Anda di halaman 1dari 97

Latihan Dasar PNS

Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia


Bandung
2021
LATAR Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
BELAKANG bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada
nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila
yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi atau kepentingan
golongan; menunjukkan sikap rela berkorban
demi kepentingan bangsa dan negara; bangga
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Nasionalisme
Indonesia serta tidak merasa rendah diri;
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama
bangsa; menumbuhkan sikap saling menci
NASIONALISME
Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini memfasilitasi
pembentukan nilai Pancasila dalam
menumbuhkan nasionalisme ASN
sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, dan sebagai
perekat dan Pemersatu bangsa.
Hasil Belajar :
Setelah mengikuti
pembelajaran ini, peserta
mampu Mengaktualisasikan
Pancasila sebagai nilai-nilai
dasar nasionalisme dalam pe
laksanaan tugas jabatannya.
Indikator Hasil Belajar
Menjelaskan peranan Pancasila dalam menumbuhkan
nasionalisme ASN

menjelaskan fungsi dan peran ASN sebagai pelaksana


kebijakan publik;

menjelaskan peran ASN sebagai pelayanan publik;

menjelaskanfungsi ASN sebagai perekat dan


pemersatu bangsa; dan

menganalisis kasus penerapan nilai


Nasionalisme.
Materi Pokok
Mata Pelatihan ini adalah sebagai berikut

ASN
Nilai ASN
Pancasila sebagai
sebagai ASN
da lam perekat Studi
pelaksan sebagai kasus
menum dan
buhkan a pelayan Nasional
pemersa
Nasi kebijaka publik isme
tu bang
onalisme; n publik;
sa; dan

Waktu
Alokasi waktu: 4 sesi (12 JP)
Agenda II Nilai-Nilai Dasar
PNS. Mata Diklat untuk tahap
ini adalah:
a. Akuntabilitas PNS (A)
b. Nasionalisme (N)
c. Etika Publik (E)
d. Komitmen Mutu (K)
e. Anti Korupsi.(A)
ULASAN
- Apa Thema Lagu Tersebut dan siapa yang
menyanyikannya
- Insight apa yang bisa diambil dari lagu tersebut
- Tuliskan pendapat anda
APAKAH ITU ?????
SECARA ETIMOLOGIS,

kata nasionalisme berasal dari kata nationalism


dan nation dalam bahasa Inggris, dalam studi
semantik kata nation tersebut berasal dari kata
Latin- natio yang berakar pada kata nascor yang
bermakna ’saya lahir’, atau dari kata natus sum,
yang berarti ‘saya dilahirkan’.

Dalam perkembangannya kata nation merujuk


pada bangsa atau kelompok manusia yang
menjadi penduduk resmi suatu negara.
NASIONALISME

Arti Arti
sempit luas
Sikap yg Pandangan ttg
meninggikan rasa cinta yg wajar
bangsanya trhdp bangsa dan
sendiri negara
Tidak
menghargai
bangsa lain Sekaligus
sbgmn menghormati
mestinya bangsa lain
Paham yang menciptakan dan
mempertahankan

Kedaulatan negara (bangsa


/nation) dg mewujudkan

Suatu konsep identitas


bersama untuk sekelompok
manusia
• Paham yg • Dengan • Bagi
meletakan maksud agar kemajuan
kesetiaan setiap kehormatan
tertinggi yg individu dan
diberikan /wn. tegaknya
kpd bangsa Memiliki kedaulatan
dan negara suatu sikap bangsa dan
atawa negara
perbuatan
/perilaku yg
tercurah
“Bung Hatta- proklamator
dan pencetus
diplomasi bebas aktif
adalah contoh terbaik
dimana nasionalisme dan
internasionalisme
berpadu dengan subur
dalam diri seorang
pemimpin.”
PAT R I O T
1.Patriotisme : (Patriot dan isme):
Sifat ke PAHLAWANAN atau JIWA KEPAHLAWANAN

2.Patriotism (Bhs. Inggris) : Sikap Gagah Berani, Pantang


Menyerah, Rela Berkorban demi Masyarakat, Bangsa dan
Negara.

3. Patriotisme : Sikap yang bersumber dari perasaan Cinta


Tanah Air (Semangat Kebangsaan – Nasionalisme)
sehingga menimbulkan : sikap, tekad, semangat, disiplin,
tanggung jawab terhadap eksistensi dan keberlangsungan
hidup dan kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
Patriotisme :

1).Patriotisme Buta (Blind Patriotism):


Cinta kepada Masyarakat Bangsa dan Negara tanpa mengenal
toleran terhadap kritik (right or wrong is my country, Buruk-
buruk Papan Jati, Hade Goreng Nu Sorangan).
Pokoknya apapun yang dilakukan Negara dan Bangsa, harus
didukung sepenuhnya tanpa kecuali.

2). Patriotisme Konstruktif ( Constructive Patriotism) :


Cinta kepada Negara, tetapi masih tetap menjunjung tinggi
adanya kritik, saran masukan pendapat dalam membawa
kemajuan negara menuju tercapainya kesejahteraan bersama.
PATRIOTISME:
Sikap dan Perilaku yang melekat/mengakar dalam
Pikiran, Perasaan, Kehendak, dan Perbuatan
untuk setiap saat, selalu bertanggungjawab terha
dap keberadaan dan kelanggsungan hidup dan kehi
dupan masyarakat, bangsa dan negara.

Patriotisme Melahirkan :
Sikap, Tekad, Semangat, Disiplin,
dan Tanggung Jawab, Gagah Berani,
Pantang Menyerah, dan Rela Berkorban
demi Bangsa dan Negara.
KARAKTERISTIK JIWA
PATRIOTISME DAN NASIONALISME
:
 C I NTA
 P E R S A M AA N
 K E SADARAN
 K E B E RAN IAN
 S E MAN GAT
 K E K U A T AN
 KEBERSAMAAN DAN KEKOMPAKAN
 ME N G HAR GAI
 K E U LE TAN
 TANGGUNG JAWAB
Perwujudan Patriotisme :
1). Masa Perang (Darurat) :
Mengangkat senjata yang ada, ikut berperang
secara fisik. (di garis depan, tengah, belakang,
informan,
penghubung, logistik, P3K).

2). Masa Damai :


Berjuang, bekerja, sekolah, dan berbuat sesuai
dengan aturan hukum, membangun agama,
pendidikan, ekonomi, kesehatan, keamanan dan
ketertiban, perdamaian, kerukunan, keteladanan,
kesetiakawanan sosial, olah raga, dsb., dsb.
Bangsa yang besar bukan
saja bangsa yang
menghargai jasa para
pahlawannya, akan tetapi :
Bangsa yang besar adalah
bangsa yang setiap
generasinya sepanjang masa
selalu bisa menelorkan
pahlawan pahlawan baru
Apa itu Revolusi Mental
"Dalam kehidupan sehari-hari, praktek revolusi mental adalah menjadi
manusia yang berintegritas, mau bekerja keras, dan punya semangat gotong
royong."
"Revolusi Mental adalah suatu gerakan untuk menggembleng manusia
Indonesia agar menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja,
bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala."

Itulah adalah gagasan revolusi mental yang pertama kali dilontarkan oleh
Presiden Soekarno pada Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 1956.
Soekarno melihat revolusi nasional Indonesia saat itu sedang mandek,
padahal tujuan revolusi untuk meraih kemerdekaan Indonesia yang
seutuhnya belum tercapai.
Revolusi di jaman kemerdekaan adalah sebuah perjuangan fisik, perang
melawan penjajah dan sekutunya, untuk mempertahankan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Kini, 70 tahun setelah bangsa kita merdeka,
sesungguhnya perjuangan itu belum, dan tak akan pernah berakhir. Kita
semua masih harus melakukan revolusi, namun dalam arti yang berbeda.
Bukan lagi mengangkat senjata, tapi membangun jiwa bangsa
Kenapa membangun jiwa bangsa yang merdeka
itu penting? Membangun jalan, irigasi,
pelabuhan, bandara, atau pembangkit energi
juga penting. Namun seperti kata Bung Karno,
membangun suatu negara, tak hanya sekadar
pembangunan fisik yang sifatnya material,
namun sesungguhnya membangun jiwa bangsa.
Ya, dengan kata lain, modal utama membangun
suatu negara, adalah membangun jiwa bangsa.
Revolusi mental bermula dari ajakan Presiden Jokowi sebagai
pemimpin bangsa Indonesia untuk mengangkat kembali karakter
bangsa yang telah mengalami kemerosotan dengan secepat-cepatnya
dan bersama-sama (revolusioner).

Karena itu Revolusi Mental mula-mula digerakkan oleh Presiden dan


didukung oleh suatu konsorium yang terdiri dari para tokoh nasional
(birokrasi pemerintah, dunia usaha, tokoh agama, akademisi,
seniman, budayawan, dan masih banyak lagi).

Gerakan ini diharapkan akan terus menyebar menjadi gerakan-


gerakan masyarakat di tingkat lokal dan komunitas di seluruh
Indonesia.

Penggerak Revolusi Mental adalah kita, seluruh bangsa Indonesia.


KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG
PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN RI

Gerakan Nasional Revolusi Mental

Tim Pokja Revolusi Mental


KONDISI INDONESIA HARI INI
BUANG SAMPAH
JANGAN OIII…. ANTRI DO
SEMBARANGAN …!!!!
Aparatur Sipil
Negara (ASN)
POTRET SDM INDONESIA HARI INI
(dalam beberapa Indikator)
• HDI = skor 0.684 rank = 108 dari 152 Negara
• Competitiveness Index 2014 = 86 dari 93
• Tenaga kerja yang skilled = 7,2 %
• Karakter org Indonesia : (Muchtar Lubis):
• 1) Munafik 2) Enggan Bertanggung Jawab 3)
Feodal, 4) Percaya Takhayul, 5) Watak yang
Lemah, 6) Tidak Hemat, 7) Lebih suka tidak
bekerja keras, kecuali kalau terpaksa, 8)
Tukang Menggerutu/ Berani Berbicara
diBelakang, 9)Sok/suka pamer, 10) Muda
meniru, 11) Cepat Cemburu dan Dengki, TAPI
Mana yang lebih baik?

40
Mana yang lebih baik?

41
INI yang lebih baik?
INI yang lebih baik?
INI yang lebih baik?
INI yang lebih
baik?
Agar Negara Agar Terus Hadir, Publik
Berpartisipasi..
Agar Negara Agar Terus Hadir, Rakyat
Berpartisipasi.
AYO REVOLUSI
MENTAL…!!!!!!
Mengapa Indonesia Memerlukan Revolusi
Mental?
1. Kita sudah terlalu lama membiarkan praktik-
praktik dalam berbangsa dan bernegara dilakukan
dengan cara-cara tidak jujur, tidak memegang
etika dan moral, tidak bertanggung-jawab, tidak
dapat diandalkan, dan tidak bisa dipercaya.
Dengan kata lain sebagai bangsa kita kehilangan
nilai-nilai Integritas.
2. Dalam bidang perekonomian kita tertinggal jauh
dari negara-negara lain, karena kita kehilangan
etos kerja keras, daya juang, daya saing,
semangat mandiri, kreatifitas dan semangat
inovatif.
3. Sebagai bangsa kita krisis Identitas. Karakter kuat
Tiga Isu Strategis Bangsa
1. Krisis integritas dan pandemik korupsi. Akibatnya
kejujuran dan integritas menjadi barang mahal dalam
kehidupan para penyelenggara negara dan masyarakat.
Kepercayaan antar penyelenggaran Negara rendah,
aturan dibuat untuk tidak untuk ditaati, perilaku tak
amanah pada berbagai lapis kepemimpinan.
2. Lemahnya etos kerja, daya saing dan kreativitas.
Indonesia makin tertinggal dari negeri lain, akibat
orientasi materialisme namun berbudaya instan untuk
meraih tujuan-tujuan hidup. Ketergantungan atas impor
makin tinggi pada berbagai produk barang dan jasa,
padahal sumberdaya alam dan manusia melimpah.
Akibat etos kerja, produktivitas, kreativitas dan daya
saing relatif rendah.
3. Krisis identitas yang melunturkan kepribadian
Kerangka Pikir Revolusi
RASIONAL
Mental SYARAT RM
Manusia Unggul
Mentalitas menentukan dengan pendidikan yang
kemajuan suatu bangsa
Revolusi Mental bermula baik, memiliki keahlian
di alam pikiran, dan keterampilan,
menuntun dalam meraih menguasai teknologi,
cita-cita dan mencapai pekerja keras,
tujuan bernegara. mempunyai etos
Revolusi Mental
membangkitkan kemajuan.
NILAI-NILAI ESENSIAL RM
kesadaran untuk Integritas
PILAR HASIL AKHIR
berprestasi tinggi, -Jujur, Dapat Dipercaya, REVOLUSI
produktif menuju bangsa Berkarakter, Bertanggungjawab MENTAL Bangsa
maju dan modern. Etos Kerja
-Kerja keras, optimis, produktif,
Indonesia
inovatif, dan berdaya saing  Kedaulatan yang maju,
Gotong Royong Politik
-Bekerjasama, Solidaritas Tinggi, modern,
MAKNA REVOLUSI MENTAL Komunal, Berorientasi pada  Kemandirian makmur,
Kemaslahatan, Kewargaan. Ekonomi
• Mengubah cara pandang,
 Kepribadian
sejahtera &
pikiran, sikap, perilaku untuk
berorientasi pada kemajuan dalam bermartabat
dan kemodernan, Kebudayaan
• Gerakan kolektif yang
melibatkan seluruh MODAL DASAR RM
komponen bangsa dengan
memperkuat peran institusi Posisi geografis: strategis
pemerintahan dan pranata sebagai negara maritim
sosial-budaya di masyarakat. Geo-ekonomi dan geo-
Delapan Prinsip Gerakan
• Internalisasi nilai-nilai politik: strategis menjadi Revolusi Mental
esensial pada individu, kekuatan ekonomi-politik
keluarga, insititusi sosial,
masyarakat dan lembaga tangguh di kawasan
negara. Jumlah Penduduk yang
besar (254 juta jiwa)
Kekayaan Sumber Daya 51
Apa itu Revolusi Mental?
1. Revolusi Mental adalah gerakan nasional
untuk mengubah cara pandang, pola pikir,
sikap-sikap, nilai-nilai, dan perilaku bangsa
Indonesia untuk mewujudkan indonesia yang
berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
2. Revolusi Mental dengan kata lain dapat
dikatakan sebagai Gerakan Hidup Baru bangsa
Indonesia.
3. Revolusi Mental bertumpu pada tiga nilai-nilai
dasar : Integritas, Etos kerja dan Gotong
Royong.
Tujuan Revolusi Mental
1 Mengubah cara pandang, pola pikir, sikap,
perilaku dan cara kerja yang berorientasi pada
kemajuan dan kemodernan sehingga Indonesia
menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi
dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
2 Membangkitkan kesadaran dan membangun
sikap optimistik dalam menatap masa depan
Indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar
untuk berprestasi tinggi, produktif dan
berpotensi menjadi bangsa maju dan modern
dengan fondasi tiga pilar Trisakti.
3 Mewujudkan Indonesia yang berdaulat secara
politik, mandiri secara ekonomi, dan
Tiga Rumpun Nilai Strategis
Revolusi Mental
1. Integritas
Jujur, Dapat Dipercaya, Berkarakter,
Bertanggungjawab
2. Etos Kerja
Kerja keras, optimis, produktif, inovatif,
dan berdaya saing
3. Gotong Royong
Bekerjasama, Solidaritas Tinggi,
Komunal, Berorientasi pada
Kemaslahatan, Kewargaan.
Sasaran Gerakan Revolusi Mental
I. Penyelenggara Negara
•Eksekutif
•Yudikatif
•Legislatif

II. Masyarakat
•Keluarga
•Masyarakat Pendidikan
•Masyarakat Dunia Usaha
•Masyarakat Media
•Kelompok-kelompok masyarakat lainnya.
Contoh-contoh Kegiatan Gerakan Revolusi
Mental
 
• SEKTOR PEMERINTAH:
1.Reformasi Birokrasi,
2.Pelayanan satu atap
3.Transparansi anggaran
4.Pembuatan SOP pelayanan Publik seluruh
Indonesia,
5.Program Monitoring: perencanaan,
implementasi dan laporan pogram di
kementrian/lembaga
6.Membuat Portal pengaduan masyarakat atas
pelayanan publik
Contoh-contoh Kegiatan Gerakan Revolusi
Mental
 
• SEKTOR SWASTA/BISNIS:

1.Program Inkubasi bisnis


2.Penguatan kemitraan pengusaha kecil,
menegah dan besar
3.Insentif bagi produk lokal yang inovatif
4.Kolaborasi penguasaha dan pemerintah
menyelenggarakan “indonesian Bazaar”
di luar negeri,
Contoh-contoh Kegiatan Gerakan Revolusi
Mental
  • SEKTOR MASYARAKAT:
1. Gerakan taat hukum
2. Gerakan hidup bersih
3. Gerakan peduli lingkungan
4. Gerakan Tertib berlalu-lintas
5. Pembuatan iklan masyarakat film pendek,
happening arts gerakan revolusi mental
6. Gerakan partai politik “bersih”
7. Komunitas Kreatif
8. Menciptakan “pulau integritas” di lingkungan RT,
RW, Komunitas, Ormas-Orpol.
Empat Pelaku Utama Gerakan Nasional
Revolusi Mental

Penyelengg Dunia
ara
Negara
• Usaha
Konsorsium
GNRM
• Keteladanan
Penyelenggara
Negara
• Partisipasi
Dunia
Masyara Masyarakat
Pendidika
kat n
Peran Strategis Penyelenggara Negara:
Inisiatif dan Menghadirkan Keteladanan
Kemendagri, Kemenag, Kemenkum & HAM, TNI-POLRI,
Kemensos, Peningkatan Kejaksaan RI, KPK, MK, Komnas
Kemenkominfo, kepatuhan HAM,Ombudsman RI, Kemenhub,
&
Kemenpora, Kemenkes, penegakan
Kemen PP & PA,
Kemen PP & PA BKKBN, hukum dan
Perkuatan Kemendagri,
Kemenko PMK Peningkatan reformasi
peran lembaga kelembagaan Kemen PAN & RB, KPU,
lembaga peradilan politik & Kemenkes, Kemenko
sosial, reformasi Polhukam, Bawaslu, LAN,
agama, birokrasi BPKP, Ombudsman RI,
keluarga, pemerintaha
Kemedikbud, n Kemen Desa, Trans, PDT,
media publik
Kemenag, Bappenas:
Kemen PP & PA,
Kemendagri, Koord Kemenkominfo, Kemenlu
Kemenko Perencanaan; Kemenindag,
Polhukam, Menko: Koord Kemenindustri,
Pengembang Pelaksanaan Peningkatan Kemen
Kemenpora, an
MELAKSANAK kemandirian Pariwisata,
Kemen LH & kepribadian
& peneguhan AN REVOLUSI ekonomi & Kemen KP,
Hutan, Kemenko jati diri MENTAL daya saing
Bidang bangsa Kemenpar, KPPU,
bangsa
Kemaritiman, KemRistek &
Kemenkes, Pembanguna Dikti, Kementan,
n pendidikan Kemen ESDM,
Kemen PU & PR, yang
KPK, PerpusnasKemensos, Kemen Pemanfaatan berkualitas Kemen PP & PA,
Desa, Trans, PDT, Modal Sosial dan BPOM, BKPM,
dan Modal
Kemdikbud,
Kedaulatan kebudayaan
Kemen PP & PA Budaya yang KemRistek Kemenkes
& Dikti,
Politik
Kemandirian memacu Kemenag;
Ekonomi daya cipta & Kemen KP,
Kepribadian dalam inovasi
Kebudayaan Kemenkes, 60
Kemenhub
Delapan Prinsip Gerakan Revolusi Mental
1. Merupakan gerakan nasional, mengacu pada
integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk
mewujudkan kedaulatan, kemandirian, dan
kepribadian bangsa. Program Pemerintah bagian
dari gerakan nasional yang melibatkan inisiatif
masyarakat.
2. Pemerintah bertekad untuk menjamin kesungguhan
dan keberlanjutan gerakan revolusi mental.
3. Bersifat lintas-sektoral, meliputi seluruh
kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah.
4. Bersifat partisipatif, merupakan kolaborasi
pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan akademisi.
Delapan Prinsip Gerakan Nasional Revolusi
Mental

5. Diawali dengan dengan program pemicu


(value attack) untuk mengubah perilaku
masyarakat secara kongkrit dan cepat
6. Program dirancang secara ramah
pengguna, populer dan bagian dari gaya
hidup
7. Nilai-nilai yang dikembangkan bertujuan
mengatur kehidupan sosial dan moralitas
publik, bukan terbatas pada moralitas
privat
Visi Gerakan Revolusi
Mental
“Terwujudnya penyelenggara
negara dan masyarakat
Indonesia yang berintegritas
dan beretoskerja dengan
semangat gotong royong”
Misi Gerakan Nasional Revolusi Mental
1. Memperkuat nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong
sebagai pola pikir, pola sikap dan pola tindak para
penyelenggara negara dan masyarakat
2. Menegakkan aturan-aturan yang mengacu pada nilai
integritas, etos kerja, dan gotong royong terhadap
penyelenggara negara
3. Mempraktikkan nilai integritas, etos kerja, dan gotong
royong dalam kehidupan masyarakat.
4. Melembagakan nilai integritas, etos kerja, dan gotong
royong secara sistemik dan terstruktur pada penyelenggara
negara dan masyarakat.
5. Memperluas keterlibatan penyelenggara negara dan
masyarakat dalam membangun budaya integritas, etos
kerja, dan gotong royong.
Inisiatif Strategis: 5 Strategi Gerakan
Revolusi Mental
1. Memperkuat rasa memiliki semua Penyelenggara Negara dan masyarakat
terhadap gerakan Revolusi Mental pada lingkungan masing-masing.
2. Menguatkan partisipasi publik melalui Konsorsium Gerakan Nasional
Revolusi Mental yang efektif dan berkelanjutan.
3. Menguatkan pedoman/aturan dan penegakkan hukum mengacu pada nilai
integritas, etos kerja dan gotong royong yang didukung sistem, tata kelola
pemerintahan dan meritokrasi untuk pelayanan publik yang prima.
4. Mempraktikkan keteladanan pada semua level kepemimpinan pada
Kementerian dan Lembaga (K/L), dunia usaha, dan masyarakat, dimulai dari
keluarga, lingkungan sosial, organisasi/perusahaan, organisasi masyarakat,
dan organisasi Pemerintahan untuk menggairahkan partisipasi publik pada
sasaran pemicu gerakan (value attack) gerakan.
5. Mengelola pengetahuan dan pengalaman masyarakat melalui Portal
Revolusi Mental dan medium masyarakat lainnya yang efektif.
5 KELOMPOK PROGRAM BESAR
GNRM
1. INDONESIA MELAYANI

2. INDONESIA TERTIB

3. INDONESIA BERSIH

4. INDONESIA MANDIRI

5. INDONESIA KITA
INDONESIA
TERTIB
INDONESIA
BERSIH
INDONESIA MANDIRI

INOVASI
INDONESIA KITA
PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN
NILAI – NILAI PANCASILA SEBAGAI
REVOLUSI MENTAL
Mental Pemimpin yang Pancasilais adalah sosok
pemimpin yang selalu dengan teguh mengamalkan
sila-sila Pancasila dengan sempurna, yaitu antara lain:

1. Pemimpin yang memiliki jiwa religi (sesuai dengan


sila pertama Pancasila).

2. Tidak menanamkan permusuhan dengan lawan la


wannya. Berani membela kebenaran dan keadilan
bersikap toleran dan terbuka sebagai jalan untuk
mempersatukan semua unsur perbedaan yang ada
(Sesuai dengan sila kedua Pancasila).
3. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta
kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan
pribadi dan golongan. (sesuai dengan sila ketiga
Pancasila).

4. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil


keputusan untuk kepentingan bersama. Bijak dalam pe
ngambilan keputusandan dapat dipertanggungjawabkan
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung
tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan
demi kepentingan bersama (sesuai dengan sila keempat
Pancasila).
5. Suka bekerja keras, melakukan kegiatan dalam
rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosialtidak terlalu berambisi
mengejar jabatan dan kekayaan demi
kepentingan pribadi danselalu menanamkan jiwa-
jiwa keadilan dalam setiap aspeknya (Sesuai
dengan sila kelima Pancasila).
Setiap pemimpin bangsa Indonesia tentu harus
memiliki dan mengamalkan nilai dalam
NILAI NILAI PANCASILA
Semula, butir-butir Pancasila itu berjumlah 36 butir sesuai dengan Ketetapan
MPR no. II/MPR/1978 tentang Ekaprasetia Pancakarsa. Kemudian sejak tahun
2003, lewat Ketetapan MPR no. I/MPR/2003, butir-butir Pancasila itu menjadi
45 butir.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Bahwa
Bahwa Bangsa
Bangsa Indonesia adalah
adalah bangsa
bangsa yang
yang bertuhan
bertuhan dan
dan
menolak
menolak paham
paham anti
anti Tuhan
Tuhan

Bangsa Indonesia wajib untuk menyembah Tuhannya dan dan


beribadah
beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing
masing
masing secara
secara leluasa, berkeadaban dan berkeadilan.

Bangsa
Bangsa Indonesia melaksanakan
melaksanakan perintah
perintah agama
agama dan
dan keperca
keperca
yaannya
yaannya masing
masing masing
masing dg
dg tetap
tetap mengedepankan
mengedepankan harmoni
harmoni
dalam
dalam kehidupan
kehidupan bermsayarakat
bermsayarakat berbangsa
berbangsa dan
dan bernegara
bernegara

Bangsa
Bangsa Indonesia menjalankan perintah agama dan kepercayaannya
masing
masing masing
masing dengan
dengan cara berbudi pekerti luhur dan sikap
sikap saling
saling
menghormati
menghormati
SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL
DAN BERADAB
Bahwa Indonesia adalah negara bangsa (nation
State) yang merdeka , Bersatu dan berdaulat
Menuju kepada kekeluargaan bangsa bangsa di dunia

Bahwa Bangsa Indonesiaadalah bangsa yg menghendaki


Pergaulan bangsa di dunia dg prinsip saling meng
Hormati nilai nilai nasionalisme setiap bangsa

Bahwa Bangsa Indonesia merupakan bagian dari


kemanusiaan yg universal yg menjunjung tinggi HAM
Dan mengembangkan persaudaraan dunia berdasarkan
Nilai nilai kedailan dan peradaban
Sila Persatuan Indonesia
Kita
Kita mendirikan
mendirikan suatu
suatu Negara
Negara Kebangsaan
Kebangsaan Indonesia
Indonesia untuk
untuk
seluruh
seluruh rakyat
rakyat Indonesia
Indonesia bukan
bukan negara
negara untuk
untuk satu
satu
kelompok
kelompok maupun satu golongan

Persatuan
Persatuan Indonesia
Indonesia bernafaskan
bernafaskan semangat
semangat kebangsaan
kebangsaan
yang
yang melindungi
melindungi segenap
segenap bangsa
bangsa dan
dan seluruh
seluruh tumpah
tumpah
darah
darah Indonesia
Indonesia yg
yg senansib
senansib dan
dan sepenanggungan
sepenanggungan dalam
dalam
bingkai Negara Kesatuan Republik
Republik Indonesia
Indonesia

Persatuan
Persatuan Indonesia adalah
adalah sikap kebangsaan yang saling
menghormati
menghormati perbedaan
perbedaan dan
dan keberagaman
keberagaman masyarakat
masyarakat dan
dan
bangsa
bangsa Indonesia
Indonesia

Kebangaan
Kebangaan Indonesia
Indonesia bukanlah kebangsaan
kebangsaan yang
yang sempit
sempit
dan
dan berlebihan
berlebihan (Chauvinisme),
(Chauvinisme), melainkan kebangsaan
kebangsaan yang
yang
menghormati
menghormati eksistensi
eksistensi bangsa
bangsa bangsa
bangsa lain.
SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN
/PERWAKILAN
Negara Indonesia adalah negara demokrasi yang mengakui dan
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat

Bangsa Indonesia memelihara dan mengembangkan semangat


bermusyawarah untuk mufakat dalam pengambilan setiap keputusan

Bangsa Indonesia meyakini jalan musyawarah untuk


mufakat dapat menjaga keselamatan dan keberlangsungan
bangsa dan negara

Bangsa Indonesia tidak mengenal system dictator mayoritas dan


tirani minoritas
Bangsa Indonesia dalam mengambil keputusan senantiasa dipimpin
oleh nilai nilai ketuhanan , kemanusiaan, persatuan, dan keadilan
dalam semangat hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
untuk meuwujudkan keadilan
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia
Negara Indonesia didirikan untuk bersunguh sungguh
memajukan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
Indonesia baik lahir maupun bathin

Dalam Negara Republik Indonesia setiap warga negara berhak


untuk mndptkn pekerjaan dan penghidupan
yang layak bermartabat dan berkeadilan bagi kemanusiaan

Pada prinsipnya Negara Indonesia wajib menjamin


setiap wn.untuk mendapatkan pendidikan
pekerjaan dan penghidupan yang layak
bermartabat dan berkeadilan
ASN SEBAGAI
• Pelaksana Kebijakan publik
• Pelayan Publik
• Perekat dan pemersatu bangsa
PELAKSANA KEBIJAKAN
PUBLIK

 Pengertian
Berdasarkan pasal 10 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara, salah satu fungsi ASN adalah sebagai
pelaksana kebijakan publik.
ASN. Sebagai eksekutor yg
melaksanakan segala peraturan
perundangan yg menjadi landasan
kebijakan publik diberbagai bidang
dan sektor pemerintahan
ASN YANG BERORIENTASI PADA KEPENTINGAN PUBLIK

 Undang –undang ASN. Memberikan jaminan kepada aparatur sipil bebas


dari intervensi kepentingan politik.

Ciri ciri ASN.yang mememtingkan kepentingan publik:


kepentingan publik adalah lebih mengutamakan apa yang diinginkan
masyarakat dan pada hal tertentu pemerintah juga berperan untuk
memperoleh masukan dari masyarakat atas pelayanan yang dilaksanakan.
Sebagai unit kerja publik, pemerintah bekerja untuk memenuhi
(memproduksi, mentransfer, mendistribusikan) dan melindungi kebutuhan,
kepentingan dan tuntutan pihak yang diperintah sebagai konsumen. Dengan
demikian, yang menjadi ukuran keberhasilan layanan publik adalah
terpenuhinya kepentingan masyarakat umum atau segala sesuatu yang
berkaitan dengan hajat hidup orang banyak.
 Gaspersz dalam Lukman (1998:8) mengemukakan dimensi kualitas
pelayanan yang meliputi:
 ketepatan waktu pelayanan.
 akurasi pelayanan.
 kesopanan, keramahan dalam memberikan pelayanan.
 tanggung jawab.
 Kelengkapan.
 kemudahan mendapatkan pelayanan.
 variasi model pelayanan.
 pelayanan pribadi.
 kenyamanan dalam memperoleh pelayanan. dan
 atribut pendukung pelayanan lainnya.
ASN BERINTENGRITAS TINGGI
 Berdasarkan pasal 5 UU ASN ada dua belas kode etik dan kode perilaku ASN
itu, yaitu:
 Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas
tinggi;
 Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
 Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
 Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang
undangan dan etika pemerintahan;
 Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
 Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab,
efektif, dan efisien;
 Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
 Memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan;
 Tidak menyalahgunakan informasi intern negara,
tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk
mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau untuk orang lain;
 Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
 Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai disiplin pegawai ASN.
IMPLEMENTASI ASN SEBAGAI PELAKSANA
KEBIJAKAN PUBLIK

 ASN harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat


luas dalam mengimplementasikan kebijakan publik.
 ASN harus mengutamakan pelayanan yang berorien-tasi pada
kepentingan publik. Setiap pegawai ASN harus menyadari sebagai
aparatur profesional yang kompeten, berorientasi pelayanan
publik, dan loyal kepada negara dan aturan perundang-undangan.
 ASN harus berintegritas tinggi dalam menjalankan tugasnya.
Yaitu yang memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran sebagai wujud keutuhan prinsip moral
dan etika bangsa dalam kehidupan bernegara.
ASN SEBAGAI PELAYAN PUBLIK
 5aspek penting yang harus diperhatikan untuk melakukan reformasi birokrasi dalam
rangka mendorong agar pegawai ASN dapat bekerja secara profesional mewujudkan
birokrasi yang berorientasi pada pelayanan publik untuk kepentingan publik. Lima aspek
itu adalah (lihat Islamy 2001):
 Adanya tuntutan dari masyarakat untuk menerapkan prinsip good governance dan
mendorong agar rekrutmen pegawai ASN jauh dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, tetapi lebih didasarkan pada sistem merit (kompetensi).
adanya kritik dari masyarakat bahwa kualitas pelayanan publik semakin menurun.
 Adanya tuntutan bahwa aparat pemerintah seharusnya lebih memiliki sense of crisis
sehingga memahami apa yang harus dilakukan dalam situasi krisis.
 Aparat pemerintah dituntut dapat bekerja secara profesional dengan mengedepankan
prinsip public accountability dan responsibility.
 Masyarakat sebagai pihak yang dilayani menuntut agar pemerintah lebih memperhatikan
aspirasi mereka
ASN YANG MELAYANI PUBLIK
 pelayanan masyarakat (publik) adalah segala bentuk pelayanan sektor
publik yang dilaksanakan aparatur pemerintah, termasuk aparat yang
bergerak di bidang perekonomian dalam bentuk barang dan jasa, yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
 Dari definisi tersebut, ada tiga poin penting yang harus diperhatikan
dalam pelayanan publik, yaitu:
 1. Tugas pelayanan merupakan suatu kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh aparat pemerintah.
 2.Yang menjadi objek layanan adalah masyarakat atau publik.
 3. Bentuk layanan yang diberikan dapat berupa barang dan jasa sesuai
kebutuhan masyarakat dan perundang-undangan yang berlaku.
 Menurut Arif Faizal dan Sujudi (1995) secara umum wujud
pelayanan yang didambakan masyarakat adalah sebagai berikut:
1.Adanya kemudahan mendapatkan pelayanan.
2.Memperoleh pelayanan secara wajar.
3.Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap
kepentingan yang sama.
4.Pelayanan yang jujur dan terus terang.
5.Pelayanan yang bermutu.
ASN PEREKAT PEMERSATU BANGSA
 ASN. Sebagai pemersatu
 Dalam UU No 5 tahun 2014 pasal 66 ayat 1-2 terkait sumpah dan janji ketika
diangkat menjadi PNS, disana dinyatakan bahwa PNS akan senantiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. PNS juga
senantiasa menjunjung tinggi martabat PNS serta senantiasa mengutamakan
kepentingan Negara dari pada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan”.
 Pentingnya peran PNS sebagai salah satu pemersatu bangsa, secara implisit
disebutkan dalam UU No 5 tahun 2014 terkait asas, prinsip, nilai dasar dan kode etik
dan kode perilaku, dimana dalam pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa asas asas dalam
penyelenggaraan dan kebijakan manajemen ASN ada 13, salah satu diantaranya asas
persatuan dan kesatuan. Hal ini berarti, seorang PNS atau ASN dalam menjalankan
tugas-tugasnya senantiasa mengutamakan dan mementingkan persatuan dan kesatuan
bangsa. Kepentingan kelompok, individu, golongan harus disingkirkan demi
kepentingan yang lebih besar yaitu kepentingan bangsa dan Negara diatas segalanya
ASN MENJAGA KONDISI DAMAI
 bahwa posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan
adil. Netral dalam artian tidak memihak kepada salah satu kelompok atau
golongan yang ada. Adil, berarti PNS dalammelaksanakan tugasnya tidak
boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan. Dengan
bersikap netral dan adil dalam melaksanakan tugasanya, PNS akan mampu
menciptakan kondisi yang aman, damai, dan tentram dilingkungan
kerjanya dan di masyarakatnya
Sikap netral dan adil juga harus diperlihatkan oleh PNS dalam event
politik lima tahunan yaitu pemilu dan pilkada. Dalam pemilu, seorang
PNS yang aktif dalam partai politik, atau mencalonkan diri sebagai
anggota legislatif (DPR, DPRD dan DPD), atau mencalonkan diri sebagai
kepala daerah, maka dia harus mundur atau berhenti sementara dari
statusnya sebagai PNS.
 PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan
kelompok kelompok minoritas, dengan tidak membuat
kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi
keberadaan kelompok tersebut.
 PNS menjadi figur dan teladan di lingkungan
masyarakatnya. PNS juga harus menjadi tokoh dan
panutan masyarakat. Dia senantiasa menjadi bagian
dari problem solver (pemberi solusi) bukan bagian
dari sumber masalah (trouble maker). Oleh sebab itu,
setiap ucapan dan tindakannya senantiasa menjadi
ikutan dan teladan warganya.
Alhamdu lillah

Anda mungkin juga menyukai