Anda di halaman 1dari 43

Azas dan Metode Perancangan Arsitektur 2

Pertemuan ke – 1
12/09/13

PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN
ARSITEKTUR

Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik


Universitas Syiah Kuala
2013
PENGERTIAN PERENCANAAN
MENURUT PARA AHLI

Perencanaan sebagai padanan kata asing “planning”, dapat


diartikan sebagai suatu sarana untuk mentransformasikan
persepsi-persepsi mengenai kondisi-kondisi lingkungan ke
dalam rencana yang berarti dan dapat dilaksanakan dengan
teratur
(William A. Shrode, 1974)

Perencanaan adalah sebuah proses untuk menetapkan tindakan


yang tepat di masa depan melalui pilihan-pilihan yang
sistematik
(Paul Davidov , 1982).
PENGERTIAN PERENCANAAN
Adalah upaya menyatakan masalah umum pemberi tugas
(klien) menjadi sejumlah masalah standar yang lebih kecil
yang telah diketahui pemecahannya atau yang mudah
dipecahkan
JW. WADE

Merencana dalam arsitektur berkaitan dengan penggunaan


diagram untuk mengembangkan hubungan antara kebutuhan-
kebutuhan
SOEWONDO B. SOETEDJO
PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan merupakan suatu proses menyusun konsepsi
dasar suatu rencana yang meliputi kegiatan-kegiatan: (William L.
Lassey , 1977)
1. Mengidentifikasi. Menentukan komponen-komponen yang
menunjang terhadap objek, yang merupakan kompleksitas fakta-
fakta yang memiliki kontribusi terhadap kesatuan pembangunan.
2. Mengadakan studi. Mencari hubungan-hubungan dari faktor-
faktor terkait, yang memiliki pengaruh spesifik.
3. Mendeterminasi. Menentukan setepat mungkin faktor-faktor
yang dominan dengan memperhatikan kekhususan dari unit
perubahan yang spesifik yang memberikan perubahan terhadap
faktor lain.
4. Memprediksi. Mengadakan ramalan bagaimana suatu faktor akan
berubah sehingga mencapai keadaan lebih baik di masa depan.
5. Melakukan Tindakan. Berdasarkan prediksi di atas, melakukan
tindakan terstruktur untuk mencapai tujuan pembangunan.
KLASIFIKASI PERENCANAAN
 Theories in Planning. Mencakup perencanaan berkaitan
dengan substansi (objek).
 Theories of Planning. Berkaitan dengan prosedur
perencanaan (metode).
 Theories for Planning. Mencakup teori-teori social yang
menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat dan
perencanaan di masa depan (tujuan)
Shean Mc. Connell (1991

Paradigma perencanaan berfokus pada:


 Objek (object centered)
 Pemegang kekuasaan (control centered)
 Cara pengambilan keputusan (decision centered)
Andreas Faludi (1982)
KLASIFIKASI PERENCANAAN
Perencanaan yang berorientasi pada:
 Perencana (traditional planning)
 Pemakai (rasional planning)
Perencanaan berdasarkan dimensi waktu:
 Jangka panjang
 Jangka menengah
 Jangka pendek

Perencanaan berdasarkan metode:


 Top Down Planning. Disusun secara menyeluruh
kemudian dirinci kepada tingkat yang lebih rendah.
 Bottom Up Planning. Disusun mulai dari bawah kemudian
dirangkum dalam tingkat tertentu.
PENGERTIAN PERANCANGAN
 Perancangan merupakan upaya untuk menemukan
komponen fisik yang tepat dari sebuah struktur fisik
(Christopher Alexander, 1983).
 Perancangan merupakan sasaran yang dikendalikan dari
aktivitas pemecahan masalah (L. Bruce Archer, 1985).
 Perancangan merupakan proses penarikan keputusan dari
ketidakpastian yang tampak, dengan tindakan-tindakan
yang tegas bagi kekeliruan yang terjadi (M.Asimow,
1982).
 Perancangan merupakan proses simulasi dari apa yang
ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali
sehingga memungkinkan kita merasa puas dengan hasil
akhirnya (P .J. Booker, 1984).
 Perancangan merupakan kesimpulan yang optimal dari
sejumlah kebutuhan dari seperangkat keadaan tertentu (E.
PENGERTIAN PERANCANGAN
 Perancangan merupakan lompatan kreatif dari fakta-fakta
masa kini menuju kemunghkinan di masa datang (JK.
Page, 1986).
 Perancangan merupakan aktivitas kreatif, melibatkan
proses untuk membawa kepada sesuatu yang baru dan
bermanfaat yang sebelumnya tidak ada (JB. Reswick,
1985).
 Perancangan mempunyai makna memulai perubahan
dalam benda-benda buatan manusia (J.C. Jones, 1990).
Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah
ada menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses:
mengidentifikasi masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk
pemecahan masalah, dan pelaksanaan pemecahan masalah. Dengan kata
lain adalah pemograman, penyusunan rancangan, dan pelaksanaan
rancangan (John Wade, 1997)
PENGERTIAN PERANCANGAN
MENURUT SOEWONDO B. SOETEDJO

 Merancang dalam arsitektur berkaitan dengan penggunaan


gambar untuk mengembangkan ruang dan bentuk
 Perancangan adalah aktifitas kreatif menuju sesuatu yang
baru dan berguna yang tidak ada sebelumnya
PENGERTIAN PERANCANGAN
MENURUT TIM McGINTY
 Mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi
sesuatu yang lebih baik
 Perancangan meliputi fungsi-fungsi:
Mengidentifikasi Masalah, Menggunakan Metode-
metode dan Melakukan Sintesa
 Perancangan merupakan proses tiga bagian :
Keadaan Semula, Proses Transformasi, Keadaan
Kemudian

Proses Sintesa
Kondisi awal Transformasi Pemecahan
Permasalahan Usaha & Kreasi masalah yang
berwujud nyata
LINGKUP PERANCANGAN
ARSITEKTUR
MENURUT JW. WADE
Perancangan arsitektur meliputi proses :
 PEMROGRAMAN
Untuk menetapkan hal-hal yang menjadi tujuan,
kebutuhan dan perhatian klien
 PERENCANAAN
Untuk menyatakan masalah umum klien menjadi
masalah standar yang mudah dipecahkan
 PERANCANGAN
Mengembangkan gagasan keseluruhan menjadi suatu
usul wujud bangunan
KETERKAITAN PERENCANAAN &
PERANCANGAN
 Perancangan merupakan tindak lanjut dari
perencanaan
 Perencanaan merupakan bagian dari proses
perancangan arsitektur
 Perencanaan dan perancangan merupakan
proses untuk membentuk lingkungan binaan
METODE PERANCANGAN
ARSITEKTUR
J. Chistopher Jones (1970)
 Metode Lama (tradisional, blackbox)
Arsitektur sebagai produk empu pencipta, ahli sulap, atau
manusia setengah dewa. Karakteristiknya:
 Hasil proses kreatif tak terlihat, kotak gelap, tanpa
kritik
 Hasil perancangan dikendalikan oleh masukan yang
diterima terdahulu, dominan berdasarkan pengalaman,
ilham, wangsit, atau mimpi, atau trial & error
 Kapasitas produksi bergantung kepada ketersediaan
waktu, mood, imajinasi.
 Seringkali ada lompatan pemahaman, karena persoalan
rumit ditransformasikan menjadi hal yang terlalu
sederhana
METODE PERANCANGAN
ARSITEKTUR
J. Chistopher Jones (1970)
 Metode Baru (rasional, glassbox)
Arsitektur sebagai produk dari proses yang rasional,
empirik. Karakteristiknya:
 Tujuan, variabel, dan kriteria ditentukan dengan
matang
 Analisis cukup lengkap, kalau perlu melalui pengujian
sebelum kesimpulan ditemukan
 Evaluasi bermakna dan logis, bukan cobacoba
 Strategi ditentukan dengan matang, biasanya
sekuensial; lintas paralel; kondisional; siklus ulang
DEFINISI PROSES PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN DALAM ARSITEKTUR
 Proses:
Rangkaian tindakan dan peng-olahan.
 Perencanaan dan perancangan
Sebuah aktifitas kreatif, yang mem-bawa
kedalam sesuatu yang baru serta bermanfaat
dari keadaan yang tidak ada sebelumnya

Proses perencanaan dan perancangan adalah:


Serangkaian tindakan dan pengolahan dari
suatu aktifitas yang kreatif dalam mencipta
sesuatu yang baru dan bermanfaat.
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR
SECARA UMUM

 PERMULAAN
 PERSIAPAN
 PENGAJUAN USUL
 EVALUASI
 TINDAKAN
PROSES PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR

Input
Input

Input Perencanaan
Proses
Sintesa Evaluasi dan
Analisis Perancangan

Input

Input Input

“Sintesa” juga dapat disebut dengan


“Rumusan Masalah”.
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR

 Arsitektur adalah: Bentuk yang lahir dari


kebutuhan manusia akan wadah ruang
untuk melakukan kegiatan-kegiatan
(aktifitas)
 PERANCANGAN dlm konteks Arsitektur,
adlh aktivitas usaha mengubah keadaan
semula menjadi keadaan masa depan
yang di bayangkan
 Dalam dunia manusia di kenal 2
lingkungan: lingkungan alamiah
(alam)dan lingkungan buatan (sebagai
produk arsitektur bangunan)
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR

 Ada 3 faktor syarat utama dalam


merancangan bangunan:
1. Bangunan harus fungsional
2. Bangunanan harus kuat, sehingga
orang yang memakianya merasa
aman (faktor struktural)
3. Bangunan harus memiliki nilai
estetika (keindahan)
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR
 Manfaat dari pemahaman terhadap
PROSES PERANCANGAN adlh:
1. Mengenali permasalahan atau
menyusun program: adlh
menguraikan masalah-masalah dalam
bentuk daftar panjang perihal
kumpulan informasi
2. Pemilihan metoda sebagai pemecahan
masalah, kemudian dikembangkan
dlm alternatif rancangan. Kemudian
pemilihan alternatif sebagai hasil
akhir.
3. Menetapkan pemecahan –pemecahan
tersebut
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR

Secara diagram, proses terbentuknya


arsitektur adalah sebagai berikut :

Kebutuhan Ruang
Aktifitas
Manusia Wadah
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR

Jadi secara lebih detail, proses


perencanaan dan perancangan dapat
digambarkan sebagai berikut:

Keinginan
Pemilik

Ide Dasar Penyusunan


Sintesa Perencanaan Perancangan
Arsitek program

Input-input
lainnya
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR

 Fase penyusunan program adalah: suatu fase di


mana ditentukan mengenai tujuan, fakta, konsep,
kebutuhan dan masalah dari suatu proyek dengan
pertimbangan segi fungsi, bentuk ekonomi dan
waktu
1) Segi fungsi mencakup manusianya yg terlibat,
aktifitas yang terjadi dan organisasi ruang
yang diperlukan
2) Segi bentuk berkaitan dengan masalah tapak,
lingkungan, kualitas dari ruang dan struktur,
dan budaya.
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR

3) Segi ekonomi menguraikan persoalan :


• Anggaran (cost wise)
• Biaya Operasional
• Modal (investment)

Penentuan kebijaksanaan segi ekonomi sangat


dipengaruhi oleh jenis proyek yang akan dibangun.
Apakah proyek tersebut bersifat sangat fungsional
(seperti pabrik, gudang, fasilitas bangunan untuk
golongan ekonomis) atau bangunan yang bersifat
monument atau bangunan untuk golongan umum.
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR

4) Segi waktu memperhatikan


aspek
• Masa lalu
• Sekarang
• Yang akan datang
• Waktu pembangunan (time
conscions)
Segi ini menentukan “visi” yang baik dari seorang
arsitek dimana dia dituntut merancang lingkungan
yang harmonis antara bangunan masa lalu, sekarang
dan yang akan datang.
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR

 Ada banyak metode perancangan dalam


arsitektur. Bahkan akhir-akhir ini dicari formulasi
untuk men-standarisasi metode perancangan
tersebut.
“Standarisasi” mempunyai konotasi “ilmiah”, dan
ternyata arsitektur tidaklah berupa satu disiplin
dan tidak tunduk pada disiplin manapun.

 Tetapi standarisasi tersebut tidak mungkin


tercapai karena masalah, tujuan dan kebutuhan
dari masing-masing proyek tidak sama.
Seorang penulis mengenai sosiologi dan arsitektur
dari inggris, John Ruskin (1819-1900)
mengatakan :
“All Architecture proposed an effect on the human
mind, not merely a service to the human frame”
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR

 Ada banyak faktor yang dapat


mempengaruhi perancangan. Faktor yang
utama yang dapat mempengaruhi adalah:
keinginan dari pemilik dan ide dasar
arsitek di luar input-input lainnya.

 Bobot pengaruh faktor-faktor tersebut


dalam perancangan arsitektur tidaklah
sama besar dan belum tentu diperhatikan
oleh siarsitek, karena si arsitek mem-
punyai daftar prioritas (list of priority).
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR

 Semua masukan-masukan itu harus


dianalisa sebelum disusun masalah-
masalahnya (sintesa). Analisa input
yang dibutuhkan bagi suatu proyek
sebagai berikut:
• Analisa Tapak
• Analisa Lingkungan / Ruang Kota
• Analisa Lalu Lintas
• Analisa Zoning
• Analisa Iklim
• Analisa Peraturan Bangunan / Pemerintah
• Analisa Sosial dan Budaya
• Analisa Biaya
• Analisa Survey Literature dan Survey La
pangan
• Dan Lain-lain
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR
PERANCANGAN ARSITEKTUR
BERDASARKAN JASA PROFESI
ARSITEK
PERANCANGAN ARSITEKTUR
BERDASARKAN JASA PROFESI
ARSITEK
 Schematic Design (Perancangan Skematik)
• Mewujudkan konsep/gagasan dalam gambar skematik site
lokasi, denah, bentuk bangunan (tampak) dan outline spesifikasi
yang akan digunakan dalam pengembangan, pada tahap ini
disiplin lain seperti struktur dan M/E sudah memberikan
arahannya.
• Membantu pemilik proyek dengan membuat rancangan yang
masih dalam batasan anggaran (dibantu Quantity Surveyor)
• Membantu pemilik proyek dengan membuat rancangan
yang marketable (untuk bangunan komersial) sesuai saran
konsultan.
• Arsitek melakukan hal-hal yang bersifat pemrograman & penelitian
• Memahami peraturan-peraturan yang berkaitan dengan
• Arsitek membuat usul-usul yang bersifat penjelajahan & bermaksud
rancangan / proyek dan proses perijinan serta berkonsultasi
memperoleh
denganlebih banyak informasi
pihak-pihak dari klien.
yang terkait.
PERANCANGAN ARSITEKTUR
BERDASARKAN JASA PROFESI
ARSITEK
 Schematic Design (Perancangan Skematik)
Schematic Design Phase
A basic understanding of the project constraints and opportunities and
desired outcome is explored through discussion and drawings. A scope of
services with a time frame for the phases is developed
• observe and analyze and site phenomena, establish goals and criteria
• conceptualize project direction and possible solutions; explore and
envision ideas
• collaborate with clients; interpret and overlay central themes into form and
materials
• compare and test alternatives
• synthesize alternatives into a preferred scheme
• obtain preliminary pricing from a general contractor
PERANCANGAN ARSITEKTUR
BERDASARKAN JASA PROFESI
ARSITEK
PERANCANGAN ARSITEKTUR
BERDASARKAN JASA PROFESI
ARSITEK
PERANCANGAN ARSITEKTUR
BERDASARKAN JASA PROFESI
ARSITEK
PERANCANGAN ARSITEKTUR
BERDASARKAN JASA PROFESI
ARSITEK
 Design Development (Pengembangan
• Rancangan)
Mewujudkan rancangan skematik dalam skala yang lebih jelas
dan detail, semua kebutuhan antar disiplin sudah terakomodasi.
• Mengkoordinasi tim perancang dengan basis pengetahuan
komperehensif untuk mengantisipasi kemungkinan-
kemungkinan permasalahan yang timbul pada proses
pembuatan gambar kerja.
• Berkoordinasi pemilik proyek serta pihak-pihak yang terkait
dengan perijinan atau pihak konsultan spesialis lain yang
ditunjuk.
• Memperjelas outline spefisifikasi sesuai bagian bangunan yang
 Proses mengerjakan
dirancang dansejumlah masalah
penjelasan yang sistem
mengenai harus dipecahkan agar
dan peralatan pada
bangunanbangunan.
tersebut berfungsi dengan baik.
 Membuat skema terperinci menyeluruh dari bangunan tersebut.
PERANCANGAN ARSITEKTUR
BERDASARKAN JASA PROFESI
ARSITEK
Design Development
The design is refined and interwoven with more specific technical
information during this phase.
 Refine design in greater detail; explore spatial relationships;
enhance and elaborate three-dimensional visualization with
modeling
 Collaborate with design consultants and engineers: eg. civil,
geotechnical, structural, and mechanical engineers; landscape,
interior and lighting designers
 Research and integrate building systems
 Select and incorporate materials, and components with overall
design concepts
 Conceptualize details consistent with overall design intent
 Initiate design reviews required by stakeholders and
governmental agencies.
PERANCANGAN ARSITEKTUR
BERDASARKAN JASA PROFESI
ARSITEK
 Construction Documentation (Dokumen
• Konstrusi)
Menyelesaikan gambar kerja yang telah terkoordinasi
multidisiplin dan mengembangkan detail konstruksi untuk
mewujudkan rancangan dalam detail-detail teknis
• Memahami pengetahuan standar gambar kerja yang
dipahami semua pihak.
• Menyusun detail spefisifikasi teknis atau rencana kerja &
syarat-syarat (RKS) sesuai bagian bangunan yang dirancang.
• Mengkoordinasikan penyiapan dokumen pelaksanaan dan
memonitor proses persiapan dokumen lelang / tender
(gambar,gambar-gambar
 Pembuatan spesifikasi, BQ)spesifikasi-spesifikasi yang telah
dikembangkan secara terperinci.
 Persiapan kearah konstruksi.
PERANCANGAN ARSITEKTUR
BERDASARKAN JASA PROFESI
ARSITEK
Construction Documents
During this phase technical drawings, details, and
specifications required for the permit approval and
construction are prepared.
 Coordinate the drawings and specifications of
consultants: structural, geotechnical, and mechanical
engineers, interior and lighting designers, and landscape
architect
 Prepare technically and dimensionally accurate drawings
to enable construction and conform to industry standards
and governmental codes for permit approval
 Prepare specifications to augment drawings to enable
accurate bids and avoid costly mistakes during
construction.
CARA PENDEKATAN DAN CARA
BERPIKIR DALAM PERENCANAAN
 Trend Oriented Planning
Suatu tolak pikir yang memandang perencanaan sebagai
suatu rangkaian proses untuk mencapai suatu yang baik
dimasa mendatang dengan mempertimbangkan
kejadian-kejadian dimasa lampau & kenyataan dimasa
kini
CARA PENDEKATAN DAN CARA
BERPIKIR DALAM PERENCANAAN
 Target Oriented Planning
Suatu pemikiran yang lebih ditekankan semata-mata
kepada sasaran & tujuan yang akan dicapai pada masa
mendatang
JENIS, SUMBER, PENGUMPULAN DAN
KOMPILASI DATA
 Jenis Data
 Data Primer
 Data Sekunder
 Sumber Data
 Data lapangan
 Data dokumen/literatur
 Data Studi kasus/preseden
 Pengumpulan Data
 Kuisioner
 Wawancara
 Pengamatan
Alhamdulillah
TERIMA
KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai