Anda di halaman 1dari 30

CASE REPORT II

Anak 13 Tahun dengan Otitis Media Efusi

Pembimbing :
dr. Donny Hartanto, Sp. THT, M. Kes

Disusun oleh :
Rizal Arkan Putranto. Ked
J510185069
IDENTITAS PASIEN
• Nama lengkap : An. N
• Umur : 13 th
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Tempat dan tanggal lahir : Sukoharjo, 22/06/2005
• No. CM : 003xxxxx
• Alamat : Sukoharjo
• Masuk RS tanggal : 12 Januari 2019
• Tanggal Pemeriksaan : 12 Januari 2019
KELUHAN UTAMA

PENURUNAN PENDENGARAN
PADA KEDUA TELINGA
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

pasien mengeluhkan penurunan pendengaran


pada kedua telinga sejak beberapa hari yang
lalu

Pasien mengeluhkan saat pasien berjalan ada


bunyi “deng deng” bergema dari dalam
telinganya seperti terdapat air tetapi tidak ada
cairan yang keluar dari telinganya

Pasien mengeluhkan hidungnya sering


tersumbat saat udara dingin dan kadang
mengeluarkan lendiri(terakhir kali dirasakan
saat solat subuh pagi)

Saat ini : penurunan pendengaran (+),


othorea(-), demam (-), Sesak nafas(-), Tragus
pain (-), mual (-), muntah(-)
III. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Riwayat Keluhan Nyeri Di Telinga : disangkal

Riwayat alergi makanan dan obat : diakui, pasien mengaku


hidung tersumbat dan berlendir saat udara dingin dan alergi udang

Riwayat DM : disangkal

Riwayat Hipertensi : disangkal

Riwayat asma :disangkal

Riwayat gastritis : disangkal

Riwayat pilek lama : disangkal

Riwayat sakit gigi : disangkal

Riwayat pengobatan : Disangkal


IV. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Riwayat keluhan nyeri di telinga :
disangkal

Riwayat alergi makanan dan obat


:disangkal

Riwayat DM : disangkal

Riwayat Hipertensi: disangkal

Riwayat asma : disangkal


V. Anamnesis sistem lain
Sistem Cerebrospinal Kesadaran : compos Mentis , Demam (-)

Sistem Cardiovascular Akral hangat (+), Sianosis (-), Anemis (-), Palpitasi (-)

Sistem Respiratorius Batuk (-), Sesak Napas (-)

Sistem Genitourinarius BAK sulit (-), sedikit (-), nyeri saat BAK (-)

Sistem Gastrointestinal Mual (-), muntah (-)

Sistem Musculosceletal atrofi otot (-)

Sistem Integumentum Perubahan warna kulit (-), pucat (-),


sikatriks (-)
VI. RESUME ANAMNESIS
Seorang laki-laki (An. N) berusia 13 tahun
datang dengan keluhan
• Penurunan pendengaran pada kedua telinga
• Suara bergema dalam telinga saat pasien berjalan
STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Compos mentis
Suhu badan : 36,5o C
Nadi : 88x/menit,
Pernapasan : 20x/menit
Tekanan Darah : 110/80mmHg
Jantung : BJ I/II reguler
STATUS LOKALIS

Telinga (Otoskopi) Kanan Kiri


Aurikularis Bentuk normal, NT (-) Bentuk normal, NT(-)
Kanalis aurikularis externus Serumen (+), hiperemis (-), Serumen (+), hiperemis (-),
udem (-) udem (-)
Membrana timpani Cone of light (-), Cone of light (+), perforasi
retraksi,warna pucat (-)
perforasi (-)
Discharge Sekret (-), darah (-) Sekret (-), darah (-)
Mastoid NT (-), hiperemis (-) NT (-), hiperemis (-)

Rinne : Tes Rinne (+) pada telinga kiri, (+) pada telinga
kanan
Weber : terdapat lateralisasi ke kanan
Schwabah : Sama dengan pemeriksa
Pemerksaan Hidung Luar
Inspeksi: sekret (-/-), hiperemis (-), luka (-)
Palpasi : krepitasi (-), NT (-)

Hidung (Rinoskopi Anterior)


• Mukosa : hiperemis (-/-)
• Konkha : Hipertrofi (+/+)
• Septum : deviasi (-/-)
• Discharge : sekret (-/-), darah (-/-)
• Tumor : massa (-/-), polip (-/-)
• Sinus paranasal : NT sinus paranasal (-)
Nasofaring (Rinoskopi
Posterior)
•-

Pemeriksaan bibir dan cavum oris


• Mukosa mulut normal
• Stomatitis (-)
• Lidah kotor (-)
• Gigi caries (+) pada pre molar 1 dextra dan sinistra
• Gigi berwarna coklat (-)
Orofaring
• Arch. Faring : hiperemis (-), udem (-)
• Mukosa faring posterior : hiperemis (-), benjolan (-),
post nasal drip (-)
• Tonsil :normal
• Pembesaran : tidak terdapat pembesaran tonsil
• Warna : merah muda
• Kripte : tidak melebar
• Detritus : (-/-)
Kepala dan Leher
• Kepala: Normocephal, CA (-/-), SI (-/-)
• Leher : PKGB (-/-), NT (-/-), massa (-/-),
JVP normal

Pemeriksaan Khusus
• Audiometri : (+) ambang dengar AD :
15dB dan AS 11,27dB (telinga masih
dalam batas normal)
DIAGNOSIS

Otitis
Media
Efusi AD
AS
RENCANA PEMERIKSAAN TAMBAHAN
DIAGNOSIS BANDING
TERAPI

• Amoxicillin + Asam Klavuanat 500mg 3x1


• Na Diclofenac 2x50mg
• Cetirizin 1x10mg
EDUKASI
• Menghentikan kebiasaan mengorek telinga
• Menghindari pajanan alergen
• Membersihkan telinga 6 bulan sekali ke dokter
THT
• Istirahat cukup dan hindari kelelahan fisik
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Otitis media efusi (OME) adalah suatu proses inflamasi
mukosa telinga tengah yang ditandai dengan adanya
cairan non-purulen di telinga tengah tanpa tanda infeksi
akut

Apabila efusi tersebut encer disebut otitis media serosa


dan apabila efusi tersebut kental seperti lem disebut
otitis media mukoid (glue ear).

Otitis media serosa terjadi terutama akibat adanya


transudat atau plasma yang mengalir dari
pembuluh darah ke telinga tengah yang sebagian
besar terjadi akibat adanya perbedaan tekanan
hidrostatik,
ETIOLOGI

KEGAGALAN FUNGSI TUBA EUSTACHI. DISEBABKAN OLEH:


a. Hiperplasia adenoid
b. Rinitis kronik dan sinusitis
c. Tonsilitis kronik. pembesaran tonsil akan menyebabkan ALERGI
obstruksi mekanik pada pergerakan palatum molle dan Alergi inhalans atau ingestan sering terjadi pada anak-anak.
menghalangi membukanya tuba Eustachi. Ini tidak hanya menyebabkan tersumbatnya tuba eustachi
d. Tumor nasofaring yang jinak dan ganas. Kondisi ini oleh karena udem tetapi juga dapat mengarah kepada
selalu menyebabkan timbulnya otitis media unilateral pada peningkatan produksi sekret pada mukosa telinga tengah.
orang dewasa.
e. Defek palatum, misalnya celah pada palatum atau paralisis
palatum.

OTITIS MEDIA YANG BELUM SEMBUH SEMPURNA


Terapi antibiotik yang tidak adekuat pada OMSA dapat INFEKSI VIRUS
menonaktifkan infeksi tetapi tidak dapat menyembuhkan
Berbagai virus adeno dan rino pada saluran pernapasan atas
secara sempurna. Akan menyisakan infeksi dengan grade
dapat menginvasi telinga tengah dan merangsang
yang rendah Proses ini dapat merangsang mukosa untuk
peningkatan produksi sekret.
menghasilkan cairan dalam jumlah banyak. Jumlah sel goblet
dan kelenjar mukus juga bertambah.
PATOFISIOLOGI

GANGGUAN FUNGSI TUBA

Drainase dari rongga telinga ke rongga nasofaring terganggu

Gangguan proteksi rongga telinga terhadap refluks rongga nasofaring


terganggu

Rongga telinga mengalami tekanan negative (tekanan negative ini


mengakibatkan retraksi membrane timpani)

Peningkatan permeabilitas kapiler dan terjadi transudasi


PATOFISIOLOGI
MEKANISME ALERGI

Mekanisme alergi terhadap OME belum diketahui secara jelas

Namun gambaran klinis menunjukkan alergi memiliki peranan penting

Mekanismenya :
Mukosa telinga menjadi organ target
Terjadi pembengkakan karena proses inflamasi pada tuba eustasius
Obstruksi hidung karena proses inflamasi
Aspirasi bakteri yang terdapat pada secret alergi ke dalam ruang telinga tengah
MANIFESTASI KLINIS
Otitis media efusi seringkali muncul tanpa nyeri.

Gejala yang menonjol pada otitis media efusi biasanya pendengaran


berkurang.

suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda, pada telinga


yang sakit (diplacusis binauralis).

perasaan rasa penuh dalam telinga,

menurunnya ketajaman pendengaran dan tinitus.

Masalah cairan dalam telinga tengah ini paling sering ditemukan


pada anak dan biasanya bermanifestasi sebagai tuli konduktif.
TERIMAKASIH
Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik
Anamnesis

a)Pendengaran berkurang atau terdengar suara sendiri lebih keras


Tanyakan
kepada a)Telinga rasa seperti tertutup/penuh dan tidak nyaman
pasien
a)Telinga berdengung(tinitus)
b)Ada nyeri yang dirasakan atau tidak terasa nyeri pada telinga

a)Pada anak-anak ditanyakan ada tidak gangguan bicara, penurunan prestasi belajar dan
masalah perilaku sejak akhir-akhir ini.

a)Riwayat alergi

a)Riwayat infeksi saluran napas bagian atas dan riwayat infeksi telinga berulang.

a)Riwayat dalam keluarga dengan sakit yang sama


Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan otoskopi terlihat
membran timpani suram dan retraksi,
kadang
kekuningan, atau efusi kebiruan

TES GARPUTALA
Pada otitis media efusi didapatkan gambaran tuli konduktif.
TATALAKSANA
Terapi medikamentosa dapat berupa decongestan, anti
histamin, antibiotik, perasat valsava bila tidak ada tanda-
tanda infeksi jalan napas atas dan hiposensitisasi alergi.

Otitis media efusi biasanya sembuh tanpa diobati dalam


jangka waktu 2-3 minggu. Jika gangguan pada telinga
berterusan setelah 1-3 bulan, pembedahan bisa
dilakukan.

Beberapa pilihan untuk tatalaksana bedah antara lain


paracentesis, miringotomi, pemasangan tuba
timpanostomi, adenoidektomi. Satu-satunya pengobatan
yang efektif pada pasien dengan otitis media efusi adalah
evakuasi cairan di telinga tengah dengan pembedahan.

Anda mungkin juga menyukai