The Story
of Success
Outlier!
Something that is situated away from or classed differently from the main or
related body
Sesuatu yang disituasikan diluar atau diklasifikasikan berbeda dari kelompok
utamanya yg berhubungan.
Statistical observation that is markedly different in value from the others in the
sample
Pengamatan secara Statistik yang jelas kelihatan berbeda dari lainnya yang ada di
kelompok sampel tersebut.
Roseto Italy
Daerah pegunungan, harus naik dan turun gunung
untuk ke sawah.
Lalu dokter Wolf coba melihat apakah rahasia kesehatan orang Roseto adalah
genetic? Dokter Wolf studi ke Roseto Italy. Ternyata tidak karena genetic. Di
Roseto Italy, ternyata banyak yang sakit dan meninggal muda, padahal dari
genetic yang sama.
Dokter Wolf lalu lanjut berpikir apakah dusun Roseto yg di Amerika ada di area
yg memang sehat?
Mungkin air nya sehat?
Mungkin udaranya sehat?
Nazaret dan Bengar, 2 desa terdekat, mempunyai aliran air dan udara yg sama.
Karakteristik tanah nya juga sama.
Ternyata di 2 dusun itu banyak yang meninggal muda, banyak yang sakit
jantung.
Rahasia Roseto
Lalu dokter Wolf melihat ke dalam Roseto sendiri.
Pasti rahasia nya ada di dalam Roseto.
• Orang Roseto Amerika: Banyak yang ngobrol dengan tetangga.
• Saling menyapa bila bertemu di jalan.
• Mereka masak-masak bersama.
• Banyak yg 3 generasi tinggal di dalam 1 rumah.Kakek-kakek dan nenek-
nenek sangat di hormati.
• Gereja tempat mereka berkumpul setiap hari minggu menyatukan dan
menyejukkan.
• Ada budaya dimana orang yg sukses tidak boleh sombong, dan yg kurang
sukses di bantu.
• Ada 22 organisasi sipil dalam kota dgn penduduk hanya 2.000 orang.
• Roseto Amerika, berhasil menciptakan powerful protective struktur sosial yg
kuat dan bersifat melindungi.
• Mampu menginsulasi penduduknya dari tekanan dari luar.
Roseto sehat karena lingkungan Roseto.
Wolf bicara ke akademia tentang Roseto, tetapi banyak yg bingung bahkan
tidak percaya.
Dulu selalu pikir sehat adalah hanya dari individu:
1. Genetic masing-masing individu.
2. Keputusan-keputusan yg di buat oleh masing-masing individu, seperti
makan, olahraga, merokok, dll.
3. Support secara medis yg di dapati oleh individu tersebut, seperti dokter
yang merawat, obat yg tersedia, dan fasilitas kesehatan lainnya.
Dokter Wolf bilang untuk lihat kesehatan, harus juga melihat jauh melebihi /
melewati dari individu.
Dan mereka tidak bangkit dari nol, tetapi berhutang kepada keuntungan-
keuntungan yang tidak kelihatan, kesempatan, lingkungan, kerja keras, dll.
“pohon oak yg paling tinggi di hutan tidak menjadi yg paling tinggi hanya karena
tumbuh dari bibit terbaik, tetapi pohon tersebut menjadi yang paling tinggi juga
karena tidak ada pohon lain yg menutupi cahaya matahari sewaktu pohon tersebut
tumbuh, tanah disekitarnya kaya akan mineral (subur), tidak ada binatang yang
mengganggu pertumbuhannya sewaktu pohon tersebut masih kecil, dan tidak ada
penebang yg menebangnya.”
Kesempatan Alamiah
PEMAIN HOCKEY
TERBAIK
Tim Hockey Kanada yang bernama
Medicine Hat Tigers memiliki beberapa
pemain yang sangat handal pada
jamannya.
Mereka mendapatkan latihan lebih banyak dan lebih baik, teman2 satu team nya lebih baik,
mereka main game lebih banyak, mereka latihan 2 sampai dengan 3 kali lebih banyak.
Sehingga apa yg awal keunggulannya hanya karena anak tersebut lebih tua beberapa bulan,
tetapi pada saat anak tersebut berumur belasan tahun atau sebelum menjadi professional atlit,
dengan pelatihan yg lebih baik, dan latihan yg lebih banyak, maka anak2 tersebut BETUL
BETUL menjadi lebih baik.
“Para pemain yang genap berumur 10 tahun di awal tahun akan lebih siap secara mental dan fisik
dibandingkan mereka yang baru genap 10 tahun di akhir tahun yang sama. Mereka juga cenderung
lebih dipilih untuk masuk tim dan dengan mudah dibimbing.”
Keuntungan seseorang yang lahir di awal tahun akan mendominasi mereka yang lahir di penghujung
tahun. Alam dan sekitar hanya memberi kesempatan, bukan kesuksesan. Kesuksesan diraih dengan
bagaimana kita mengambil kesempatan ditambah dengan talenta, kerja keras, dan persiapan..
PERATURAN
10.000 JAM
The Beatles and Bill
Gates
1,080 jam 530 jam 736 jam 384 jam 7,650 jam TOTAL: 10,380 JAM
PERATURAN 10.000 JAM
Disaat musisi punya cukup kemampuan untuk
masuk ke sekolah musik, satu hal yang
membedakan penampilan yang satu dengan
yang lain adalah seberapa keras mereka
berlatih. Seseorang yang berada di puncak
tertinggi tidak hanya berlatih dengan keras, tapi
dengan teramat sangat keras.
Bill Gates Orang tua gates mengirimnya ke sekolah privat dimana secara kebetulan
sekolah tersebut memiliki klub computer yang pada jamannya jarang ada
sekolah yang mempunyai komputer
3. Magang di C-Cubed
Secara kebetulan, orang tua temannya bekerja di C-Cubed
sedang butuh bantuan untuk mengecek kode pemrograman di
tiap akhir pekan. Gates menggunakan kesempatan tersebut.
8. Bekerja di TRW
Gates diijinkan sekolahnya untuk bekerja di TRW dan di sana dia
bertemu dengan John Norton yang kemudian mengajarinya tentang
pemrograman lebih dari yang dia harapkan.
Bill Gates diberi kesempatan untuk bekerja keras membangun
keahlihan dibidang computer programming, dan dia ambil
PERATURAN 10.000 JAM
Sebelum Gates keluar dari Harvard, dia
sudah belajar memprogram selama tujuh
tahun berturut-turut tanpa henti.
Dia telah jauh melewati masa 10.000
jam selama hidupnya berlatih programing
hingga akhirnya mendirikan sebuah
perusahaan perangkat lunak yang disebut
Microsoft.
Gates mulai belajar pemrograman komputer pada tahun 1968 hingga 1975 selama tujuh tahun berturut-turut. Para ahli memperhitungkan
waktu rata-rata yang dia habiskan untuk belajar adalah selama empat setengah jam sehari. Hal itu berarti Gates telah berlatih selama
11,340 JAM sebelum membuatnya menjadi orang terkaya di dunia.
KEBERHASILAN PERATURAN 10.000 JAM
KEBERHASILAN PERATURAN 10.000 JAM
TALENTA VS KECERDASAN PRAKTIS
Lewis Terman (pencipta test IQ: Stanford-Binet) melakukan studi setelah perang dunia pertama.
Memilah 250.000 anak2 sekolah. Mendapatkan 1.470 anak yg IQ nya 140-200. (normal adalah 100-120. Dengan 70
diartikan sebagai cacat mental, dan 200 sebagai maksimum).
Lalu Terman mengikuti perjalanan hidup semua anak2 sekolah tersebut dan mencatat sekolah, pernikahan, sakit –
penyakit, kesehatan mental, pekerjaan & karir masing2 anak.
Ternyata: dari 1.470 anak2 yg IQ nya 140-200, kemungkinan mereka sukses lebih kecil dari pada mereka dgn IQ
normal. Tidak ada yg memenangkan Nobel Prize. Sebaliknya, dari anak2 yg ber IQ 100-120 dalam study tsb, ada 2
orang yg menang Nobel Prize.
Korelasi sukses dengan nilai IQ hanya bekerja sampai dengan suatu titik. Selebihnya, peningkatan IQ tidak secara
otomatis menjadi keunggulan dan bukan factor sukses.
Sama seperti pemain basket. Setelah ketinggian tertentu, tinggi seseorang tidak lagi menjadi penting. Seorang pemain
basket hanya perlu CUKUP tinggi.
Akhirnya Terman membuat konklusi: “intelegensi dan keberhasilan tidak lah berhubungan”
Akhirnya, Menurut Terman lingkungan sangatlah penting. Tidak ada manusia yg bisa berhasil sendiri, bahkan tidak
seorang genius.
LADANG PADI
& TES MATEMATIKA
WARISAN BUDAYA: ASIA
Padi merupakan bagian dari warisan budaya Asia. Dalam pekerjaannya sebagai petani, semua orang tahu jika hal itu
membutuhkan ketekunan, kegigihan, kerja keras, dan ketepatan dalam merawat sebidang sawah.
Beda halnya dengan di negara-negara barat, mereka menanam ladang jagung dan gandum di tanah yang luas dan
bisa dilakukan dengan bantuan mesin sehingga kurangnya perhatian dalam merawat tumbuhan tersebut. Tidak ada
tantangan dalam hal ini, tumbuhan tumbuh dan bisa dipanen tanpa kerja keras dan upaya ekstra.
Akan tetapi bagi petani, mereka hanya memiliki ladang yang sempit. Selain mereka mendedikasikan ketekunan,
kegigihan dan kerja keras, mereka juga harus memutar otak untuk memaksimalkan hasil panen di ladang yang
terbatas.
Ladang Padi & Tes Matematika
WARISAN BUDAYA
Dari para petani itulah sebuah pelajaran didapatkan. Bahwa untuk mendapatkan
hasil yang besar, dibutuhkan strategi dan ide yang cemerlang. Disamping itu,
merawat padi bukanlah perkara yang mudah, petani tidak bisa mengandalkan
pekerjaan tersebut dengan mesin seperti halnya dengan penanam gandum dan
jagung yang memiliki ladang yang luas dan menggunakan mesin dengan sedikit
pekerja. Petani padi harus kerja keras.
Dari hal semacam itu, apakah ada hubungan dengan kecerdasan dalam
Matematika?
Ladang Padi & Tes Matematika
WARISAN BUDAYA
Renee, seorang perawat berusia 20 tahun yang mendapatkan tes dengan komputer mengenai
bagaimana cara menggambar garis vertikal dalam koordinat Kartasius X dan Y.
Dia gigih dalam mencoba, mencari tahu, dan terus melakukan eksperimen dengan mengganti
angka Y dari 40, 80, hingga 100 untuk menemukan cara bagaimana agar garis vertikal tegak lurus
dengan garis Y.
Dia melakukan selama 22 menit untuk menyadari jika menggambar garis vertikal sejajar dengan Y
merupakan hal yang tidak mungkin, selagi para peserta tes pada umumnya rata-rata bertahan hanya 30
detik sampai dua menit.
Ladang Padi & Tes Matematika
WARISAN BUDAYA
Sebuah ujian internasional bernama TIMSS dilakukan untuk menguji kemampuan matematika
berhubungan dengan tingginya IQ yang seseorang punyai. Mereka juga diberikan tes berupa kuisioner
yang panjang dan menjenuhkan.
Mereka yang tergesa-gesa mengisi tes tersebut, terbukti memiliki kemampuan matematika yang
rendah. Lain halnya dengan mereka yang mengisi kuisioner dengan teliti dan telaten, terbukti
mempunyai kemampuan matematika yang lebih tinggi.
“Keahlian matematika akan didapat jika kita lebih giat dan gigih dalam mencoba dan berlatih.
Begitu juga dengan kesuksesan, adalah tentang seberapa besar kita untuk mencoba, berlatih, dan tidak
cepat menyerah seperti yang dilakukan kebanyakan orang dalam percobaannya.”
Dalam fenomena ini, kepandaian matematika dapat dilihat dari Warisan Budaya yang diturunkan.
Mereka: warga Singapura, Tiongkok, Hong Kong, Jepang, dan Korea memiliki kemampuan matematika
yang tinggi dikarenakan warisan budaya mereka tentang kegigihan, kerja keras, kesabaran, dan terus
mencoba tanpa mudah menyerah dari budaya petani berkerja di ladang padi.
Talenta VS Kecerdasan Praktis
“Kecerdasan Praktis”
Kecerdasan praktis adalah pengetahuan yg bisa dipelajari.
Ia adalah skill yg kita dapat dari lingkungan kita:
keluarga, teman, tempat sekolah, tempat bekerja,
dll.
“Kecerdasan Praktis”
1. Mengetahui hal apa dan kepada siapa sesuatu itu diutarakan,