Anda di halaman 1dari 12

MYXOVIRUS

Infectious Salmon Anaemia (ISA)


 Morfologi virus
 Beramplop
 Bentuk slightly pleomorphic, Ø 100 nm
 Anggota Orthomyxoviridae
 Genome RNA beruntai tunggal (ss), terdiri dari 8 segmen
 Virus mengandung granul, Ø 10-12 nm

 Karakteristik virus
 Budding of virus tanpa merusak sel host
 Replikasi pada sel-sel endothelial dari beberapa organ  sel
target
 Replikasi pada sel leukosit (hasil penelitian in vivo dan in vitro)
 Sifat virus
 Sensitif terhadap temperatur tinggi dan kondisi asam
 Infektifitas virus hilang setelah dipanaskan 56°C 5 menit,
pH 4 atau pH , 4 selama 30 menit
 Dapat mengaglutinasi sel eritrosit dari beberapa spesies
ikan.
 Gejala klinis
 wabah akut dikaitkan dng mortalitas tinggi
 Perubahan behaviour
Lethargic  akhirnya di dasar
 Perubahan eksternal
Insang pucat
Perdarahan pada rongga mata anterior
Exophthalmia
 Perubahan internal
Hati dan limpa  ascites, darkening, extensive
congestion
Visceral fat  petechiae
Dalam beberapa kasus : kongesti pada foregut
Lapisan fibrinous menutupi hati
Stomach menggembung berisi cairan kental
Kadang-kadang terjadi haemorrhagi pada otot
skeletal

 Perubahan histopatologik pd organ hati


Necrosis haemorrhagic multifocal
Eosinophilia dan gelap
Sel-sel membesar dng inti piknotik (inti sel
mengecil), karyoreksis atau inti sel pecah jarang
Atlantic salmon with infectious salmon anaemia showing
gross lesions, dark liver, ascites and enlarged spleen
Source: T Poppe
Infectious salmon anaemia in Atlantic salmon.
A widespread haemorrhaging splenomegaly
and pale gills.
(Pic: National Anglers Lobby).
 Pada ikan yg sekarat
Anaemia berat
Sel-sel eritrosit yg bersirkulasi terlihat abnormal :
Ukuran sel eritrosit berkurang
Cytoplasmic vacuolation
Inti sel mengalami desintegrasi
Fragmentasi sel
Lymphocytopenia
Thrombocytopenia
Eritrosit immature meningkat dan erythroblast
muncul dalam sirkulasi
 Perubahan patologik
Infeksi kronis
 Hati berwarna kuning / pucat dng bintik-bintik perdarahan
 Anemia tidak seberat dibanding infeksi akut
 Haemorrhagis pada kulit dan swim bladder
 Berkurangnya cairan ascites

Infeksi akut
 Hati berwarna gelap
 Anemia berat

 Analisis penyakit
 Pada kasus wabah akut  perubahan klinis
 Hati berwarna gelap, necrosis multifocal
 Leucopenia, degenerasi sel eritrosit dan erythroblastosis
 Untuk kasus sub akut dan kronis , carrier
 Dibiakkan pada sel SHK -1

 Deteksi antigen viral dengan IFAT

 Deteksi langsung pada jaringan suspect dengan IFAT

 Penyebaran penyakit
 Horisontal
 Melalui air  virus dilepaskan ke dalam air melalui

kulit, mucus, feses dan urine. Virus masuk melalui


insang dan kuit yang luka.
 Melalui ikan yg terinfeksi

 Melalui vektor : kutu laut (Lepeophtheirus salmonis)

 Vertikal  belum terbukti


 Pengendalian
 Larangan transfer ikan antar daerah
 Penggunaan air laut yg ditreatmen

Anda mungkin juga menyukai