Pembimbing :
dr. Donny Hartanto, Sp. THT, M. Kes
Disusun oleh :
Rizal Arkan Putranto. Ked
J510185069
IDENTITAS PASIEN
• Nama lengkap : An. N
• Umur : 13 th
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Tempat dan tanggal lahir : Sukoharjo, 22/06/2005
• No. CM : 003xxxxx
• Alamat : Sukoharjo
• Masuk RS tanggal : 12 Januari 2019
• Tanggal Pemeriksaan : 12 Januari 2019
KELUHAN UTAMA
PENURUNAN PENDENGARAN
PADA KEDUA TELINGA
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Riwayat DM : disangkal
Riwayat DM : disangkal
Sistem Cardiovascular Akral hangat (+), Sianosis (-), Anemis (-), Palpitasi (-)
Sistem Genitourinarius BAK sulit (-), sedikit (-), nyeri saat BAK (-)
Rinne : Tes Rinne (+) pada telinga kiri, (+) pada telinga
kanan
Weber : terdapat lateralisasi ke kanan
Schwabah : Sama dengan pemeriksa
Pemerksaan Hidung Luar
Inspeksi: sekret (-/-), hiperemis (-), luka (-)
Palpasi : krepitasi (-), NT (-)
Pemeriksaan Khusus
• Audiometri : (+) ambang dengar AD :
15dB dan AS 11,27dB (telinga masih
dalam batas normal)
DIAGNOSIS
Otitis
Media
Efusi AD
AS
RENCANA PEMERIKSAAN TAMBAHAN
DIAGNOSIS BANDING
TERAPI
Mekanismenya :
Mukosa telinga menjadi organ target
Terjadi pembengkakan karena proses inflamasi pada tuba eustasius
Obstruksi hidung karena proses inflamasi
Aspirasi bakteri yang terdapat pada secret alergi ke dalam ruang telinga tengah
MANIFESTASI KLINIS
Otitis media efusi seringkali muncul tanpa nyeri.
Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik
Anamnesis
a)Pada anak-anak ditanyakan ada tidak gangguan bicara, penurunan prestasi belajar dan
masalah perilaku sejak akhir-akhir ini.
a)Riwayat alergi
a)Riwayat infeksi saluran napas bagian atas dan riwayat infeksi telinga berulang.
TES GARPUTALA
Pada otitis media efusi didapatkan gambaran tuli konduktif.
TATALAKSANA
Terapi medikamentosa dapat berupa decongestan, anti
histamin, antibiotik, perasat valsava bila tidak ada tanda-
tanda infeksi jalan napas atas dan hiposensitisasi alergi.