bangsa
Indonesia (Winarno, 2007:42) adalah sebagai berikut:
1. Adanya persamaan nasib, yaitu penderitaan bersama di
bawah penjajahan bangsa asing lebih kurang 350 tahun.
2. Adanya keinginan bersama untuk merdeka,
melepaskan diri dari belenggu penjajahan.
3. Adanya kesatuan tempat tinggal, yaitu wilayah
nusantara yang membentang dari Sabang sampai
Merauke.
4. Adanya cita-cita bersama untuk mencapai kemakmuran
dan keadilan sebagai suatu bangsa.
Identitas Nasional Sebagai Karakter
Bangsa
 Karakter berasal dari bahasa latin “kharakter,
kharassein atau kharax”, dalam bahasa Prancis
“caractere” dalam bahasa Inggris “character. Dalam
arti luas karakter berarti sifat kejiwaan, akhlak, budi
pekerti, tabiat, watak yang membedakan
seseorang dengan orang lain (Tim Nasional Dosen
Pendidikan Kewarganegaraan, 2011: 67). Sehingga
karakter bangsa dapat diartikan tabiat atau watak
khas bangsa Indonesia yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa lain.
Faktor-faktor Pembentuk Identitas Nasional
(Ramlan Surbakti (1999))
1. faktor-faktor primordial ini meliputi: kekerabatan (darah dan keluarga),
kesamaan suku bangsa, daerah asal (home land), bahasa dan adat
istiadat
2. Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat
atau ideologi doktriner yang diakui oleh masyarakat yang
bersangkutan
3. tokoh. Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani dan dihormati
oleh masyarakat dapat pula menjadi faktor yang menyatukan bangsa
negara.
4. prinsip kesediaan warga bangsa bersatu dalam perbedaan
5. sejarah. Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang
sejarah mereka dapat menyatukan diri dalam satu bangsa
6. perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi
pekerjaan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat
7. lembaga-lembaga pemerintahan dan politik
Identitas Nasional Indonesia
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional atau bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia berawal dari rumpun bahasa Melayu yang
dipergunakan sebagai bahasa pergaulan yang kemudian diangkat
sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa
Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional
sekaligus sebagai identitas nasional Indonesia.
2. Sang merah putih sebagai bendera negara. Warna merah berarti berani
dan putih berarti suci. Lambang merah putih sudah dikenal pada masa
kerajaan di Indonesia yang kemudian diangkat sebagai bendera negara.
Bendera merah putih dikibarkan pertama kali pada tanggal 17 Agustus
1945, namun telah ditunjukkan pada peristiwa Sumpah Pemuda.
3. Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Lagu Indonesia
Raya pertama kali dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam
Kongres Pemuda II
4. Burung Garuda yang merupakan burung khas Indonesia
dijadikan sebagai lambang negara.
5. Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang berarti
berbeda-beda tetapi satu jua. Menunjukkan kenyataan bahwa
bangsa kita heterogen, namun tetap berkeinginan untuk menjadi
satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.
6. Pancasila sebagai dasar falsafat negara yang berisi lima dasar
yang dijadikan sebagai dasar filsafat dan ideologi negara
Indonesia. Pancasila merupakan identitas nasional yang
berkedudukan sebagai dasar negara dan pandangan hidup
(ideologi) bangsa.
7. UUD 1945 sebagai konstitusi (hukum dasar) negara. UUD 1945
merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan
tertinggi dalam tata urutan peraturan perundangan dan dijadikan
sebagai pedoman penyelenggaraan bernegara.
8. Bentuk negara adalah Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat. Bentuk negara adalah kesatuan, sedang bentuk pemerintahan
adalah republik. Sistem politik yang digunakan adalah sistem demokrasi
(kedaulatan rakyat). Saat ini identitas negara kesatuan disepakati untuk
tidak dilakukan perubahan.
9. Konsepsi wawasan nusantara sebagai cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungan yang serba beragam dan memiliki nilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa, serta
kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
10. Kebudayaan sebagai puncak-puncak dari kebudayaan daerah.
Kebudayaan daerah diterima sebagai kebudayaan nasional. Berbagai
kebudayaan dari kelompok-kelompok bangsa di Indonesia yang memiliki
cita rasa tinggi, dapat dinikmati dan diterima oleh masyarakat luas
sebagai kebudayaan nasional.

Anda mungkin juga menyukai