Anda di halaman 1dari 35

CASE REPORT I

SEORANG PRIA USIA 23 TAHUN DENGAN GRANULOMA


CANALIS AURICULA SINISTRA
Pembimbing :
dr. Donny Hartanto, Sp. THT, M. Kes

Disusun oleh :
Yovanda Putri Perdana Adianto, S. Ked
J510185016
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG
DAN TENGGOROKAN
RSUD Ir. SOEKARNO SUKOHARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
IDENTITAS PASIEN
 Nama lengkap : Tn. AF
 Umur : 23 th
 Jenis Kelamin : Laki-laki
 Tempat dan tanggal lahir : 18/08/1995
 No. CM : 003xxxxx
 Alamat : Tegalrejo, Kemasan , Sukoharjo
 Masuk RS tanggal : 09 Januari 2019
 Tanggal Pemeriksaan : 09 Januari 2019
KELUHAN UTAMA

NYERI DI TELINGA KIRI


RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Seorang pasien laki – laki berusia 23 tahun mengeluhkan
nyeri pada telinga kiri sejak satu bulan yang lalu, nyeri
terasa cekot cekot dan menjalar ke sebagian kepala,
pasien mengatakan terdapat cairan putih keruh keluar
dari telinga kirinya dan tidak berbau, sesekali cairan
tersebut keluar dengan darah.
Pasien merasakan telinga berdenging dan adanya
penurunan pendengaran pada telinga kiri. Pasien baru
menyadari adanya benjolan pada telinga kirinya sekitar
seminggu yang lalu. Pasien memiliki kebiasaan
mengorek telinga dengan paksa menggunakan cotton
bud. Pasien mengaku pernah berobat ke dokter dan
mengonsumsi asam mefenamat jika nyeri tidak
tertahankan.
III. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

 Riwayat keluhan nyeri di telinga : disangkal


 Riwayat alergi makanan dan obat : disangkal
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat Hipertensi : disangkal
 Riwayat asma : disangkal
 Riwayat gastritis : disangkal
 Riwayat pilek lama : disangkal
 Riwayat sakit gigi : disangkal
 Riwayat pengobatan : diakui
IV. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
 Riwayat keluhan nyeri di telinga : disangkal
 Riwayat alergi makanan dan obat : disangkal
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat Hipertensi : diakui, ibu pasien
 Riwayat asma : disangkal
V. Anamnesis sistem lain
Sistem Cerebrospinal Kesadaran : compos Mentis , Demam (-)

Sistem Cardiovascular Akral hangat (+), Sianosis (-), Anemis (-), Palpitasi (-)

Sistem Respiratorius Batuk (-), Sesak Napas (-)

Sistem Genitourinarius BAK sulit (-), sedikit (-), nyeri saat BAK (-)

Sistem Gastrointestinal Mual (-), muntah (-)

Sistem Musculosceletal atrofi otot (-)

Sistem Integumentum Perubahan warna kulit (-), pucat (-),


sikatriks (-)
VI. RESUME ANAMNESIS
Seorang laki-laki (Tn. AF.) berusia 23 tahun datang dengan
keluhan
 Otalgia
 Terdapat otorea
 Tinnitus
 Penurunan pendengaran telinga kiri
I. STATUS GENERALIS
 Keadaan umum : Sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Suhu badan : 37,4o C
 Nadi : 76x/menit,
 Pernapasan : 18x/menit
 Tekanan Darah : 110/70 mmHg
 Jantung : BJ I/II reguler
 Paru-paru : SDV (+/+), wheezing (-/-), ronkhi (-/-)
II. STATUS LOKALIS
PEMERIKSAAN FISIK 1
Telinga (Otoskopi) Kanan Kiri
Aurikularis Bentuk normal, NT (-) Bentuk normal, NT
tragus(+)
Kanalis aurikularis Serumen (+), hiperemis (-), Massa(+) memenuhi
externus udem (-) canalis auricula, pus(+)
Membrana timpani Cone of light (+), intak (+), Sulit dievaluasi
perforasi (-)
Discharge Sekret (-), darah (-) Discharge putih keruh (+),
darah (+)
Mastoid NT (-), hiperemis (-) NT (-), hiperemis (-)

Rinne : Tes Rinne (-) pada telinga kiri, (+) pada


telinga kanan
Weber : Tidak ada lateralisasi
Schwabah : Sama dengan pemeriksa / memanjang
Pemerksaan Hidung Luar
Inspeksi: sekret (-/-), hiperemis (-), luka (-)
Palpasi : krepitasi (-), NT (+)

Hidung (Rinoskopi Anterior)


• Mukosa : hiperemis (-/-)
• Konkha : Hipertrofi (-/-)
• Septum : deviasi (-/-)
• Discharge : sekret (-/-), darah (-/-)
• Tumor : massa (-/-), polip (-/-)
• Sinus paranasal : NT sinus paranasal (-)
Nasofaring (Rinoskopi
Posterior)
•-
PEMERIKSAAN FISIK 2

Pemeriksaan bibir dan cavum oris


• Mukosa mulut normal
• Stomatitis (-)
• Lidah kotor (-)
• Gigi caries (-)
• Gigi berwarna coklat (-)
Orofaring
• Arch. Faring : hiperemis (-), udem (-)
• Mukosa faring posterior : hiperemis (-), benjolan
(-), post nasal drip (-)
• Tonsil :normal
• Pembesaran : tidak terdapat pembesaran tonsil
• Warna : merah muda
• Kripte : tidak melebar
• Detritus : (-/-)
Kepala dan Leher
• Kepala: Normocephal, CA (-/-), SI (-/-)
• Leher : PKGB (-/-), NT (-/-), massa
(-/-), JVP normal
Pemeriksaan Khusus
• Audiometri : (-)
• Timpanometri : (-)
• Rontgen : (+) mastoid
• CT Scan : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil Laboratorium 09 Januari 2019


PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Leukosit : 8.0
 Eritrosit : 5.37
 Hb : 14,8
 Hct : 45,7
 Trombosit: 323
 GDS : 94
 PT : 10.3
 APTT : 41,70 (H)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hasil Foto Rontgen Mastoid 09 Januari


2019
FOTO RONTGEN MASTOID
 Struktur dan susunan
tulang baik
 Air cell di regio
Mastoid dextra et
sinistra baik
 Tampak lumen canalis
auricularis dextra et
sinistra menyempit
 Tak tampak lesi lytik
maupun sklerotik
 Kesan: Menyokong
gbr. Granuloma Canalis
auricularis dextra et
sinistra
DIAGNOSIS

AS
Granuloma
Canalis
RENCANA PEMERIKSAAN TAMBAHAN
DIAGNOSIS BANDING
TERAPI
 Operatif Granulomektomi
 Infus RL 20 tpm
 Inj Meropenem 1 amp/12 jam
 Inj Ketorolac 3 mg /8 jam
EDUKASI
 Menghentikan kebiasaan mengorek telinga
 Membersihkan telinga 6 bulan sekali ke dokter THT
 Istirahat cukup dan hindari kelelahan fisik
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Granuloma adalah lesi inflamasi nodular. Granuloma


terutama terdiri dari fagosit mononuklear. Granuloma
merupakan massa yang terdiri dari jaringan fibrosa atau
pembuluh darah yang tubuh terbentuk sebagai respon
dari infeksi kronis atau proses penyembuhan.
Granuloma juga dapat terjadi karena adanya benda
asing di dalam telinga yang dapat menimbulkan reaksi
inflamasi.
ETIOLOG Penyebab pasti granuloma tidak diketahui,
I tetapi biasanya timbul didahului oleh 
trauma.

Etiologinya termasuk virus dan hormonal

Granuloma kemungkinan disebabkan human


papillomavirus (HPV) karena kutil terjadi
pada kelompok usia dan tempat yang sama.
ETIOLOGI
 Trauma: beberapa kasus berkembang di lokasi luka kecil
baru-baru ini, seperti tertusuk peniti.
 Infeksi: Staphylococcus aureus sering terdapat dalam lesi
 Pengaruh Hormonal
 Induksi obat-obatan, lesi multiple
Jaringan granulasi sebagian
Enzim factor
Growth protease
besar terdiri
membersikan
menstimulasi
(PDGF,danEGF,hidrolitik
dari
material
pertumbuhan
FGF)
kapiler
dari
pembuluh
PATOFISIOLOGI
dan fibroblast
jaringan
darah, rusak.dan
pembelahan dan
Sitokin
migrasi(IL-1, TNF
dari fibrosis.
Jaringan
alfa) yang
akan rusak dengan peradangan
mengaktifkan limfosit
berbentuk
akan membentukgranul
jaringan granulasi
dan beberapa sel lain.
kemerahan.

Set
ela
h
luk
a,
terj
adi
rea
ksi
per
ada
nga
n
aku
t
dan
ke
mu
dia
n
bek
as
luk
a
dile
nya
pka
n
ole
h
ma
krof
ag.
Migrasikapiler
Tunas dan proliferasi
pembuluh serta
fibroblast
tumbuh diluar
darahtunas
di tepi
vaskuler
luka
PATOFISIOLOGI
dari sekeliling
dengan susunanjaringan
baru, migrasi
penghubung
dan proliferasi
membentuk
dari sel endotel
jaringan
yang adagranulasi

Kapil
er
yang
baru
diben
tuk
lebih
perm
eabel
diban
ding
kan
deng
an
yang
norm
al
dan
dapat
meng
alirk
an
bany
ak
prote
in ke
dala
m
jarin
gan.
Jarin
gan
gran
ulasi
ini
akan
digan
tikan
menj
adi
jarin
gan
fibro
sa.
Fibroblast
Namun pada
granuloma,
molekul
mengeluarkan
penderita
kolagen
jaringan
yang
PATOFISIOLOGI
fibrosa
dapat
ini tidak
larut
dapat
agardiganti
dikumpulkan
dengan jaringan
dalam
kolagen.
fibril.

Kare
na
terlal
u
lama
tidak
dapa
t
diga
nti,
epite
l
kulit
telin
ga
sema
kin
rapu
h,
bany
ak
seru
men
yang
pada
t dan
men
ump
uk
sehin
gga
terpe
rang
kap
dan
mem
bent
uk
koles
teato
m
MANIFESTASI KLINIS
 Otorrhea
 Rasa sakit yang disebabkan dari permukaan jaringan
granulasi yang terinfeksi
 Gambaran klinis dari granuloma liang telinga dapat
bervariasi, mulai dari jaringan granulasi kecil yang
berdekatan dengan dasar liang telinga, atau menonjol dari
lumen, sampai massa polypoid besar
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Fisik


TATALAKSANA

Granuloma kecil dapat hilang secara tiba-tiba. Lesi yang


lebih besar diperlakukan dengan operasi, elektrokauter,
pembekuan, atau laser.
TATALAKSANA

1. 1. Kuret dan cauterisation: lesi dikerok dengan kuret


dan pembuluh darah dikauter untuk mengurangi
kemungkinan pertumbuhan kembali
2. 2. Pembedahan laser bisa digunakan untuk
menghilangkan lesi dan membakar dasar, atau pulse
dye laser dapat digunakan untuk mengecilkan lesi
kecil
3. 3. Cryotherapy mungkin cocok untuk lesi kecil
4. 4. Kauterisasi kimia menggunakan perak nitrat
ALHAMDULILLAH

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai