Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 4

PANCASILA
SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU,
YANG MELIPUTI NILAI KETUHANAN,
KEMANUSIAAN, PERSATUAN, KERAKYATAN DAN
KEADILAN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN
ILMU DAN TEKHNOLOGI(IPTEK)
Rumusan Masalah

Bagaimana ilmu dalam perspektif historis?


Apa peran ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Bagaimana ilmu pengetahuan sebagai proses produk dan masyarakat?
ILMU DALAM PERSPEKTIF HISTORIS
Ilmu pengetahuan berkembang melangkah secara bertahap menurut dekadewaktu dan menciptakan
jamannya, dimulai dari jaman Yunani Kuno, Abad Tengah,Abad Modern.
 Masa Yunani Kuno
 Abad Pertengahan
 Abad Modern
ILMU PENGETAHUAN SEBAGAI
PROSES, PRODUK, DAN MASYARAKAT
Rangkaian Ilmu sebagai proses
 a. pengalaman sehari-hari
 b. pemurnian : dari persepsi yangbiasa yang biasa sehari-hari
ke ilmiah
 c. menemukan keteraturan dalam gejala-gejala ilmiah
 d. menemukan hukum keteraturan
 e. pembentukan teori
PERAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
“Dalam peperangan, ilmu menyebabkan kita saling meracun dan
saling menjegal. Dalam perdamaian, dia membikin hidup kita
dikejar waktu dan penuh tak tentu. Mengapa ilmu yang amat
indah ini, yang menghemat kerja dan membikin hidup lebih
mudah, hanya membawa kebahagiaan yang sedikit sekali
kepada kita?”
(Pesan Albert Einstein kepada mahasiswa California Institute of
Technology)
Pengertian Teknologi Informasi Pendidikan

Kemajuan ilmu dan teknologi informasi telah banyak mengubah cara pandang dan gaya hidup
masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas dan kegiatannya. Keberadaan dan peranan
teknologi informasi dalam sistem pendidikan telah membawa era baru perkembangan dunia
pendidikan, tetapi perkembangan tersebut belum diimbangi dengan peningkatan sumber daya manusia
yang menentukan keberhasilan dunia pendidikan di Indonesia pada umumnya. Hal ini lebih
desebabkan masih tertinggalnya sumber daya manusia kita untuk memanfaatkan teknologi informasi
dalam proses pendidikan tersebut.
Ilmu sebagai prosedur
ilmu sebagai prosedur berarti ilmu merupakan kegiatan penelitian yang
menggunakan metode ilmiah. Apa itu metode ilmiah? Ada banyak definisi,
tetapi di sini kita cukup mengutip satu saja. Menurut The World of Science
Encyclopedia, metode ilmiah ialah prosedur yang digunakan oleh ilmuwan
dalam mencari secara sistematis pengetahuan baru dan peninjauan kembali
pengetahuan yang ada. Dari berbagai definisi yang pernah dikemukakan,
dapat disimpulkan bahwa metode ilmiah pada umumnya menyangkut empat
hal yakni: pola prosedural, tata langkah, teknik-teknik, dan alat-alat. Unsur
yang termasuk dalam pola prosedural ialah pengamatan, percobaan,
pengukuran, survai, deduksi, induksi, dan analisa.
Ilmu sebagai Produk

Pengertian inilah yang paling sering digunakan. Dalam arti ketiga ini, ilmu merupakan
kumpulan pengetahuan sistematis yang merupakan produk dari aktivitas penelitian dengan
metode ilmiah/ sebagai sistem pengetahuan, ilmu mempunyai obyek material dan obyek
formal. Obyek material sering disebut pokok soal (subject matter), sedangkan obyek
material dinamakan titik perhatian (focus of interest) atau sikap pikiran (attitude of mind).
Lebih lazim, obyek formal dinamakan sudut pandang. Sebagai sistem pengetahuan atau
pengetahuan sistematis, ilmu memiliki ciri- ciri empiris, sistematis, obyektif, analitis, dan
verifikatif. Ciri empiris mengandaikan pengamatan (observasi) atau percobaan
(eksperimen). Ilmu berbeda dari pengetahuan karena ciri sistematis, dan berbeda dari
filsafat karena ciri empirisnya. Ciri sistematis berarti bahwa kumpulan pengetahuan-
pengetahuan itu memiliki hubungan-hubungan ketergantungan dan teratur. Ciri obyektif
ilmu berarti bahwa pengetahuan ilmiah bebas dari rasangka perseorangan (personal bias)
dan pamrih pribadi.
PENUTUP
Pancasila yang sila-silanya merupakan satu kesatuan yang 166 sistemik haruslah menjadi sistem
etika dan moral dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 1. Ketuhanan Yang
Maha Esa Mengembangkan ilmu pengetahuan harus tetap menjaga perimbangan antara
rasional dan irasional, perimbangan antara akal, rasa, dan kehendak. 2. Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab Nilai kemanusiaan memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi haruslah beradab demi kesejahteraan
umat manusia. 3. Persatuan Indonesia 168 Nilai persatuan Indonesia memberikan kesadaran
kepada bangsa Indonesia akan rasa nasionalisme bangsa Indonesia 4. Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawa-ratan/Perwakilan Nilai kerakyatan
mendasari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara demokratis, yang artinya
setiap ilmuwan haruslah memiliki kebebasan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi. 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia Berdasrkan nilai keadilan,
mengimplementasikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus menjadi
kesimbangan dan keadilan dalam kehidupan manusia.
TERIMAKASIH
SEMOGA BERMANFAAT
STAY SAFE EVERY ONE

Anda mungkin juga menyukai