Anda di halaman 1dari 29

01

Minggu 5

Cerebral Palsy
02
A. Definisi

• Cerebral palsy atau lumpuh otak

03
merupakan suatu kondisi terganggunya
fungsi otak dan jaringan saraf yang
mengendalikan gerakan, laju belajar,
pendengaran, penglihatan, kemampuan
berpikir.
Anak-anak yang menderita
cerebral palsy mengalami:
• Kesulitan dalam menggunakan fungsi motorik dengan baik,
seperti kelumpuhan total, kelemahan ekstrim, kurangnya
koordinasi, kejang yang tiba-tiba, dan gangguan motorik

04
lainnya (Heward, 2009).
• Beberapa penderita cerebral palsy dapat memiliki kontrol
yang terbatas atas lengan, kaki, atau kemampuan berbicara,
tergantung dari tingkat gangguan yang dialami.
• Cerebral palsy tidak dapat disembuhkan, tidak menular;
bukan penyakit, dan pada umumnya tidak diwariskan pada
keturunan.
 
B. Etiologi

Dapat terjadi pada masa:


• Prenatal
• Perinatal
• Postnatal
Prenatal
• Ibu menderita infeksi atau penyakit saat
mengandung
• Kelainan kandungan yang menyebabkan
peredaran darah bayi terganggu
• Bayi dalam kandungan terkena radiasi
• Rh bayi tidak sama dengan ibunya
• Ibu mengalami trauma
(kecelakaan/benturan)
Perinatal
• Proses kelahiran terlalu lama
• Kelahiran dipaksa
• Pemakaian anastesi yang
melebihi ketentuan
• Bayi lahir sebelum waktunya
(premature)
Postnatal
• Kecelakaan yang dapat secara langsung
merusak otak bayi.
• Infeksi penyakit yang menyerang otak
• Penyakit typoid atau diphteri
• Keracunan karbonmonoksida
• Tercekik
• Tumor otak
02

C.1.
Jenis-jenis Cerebral Palsy berdasarkan
bagian tubuh yang terkena
dampaknya
Hemiplegia
• Dua bagian tubuh dari sisi yang sama
terkena dampak cerebral palsy.
Monoplegia
• Hanya satu bagian tubuh (bagian
atas ataupun bawah) yang terkena
dampak cerebral palsy.
Triplegia

• Tiga bagian tubuh terkena


dampak cerebral palsy.
Quadriplegia
• Keempat bagian tubuh (kedua tangan dan kaki) terkena
dampak cerebral palsy (pergerakkan otot leher, kepala,
dan muka kemungkinan juga akan terganggu).
Paraplegia
• Hanya kedua kaki yang terkena dampak
cerebral palsy.
Diplegia
• Gangguan utama terdapat pada kedua
kaki dengan gangguan yang lebih ringan
pada kedua lengan.
Double hemiplegia
• Gangguan utama terdapat
pada kedua lengan dengan
gangguan yang lebih ringan
pada kedua kaki.
02

C.2.
Jenis-jenis Cerebral Palsy berdasarkan
letak kelainan di otak dan fungsi
gerak (motorik)
Spastik
Karakteristiknya adanya kekakuan,
kejang  pada sebagian atau seluruh otot,
kaku otot pada organ bicara seperti lidah,
pita suara dan rahang bawah yang
menyebabkan kelainan dalam bicara.
Kelainan terjadi di Tractus pyramidalis
(cerebral cortex).
Dyskenisia
• Ditandai dengan tidak adanya kontrol dan
koordinasi gerak dalam diri individu

• Dibagi menjadi beberapa jenis:


Athetosis
gerakan-gerakan yang tidak terkontrol (involuntary movement) yang
terjadi sewaktu-waktu. Letak kelainannya terjadi di basal ganglion.
Rigid
• kekakuan pada seluruh anggota gerak, tangan
dan kaki sulit dibengkokkan dan hiperektensi
pada leher dan punggung.
• Cerebral palsy rigid ini terjadi karena adanya
pendarahan di dalam otak atau adanya luka
pada sistem ekstrapiramidalis (sistem yang
berbentuk piramid pada bagian luar dari otak).
Hipotonia/Atonia
• Tidak adanya ketegangan otot atau otot yang
sangat lemah, khususnya di bagian leher dan
kepala.
• Anak-anak yang menderita cerebral palsy pada
umumnya lahir dengan hipotonia. Penderita
hipotonia tidak mampu atau sangat lambat
dalam merespon rangsangan yang diberikan
Tremor
• Adanya getaran-getaran kecil (ritmis)
yang terus menerus pada mata,
tangan, atau pada kepala, letak
kelainan terjadi di ganglia basal.
Ataxia
• Anak yang mengalami ataxia cerebal palsy mengalami gangguan
keseimbangan, tidak adanya koordinasi (khususnya pada tangan)
dan hipotania. Letak kelainannya di otak kecil (cerebellum).
Mixed cerebral palsy
• Gangguan gerak campuran,
misal: rigid dan spastic.
D. Karakteristik Anak dengan
CP
• Karakteristik anak cerebral palsy secara umum sebagai berikut: 
• Motorik, mengalami gangguan dalam gerak
• Sensoris, mengalami gangguan penyerta seperti penglihatan, pendengaran,
kemampuan kesan gerak dan raba (taktil-kinestetik).
• Kecerdasan, berentang mulai paling dasar sampai gifted; 45% keterbelakangan
mental, 35% normal dan di atas rata-rata, sisanya sedikit di bawah rata-rata.
• Persepsi, mengalami gangguan dalam persepsi dimana tahapan persepsi:
stimulus – indera – saraf sensoris – otak (menerima, menafsirkan, menganalisis)
– persepsi.  
• Kognisi, yaitu interaksi dinamis individu dengan lingkungan  melalui persepsi
dengan menggunakan media sensoris (indera), dimana proses kognisi:
memperoleh, menyimpan, menganalisis, dan mengaplikasikan yang telah
diperoleh.
• Berbicara, mengalami gangguan dalam berbicara dimana dalam
berbicara berhubungan dengan otot-otot bicara, proses interaksi
dengan lingkungan.
• Simbolisasi, merupakan bentuk tertinggi dari kemampuan mental
dan memerlukan konsentrasi secara abstrak, dimana ada proses
menerima dan menyampaikan. hal ini berhubungan dengan
sensori, penglihatan dan pendengaran.
• Emosi dan penyesuaian sosial, dimana respon dan sikap
masyarakat/lingkungan sekitar mempengaruhi pembentukan
pribadi anak secara umum, dan khususnya yang berkaitan
dengan konsep dirinya.
E. Mengadaptasi Mainan untuk
Anak dengan Cerebral palsy
• Menstabilkan (posisi) mainan
• Membuat batasan
• Menambahkan alat untuk membantu dalam
menggenggam mainan
• Membuat mainan lebih mudah untuk dimanipulasi
• Menambahkan tombol aktivasi pada mainan
• Mempertimbangkan posisi anak sesuai dengan
kebutuhan
• Pertimbangan lain
Sekian dan Terima kasih..
• Thank you to Siwi Karnuchi Androgini.
This slide is belongs to her

Anda mungkin juga menyukai