rks2 UIN 290421 TEORI
rks2 UIN 290421 TEORI
HAKIKATNYA
Riris K. Toha Sarumpaet
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
rks/teoridrama/FAHUIN/290421 4/29/21
4 SEPERTI
KEHIDUPAN ITU SENDIRI
https://i.redd.it/zce1x3dq7yg41.jpg
rks/teoridrama/FAHUIN/290421 4/29/21
• Alur: lakuan utama, apa yg terjdi dlm lakon. Alur mengacu lakuan, merupakan dasar jalan cerita dari
lakon. Bisa dideskripsikan melalui tujuan para tokoh.
• Karakter/watak/tokoh: manusia/binatang/idea; protagonis dan hubungannya dgn tokoh lain serta dunia
yg mereka huni. Merekalah yg menggerakkan lakon.
• Pemikiran/tema: ide utama atau apa yg dapat dipelajari dari lakon, psikologi di balik lakuan tokoh.
• Diksi: dialog, kata2 yg diujarkan, di samping lakuan, adalah cara/taktik yg digunakan tokoh utk mencapai
kehendaknya.
• Spectacle: segala yg tampak di panggung, setting.
• Musik/ritme: rhythm of speech, penggunaan musik literal, yg terdengar.
rks/teoridrama/FAHUIN/290421 4/29/21
7 ELEMEN LITERER
• PAPARAN
• INSIDEN AWAL
• GAWATAN
• KLIMAKS
• LERAIAN
• SELESAIAN
rks/teoridrama/FAHUIN/290421 4/29/21
https://writers.com/wp-content/uploads/2020/05/freytags_pyramid_diagram.jpg
rks/teoridrama/FAHUIN/290421 4/29/21
10 ELEMEN PERTUNJUKAN 1
• Acting: gunakan wajah, tubuh, suara menggambarkan tokoh.
• Motivasi tokoh: alasan atas kebiasaan tokoh.
• Analisis tokoh: bagaimana elemen drama dimanfaatkan.
• Empati: kemampuan merasakan apa yg dirasakan orang lain.
• Speaking: mode of expression, delivery of lines.
• Breath control: pemanfaatan paru, otot diafragma utk secara baik dan efisien berbicara.
• Vocal expression: bagaimana pemain menggunakan suaranya utk melahirkan watak.
rks/teoridrama/FAHUIN/290421 4/29/21
11 ELEMEN PERTUNJUKAN 2
• Inflection: perubahan nada, keras-lembut suara.
• Projection: seberapa baik suara sampai ke penonton.
• Diksi: pilihan kata, kejelasan ujaran.
• Gestur: gerakan spt kepala, tangan, kaki utk sampaikan maksud.
• Ekspresi wajah: aspek vokal dan fisik utk sampaikan mood, perasaan, dan kepribadian.
rks/teoridrama/FAHUIN/290421 4/29/21
21 TRAGIKOMEDI
• Banyak drama modern meninggalkan pd kita rasa bingung, ambigu, atau campuran. Banyak drama
tidak didominasi watak tunggal malah mencampur watak yg bertentangan dan berbeda dlm pengalaman
dramatiknya. Inilah yg kita sebut sbg tragikomedi, sbg cara utk mendefinisikan pengalaman yg ambigu
yg kita saksikan dlm lakon. Tragikomedi dgn demikian meninggalkan pd kita reaksi yg kompleks,
serupa dgn ketakpastian yg sering kita rasakan dalam hidup itu sendiri.
• Ketakpastian –ttg sifat keberadaan manusia– merupakan sumber fundamental dari kualitas
tragikomedi yg kita temukan pd banyak drama modern dan kontemporer. Dalam beberapa hal, kualitas
itu diproduksi oleh pandangan naturalistik dari sifat manusia dan pengalamannya – pandangan laki dan
perempuan yg dipengaruhi oleh kekuatan psikologis, sosial, dan ekonomi yg demikian rupa kompleks
shg karakter dan perilakunya tidak bisa dgn mudah diterangkan atau dievaluasi.
rks/teoridrama/FAHUIN/290421 4/29/21
• Tokoh2 dalam drama naturalis tak bisa melihat, apalagi mengontrol, segala kekuatan yg
mempengaruhi perilaku mereka: drama naturalis memberi kita pandangan yg problematis ttg
pengalaman manusia. Dgn itu apa yg bisa kita harap adl mencoba, semampu kita sbg manusia
memahami keadaan psikologis, sosial, dan ekonomi yg berkontribusi pada situasi problematis para
tokohnya.
• Drama absurd: tampak pada alur dan dialog. Menunjukkan pandangan atas eksistensi manusia;
tapi bukan eksistensi yg didominasi oleh satu pola atau yg lain, satu kualitas atau lainnya.
Pandangan itu mengimplikasikan bahwa eksistensi mungkin tanpa pola atau makna sama sekali.
Tanpa info ttg tokoh dan setting, plot tak terbangun spt yg tradisional. Interaksi aneh antar tokoh.
rks/teoridrama/FAHUIN/290421 4/29/21
23 12 ELEMEN DRAMATIK 1
1. Fokus: konsentrasi, keterlibatan, penghafalan, menuju tujuan atau “wants”.
2. Tegangan: kadang bertukar pakai dgn konflik. Perkembangan tegangan biasanya paralel dgn
perkembangan alur, menuju krisis atau klimaks. Berkait erat dgn timing.
3. Timing: pewaktuan dramatik dari gerakan dan gestur. Ritme dan kecepatan dipengaruhi oleh timing.
4. Ritme: ritme mengacu pada timing dan kecepatan. Juga berarti mjd tempo atau beat dari pertunjukan.
5. Kontras: tanpa pemanfatan kontras yg baik, pertunjukan akan membosankan dan kurang tegangan.
6. Mood: perasaan dan nada dari pertunjukan. Menunjukkan aura dari sebuah pertunjukan. Mood
pertunjukan terkait erat dengan rasa keseharian seperti welas asih, amarah, hasrat, atau frustrasi. Ini bisa
dicipta lewat suara, pencahayaan, lampu, gerakan, latar, ritme, kontras, konflik dll.
rks/teoridrama/FAHUIN/290421 4/29/21
24 12 ELEMEN DRAMATIK 2
1. Ruang: pemanfaatan ruang secara efektif, level yg berbeda bervariasi, pergerakan,
merujuk adanya komunikasi, pergantian lokasi, dll.
2. Bahasa: pemanfaatan bahasa bisa verbal, fokal, atau nonverbal. Bisa dinyanyikan.
Pemilihan bahasa amat penting sbg alat menyampaikan cerita pd penonton. Tergantung
pada keterampilan ekspresif suara. Bahasa bisa juga yg nonverbal, alias bahasa tubuh.
3. Suara: bisa mencipta atmosfer atau mood. Para pemain dengan tubuh mereka dapat
mencipta suara yg efektif, spt desahan, cekikikan. Properti kecil jg dapat digunakan.
Gunakan teknologi sound effects, langkah dan derap kuda, dll.
rks/teoridrama/FAHUIN/290421 4/29/21
25 12 ELEMEN DRAMATIK 3
1. Simbol: ini bisa sangat sederhana tetapi sekaligus menjadi teknik yg sangat rumit. Pada
dasarnya simbolisme mengandaikan makna yg lebih besar dari makna secara literal.
Gunakan props krn merupakan simbol dlm masyarakat (bunga mawar simbol cinta, salib
simbol kekristenan). Saksikan juga warna, merah-kemarahan, putih-suci, hitam-kejahatan,
dll. Yg paling mengesankan adalah penggunaan gestur dan gerakan.
2. Konflik: tanpa konflik, tidak ada drama. Konfliklah yg menggerakkan pertunjukan.
3. Klimaks: krisis adalah momen penting dari tegangan dramatik, biasanya terjadi antara dua
atau lebih tokoh yg mengimplikasikan hasil akhir dari alur. Saat memilih menentukan.
rks/teoridrama/FAHUIN/290421 4/29/21
26
TERIMA KASIH