Anda di halaman 1dari 13

PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH

Membuka Akses Pendidikan Tinggi bagi Semua


Making Higher Education Open to All

MODUL 4
ASESMEN OTENTIK

Drs. Adi Purnomo, M.Pd.


KB 1
ASUMSI-ASUMSI DASAR ASESMEN

A. ASUMSI MENGENAI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)


Pendidik dalam merencanakan, melaksanakan (implementasi) dan mengevaluasi
tugas-tugasnya berpegangan pada beberapa asumsi atau keyakinan dasar mengenai
anak usia dini antara lain:
1.Anak memiliki kebutuhan bawaan lahir untuk selalu inin tahu (curiosity).
2.Anak dapat memulai dan mengarahkan belajarnya sendiri jika dia berada dalam
lingkungan yang mendukung dan banyak hal-hal yang bermakna baginya maka
pendidik harus menyiapkan lingkungan yan mendukung untuk menumbuh suburkan
motiasi intrinsic.
3.Anak berinteraksi dengan lingkungannya maka ia akan membentuk suatu
pengetahuan didalam roses pengetahuan itu.
4.Perkembangan fisik-jasmani emosi-perasaan sikap social dan intelektual-alam pikiran
anak berlangsung dengan kecepatan dan irama yang berbeda-beda.
B. ASUMSI MENGENAI BELAJAR ANAK
1. Bagi anak proses belajar berlansung dari hal-hal yang konkret ke hal-hal yang
abstrak melalui
a.Penjelajahan (eksplorasi) dan sikap mempertanyakan (inkuiri) secara aktif
b.Melalui lingkungan belajar yang kaya dan bermakna baginya
c.Melalui lingkungan social yang mendorong kondusif.
2. Daya pikir anak ikut terlibat dalam bermain dan kegiatan lainya pendidik harus
memberi peluang untuk mengambil keputusan sendiri, berprakarsa atau berinisiatif,
dan memilih apa yang dikerjakan.
3. Proses belajar terlibat banyak jenis intelegensi seperti kecerdasan verbal linguistik
logika metematika, spasial, musical jasmaniah kinestetik, interpersonal dan
kecerdasan naturalis.
4. Melalui proses belajar apa saja, mempunyai fondasi dalam diri anak usia dini.
C. ASUMSI TENTANG PENGETAHUAN
1.Pengetahuan itu berakar dalam bahasa, keyakinan kepercayaan, dan
adat istiadat dari berbagai kebudayaan.
2.Banyak cara pengelompokan jenis pengetahuan salah satunya ialah
alam kebendaan (fisikal), logika matematika, dan sosial konvensional
(piaget).
3.Proses dan produk
4.Pemecahan masalah mengungguli hafalan fakta-fakta
5.Pengetahuan baru
6.Pengetahuan itu diperoleh lebih efisien dalam konteks yang bermakna
7.Pemerolehan pengetahuan adalah suatu proses sepanjang waktu
D. ASUMSI TENTANG PEMBELAJARAN (TEACHING)
1.Pelatihan dan ketrampilan yang mengkhusus sangatlah penting bagi
pembelajaran terhadap anak usia dini.
2.Proses pembelajaran lebih berpusat pada anak
3.Pembelajaran terjadi dalam kelompok kecil dan perseorangan
4.Pembelajaran haruslah jeli dan tanggap pada penelitian yang
berlangsung
5.Pembelajaran juga harus jeli terhadap sumber pengetahuan
6.Pembelajaran mengakui keberagaman budaya dan keunikan gaya
belajar anak didik.
7.Pembelajaran dan pengasesan
KB 2
ASUMSI, KARAKTERISTIK INTI DAN UMUM
ASESMEN OTENTIK

A.Asumsi Asesmen Otentik


1.Dalam menilai anak bukan dengan membandingkan seorang anak dengan anak lain dalam
kelompoknya, melainkan dengan membandingkan percapaian dalam dirinya sendiri.
2.Asesmen Otentik adalah refleksi tentang interaksi antara individudenganlingkungannya.
3.Asesmen Otentik berakar dalam ilmu-ilmu pengetahuan kognitif dan saraf yang sudah terbukti
secara ilmiah.
4.Asesmen Otentik juga berakar dalam pengetahuan tentang pertumbuhan, perkembangan, dan
belajar anak, dan dapat membuat prediksi yang valid tentang kinerja anak selanjutnya dan yang
akan datang.
5.Asesmen Otentik dalam konteks alami (bukan paksaan) dapat memberikan informasi yang valid
tentang pembelajaran dan proses edukatifnya.
6.Asesmen Otentik mempertimbangkan jenis ”kecerdasan dasar” yang berbeda-beda, gaya belajar
yang beragam dan konteks yang berbeda-beda, di tempat terjadinya belajar.
7.Bentuk kualitatif asesmen diambil dari kurikulum sesuai perkembangan (DAC:developmentally
appropriate curriculum)
B. Karakteristik Esensial Asesmen Otentik
Beberapa pengertian asesmen yang telah kita pahami adalah sebagai berikut;
1.Asesmen adalah proses mengumpulkan data bukti, ada tidaknya pengembangan
belajar anak.
2.Asesmen menelaah tentang kebutuhan, keunggulan, kebiasaan dan
mendeskripsikan pencapaian perkembangan anak dalam kegiatan pembelajaran
sehari-hari.
3. Asesmen secara luas banyak sember bukti, aspek pengetahuan, pengertian,
sikap dan keterampilan anak didik.
4. Asesmen adalah semua metode termasuk tes khusus, yang dipakai menjajaki
kinerja/untuk kerja anak didik perorangan atau kelompok.
5. Secara operasional asesmen sebagai upayamendeskripsikan secara naratif-
kualitatif, dan memaknai karakteristik seseorang dari proses pendidikan dan
berfungsi sebagai laporan evaluasi pembelajaran kepada orang tua.
Konsep asesmen otentik sebagai suatu proses mengamati, merekam, dan
mendokumentasikan karya kerja yang dilakukan anak didik sebagai dasar
pengambilan keputusan pendidikan yang berpengaruh pada anak didik (NAEYC
et.al.1991).
Karakteristik esenisalnya asesmen otentik
meliputi 11 (sebelas) butir yang harus di
waspadai oleh penilai, yaitu bahwa asesmen
otentik itu;

1. Berbasis kinerja (performence based)


2. Menekankan pada kemampuan yang menonjol
3. Bersadarkan pada kehidupan yang nyata-real
4. Memusatkan perhatian pada profisiensi anak
5. Menekankan pada belajar yang bermakna dan bermaksud ,bertujuan
6. Berkelanjutan dalam segala konteks (tidak deskrit)
7. Perhatiannya pada perkembangan dan belajarnya anak bukan sekedar pada pembiasaan
8. Memberikan gambaram yang umum dan luas tentang belajar dan kapabilitas pembelajarannya
9. Sangat mendukung dan memfasilitasi perkembangan anak dan belajarnya anak
10. Berdasarkan pada kurikulum yang sesuai perkembangan anak (DAC=Developmentaly
Appopirate Curriculum)
11. Mengupayakan kolaborasi antara anak didik, guru, orang tua, dan para profesional lain yang
diperlukan misalnya psikolog anak, dokter anak, dokter gizi, dan sosiolog.
Asesmen otentik dirancang untuk menelaah kebutuhan anak didik dan pemenuhannya; juga untuk
menyediakan informasi secara kontinu yang dapat digunakan untuk pembimbingan
perkembangan pribadi dan perencanaan pembelajarannya.
C. Karakteristik Umum Asesmen Otentik
1.Penilaian tidak disajikan dalam bentuk angka/huruf, melainkan bentuk
narasi atau uraian kualitatif dengan kata-kata.
2.Mendorong anak melakukan evaluasi diri atas karyanya untuk
mengetahui yang perlu ditingkatkan , namun bukan untuk mencari-cari
kesalahan.
3.Melihat kekeliruan dan kesalahan dalam kegiatan belajar anak sebagai
hal wajar, sebagai informasi yang dipakai untuk masukan dan
pertimbangan dalam menyusun program kegiatan belajar berikutnya.
4.Melalaui pengamatan dan perekaman.
5.Memandang kemajuan anak sebagai perbandingan prestasinya
sekarang dan yang telah lalu.
6.Melaporkan kemajuan anak didik kepada orang tua dalam bentuk
laporan naratif (uraian kalimat).
KB 2
KRITERIA DAN PERENCANAAN ASESMEN
ANAK DI TK

A. MENGAPA ASESMEN OTENTIK


Asesmen pada anak di TK yang tepat adalah asesmen otentik,
yaitu asesmen yang mengupayahkan keadaan agar anak didik berperilaku
alamiah, murni-asli, dan sebagaimana adanya ketika diakses. Anak didik
tidak dimintak melakukan tugas yang tidak biasanya dilakukan. Asesmen
otentik menawarkan data diskriptif dan informatif untuk menganalisis
tentang perkembangan dan belajar anak didik. Ciri strategi asesmen
otentik ialah : (1) pengamatan, dengan mengambil sampel ; tulisan,
bacaan, seni dari karya anak ; (2) mendukung diterimanya keberagamaan
perkembangan, pengalaman, budaya dan bahkan kesukuan di antara
anak didik sebagaimana adanya.
B. KRITERIA ASESMEN OTENTIK YANG BAIK

Ada beberapa tolak ukur bagi kebaikan asesmen, yaitu :


1. Asesmen harus valid,
2. Asesmen hendaknya tidak memasukkan ‘tes-baku’ sebagai
komponennya dalam pelaksanaan secara kelompok
3. Asesmen harus menangani anak seutuhnya
4. Asesmen harus melibatkan pengematan berulang
5. Asesmen harus menggunakan beragam metode
6. Informasi asesmen harus digunakan untuk merubah atau
memperbaiki kurikulum
C. POLA DASAR ASESMEN ANAK DIDIK DI TK

Dalam merencakana proses asesmen pada anak didik TK,


terlebih dahulu harus menyusun rancangan-rancangan yang
harus dilakukan, yaitu :
1. Menentukan aspek apa yang akan di asesmen
2. Bagaimana pelaksanaan pengaksesnya
3. Apa yang akan dilakukan dengan hasil informasi yang
diperoleh
Secara singkat dapat ditulis A-B-D yaitu:
A = apa yang akan diakses
B = Bagaimana cara mengaksesnya
D = Diapakan hasil dari pengaksesannya
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai