Anda di halaman 1dari 9

BAB XI

PENILAIAN BISNIS
PENILAIAN BISNIS

Pengertian penilaian bisnis adalah proses penilaian


berdasarkan metode kajian yang dilakukan untuk
menentukan nilai aset atau nilai perusahaan saat ini
dan/atau yang akan diproyeksikan. Valuasi dapat diartikan
penilaian secara monetary.
PENDEKATAN DALAM PENILAIAN BISNIS

1. Pendekatan Berbasis Aset


Pada dasarnya, metode penilaian bisnis ini menjumlahkan
semua investasi dalam bisnis. Penilaian bisnis berbasis aset
dapat dilakukan atas dasar kelangsungan usaha atau atas
dasar likuidasi.
Pendekatan berbasis aset kelangsungan usaha berisi daftar
nilai neraca bersih aset bisnisnya aset setelah dikurangi nilai
kewajibannya. Sedangkan pendekatan berbasis aset
likuidasi untuk menentukan kas bersih yang akan diterima
jika semua aset yang dijual dan kewajiban dilunasi.
PENDEKATAN NILAI PENGHASILAN
Metode penilaian bisnis ini didasarkan pada pandangan bahwa nilai
bisnis terletak pada kemampuannya untuk menghasilkan kekayaan di
masa depan. Pendekatan nilai perolehan yang paling umum adalah
kapitalisasi pendapatan sebelumnya.
Dengan pendekatan ini, seorang penilai menentukan tingkat arus kas
yang diharapkan untuk perusahaan dengan menggunakan catatan
pendapatan masa lalu perusahaan, menormalkannya untuk pendapatan
atau pengeluaran yang tidak biasa, dan melipatgandakan arus kas normal
yang diharapkan dengan faktor kapitalisasi. Faktor kapitalisasi adalah
cerminan dari tingkat pengembalian yang diharapkan oleh pembeli yang
wajar atas investasi, serta ukuran risiko bahwa pendapatan yang
diharapkan tidak akan tercapai.
PENDEKATAN NILAI PASAR
Pendekatan nilai pasar adalah upaya penilaian bisnis untuk
menetapkan nilai bisnis dengan membandingkan bisnis saat
ini dengan bisnis serupa yang baru saja dijual. Jelas, metode
ini hanya akan berfungsi dengan baik jika ada cukup banyak
bisnis serupa untuk dibandingkan.
KEMAMPUAN UNTUK BAYAR PREMI

Untuk mengukur apakah sebuah bisnis akan terus eksis


dan dapat membayar kewajibannya saat jatuh tempo,
termasuk untuk membayar premi seorang underwriter
akan memenganalisis faktor –faktor Keuangan suatu
perusahaan.

1. Solvabilitas
2. Liquiditas
3. Current assets
Solvabilias
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajibannya. Solvabilitas juga berarti menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan
menggunakan seluruh aset yang dimilikinya.

Rasio Solvabilitias

Rasio solvabilitas  disebut juga Ratio leverage yaitu mengukur


perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang
dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Rasio ini dimaksudkan
untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh
utang. Rasio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para
pemberi pinjaman (Bank).
Solvabilias
1. Rasio Utang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio)
Rasio ini mengukur seberapa banyak aktiva perusahaan yang dibiayai
oleh utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh
terhadap pengelolaan aktiva, atau mengukur persentase berapa
besar dana yang berasal dari utang.

2. Rasio Utang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)


Rasio ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara utang
jangka panjang dengan jumlah modal sendiri yang telah diberikan
oleh pemilik perusahaan, dengan maksud untuk mengetahui berapa
jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan.
RASIO HUTANG TERHADAP EKUITAS
Perusahaan ABC memiliki total aktiva sebesar Rp. 16.000.000, hutang lancar sebesar Rp.
30.000.000 dan hutang jangka panjang sebesar 46.000.000. Maka berapa rasio hutang
terhadap ekuitas nya?
Diketahui:
a. Total aktiva : Rp. 16.000.000
b. Total hutang : hutang lancar + hutang jangka panjang = 30.000.000 + 46.000.000 =
76.000.000
Ditanya: Berapa rasio hutang terhadap ekuitas?
Dijawab:
RASIO HUTANG TERHADAP EKUITAS = (TOTAL HUTANG/TOTAL AKTIVA) X 100%
           = (76.000.000/16.000.000) X 100%
           = 95%

Anda mungkin juga menyukai