Bahan Sosialisasi Pengawas 2021
Bahan Sosialisasi Pengawas 2021
KEUANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL
PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
MANAJERIAL DAN
SOSIAL KULTURAL
PENGAWAS
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memberikan pemahaman kepada peserta tentang kebijakan penilaian kompetensi, komponen
Assessment Center, pemanfaatan hasil Assessment Center, Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) untuk
kompetensi manajerial dan sosial kultural, serta learning development model;
3. Mendorong peserta/ assessee untuk dapat memenuhi kriteria JPM sebesar ≧ dengan 80%.
0 Pengembangan Kompetensi
3
3
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
PENILAIAN
KOMPETENSI
(ASSESSMENT
CENTER)
4
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
DEFINISI PENILAIAN KOMPETENSI
proses membandingkan kompetensi yang dimiliki Pegawai Negeri Sipil dengan kompetensi jabatan yang dipersyaratkan dengan menggunakan metode
Assessment Center atau metode penilaian lainnya (PerBKN 26 Tahun 2019)
DASAR
UU No 5 tahun 2014 PerBKN No 26 tahun 2019
tentang Aparatur Sipil Negara Tentang Pembinaan Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi
PNS
HUKUM PP No 11 tahun 2017
tentang Manajemen PNS Pengelolaan ASN harus berdasarkan Sistem Merit
Landasan dalam
3 Pilar Sistem Merit :
melaksanakan tugas dan PP No 30 tahun 2019
peran sebagai ASN, tentang Penilaian Kinerja PNS KUALIFIKASI
dalam rangka
perwujudan Permenpan-RB No 38 tahun 2017
profesionalisme dan KOMPETENSI
tentang Standar Kompetensi Jabatan
perekat bangsa
Permenpan-RB No 40 tahun 2018 • Teknis 🡺 Sesuai kebutuhan instansi masing-masing
tentang Pedoman Sistem Merit • Manajerial 🡺 Terdiri dari 8 kompetensi:
PMK No No 216 tahun 2018 • Sosial Kultural 🡺 Terdiri dari Kompetensi Perekat Bangsa
tentang Manajemen Pengembangan SDM di
Lingkungan Kementerian Keuangan KINERJA
Assessor
• Jafung Assessor SDM
• Calon Assessor
• Assessor Internal
SKJ
Permenpan No. 38 tahun 2017
• Assessor Independen • SKJ JPT Madya : 5
• SKJ JPT Pratama : 4
• SKJ Administrator : 3
• SKJ Pengawas : 2
• SKJ Pelaksana : 1
8
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
SKJ KOMPETENSI MANAJERIAL
Sesuai dengan Permenpan 38/2017
Merupakan persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh seorang ASN dalam menjalankan
tugas jabatan
Setiap pegawai dapat mengimplementasikan kompetensi manajerial dan sosial kultural sesuai dengan
standar kompetensi jabatannya
1 Integritas 5 4 3 2 1
2 Kerja Sama 5 4 3 2 1
3 Komunikasi 5 4 3 2 1
5 Pelayanan Publik 5 4 3 2 1
7 Mengelola Perubahan 5 4 3 2 1
8 Pengambilan Keputusan 5 4 3 2 1
9
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
LEVEL KEMAHIRAN
Sesuai dengan Permenpan 38/2017
10
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
INTEGRITAS
01 Konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, dan
pemangku kepentingan, menciptakan budaya etika tinggi, bertanggungjawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya
• Mengingatkan rekan kerja untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan
Mampu mengingatkan, mengajak
kondisi; Mengajak orang lain untuk bertindak sesuai etika dan kode etik.
2 Pengawas rekan kerja untuk bertindak sesuai
• Menerapkan norma-norma secara konsisten dalam setiap situasi, pada unit kerja terkecil/kelompok kerjanya;
nilai, norma, dan etika organisasi
• Memberikan informasi yang dapat dipercaya sesuai dengan etika organisasi
Mampu memastikan,
• Memastikan anggota yang dipimpin bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan
menanamkan keyakinan bersama
kondisi;
agar anggota yang dipimpin
3 Administrator • Mampu untuk memberi apresiasi dan teguran bagi anggota yang dipimpin agar bertindak selaras dengan nilai, norma, dan
bertindak sesuai nilai, norma, dan
etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
etika organisasi, dalam lingkup
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan sikap integritas di dalam unit kerja yang dipimpin.
formal
• Menciptakan situasi kerja yang mendorong seluruh pemangku kepentingan mematuhi nilai, norma, dan etika organisasi
Mampu menciptakan situasi kerja
dalam segala situasi dan kondisi;
yang mendorong kepatuhan
4 JPT Pratama • Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika yang tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya;
pada nilai, norma, dan etika
• Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang dilakukan oleh orang lain,
organisasi
pada tataran lingkup kerja setingkat instansi meskipun ada resiko.
• Mempertahankan tingkat standar keadilan dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari yang dipatuhi
Mampu menjadi role model dalam oleh seluruh pemangku kepentingan pada lingkup instansi yang dipimpinnya;
5 JPT Madya penerapan standar keadilan dan • Menjadi “role model” /keteladanan dalam penerapan standar keadilan dan etika yang tinggi di tingkat nasional;
etika di tingkat nasional • Membuat konsep kebijakan dan strategi penerapan sikap integritas dalam pelaksanaan tugas dan norma- norma yang
sejalan dengan nilai strategis organisasi.
• Membantu orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka untuk mendukung sasaran tim;
Menumbuhkan tim kerja yang • Berbagi informasi yang relevan atau bermanfaat pada anggota tim.; mempertimbangkan masukan dan keahlian anggota
2 Pengawas
partisipatif dan efektif dalam tim/kelompok kerja serta bersedia untuk belajar dari orang lain;
• Membangun komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan tugas tim.
• Melihat kekuatan/kelemahan anggota tim, membentuk tim yang tepat, mengantisipasi kemungkinan hambatan,
dan mencari solusi yang optimal;
Efektif membangun tim kerja
• Mengupayakan dan mengutamakan pengambilan keputusan berdasarkan usulan-usulan anggota tim/kelompok,
3 Administrator untuk peningkatan kinerja
bernegosiasi secara efektif untuk upaya penyelesaikan pekerjaan yang menjadi target kinerja kelompok dan/atau unit
organisasi
kerja;
• Membangun aliansi dengan para pemangku kepentingan dalam rangka mendukung penyelesaian target kerja kelompok.
Berkomunikasi secara asertif, • Menyampaikan suatu informasi yang sensitif/rumit dengan cara penyampaian dan kondisi yang tepat, sehingga
terampil berkomunikasi lisan/ dapat dipahami dan diterima oleh pihak lain;
3 Administrator tertulis untuk menyampaikan • Menyederhanakan topik yang rumit dan sensitif sehingga lebih mudah dipahami dan diterima orang lain;
informasi yang sensitif/ rumit/ • Membuat laporan tahunan/periodic/naskah/dokumen/proposal yang kompleks; Membuat surat resmi yang sistematis dan
kompleks tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda; membuat proposal yang rinci dan lengkap;
Berupaya meningkatkan hasil • Menetapkan dan berupaya mencapai standar kerja pribadi yang lebih tinggi dari standar kerja yang ditetapkan
kerja pribadi yang lebih tinggi dari organisasi;
2 Pengawas standar yang ditetapkan, mencari, • Mencari, mencoba metode kerja alternatif untuk meningkatkan hasil kerjanya;
mencoba metode alternatif untuk • Memberi contoh kepada orang-orang di unit kerjanya untuk mencoba menerapkan metode kerja yang lebih efektif yang
peningkatan kinerja sudah dilakukannya.
Menetapkan target kerja yang • Menetapkan target kinerja unit yang lebih tinggi dari target yang ditetapkan organisasi;
menantang bagi unit kerja,
3 Administrator • Memberikan apresiasi dan teguran untuk mendorong pencapaian hasil unit kerjanya;
memberi apresiasi dan teguran
untuk mendorong kinerja • Mengembangkan metode kerja yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai target kerja unitnya.
• Mendorong unit kerja di tingkat instansi untuk mencapai kinerja yang melebihi target yang ditetapkan;
Mendorong unit kerja mencapai
• Memantau dan mengevaluasi hasil kerja unitnya agar selaras dengan sasaran strategis instansi;
4 JPT Pratama target yang ditetapkan atau
• Mendorong pemanfaatan sumber daya bersama antar unit kerja dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi
melebihi hasil kerja sebelumnya
pencaian target organisasi.
• Memastikan kualitas sesuai standar dan keberlanjutan hasil kerja organisasi yang memberi kontribusi pada
Meningkatkan mutu pencapaian pencapaian target prioritas nasional;
5 JPT Madya
kerja organisasi • Memastikan tersedianya sumber daya organisasi untuk menjamin tercapainya target prioritas instansi/nasional;
• Membuat kebijakan untuk menerapkan metode kerja yang lebih efektif-efisien dalam mencapai tujuan prioritas nasional.
Meningkatkan kemampuan bawahan • Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh, instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis yang jelas kepada
dengan memberikan contoh dan bawahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan;
2 Pengawas
penjelasan cara melaksanakan • Membantu bawahan untuk mempelajari proses, program atau sistem baru;
suatu pekerjaan • Menggunakan metode lain untuk meyakinkan bahwa orang lain telah memahami penjelasan atau pengarahan.
• Memberikan tugas-tugas yang menantang pada bawahan sebagai media belajar untuk mengembangkan kemampuannya;
• Mengamati bawahan dalam mengerjakan tugasnya dan memberikan umpan balik yang objektif dan jujur; melakukan diskusi
Memberikan umpan balik,
3 Administrator
membimbing
dengan bawahan untuk memberikan bimbingan dan umpan balik yang berguna bagi bawahan;
• Mendorong kepercayaan diri bawahan; memberikan kepercayaan penuh pada bawahan untuk mengerjakan tugas dengan
caranya sendiri; memberi kesempatan dan membantu bawahan menemukan peluang berkembang.
• Menyusun program pengembangan jangka panjang bersama-sama dengan bawahan, termasuk didalamnya
Menyusun program pengembangan penetapan tujuan, bimbingan, penugasan dan pengalaman lainnya, serta mengalokasikan waktu untuk mengikuti pelatihan /
jangka panjang dalam rangka pendidikan / pengembangan kompetensi dan karir;
4 JPT Pratama
mendorong manajemen
• Melaksanakan manajemen pembelajaran termasuk evaluasi dan umpan balik pada tataran organisasi;
pembelajaran
• Mengembangkan orang-orang disekitarnya secara konsisten, melakukan kaderisasi untuk posisi-posisi di unit kerjanya.
• Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode/proses baru selaras dengan ketentuan yang berlaku tanpa
Proaktif beradaptasi mengikuti arahan orang lain;
2 Pengawas
perubahan • Mengembangkan kemampuan diri untuk menghadapi perubahan;
• Cepat dan tanggap dalam menerima perubahan.
• Mengarahkan unit kerja untuk lebih siap dalam menghadapi perubahan termasuk memitigasi risiko yang mungkin
Memimpin perubahan pada unit terjadi;
4 JPT Pratama
kerja • Memastikan perubahan sudah diterapkan secara aktif di lingkup unit kerjanya;
• Memimpin dan memastikan penerapan program-program perubahan di berbagai unit kerja dalam lingkup unit kerjanya.
• Melakukan analisis secara mendalam terhadap informasi yang tersedia dalam upaya mencari solusi;
Menganalisis masalah secara • Mempertimbangkan berbagai alternative yang ada sebelum membuat kesimpulan
2 Pengawas
mendalam • Membuat keputusan operasional berdasarkan kesimpulan dari berbagai sumber informasi sesuai dengan pedoman yang
ada.
• Menampilkan sikap dan perilaku yang peduli akan nilai-nilai keberagaman dan menghargai perbedaan.
Aktif mengembangkan sikap • Membangun hubungan baik antar individu dalam organisasi, mitra kerja, dan pemangku kepentingan.
2 Pengawas saling menghargai, menekankan • Bersikap tenang, mampu mengendalikan emosi, kemarahan dan frustasi dalam menghadapi pertentangan. Yang
persamaan dan persatuan ditimbulkan oleh perbedaan latar belakang agama/kepercayaan, suku, gender, sosial ekonomi, preferensi politik di
lingkungan unit kerjanya.
• Mempromosikan sikap menghargai perbedaan diantara orang orang yang mendorong toleransi dan keterbukaan.
Mempromosikan,
• Melakukan pemetaan sosial di masyarakat sehingga dapat memberikan respon yang sesuai dengan budaya yang berlaku.,
3 Administrator mengembangkan sikap toleransi
Mengidentifikasi potensi kesalahpahaman yang diakibatkan adanya keragaman budaya yang ada.
dan persatuan
• Menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik atau mengurangi dampak negatif dari konflik atau potensi konflik.
Mendayagunakan perbedaan
• Menginisiasi dan merepresentasikan pemerintah di lingkungan kerja dan masyarakat.
secara konstruktif dan kreatif
4 JPT Pratama • Mendayagunakan perbedaan untuk mencapai kelancaran pencapaian tujuan organisasi.
untuk meningkatkan efektifitas
• Membuat program mengakomodasi perbedaan.
organisasi
• Menjadi wakil pemerintah untuk membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat
Wakil pemerintah untuk • Mengkomunikasikan dampak risiko yang teridentifikasi dan merekomendasikan tindakan korektif berdasarkan
5 JPT Madya membangun hubungan sosial pertimbangan perbedaan keberagaman untuk membangun hubungan jangka panjang.
psikologis • Membuat kebijakan yang mengakomodasi perbedaan serta berdampak positif secara nasional
Social Learning
Aktivitas pembelajaran kolaboratif
dalam komunitas maupun bimbingan
Contoh: Coaching, Mentoring, Benchmarking, Experiential
CoP, Feedback, Network and Sharing (peers)
20% Learning
Aktivitas pembelajaran
terintegrasi di tempat kerja
melalui praktik langsung
70% Contoh: Assignment, secondment,
Formal Learning job enlargement, job enrichment
Aktivitas pembelajaran
terstruktur secara formal
10%
Contoh: Diklat, self-study, e-learning,
workshop
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PESERTA
DALAM PELAKSANAAN INTAKE AC
Peserta
Perhatikan instruksi yang
Berusahalah menjadi diri
diberikan oleh Assessor dalam
Bersikap positif dan selalu aktif terlibat dalam semua simulasi sendiri
mengerjakan penugasan
21
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
Terima
kasih
Biro Sumber Daya Manusia
Gd. Djuanda I Lantai 19
Jl. Dr. Wahidin Raya No. 1 Jakarta Pusat 10710
@BiroSDMKemenkeu
Informasi
23
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE