Anda di halaman 1dari 29

Profile

Nama : Ruklie Abadi


NIM : 20200102009
Prodi Akuntansi
Titik Impas dan Analisis
Laba
1. Titik Impas
Titik Impas (BEP) (break-even point) perusahaan adalah
tingkat aktivitas, dalam unit atau nominal, pada total
pendapatan yang sama dengan total biaya.

• Rentang Relevan
• Pendapatan
• Biaya Variabel
• Biaya Tetap
• Biaya Bauran
The Problems
Dalam analisis ini, volume penjualan, dibandingkan dengan aktivitas
produksi, adalah terfokus pada rentang relevan.
Penghitungan menunjukkan perhitungan biaya variabel laporan
keuangan dan menunjukkan hubungan antara pendapatan, biaya
tetap, biaya variabel, volume, dan laba sebagai berikut:

R(X) – VC(X) – FC = P

Di mana
R = pendapatan (harga jual) per unit
X = volume (jumlah unit)
R(X) = total pendapatan
VC = biaya variabel per unit
VC(X) = total biaya variable
FC = total biaya tetap
P = total laba
The Problems
Karena penghitungan ini adalah hanya sebuah
representasi formula laporan pendapatan,
P dapat diatur sama dengan nol untuk mencari titik
impas

Tampilan 9-1

BEP memberikan titik awal untuk


perencanaan operasi masa depan
3. Analisis CVP
Karena laba tidak dapat dicapai sampai BEP
diperoleh, titik awal analisis CVP adalah titik
impas.
Pemeriksaan pergeseran dalam biaya dan volume
serta akibat yang dihasilkan dalam laba disebut
analisis laba volume biaya (cost volume profit).

1. Menggunakan Analisis CVP


2. Jumlah Tetap Laba
3. Menetapkan Jumlah Laba Per Unit
1.Menggunakan Analisis CVP

Formula mencerminkan laporan laba rugi ketika jumlah


yang diketahui digunakan untuk harga per unit, biaya
variable per unit, unit volume, dan biaya tetap untuk
menentukan jumlah laba yang dicapai di bawah kondisi
yang diberikan

Analisis Laba Volume Biaya (CVP) adalah


salah satu yang paling benar, dan juga
salah satu yang paling sederhana, alat
analisis dalam akuntansi manajemen.
Jumlah Tetap Laba

Sebelum pajak :
Laba dapat diperlakukan dalam formula
titik impas sebagai biaya tambahan yang
akan ditutupi.

Di mana PBT = jumlah tetap laba


sebelum pajak
Contoh Sebelum Pajak
Setelah Pajak :

Perusahaan menginginkan jumlah tertentu dari laba setelah pajak yang


harus ditentukan pertama kali, pemerian tariff pajak yang berlaku, jumlah
laba yang harus diperoleh dalam dasar sebelum pajak. Formula CVP yang
didesain sebagai jumlah laba setelah pajak adalah sebagai berikut :

Dan

Dimana PBT = jumlah tetap laba sebelum pajak


PAT = jumlah tetap laba setelah pajak
TR = tariff pajak
PAT ditetapkan lebih lanjut sehingga dapat
digabungkan ke dalam formula asli CVP.
Pergantian ke dalam formula,
Contoh Setelah pajak
Menetapkan Jumlah Laba Per Unit

Sebelum Pajak :

formula CVP yang disesuaikan unit volume penjualan


yang penting untuk menghasilkan jumlah tertentu dari
laba sebelum pajak per unit adalah :

Di mana puBT = jumlah dari


laba per unit sebelum pajak

Pemecahan untuk X (volume)


memberikan sebagai berikut :
Contoh soal Sebelum pajak
Setelah Pajak :

Secara aljabar, formulanya adalah :

Dimana Pu¬AT = jumlah laba per unit setelah pajak


PuAT ditetapkan lebih lanjut sehingga dapat
digabungkan ke dalam formula asli CVP.

Maka, hubungan berikut ini terjadi :


Contoh soal Setelah Pajak
4. Pendekatan Grafis pada Titik Impas
Bagian Titik impas ( Break
Even Chart ): Dapat
dipersiapkan untuk grafik
antara pendapatan,
volume, dan biaya.
BEP dalam tampilan berlokasi pada titik dimana garis
total biaya da total pendapatan berpotongan.
2 pendekatan untuk menggambarkan secara grafis
dapat digunakan dalam mempersiapkan tampilan:
1. Pendekatan Tradisonal
2. Grafik Volume Laba ( Graph Profit Volume )
1. Pendekatan Tradisonal
Grafik ini memiliki 2 langkah, yaitu:

Langkah Pertama:

Garis tetap tergambar paralel ke sumbu X ( Volume).


Garis biaya variabel dimulai ketika garis tetap memotong
sumbu Y.
Kemiringan garis biaya variabel: Biaya variabel per unit ( $29 ).
Garis jarak antara garis biaya dan total biaya menunjukkan total
biaya variabel pada setiap tingat aktivitas
Langkah Kedua:

Tampilan garis pendapatan, dimulai pada $0. BEP berlokasi


perpotongan garis pendapatan serta garis pendapatan dan
garis total biaya.
Garis vertikal ke kanan BEP dan antara pendapatan dan total
biaya ke kiri BEP menunjukkan kerugian.
2. Grafik Volume Laba ( Graph Profit Volume )
Memberikan penggambaran jumlah
laba atau kerugian yang berhubungan
dengan setiap tingkat penjualan.

Garis mendatar atau sumbu X, pada grafik PV


menunjukkan volume penjualan: Garis vartikel atau
sumbu Y, menunjukkan nominal laba atau kerugian.
Bila jumlah ditunjukkan di atas sumbu X adalah
positif dan menunjukkan laba, bila jumlah
ditunjukkan di bawah sumbu X adalah negatif dan
menunjukkan kerugian.

2 titik dapat dilokasikan pada grafik; titik


biaya tetap dan impas. Total biaya tetap
yang ditunjukkan pada sumbu Y di
bawah garis volume penjualan sebagai
jumlah negatif.
5. Pendekatan Laporan Laba Rugi
Pendekatan laporan laba rugi untuk analisis CVP
memudahkan akuntan mempersiapkan anggaran
laporan menggunakan informasi pendapatan dan
biaya yang tersedia.
Grafik dari tampilan 9-2 samapai 9-5
6. Analisis Tambahan untuk Perubahan
Jangka Pendek

Analisis tambahan
adalah proses yang
berfokus hanya
pada faktor yang
berubah dari satu
program tindakan
atau keputusan
kepada yang
lainnya.
7. Analisis CVP pada lingkungan produk Beragam

Untuk menjalankan
analisis CVP dalam
perusahaan dengan
beragam priduk
satu keharusan
asumsi adalah
bahwa bauran
penjualan produk
tetap konstan.
Analogy ini adalah
bauran penjualan
yang menunjukan
lingkaran produk
yang dijual
bersamaan.
8. Margin of Safety
Margin of safety adalah kelebihan anggaran atau actual penjualan di
atas penjualan impas. MS adalah jumlah penjualan yang dapat
menurun sebelum mencapai BEP dan maka memberikan
pengukuran pada jumlah “ bantalan” bertentangan dengan kerugian.

MS dapat dinyatakan dalam unit, dalam


nominal atau senagai presentasi berikut
penerapannya :
9. Operating leverage
Pengukuran lain yang berhubungan dekat pada MS dan
memberikan informasi manajemen yang berguna bagi
perusahaan adalah degree of operating leverage (DOL).
Hubungan

Penghitungan untuk DOL adalah sebagai


berikut:

Penghitungan tersebut mengasumsikan


bahwa biaya tetap tidak meningkat
ketika penjualan meningkat.
Contoh Tampilan 9—14.

Hubungan di antara
persentase MS (MS%) dan
DOL adalah sebagai berikut:

Hubungan ini dibuktikan dalam


Tampilan 9—14 menggunakan informasi
tingkat penjualan 600.000—arloji untuk
Baldwin.
10. Asumsi yang Mendasari Analisis CVP
Analisis CVP merupakan model jangka pendek yang
fokus pada hubungan di antara harga penjualan, biaya
variabel, biaya tetap, volume, dan laba.
Asumsi-asumsi ini meliputi :
1. Pola perilaku semua pendapatan dan biaya variabel
2. Total margin kontribusi (total pendapatan — total
biaya variabel)
3. Total biaya tetap adalah konstan dałam rentang
yang relevan.
4. Biaya-biaya bauran dapat secara akurat dipisahkan
ke dałam unsur—unsur tetap dan variabelnya.
5. Penjualan dan produksi adalah setara; sehingga
tidak ada fluktuasi bahan baku dałam tingkat
persediaan.
6. Dałam perusahaan yang multi produk, campuran
penjualan tetap konstan.
7. Produktivitas tenaga kerja, teknologi produksi, dan
kondisi pasar tidak akan berubah.
5.8 Billion

Thank You for


Proin porta ultricies tortor, vel
vulputate justo pharetra in. Proin et
dolor a urna eleifend finibus.

attention 58M
835M Proin porta ultricies
Proin porta ultricies tortor, vel vulputate
justo pharetra in.
tortor, vel vulputate justo
pharetra in. Proin et
dolor a urna eleifend
finibus.

Anda mungkin juga menyukai