Anda di halaman 1dari 24

BST

Luka Bakar e.c Air


Panas Grade IIA 18 %

OLEH : RIZAL PALERO S.Ked


PEMBIMBING : dr. Gunawan Tohir, Sp. B

DEPARTEMEN ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
2019
PENDAHULUAN
Pendekatan untuk semua pasien keracunan
01 sakit kritis dimulai dengan perawatan yang
agresif.

Menyediakan akses intravena, oksigen


tambahan, memantau tanda – tanda vital
02 dan oksimetri nadi, menstabilkan ABC
mengukur kadar glukosa dan EKG disamping
tempat tidur pasien adalah hal yang penting

Pemeriksaan fisik menyeluruh tetapi


singkat harus dilakukan dan mencangkup
03 evaluasi kulit (warna, kering, diaforetik),
sekresi oral dan pernapasan, reflex mata
(ocular clonus/nystagmus), nada otot,
bunyi usus dan ukuran kandung kemih.
Penilaian laboratorium meliputi metabolisme
04 dasar dan pengukuran kadar enzyme hati.
You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors, photos and Text.
Konsentrasi acetaminophen serum harus
diperiksa pada setiap pasien yang
05 melaporkan komsumsi senyawa itu.
You can simply impress your audience and add a unique zing and appeal to your
Presentations. Easy to change colors, photos and Text.

Ketika menilai pasien yang diracuni kritis,


konsultasi awal dengan pusat pengendalian
racun/ ahli tosikologi medis lokal dapat
06 memberikan panduan berguna mengenai
strategi manajemen.
DEKONTAMINASI GASTROINTESTINAL
Sirup IPECAC
 Sirup ipecac tidak lagi diidikasikan untuk
membuang racun dengan cara dimuntahkan
dan telah dihapus dari semua aturan klinis
penggunaannya oleh American Academy of
Pediatric.
 Active Charcoal dosis tunggal belum
menunjukkan kemampuan yang signifikan
untuk meningkatkan angka
morbiditas/mortalitas, tetapi
penggunaanya dapat menyebabkan aspirasi
dan pneumonitis kimia yang mengancam
jiwa. Active Charcoal dikontraindikasikan
apabila akan dilakukan visualisasi
esophagus dan saluran gastrointestinal
dengan menggunakan endoskopi.
Orogastric
Lavage
1. Data mengenai manfaat orogastik lavage
pada pasien yang diracuni masih terbatas
dan kontroversial. Manfaat orogastik
lavage cukup baik apabila dilakukan
dalam waktu 1 jam setelah exposure dan
pada pasien dengan toksisitas yang
mengancam jiwa.
2. Orogastrik lavage tidak rutin dilakukan
dan harus dilakukan pada individu yang
berpengalaman. Konsultasi dengan
medical toxicologist akan menentukan
tindakan antara penggunaan charcoal
dan orogastric lavage/ irigasi usus
CARDIOPULMONARY
SUPPORT
Yang harus diperhatikan dalam EKG

Torsade de
pointes/QT interval
prolongation

QRS Antihypertensive
Prolongation/Wide overdose
Complex Tachycardia
QRS Prolongation/Wide Complex
Tachycardia
Ket : Tachycardia, QRS
complex lebih dari 100
x/menit, Right Bundle
Branch Block dan Right Axis
deviation
QRS Prolongation/Wide Complex
Tachycardia
Cardiotoxicity QRS prolongation Penanganan meliputi :
dikarenakan; a) Pengawasan Ketat terhadap ECG
1. toksisitas TCA b) Electrical Cardioversion
antidepressant c) Adenosine
2. Antidysritmia Quinidine d) Amiodarone
3. Amantadine e) Sodium bicarbinate
4. Cocaine
5. dipenhydramine
TOSADE DE POINTES/QT
PROLONGATION
Ket :
QT interval > 500 msec,
secara signifikan
meningkatkan resiko
tosade de pointes
TOSADE DE POINTES/QT
PROLONGATION
Cardiotoxicity QT prolongation Penanganan meliputi :
dikarenakan; a) Electrical Cardioversion segera pada
Amiodarone, Clarithromycin, kasus torsade de pointes
Disopyramide, Erythromicin, b) IV magnesium sulfate
Flunaconazole, Fluoxetine, c) Pengawasan ketat terhadap EKG
Haloperidol, Ibutilide,
Methadone, Procainamide,
Quinidine, sotalol, Terfenadine,
Terodiline
Antihypertensive Overdose
Penanganan Calcium Chanel Bloker dan B Bloker
Toxicity :
• Atropine
a) Dewasa 0,5-1 mg IV
b) Anak 0,02 mg/kg

• Glucagone
a) Dewasa 2-5 mg IV lambat setiap 5-10 menit
b) Anak 50-150 mcg/kg IV lambat

• Calcium Bolus
a) Calcium glukonas 1 g
NEUROMUSKULAR
EXCITATION
Neuromuscular Excitation
Toxin-Induced Seizures/status Epileptikus
Cyanide
Severe Metabolic
Cholinergic Crisis Acidosis

Hyperthermic Syndrome Toxic Alcohol Ingestion


TOXIN YANG MENYEBABKAN
KEJANG

1.BenzodiazepineOBAT
2.Pyridoxine B6
5 g slow IV Push

PEN
70 mg/kg (Max : 5 g)

AN
3.Barbiturate and propofol

G
4.Perlu dilakukan

AN
AN
tindakan Intubation
Hyperthermic Syndrome
• Disebabkan oleh :
• Kelebihan serotonin (Serotonin
syndrome)
• Serotonin Antagonist, cyproheptadine
• Blokade Dopamin (Neuroleptic Malignant
Syndrome)
• Tx : Dopamin Agonis, Bromocriptine
• Hiperthermia Malignant
• Exposure succinylcholine
• Anesthetic Halothane
• Kelebihan Sympathomimetic
• Coccaine
• Amphetamine
• MDMA
Cholinergic Crisis
• Gejala Cholinergic crisis :
• Salivasi berlebih, Urin berlebih, diare, GI
Cramp, Bronchospasm, Bradicardia,
miosis.
• Penanganan :
• Atropine :
• 0.5–2 mg (dewasa), 0.02 mg/kg
(anak)
• Pralidoxime :
• 1-2 mg dalam (normal saline) –
Dewasa
• 20-40 mg (dalam normal saline, -
Anak
Severe Metabolic Asidosis
• Penyebab :
Cyanide
• Gejala :
• Bradycardia
• Peningkatan anion gap Met. Acidosis
• Peningkatan Laktat (>8 mmol/L)
• Penanganan :
• Amyl nitrite :
• Sodium Nitrat : 10 mL (300 mg)
• Sodium Thiosulfate : 50 mL
• Hydroxycobalamine : 5 g (2 vials)
Toxic Alcohol Ingestion
Disebabkan :
Methanol dan Ethylene Glycol
Methanol : Toksisitas Occular
(Pandangan kabur)
Ethylene Glycol : Renal Failure,
hypocalcemia

Penanganan :
Fomipezol
15 mg/kgBB IV, diikuti 10 mg/
kgBB every 12 hours
KESIMPULAN

Pemberian anti-dotum yang Konsultasi dengan medical Diperlukan identifikasi


tepat pada pasien keracunan toxicologist dapat menentukan segera jenis racun/toxic pada
sangat menentukan prognosis penanganan yang tepat pada pasien.
dari pasien tersebut. pasien keracunan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai