Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 1

FAKTOR-FAKTOR BAHAYA FISIK


TEKANAN PANAS

Aa Feri Ruhiyat
Deden Ahmad N
Desi Komariah
Dinida Nadia A.
Harum Halimut T
Lidiya
Nur Khalifatul U
Nurhasana
Putri Widia
Rossanti
Sri Rahayu
DEFINISI TEKANAN PANAS

Tekanan panas adalah kombinasi dari suhu udara,


kelembaban udara, kecepatan gerakan udara, dan panas
radiasi yang kemudian dipadankan dengan produksi panas
oleh tubuh. Suhu nyaman bagi orang Indonesia adalah
antara 24-26°C. Tekanan panas juga diartikan sebagai
batasan kemampuan penerimaan panas yang diterima
pekerja dari kontribusi kombinasi metabolisme tubuh akibat
melakukan pekerjaan dan faktor lingkungan (temperatur
udara, kelembaban, pergerakan udara, dan radiasi
perpindahan panas) dan pakaian yang digunakan.
(Suma’mur, 2009)
Faktor-factor
 Aklimatisasi tekanan panas
Aklimatisasi adalah suatu proses adaptasi fisiologis yang ditandai oleh pengeluaran keringat
yang meningkat, denyut nadi menurun dan suhu tubuh menurun. Proses adaptasi ini biasanya
memerlukan waktu 7-10 hari. Aklimatisasi dapat pula menghilang ketika orang yang bersangkutan
tidak masuk kerja selama seminggu berturut-turut

 Usia
Daya tahan seseorang terhadap panas akan menurun pada umur yang lebih tua. Orang yang
lebih tua akan lebih lambat keluar keringatnya dibandingkan dengan orang yang lebih muda.

 Jenis Kelamin
Adanya perbedaan kecil aklimatisasi antara laki-laki dan wanita. Wanita tidak dapat beraklimatisasi
dengan baik seperti laki-laki. Hal ini dikarenakan merka mempunyai kapasitas kardiovaskuler yang
lebih kecil.

 Postur tubuh
Adanya perbedaan ukuran tubuh akan mempengaruhi reaksi fisiologis tubuh terhadap panas. Laki-
laki dengan ukuran tubuh yang lebih kecil dapat mengalami tingkatan tekanan panas yang relatif
Bahaya yang di timbulkan dari teknanan
panas

Heat Heat
Heat rash
syncope cramp

Heat Heat
exhaustio stroke
 Heart rash
Merupakan gejala awal dari yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat tekanan panas. Penyakit ini
berkaitan dengan panas, kondisi lembab dimana keringat tidak mampu menguap dari kulit dan pakaian.
Penyakit ini mungkin terjadi pada sebagaian kecil area kulit atau bagian tubuh.

 Heat cramp
Gejala dari penyakit ini adalah rasa nyeri dan kejang pada kakai, tangan dan abdomen dan banyak
mengeluarkan keringat. Hal ini disebabkan karena ketidak seimbangan cairan dan garam selama melakukan
kerja fisik yang berat di lingkungan yang panas

 Heat exhaustio
Heat exhaustion Diakibatkan oleh berkurangnya cairan tubuh atau volume darah. Kondisi ini terjadi jika jumlah
air yang dikeluarkan seperti keringat melebihi dari air yang diminum selama terkena panas. Gejalanya adalah
keringat. sangat banyak, kulit. pucat, lemah, pening, mual, pernapasan pendek dan cepat, pusing dan pingsan.
Suhu tubuh antara (37°C - 40°C).

 Heat stroke
Adalah penyakit gangguan panas yang mengancam nyawa yang terkait dengan pekerjaan pada kondisi sangat
panas dan lembab. Penyakit ini dapat menyebabkan koma dan kematian. Gejala dari penyakit ini adalah detak
jantung cepat, suhu tubuh tinggi 40oC atau lebih, panas, kulit kering dan tampak kebiruan atau kemerahan,
 Heat stroke
Adalah penyakit gangguan panas yang mengancam nyawa yang terkait dengan pekerjaan pada kondisi sangat
panas dan lembab. Penyakit ini dapat menyebabkan koma dan kematian. Gejala dari penyakit ini adalah detak
jantung cepat, suhu tubuh tinggi 40oC atau lebih, panas, kulit kering dan tampak kebiruan atau kemerahan,
Tidak ada keringat di tubuh korban, pening, menggigil, muak, pusing, kebingungan mental dan pingsan.
Mengurangi faktor beban kerja
dengan mekanisasi
01
Pengendalian
Mengurangi beban panas
lingkungan 02
radian

kerja panas Mengurangi temperatur dan


kelembaban
03

Meningkatkan pergerakan
udara
04 .

Pembatasan terhadap waktu


pemaparan panas
05
1. Mengurangi faktor beban kerja dengan mekanisasi
2. Mengurangi beban panas radian dengan cara :
 Menurunkan temperatur udara dari proses kerja yang menghasilkan panas
 Relokasi proses kerja yang menghasilkan panas
 Penggunaan tameng panas dan alat pelindung diri yang dapat memantulkan panas.

3. Mengurangi temperatur dan kelembaban.


Cara ini dapat dilakukan melalui ventilasi pengenceran atau pendinginan secara mekanis. Cara ini telah terbukti
secara drastis dapat menghemat biaya dan meningkatkan kenyamanan.

 4. Meningkatkan pergerakan udara


Peningkatan pergerakan udara melalui ventilasi buatan dimaksudkan untuk memperluas pendinginan evaporasi

5. Pembatasan terhadap waktu pemaparan panas dengan cara :


 Melakukan pekerjaan pada tempat panas pada pagi dan sore hari.
 Penyediaan tempat sejuk yang terpisah dengan proses kerja untuk pemulihan.
 Mengatur waktu kerja-istirahat secara tepat berdasarkan beban kerja dan nilai ISBB.
Paparan panas dilingkungan kerja dapat
datang dari
Suhu serta kelembaban tinggi, paparan
01
cahaya matahari secara langsung

Pergerakan atau saluran udara yang


02
terbatas

03 Kerja fisik yang berat

04 Baju kerja

Tingkat aklimatisasi
05
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai