Anda di halaman 1dari 7

MEROROK

Disusun Oleh:
Fitria Febrianty
D4 Keperawatan Gigi
Pengertian
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang
digulung / dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit
jagung, sebesar  kelingking dengan panjang 8-10 cm,
biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya.
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat
menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi
(ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya.
Dasar Hukum
• QS. al-A’raaf: 157
• (QS. Al Baqarah 195)
• UU pasal no. 32 tahun 2009 ayat 1,2 dan 3 dan pasal 10 yang
dikaitkan dengan pasal 115 kawasan tanpa rokok dan sanksinya
pada pasal 199 ayat 2 UU no. 36 tahun 2009.
Pendapat Para Ahli
• Para ulama membagi hukum merokok menjadi 3 hukum,
yaitu:
1. Mubah
2. Makruh
3. Haram
Contoh Kasus
MHD adalah seorang siswa SMK, dia termasuk anak yang pemalas
sebelum ia masuk kesekolah ia berkumpul dengan teman-temannya
diwarung depan sekolahnya untuk “sarapan” menurut penuturan MHD
jika tidak merokok dia akan malas sekolah kemungkinan akan
membolos. MHD mengenal rokok atau belajar merokok ketika masih
duduk di kelas 2 SMP saat itu pamannya sedang berkunjung ke
rumahnya, melihat pamannya merokok dia belum pernah melihat
ayahnya melakukan hal yang serupa dengan yang di lakukan
pamannya. Kemudian MHD mulai ingin mengetahui apa itu rokok?
Apakah rasanya enak? Percobaan pertama MHD merasakan sesak
pada dadanya dan merasa apa yang dihasilkan ketika dia
mengkonsumsi rokok itu dapat menyakitkan dada dan tenggorokannya,
MHD pun memutuskan untuk tidak mencobanya lagi.
Beranjak ke SMK MHD berteman dengan anak-anak yang menurut
penuturan MHD teman-temannya itu gaul. Mulai dari saat itulah MHD
mulai merokok lagi dan menjadi kecanduan karena setiap pagi dan
sepulang sekolah MHD merokok dengan teman-temannya.
orang tuanya tidak mengetahuinya, menurut penuturannya mungkin
dia bisa dimarahi ataupun dipukul oleh kedua orang tuanya, karena
sang ayah tidak pernah merokok dan tidak pernah mengajarkan MHD
untuk merokok. MHD merokok karena ia ingin diakui dengan teman-
teman mereka. MHD membeli rokok dengan uang jajan yang
diberikan orang tuanya terkadang MHD rela tak makan untuk
membeli rokok. Menurutnya tanpa menghisap rokok mulutnya akan
terasa pahit.
Pendapat Pribadi
Menurut pendapat saya, jadi merorok diperbolehkan apabila tidak
memberi mudharat kepada diri kita sendiri dan orang lain, tidak
merusak tubuh kita, dan tidak menimbulkan penyakit bagi kita, maka
itu dibolehkan. Namun apabila merokok itu dapat merusak tubuh kita
sendiri, dan membawa mudharat kepada diri kita sendiri dan orang
lain, maka hukumnya adalah haram. Dengan merokok akan banyak
sekali kerugiannya daripada manfaat yang didapat salah satunya
dalam dunia kesehatan. Merokok dapat menyebabkan berbagai
penyakit seperti jantung, paru-paru, kanker tenggorokan, dll. Maka
dari itu mari kita jaga tubuh kita dan lingkungan kita agar bebas dari
rokok. Karena rokok dapat menyebabkan penyakit kematian.
Nauzubillah

Anda mungkin juga menyukai