Paparan Sanksi Klaster Ketenagakerjaan
Paparan Sanksi Klaster Ketenagakerjaan
Pasal sanksi
kluster ketenagakerjaan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
Peningkatan perlindungan
Hak Pekerja/Buruh
Peningkatan
Peningkatan kualitas sanksi
Perlindungan Adanya Kepastian
dan Penegakan Keberlangsungan
Hukum Berusaha dan
Sanksi yang lebih aplikatif Bekerja
Ketenagakerjaan
Penguatan Penegakan
Hukum
Sanksi Pidana mengenai subtansi
Hak Dasar ketenagakerjaan
Pekerja/Buruh,
Keselamatan dan Kesehatan terkait
Penempatan Tenaga kerja,
Perlindungan pekerja perempuan, dan
Perlindungan anak yang bekerja
• Sanksi Pasal 14 ayat (2) dalam Pasal 188 di UU 13/2003 diubah menjadi
Pasal 14 ayat (1) dan dipindahkan ke dalam Pasal 190, dikenai sanksi
administrasi (Perizinan Lembaga Pelatihan)
• Sanksi Pasal 37 ayat (2) dalam Pasal 187 di UU 13 /2003 dipindahkan ke
dalam Pasal 190, dikenai sanksi administrasi (Perizinan Lembaga
Penempatan TK)
• Sanksi Pasal 42 ayat (1) dalam Pasal 185 di UU 13/2003 dipindahkan ke
dalam Pasal 190, dikenai sanksi administrasi (Pengesahan RPTKA)
Penghapusan Sanksi karena adanya pindah/
F penghapusan pasal
1. Sanksi Pasal 44 ayat (1) dalam Pasal 187 dihapus, karena pasal 44 telah dihapus
dan subtansi pengaturannya dipindah menjadi pasal 42 ayat (4) (kompetensi
TKA)
2. Sanksi pasal 48 dalam pasal 190 dihapus, karena pasal 48 telah dihapus dan
subtansi pengaturannya dipindah menjadi pasal 45 ayat (1) huruf c
(pemulangan TKA).
3. Sanksi Pasal 160 ayat (7) dalam Pasal 185 dihapus, karena pasal 160 ayat (7)
telah dihapus dan akan diatur dalam Peraturan Pemerintah (Besaran Pesangon);
4. Pasal 184 dihapus, karena Pasal 167 ayat (5) telah dihapus (pesongan jaminan
pensiun);
G Penghapusan Sanksi akibat putusan MK
• Pasal 137 dan 138 ayat (1) dihapus dari ketentuan sanksi pasal 186, karena sesuai
dengan putusan MK Perkara Nomor 12/PUU-1/2003 : Pasal 186 sepanjang
mengenai anak kalimat Pasal 137 dan Pasal 138 ayat (1) dinyatakan bertentangan
dengan UUD 1945.
– Bunyi Pasal 137 UU Nomor 13 Tahun 2003: “Mogok kerja sebagai hak dasar pekerja/buruh
dan serikat pekerja/serikat buruh dilakukan secara sah, tertib, dan damai sebagai akibat
gagalnya perundingan.”
– Bunyi Pasal 138 ayat (1) UU Nomor 13 Tahun 2003: “Pekerja/buruh dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh yang bermaksud mengajak pekerja/buruh lain untuk mogok kerja
pada saat mogok kerja berlangsung dilakukan dengan tidak melanggar hukum.”
PERBANDINGAN DAN PENJELASAN PASAL SANKSI
UNDANG UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 DAN
UNDANG UNDANG NO. 11 Tahun 2020
PERBANDINGAN PASAL SANKSI UNDANG-UNDANG
NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN DENGAN UNDANG-UNDANG
NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
UU 13 Tahun 2003 UU 11 Tahun 2020
• Pasal 167 ayat (5) telah dihapus sehingga Pasal 184 juga dihapus.
• Bunyi Pasal 167 Ayat (5) pada UU Nomor 13 Tahun 2003: “Dalam hal
pengusaha tidak mengikutsertakan pekerja/buruh yang mengalami
pemutusan hubungan kerja karena usia pensiun pada program pensiun
maka pengusaha wajib memberikan kepada pekerja/buruh uang
pesangon sebesar 2 (dua) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
penghargaan masa kerja 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan
uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4).”
PERBANDINGAN PASAL SANKSI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG
CIPTA KERJA
• Pasal 42 ayat (1) dalam Pasal 185 telah dihapus, dan dipindah
menjadi sanksi Administrasi karena sifatnya perijinan.
“Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing
wajib memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing yang
disahkan oleh Pemerintah Pusat.”
• Pasal 90 ayat (1) dalam Pasal 185 dihapus dan menjadi pasal
88E ayat (2), karena pasal 90 ayat (1) pindah ke pasal 88E ayat
(2), “Pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah
minimum”
PENJELASAN PERUBAHAN PASAL 185
• Pasal 160 ayat (7) dalam Pasal 185 dihapus, karena pasal 160
ayat (7) telah dihapus
Pengusaha wajib membayar kepada pekerja/buruh yang
mengalami pemutusan hubungan kerja sebagaimana dimaksud
dalam ayat (3) dan ayat (5), uang penghargaan masa kerja 1
(satu) kali ketentuan pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian
hak sesuai ketentuan dalam pasal 156 ayat (4)
PERBANDINGAN PASAL SANKSI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG
CIPTA KERJA
• (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud • (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada
dalam ayat (1) merupakan tindak pidana ayat (1) merupakan tindak pidana pelanggaran.
pelanggaran
PENJELASAN PERUBAHAN PASAL 186
• Pasal 137 dan 138 ayat (1) dihapus dari ketentuan sanksi pasal 186, karena sesuai
dengan putusan MK Perkara Nomor 12/PUU-1/2003 : Pasal 186 sepanjang
mengenai anak kalimat Pasal 137 dan Pasal 138 ayat (1) dinyatakan bertentangan
dengan UUD 1945.
• Bunyi Pasal 137 UU Nomor 13 Tahun 2003: “Mogok kerja sebagai hak dasar
pekerja/buruh dan serikat pekerja/serikat buruh dilakukan secara sah, tertib, dan
damai sebagai akibat gagalnya perundingan.”
• Bunyi Pasal 138 ayat (1) UU Nomor 13 Tahun 2003: “Pekerja/buruh dan/atau
serikat pekerja/serikat buruh yang bermaksud mengajak pekerja/buruh lain untuk
mogok kerja pada saat mogok kerja berlangsung dilakukan dengan tidak
melanggar hukum.”
PERBANDINGAN PASAL SANKSI UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG
KETENAGAKERJAAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2020 TENTANG
CIPTA KERJA
Pasal 186 Pasal 186
UU 13 Tahun 2003
Pasal 187 Pasal 187 UU 11 Tahun 2020
(1) Barang siapa melanggar ketentuan (1) Barang siapa melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45 ayat
(2), Pasal 44 ayat (1), Pasal 45 ayat (1), Pasal (1), Pasal 67 ayat (1), Pasal 71 ayat (2), Pasal
67 ayat (1), Pasal 71 ayat (2), Pasal 76, Pasal 76, Pasal 78 ayat (2), Pasal 79 ayat (1), ayat
78 ayat (2), Pasal 79 ayat (1), dan ayat (2), (2) atau ayat (3), Pasal 85 ayat (3), dan Pasal
Pasal 85 ayat (3), dan Pasal 144, dikenakan 144 dikenai sanksi pidana kurungan paling
sanksi pidana kurungan paling singkat 1 (satu) singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 12 (dua
bulan dan paling lama 12 (dua belas) bulan belas) bulan dan/atau denda paling sedikit
dan/atau denda paling sedikit Rp, Rp, 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan
10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) dan paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus
paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
juta rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan tindak pidana
ayat (1) merupakan tindak pidana pelanggaran.
pelanggaran.
PENJELASAN PERUBAHAN PASAL 187
• Pasal 37 ayat (2) dihapus karena dipindahkan menjadi sanksi administrasi, karena bersifat
perijinan (dimasukkan dalam pasal 190).
Bunyi Pasal 37 ayat (2) : “Lembaga penempatan tenaga kerja swasta sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) huruf b dalam melaksanakan pelayanan penempatan tenaga
kerja wajib memiliki izin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk.”
• Pasal 44 ayat (1) dihapus, karena ketentuan normanya dipindah menjadi pasal 42 ayat (4)
pada UU Nomor 11 Tahun 2020.
Bunyi pasal 44 ayat (1) yang dihapus pada UU Nomor 11 Tahun 2020: “ Pemberi kerja
tenaga kerja asing wajib menaati ketentuan mengenai jabatan dan standar kompetensi
yang berlaku.”
PENJELASAN PERUBAHAN PASAL 187
• Pasal 14 ayat (2) dihapus, karena berubah menjadi pasal 14 ayat (1)
pada UU Nomor 11 Tahun 2020 , karena merupakan perizinan, sanksi
diubah menjadi sanksi administrasi (dimasukkan pada pasal 190).