Anda di halaman 1dari 38

Management human

Resource (Part 2)

By. Caca Pratiwi, S. Tp, M. Si


Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Menentukan arah bisnis berdasarkan sumber daya manusia yang
ada

1. Pelatihan, pendampingan,
edukasi pekerja.
Manajeme 2. peningkatan prestasi, ‘people are the most
n promosi, peningkatan importance assets’
kesejahteraan
3. menumbuhkan loyalitas
Pelatihan dan evaluasi
Kegiatan untuk mengimprovisasi penguasaan
Pelatihan berbagai keterampilan dan Teknik pelaksanaan
kerja tertentu, secara teliti, dan rutin.

Meningkatkan Kemajuan
Pelatihan keterampilan Meningkatkan kinerja perusahaan/usaha

Ide-ide kreatif
Pelatihan Menghindari rasa puas diri dan berani
tampil beda
Karyawan baru Penyesuaian kerja dangan std perusahaan
pelatihan
Karyawan lama Improvisasi keterampilan
pelatihan Tiap devisi/Departemen

Program pelatihan tiap devisi berbeda-beda


Langkah-Langkah
pelatihan :
• Analisis kebutuhan
Teknik pelatihan dan • Rancangan Instruksional
• Validasi
pengembangan SDM
• Implementasi
• Evaluasi

Metode pelatihan :
• Metode praktis (on the job
training)
• Metode off the job training
Analisis • Mengidentifikasi keterampilan prestasi kerja
kebutuhan • Menganalisis karakteristik peserta
• Mengembangkan pengetahuan khusus yang dapat diukur secara objektif

Rancangan
• Isi dari pelatihan harus disiapkan (kertas kerja, Latihan-Latihan, kegiatan-
instruksional
kegiatannya).
• Pelatihan diperkenalkan dan divalidasi sebelum disajikan
Validasi • Sajikan program kegiatan kepada peserta mulai dari hal yang mudah hingga sulit
diketahui
• Sesuaikan kecepatan penyaji dengan perbedaan perorangan
• Bicarakan seluruh tugas dan jelaskan setiap tahapannya
• Mintalah penyaji menceritakan kepada instruktur tentang apa yang harus dilakukan.
• Peserta yaitu karyawan yang baru diterima dan karyawan lama
Implementasi
• Seorang/tim yang memberikan pelatihan terhadap karyawan yang akan dikembangkan

Evaluasi • Untuk mengetahui seberapa baik sasaran yang telah dicapai


• Indikator tepat sasaran adalah reaksi, pembelajaran, perilaku dan hasil pada karyawan
• Pembelajaran terprogram
Metode off • Studi kasus
the job • Seminar
training • Permainan peran
• Pengajaran melalui Komputer

• Understudy atau coaching (pelatihan dan pengembangan yang dilakukan


di tempat kerja oleh atasan)
• Rotasi Pekerjaan/job rotation (menugaskan karyawan pada beberapa
Metode pekerjaan yang berbeda
praktis • Latihan instruksi Jabatan/Job Instruction training (sebagai pelatih untuk
menginstruksikan bagaimana melakukan pekerjaan tertentu dalam proses
kerja).
• Program magang (menggabungkan pelatihan dan pengalaman pada
pekerjaan dengan instruksi yang didapat pada ruang kelas).
• Penempatan sementara.
Evaluasi Training
• Penilaian:
level I : belum mampu melaksanakan pekerjaan tersebut
level II : mampu membantu pelaksanaan pekerjaan tersebut
level III : mampu melaksanakan pekerjaaan dengan diberi petunjuk terlebih
dahalu.
level IV : mampu melaksanakan pekerjaan tersebut tanpa pengawasan
Klasifikasi pekerja di industri pelayanan
makanan
• Orang-orang yang mempunyai pengetahuan mengenai perencanaan hingga pengembangan produk
makanan dan pelayanannya.
• An interest in food and regular update of trends in national and international cuisines.
• Ability to have a good focus on quality, production, sanitation and food cost controls.
• Ability to establish, maintain and enforce consistently high performance standards. A friendly and
outgoing disposition.
• Good communication and interaction skills (Ability to communicate effectively, both verbally and in
writing, to an array of diverse internal and external clients).
• Good organising abilities with an eye for detail.
• Pleasant, cheerful and energetic personality.
• Good command over English, other preferred languages especially foreign languages.
• Ability to be on your feet for long hours.
Jenis Industri Pelayanan Makanan

Non-Komersial Rumah Sakit

Komersial
Catering,Industri,Institusi
komersial,Perusahaan Transportasi, Asrama,
Sekolah
Catering (100 org)
Perusahaan Industri (400 org) Asrama (1350 org/3 kali makan)
• 2 pengolah makanan
• 1 Org D3 Gizi • 1 Org D3 Gizi
• 1 tenaga ahli gizi min D3 Gizi
• 4 org chef • 2 org chef
• 1 tenaga transportasi
• 4 asst. Chef • 2 asst. Chef
• 1 tenaga kebersihan
• 4 tenaga kebersihan • 2 tenaga kebersihan
• 1 manajer
• 5 org Pelayan • 2 org Pelayan
• 2 pembantu distribusi

Sekolah (500 org) Institusi komersial (150-200 • Perusahaan Transportasi


org)
• 1 Org D3 Gizi • 1 org D3 gizi
• 1 Org D3 Gizi
• 2 org chef
• 3 org chef • 2 org chef
• 2 asst. Chef • 3 tenaga kebersihan
• 1 tenaga kebersihan
• 2 Distributor
• 4 org Pelayan
• 1 tenaga administrasi • 1 org kasir
• 2 tenaga kebersihan
Jadwal dan
Jobdescription

Rumah
Sakit
Tugas dan tanggung jawab pegawai

Ahli Gizi
• Merencanakan, mengembangkan, membina, mengawasi, dan menilaikan penyelenggaraan makanan dengan
yang tersedia berdasarkan prinsip gizi dalam usaha menunjang pelayanan Rumah Sakit terhadap pasien.
• Mencapai standarkualitas penyelenggaraan makanan yang tinggi, dengan menggunakan tenaga dan bahan
makanan secara efisien dan efektif.
• Merencanakan menu makanan biasa dan makanan khusus sesuai dengan pola menu yang ditetapkan.
• Membuat standardisasipelaporan untuk pengawasan dan perencanaan instalasi gizi
• Membantu melaksanakan pelaporan untuk pengawasan dan perencanaan instalasi gizi
• Membantu melaksanakan pelaporan manajemen keuangan.
• Menjaga dan mengawasi sanitasi penyelenggaraan makanan dan keselamatan kerja pegawai.
• Merencanakan, mengembangkan, membina, menilaikan kegiatan pelayanan gizi ruang rawat inap. Penyuluhan
dan rujukan gizi. Kegiatan penelitian pengembangan gizi terapan.
• Mengatur pembagian tugas sesuai dengan spesifikasi tugas seseorang
• Menelaah seluruh kegiatan instalasigizi termasuk perencanaan dan koordinasipelayanan gizi
• Memberikan bimbingan dan melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap calon sarjana muda gizi. Tenaga
menengah gizi, pegawai kesehatan atau pegawai lain yang mengikuti latihan kursus di instalasi gizi.
Tenaga Menengah Gizi
• Berkonsultasi dengan sarjana/sarjana muda gizi dalam melaksanakan kegiatan
pengadaan/penyediaan makanan, kegiatan pelayanan gizi di ruang rawat inap,
penyuluhan/konsultasi dan rujukan gizi serta penelitian pengembangan gizi
terapan.
• Mengawasi dan menilaikan pegawai dan pegawaibaru
• Memberi pengarahan pada pegawai dalam menggunakan dan memelihara peralatan
• Memberikan pengarahan, bimbingan pada pegawai dalam menyelenggarakan
makanan
• Mempersiapkan jadwal waktu dan kerja bagi seluruh pegawai dapur
• Mengawasi pelaksanaan dan memelihara sanitasi dan kebersihan seluruh instalasi
gizi dan pegawai dapur
• Mengawasi pelaksanaan dan memelihara sanitasi dan kebersihan seluruh instalasi
gizi dan pegawainya
• Membantu dalam melaksanakan usaha-usaha keselamatan kerja sesuaidengan yang
ditetapkan.
Pemasak
• Merencanakan cara kerja, memasak, waktu agar sesuai dengan menu dan jadwal pembagian makanan yang
ditentukan
• Mengkonsultasikan cara pemasakan bahan makanan sebelum memulai memasak dengan kepala pemasak
ataupun pembantu ahli gizi
• Membantu dalam mengawasi, melatih pemasak baru
• Mempersiapkan contohmakanan yang dimasak
• Membersihkan peralatan, melaporkan kegiatan yang telah dilakukan kepada kepala pemasak
• Melakukan penilaian terhadap resep baru serta melaporkannya kepada kepala pemasak
• Mengembangkan buku resep.

Pelaksana Gizi Ruangan


• Mengambil makanan dari dapur untuk dibawa ke ruangan
• Membuatdaftar permintaan makanan ruangan
• Membagi makanan untuk pasien dan karyawan
• Membersihkan peralatan dan dapur ruangan
• Melaporkan pasien masuk dan pulang kepada pembantu ahli gizi/sarjana muda gizi yang bertanggung jawab
• Bekerja samadengan tenaga di ruangan secara baik.
Jadwal dan Jobdescription
Komersial

Jadwal
Jadwal kerja karyawan
pelayanan makanan
No Departement Staff Status Working Hours Working Day off
schedule

1 Cook, waitress, driver Permanent 9 housrs/day 5 days in a week 2 days off


8:00-17:00

2 Admin, CDP Permanent 9 hours/day 5 days in a week 2 days off


8:00-17:00

3 Supervisor Permanent 9 hours/day 5 days in a week 2 days off


8:00-17:00
Job description

Struktur Organisasi
• Terjun langsung ke lokasi
owner
• Membawahi 1 supervisor
• Bertanggung jawab langsung ke pemilik
• PIC Tertinggi saat pemilik tidak di tempat
• Memberi pengarahan kepada bawahan
Supervisor • Mengontrol jalannya operasional
• Memberikan evaluasi pada saat operasional
selesai
• Memberikan motivasi
• Bertanggung jawab langsung ke supervisor
Chef • Mengelola dapur
• Memasak sebagian besar menu
• Memastikan kualitas masakan selalu sama/sesuai
standar
• Memastikan bawahannya untuk bekerja sama
• Memastikan kelancaran operasional
• Bertanggung jawab langsung ke supervisor
Admin keuangan
• Bertugas melakukan sesuatu tentang pembukuan, cashflow, penagihan invoice
• Mengurus utang-piutang antar perusahaan dan supplier
• Bertanggung jawab langsung ke chef
cook • Bertugas membantu jalannya operasional dapur
• Membantu proses masak
• Menerima perintah langsung dari chef

• Mempersiapkan segala sesuatu sebelum memulai


waitress operasional
• Melakukan kegiatan packmeal
• Pengemasan makanan
• Memastikan kebersihan tempat kerja terjaga

• Melakukan pengantaran makanan


Driver • Memastikan makanan sampai tepat waktu dengan kualitas yang tetap
prima
• Table service : ciri dari tipe ini tamu atau klien duduk dikursi mejanya masing-
masing dan dilayani oleh waiter maupun waitress
Cafetaria : digunakan di tempat-
tempat makan cepat saji, café, fast
food restaurant terutama pada tempat
yang ramai dikunjungi konsumen.

Self Service : Cara pelayanannya adalah


makanan ditata diatas meja secara
lebgkap dengan rapi sesuai dengan
urutan hidangannya, konsumen memilih
dan mengambil sendiri hidangannya
sesuai selera
Tray service : pelayanan
makanan kepada tamu
menggunakan tray atau
nampan/baki atau tempat
sejenisnya

Oriental service : makanan


yang diolah didepan tamu

Vending machine : tidak


membutuhkan pelayan karena
semua kegiatan pelayanan
dilakukan oleh mesin otomatis

This Photo by Unknown Author is licensed under CC BY-SA-NC


Produktivitas Kerja
hubungan antara keluaran(barang/jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan,
uang)

1. Kemampuan
Indikator Produktivitas 2. Meningkatkan hasil yang dicapai
Kerja 3. Semangat kerja
4. Pengembangan diri
5. Mutu
6. Efisiensi
Metode analisis
produktivitas kerja
1. OMAX (Objective Matrix)
• Menilai kinerja pada tiap-tiap bagian perusahaan secara objektif, sekaligus mencari faktor-faktor penyebab penurunan produktivitas apabila ditemukan.
• Pengukuran Produktivitas dengan OMAX:
- menentukan kriteria-kriteria kritis dalam peningkatan produktivitas pada lini kegiatanproduksi,
- menetukan indicator produktivitas dalam bentuk ratio untuk masing-masing kriteria produktivitas
- pengumpulan data lini produksi,
- penetuan nilai ratio produktivitas actual
- perhitungan nilai produktivitas standar perusahaan
- penentuan target
- penetuan bobot ratio
- penentuan skor actual
- penentuan nilai produktivitas setiap periode,
- penetuan nilai produktivitas keseluruhan
- evaluasi produktivitas dan perencanaan produktivitas di masa yang akan datang
Kriteria-kriteria yang akan diukur:
1. Kriteria efisiensi, menunjukkan bagaimana penggunaan sumberdaya
perusahaan, seperti tenaga kerja, energi, material serta modal yang sehemat
mungkin (Rasio 1, 2, dan 3)
2. Kriteria efektivitas, menunjukkan bagaimana perusahaan mencapai hasil
bila dilihat dari sudut akurasi dan kualitasnya (Rasio 4, 5 dan 6).
3. Kriteria inferensial, menunjukkan suatu kriteria yang tidak secara langsung
mempengaruhi produktivitas tetapi bila diikutsertakan dalam matrik dapat
membentu memperhitungkan variabel yang mempengaruhi faktor-faktor
yang mayor (Rasio 7 dan 8).
Perusahaan menetapkan nilai 0 sebagai tingkat prosentase pencapaian
terburuk dari setiap rasio dalam suatu periode selama pengukuran
berlangsung.
2. Analisis dengan RCA (Root Cause
Analysis)
Pada tahap ini, dilakukan analisa dengan menggunakan konsep 5 why
• Mengacu pada UUD Ketenagakerjaan dan UUD Cipta Kerja.
Proses • Regulasi akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
• Memberikan gambaran jelas hak dan tanggung jawab antara
Regulasi perusahaan dan karyawan.

Sistem pengupahan
• Setiap Pekerja berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan. (Pasal 88 ayat (1) UU Ketenagakerjaan).
• Pemerintah menetapkan upah minimum berdasarkan kebutuhan hidup layak, produktivitas, serta
pertumbuhan ekonomi.
• Pemerintah melarang pembayaran upah lebih rendah dari upah minimum.
• Pertimbangan upah : golongan, jabatan, masa kerja, Pendidikan, dan kompetensi pekerja.
• Dilakukan penyesuaian secara berkala berdasarkan kemampuan perusahaan dan produktivitas
• Upah tetap di bayar jika Pekerja sakit, sakit hari pertama dan kedua masa haid, menikah,
menikahkan, mengkhitan, membaptis, istri melahirkan, anggota keluarga meninggal dunia,
melakukan kewajiban negara, kewajiban ibadah (haji), tugas Pendidikan dari perusahaan.
• Pekerja dikenai denda jika melakukan pelanggaran atau kelailaian, dan pengusaha jika terlambat
membayar upah (diatur oleh pemerintah)
• Tunjangan Hari Raya

• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2016 tentang


tunjangan hari raya keagamaan bagi pekerja di perusahaan

Masa Kerja THR Besaran THR

1 bulan dan <12 Bulan secara terus menerus dibayar Masa kerja x upah 1 bulan
12

Lebih dari 12 bulan secara terus-menerus dibayar Upah 1 bulan gaji


Status Karyawan
• Dalam perjanjian kerja, akan di ketahui status pekerja nya.
• Perjanjian Kerja Waktu Tertentu / Karyawan kontrak
- perjanjian kerja antara pekerja dengan pengusaha untuk mengadakan hubungan
- kerja dalam waktu tertentu. Kontrak berlangsung tidak lebih dari 3 tahun.
• Perjanjian Kerja waktu tidak tertentu/Karyawan Tetap
masa percobaan paling lama 3 bulan, setelah itu dinyatakan pekerja tetap.
• Harian lepas / freelancer
- Untuk beberapa pekerjaan tertentu yang memiliki waktu dan volume pekerjaan yang berubah-ubah.
- Upah didasarkan pada waktu, volume pekerjaan dan kehadiran pekerja dalam satu hari.
• Outsoursing
Pekerja tidak berasal dari rekrutmen perusahaan, melainkan meminta pihak ketiga sebagai
perusahaan penyedia tenaga kerja. Perjanjian kerja dilakukan oleh perusahaan dan pihak ketiga.
Cuti
Pekerja yang telah bekerja minimal 12 bulan berturut-turut berhak mendapatkan cuti
sekurang-kurangnya 12 hari.
Sakit
karyawan yang tidak masuk 2 hari berturut-turut harus melampirkan surat keterangan
sakit dari dokter. Jika tidak masuk tanpa keterangan maka akan dianggap cuti tahunan.
Peraturan Lembur
Pada hari kerja (Upah kerja lembur pertama dibayar 1.5 kali upah sejam. Setiap jam kerja
lembur berikutnya dibayar dua kali upah sejam).
Pada hari libur (Upah kerja lembur untuk 8 jam pertama dibayar 2 kali upah sejam, Upah
kerja lembur untuk jam kesembilan dibayar 3 kali upah sejam, Upah kerja lembur jam
kesepuluh dan kesebelas dibayar 4 kali upah sejam.
• Tugas :
Sebagai pemilik suatu usaha yang bergerak di bidang pelayanan makanan,
anda telah merekrut seorang karyawan untuk devisi yang ada di organisasi
perusahaan anda. Buat lah :
a. Metode training yang tepat untuk karyawan tersebut
b. job description nya
c. Jadwal kerja
d. Benefit apa saja yang diterima oleh pekerja tersebut yang sesuai dengan
regulasi yang berlaku.
Kumpulkan paling telat hari selasa tgl 23 Maret 2021.

Anda mungkin juga menyukai