Anda di halaman 1dari 25

DIAGNOSA

KEPERAWATAN
By : Ns. Maisarah
Definisi Dx. Keperawatan
 Keputusan klinik tentang respon individu, keluarga,
masyarakat tentang masalah kesehatan aktual/potensial
sebagai dasar seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai
tujuan askep sesuai dengan kewenangan perawat
(NANDA,1990)

 Pernyataan tentang respon manusia dari individu dan


kelompok untuk memberikan intervensi secara pasti untuk
menjaga status kesehatan (Carpenito, 2000).
PERBEDAAN DIAGNOSA MEDIS DAN KEPERAWATAN
Diagnosa Medis Diagnosa Keperawatan
 Fokus : faktor-faktor pengobatan
penyakit
 Orientasi : keadaan patologis  Fokus : reaksi/respon K thd tind
 Cendrung tetap,mulai sakit s/d kep & tind medis/lainnya
sembuh  Orientasi : kebutuhan dasar
 Mengarah pd tindakan medis yg individu
sebagian dilimpahkan ke perawat  Berubah sesuai respon klien
 Data dasar mencangkup sistem  Mengarah pd fungsi mandiri
fisiologi & personal serta sist perawat dlm melaksanakan
sosial terbatas pd riwayat medis tindakan & evaluasinya
klg & ekonomi serta riwayat  Data dasar global mencakup
asuransi Klien fisiologi,psikologis,sosio kultural,
perkembangan spiritual klien
Tujuan Dx. Keperawatan
Mengidentifikasi :
1. Masalah dimana adanya respon pasien terhadap
status kesehatan atau penyakit
2. Faktor penunjang atau penyebab suatu masalah
(etiologi)
3. Kemampuan pasien untuk mencegah atau
menyelesaikan masalah
Langkah-langkah Menentukan Dx.
Keperawatan

Klasifikasi Perumusan
Interpretasi
Validasi
dan analisa Diagnosa
DataData
data Keperawatan
1. Klasifikasi Data
 Klasifikasi data adalah aktivitas pengelompokakan
data-data klien atau keadaan tertentu tempat klien
mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan
berdasarkan kriteria permasalahannya.

 Pengelompokan data dpt disusun berdasarkan “pola


respon manusia (taksonomi NANDA)” dan atau “pola
fungsi kesehatan (Gordon, 1982)”
  “Respon Manusa” : 9 pola (Taksonomi NANDA )
1. Pertukaran
2. Komunikasi
3. Berhubungan
4. Nilai-nilai
5. Pilihan
6. Bergerak
7. Penafsiran
8. Pengetahuan
9. Perasaan
  “Pola Fungsi Kesehatan” : 11 pola (Gordon)
1. Persepsi Kesehatan : pola penatalaksanaan kesehatan
2. Nutrisi : pola metabolisme
3. Pola eliminasi
4. Aktivitas : pola latihan
5. Tidur : pola istirahat
6. Kognitif : pola perseptual
7. Persepsi diri : pola konsep diri
8. Peran : pola berhubungan
9. Seksualitas : pola reproduktif
10. Koping : pola toleransi stres
11. Nilai : pola keyakinan
2. Interpretasi Data
 Menentukan kelebihan pasien
 Menentukan masalah pasien
 Menentukan masalah klien yang pernah dialami
 Penentuan keputusan :
 tidak ada masalah tetapi perlu peningkatan
status kesehatan
 masalah yang kemungkinan
 masalah aktual atau resiko atau sindrom, dan
masalah kolaboratif
Pohon Masalah (Problem Tree)
Langkah-langkah dalam pohon masalah :
1. Tentukan masalah utama (Core Problem)
berdasarkan DO dan DS
2. Identifikasi penyebab (Etiologi) dari masalah utama
3. Identifikasi penyebab dari penyebab masalah utama
(akar dari masalah)
4. Identifikasi akibat dari Core Problem
Contoh :
Pasien datang ke IGD dengan keluhan diare 15 x
malam hari sebelum masuk RS. Keadaan pasien
sangat lemah, muka pucat, dan turgor kulit jelek.
Menurut pengakuan pasien, sehari masuk RS pasien
makan rujak Aceh di kantornya. Selama di RS pasien
ditunggui oleh istrinya. Pasien adalah seorang
manager dari perusahaan terkenal, berusia 42 tahun.
Akibat gangguan integritas kulit gangguan konsep diri
Masalah utama kekurangan volume cairan
(Core Problem)

Penyebab diare 15x/hari

Penyebab dari makan rujak Aceh


Penyebab

Masalah yang dapat dirumuskan pada pohon masalah


1. Kekurangan volume cairan
2. Gangguan konsep diri
3. Gangguan integritas kulit (sekitar perianal)
3. Validasi Data
Begitu diagnosa keperawatan disusun, maka harus divalidasi.
ada beberapa indikasi pertanyaan, yaitu :
 Apakah data dasar mencukupi, akurat?
 Apakah data yang signifikan menunjukkan gangguan pola?
 Apakah DO dan DS mendukung terjadinya gangguan pola
pada pasien?
 Apakah diagnosa keperawatan yang ada berdasarkan
pemahaman ilmu keperawatan dan keahlian klinik?
 Apakah diagnosa keperawatan dapat dicegah, dikurangi dan
diselesaikan dengan tindakan keperawatan independen?
4. Merumuskan Dx. Keperawatan
 Unsur Penulisan Diagnosa Keperawatan
Ada 3 unsur, yaitu : P, E, S (Problem, Etilogy, Symptom)
1. Masalah (Problem)
 Tujuan : menjelaskan status kesehatan atau masalah pasien
secara jelas dan sesingkat mungkin.

2. Penyebab (Etiology)
 Etiologi adalah keadaan yang menunjukkan penyebab
terjadinya problem (masalah).

3. Symptom (Gejala)
Data Objektif (DO) dan Data Subjektif (DS)
 Diagnosa keperawatan menurut Carpenito (2000)
dibedakan menjadi 5 kategori :

Dx. Kep. Dx. Kep


Risiko dan
Aktual Risti

Dx. Kep. Dx. Kep


Kemungkinan Sejahtera
Dx. Kep. Aktual
 Diagnosis yang menjelaskan masalah
yang nyata terjadi saat ini.
 Syarat :Menegakkan diagnosa
keperawatan aktual harus ada unsur
PES. Symptom (S) harus memenuhi
kriteria mayor (80%-100%) dan
sebagian kriteria minor dari pedoman  Misalnya, ada data : muntah,
diagnosa NANDA. diare, dan turgor jelek selama 5
 Contoh: Nyeri kepala akut (Problem) hari.
berhubungan dengan peningkatan  Diagnosa : Kekurangan volume
tekanan dan iritasi vaskuler serebral cairan tubuh berhubungan dengan
(Etiologi) ditandai oleh, mengeluh kehilangan cairan secara abnormal
nyeri kepala, sulit beristirahat, skala
nyeri: 8, wajah tampak menahan
nyeri, klien gelisah, keadaan umum
lemah, adanya luka robek akibat
trauma pada kepala bagian atas, nadi:
90 X/ m (Sign/Simptom).
Dx. Kep. Risiko
 keputusan klinis bahwa
individu, keluarga dan
masyarakat sangat rentan untuk
mengalami masalah bila tidak
diantisipasi oleh tenaga
keperawatan, dibanding yang
 Contoh: Risiko infeksi
lain pada situasi yang sama atau
(Problem) berhubungan
hampir sama
dengan adanya luka trauma
Syarat:Menegakkan resiko jaringan (Etiologi)
diagnosa keperawatan ada unsur  resiko gangguan integritas
PE (problem and etiologi) kulit berhubungan dengan
penggunaan istilah “resiko dan diare yang terus menerus”.
resiko tinggi” tergantung dari
tingkat keparahan/kerentanan
terhadap masalah.
Dx. Kep. Kemungkinan
 pernyataan tentang masalah-masalah yang
diduga masih memerlukan data tambahan.
Namun banyak perawat-perawat telah
diperkenalkan untuk menghindari sesuatu
yang bersifat sementara dan NANDA tidak
mengeluarkan diagnosa keperawatan untuk
jenis ini.
 Contoh : kemungkinan konstipasi (problem)
yang berhubungan dengan bed rest (etiologi).
Dx. Kep. Sejahtera
 ketentuan klinis mengenai individu, keluarga dan
masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan
khusus ketingkat kesehatan yang lebih baik.
 Pernyataan diagnostik untuk diagnosa keperawatan
sejahtera dimulai dengan “Potensial terhadap
peningkatan…….”, diikuti tingkat sejahtera yang lebih
tinggi yang dikehendaki oleh individu atau keluarga.
 misalnya“Potensial terhadap peningkatan proses
keluarga (problem)”
 Potensial terhadap peningkatan peran menjadi
orangtua.
Dx. Kep. Sindroma
 terdiri dari sekelompok diagnosa keperawatan
aktual atau risiko yg diduga akan tampak
karena suatu kejadian atau situasi tertentu.
NANDA telah menyetujui dua diagnosa
keperawatan sindrom yaitu “Sindrom trauma
perkosaan” dan “Risiko terhadap sindrom
penyalahgunaan” (Carpenito, 1997).
Prioritas Dx. Kep.
1) Berdasarkan tingkat kegawatan (mengancam jiwa)
 Prioritas tinggi : mencerminkan situasi yang mengancam
kehidupan (nyawa seseorang) sehingga perlu dilakukan
tindakan terlebih dahulu seperti masalah bersihan jalan
nafas.
 Prioritas sedang : menggambarkan situasi yang tidak
gawat dan tidak mengancam hidup klien seperti
masalah higiene perseorangan.
 Prioritas rendah : menggambarkan situasi yang tidak
berhubungan langsung prognosis dari suatu penyakit
yang secara spesifik seperti masalah keuangan atau
lainnya.
2)      Berdasarkan kebutuhan maslow
 Kebutuhan fisiologis, meliputi masalah respirasi,
sirkulasi, suhu, nutrisi, nyeri, cairan, perawatan kulit,
mobilitas, eliminasi.
 Kebutuhan keamanan dan keselamatan, meliputi
masalah lingkungan, kondisi tempat tinggal,
perlindungan, pakaian, bebas dari infeksi dan rasa takut.
 Kebutuhan mencintai dan dicintai, meliputi masalah
kasih sayang, sosialisasi dalam kelompok, hubungan
antar manusia.
 Kebutuhan harga diri, meliputi masalah respect dari
keluarga, perasaan menghargai diri sendiri.
 Kebutuhan masalah aktualisasi diri, meliputi kepuasan
terhadap lingkungan.
Contoh Kasus
An. R (16 tahun) mengatakan sudah
hampir 6 kali buang air besar dan perutnya
terasa mulas. An. R juga mengatakan bahwa
fesesnya cair dan ia merasasangat haus. Ibu
An. R mengatakan 2 hari sebelumnya An. R
membeli jajanan di pinggir jalan sekolahnya
yang terlihat kotor . Dari hasil pengkajian TD
90/70 mmHg, nadi : 50 x/mnt,turgor kulit
jelek, mukosa mulut dan bibir kering, capiraly
refill > 3 detik dan klien tampak lemas.
Data Etiologi Problem
DS : Proses Diare berhubungan
An. Q (16 tahun) mengatakan infeksi dengan proses infeksi
sudah hampir 6 kali buang air (makan
besar dan perutnya terasa mulas. jajanan
An. Q juga mengatakan fesesnya kotor)
cair
Ibu An. Q mengatakan 2 hari
sebelumnya An. Q membeli
jajanan di pinggir jalan sekolahnya
yang terlihat kotor .

DO :
klien tampak lemas,
TD : 90/70mmHg, nadi 50 x/mnt
Data Etiologi Diagnosa
DS :klien Merasa haus, Kehilangan volume Kekurangan vol. cairan
BAB > 6 kali cairan aktif (diare) berhubungan dengan
kehilangan cairan
DO : TD : aktif (diare)
90/70mmHg, nadi :
50x/mnt, turgor kulit
jelek, mukosa bibir
dan mulu tkering,
capiraly refill>3 dtk,
klien tampak lemas

Anda mungkin juga menyukai