Anda di halaman 1dari 23

KEMENTERIAN

KEUANGAN
SEKRETARIAT JENDERAL

PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
MANAJERIAL DAN
SOSIAL KULTURAL
PENGAWAS
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Memberikan pemahaman kepada peserta tentang kebijakan penilaian kompetensi, komponen
Assessment Center, pemanfaatan hasil Assessment Center, Standar Kompetensi Jabatan (SKJ) untuk
kompetensi manajerial dan sosial kultural, serta learning development model;

2. Mempersiapkan para peserta dalam pelaksanaan intake Assessment Center;

3. Mendorong peserta/ assessee untuk dapat memenuhi kriteria JPM sebesar ≧ dengan 80%.

TARGET PEMBELAJARAN BAGI PESERTA


Memahami proses AC; SKJ kompetensi manajerial dan sosial kultural, definisi kompetensi, dan level
kemahiran yang dipersyaratkan dan perlu dipenuhi oleh para peserta; serta pengembangan
kompetensinya.
2
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
OUTLINE

0 Penilaian Kompetensi (Assessment


1 Center)

Kompetensi Manajerial dan Sosial


0 Kultural
2

0 Pengembangan Kompetensi
3

3
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
PENILAIAN
KOMPETENSI
(ASSESSMENT
CENTER)

4
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
DEFINISI PENILAIAN KOMPETENSI
proses membandingkan kompetensi yang dimiliki Pegawai Negeri Sipil dengan kompetensi jabatan yang dipersyaratkan dengan menggunakan metode
Assessment Center atau metode penilaian lainnya (PerBKN 26 Tahun 2019)

DASAR
UU No 5 tahun 2014 PerBKN No 26 tahun 2019
tentang Aparatur Sipil Negara Tentang Pembinaan Penyelenggaraan Penilaian Kompetensi
PNS
HUKUM PP No 11 tahun 2017
tentang Manajemen PNS Pengelolaan ASN harus berdasarkan Sistem Merit
Landasan dalam
3 Pilar Sistem Merit :
melaksanakan tugas dan PP No 30 tahun 2019
peran sebagai ASN, tentang Penilaian Kinerja PNS KUALIFIKASI
dalam rangka
perwujudan Permenpan-RB No 38 tahun 2017
profesionalisme dan KOMPETENSI
tentang Standar Kompetensi Jabatan
perekat bangsa
Permenpan-RB No 40 tahun 2018 • Teknis 🡺 Sesuai kebutuhan instansi masing-masing
tentang Pedoman Sistem Merit • Manajerial 🡺 Terdiri dari 8 kompetensi:

PMK No No 216 tahun 2018 • Sosial Kultural 🡺 Terdiri dari Kompetensi Perekat Bangsa
tentang Manajemen Pengembangan SDM di
Lingkungan Kementerian Keuangan KINERJA

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 5


KOMPONEN ASSESSMENT CENTER
Kamus Kompetensi
Permenpan No. 38 tahun 2017
• 8 Kompetensi Manajerial
• 1 Kompetensi Sosial Kultural

Assessor
• Jafung Assessor SDM
• Calon Assessor
• Assessor Internal
SKJ
Permenpan No. 38 tahun 2017
• Assessor Independen • SKJ JPT Madya : 5
• SKJ JPT Pratama : 4
• SKJ Administrator : 3
• SKJ Pengawas : 2
• SKJ Pelaksana : 1

Metode & Tools


Assessee Metode
(PerBKN no. 26 tahun 2019)

Seluruh Pegawai Kementerian


• Metode Sederhana
Keuangan di Jabatan Struktural
• Metode Sedang
maupun Jabatan Fungsional
• Metode Kompleks
Tools : Inventory, (paper based / online),
Simulation (In tray, LGD, role play) , Assignment,
(Analisis Kasus), wawancara (BEI)

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 6


PEMANFAATAN HASIL AC
Pemanfaatan Kategori Penilaian berdasarkan JPM*
Pengembangan Pemetaan Pegawai Pengembangan Karier:
Kompetensi Promosi/mutasi Kategori Penilaian Kompetensi (Sesuai
No. Per. BKN no. 26/2019)
Pemetaan Jabatan
1 Optimal (JPM ≥ 90%)
2 Cukup Optimal (JPM 78% s/d < 90%)
3 Kurang Optimal (JPM < 78%)

Hasil AC dapat dilihat pada laman


http://hris.e-prime.kemenkeu.go.id dalam Disarankan untuk dilakukan:
bentuk Laporan Individu Assessment Center • Pengembangan berbasis kompetensi
(LIAC)
• Re-Assessment Center

*Job Person Match (JPM) merupakan jumlah


perbandingan antara nilai kompetensi yang dicapai
assessee dengan jumlah total standar kompetensi yang
dinyatakan dalam persentase,

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 7


KOMPETENSI
MANAJERIAL
DAN SOSIAL
KULTURAL

8
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
SKJ KOMPETENSI MANAJERIAL
Sesuai dengan Permenpan 38/2017

Merupakan persyaratan kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh seorang ASN dalam menjalankan
tugas jabatan

Setiap pegawai dapat mengimplementasikan kompetensi manajerial dan sosial kultural sesuai dengan
standar kompetensi jabatannya

Standar Kompetensi Jabatan


No Kompetensi
JPT Madya JPT Pratama Administrator Pengawas Pelaksana

1 Integritas 5 4 3 2 1

2 Kerja Sama 5 4 3 2 1

3 Komunikasi 5 4 3 2 1

4 Orientasi Pada Hasil 5 4 3 2 1

5 Pelayanan Publik 5 4 3 2 1

6 Pengembangan Diri & Orang Lain 5 4 3 2 1

7 Mengelola Perubahan 5 4 3 2 1

8 Pengambilan Keputusan 5 4 3 2 1

9
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
LEVEL KEMAHIRAN
Sesuai dengan Permenpan 38/2017

Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Level 5

Paham/dalam Dasar Menengah Mumpuni Ahli


pengembangan

10
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
INTEGRITAS
01 Konsisten berperilaku selaras dengan nilai, norma dan/atau etika organisasi, dan jujur dalam hubungan dengan manajemen, rekan kerja, bawahan langsung, dan
pemangku kepentingan, menciptakan budaya etika tinggi, bertanggungjawab atas tindakan atau keputusan beserta risiko yang menyertainya

L Jenjang Deskripsi Indikator Perilaku


Mampu bertindak sesuai nilai, • Bertingkah laku sesuai dengan perkataan; berkata sesuai dengan fakta;
1 Pelaksana norma, etika organisasi dalam • Melaksanakan peraturan, kode etik organisasi dalam lingkungan kerja sehari-hari, pada tataran individu/pribadi
kapasitas pribadi • Tidak menjanjikan/memberikan sesuatu yang bertentangan dengan aturan organisasi.

• Mengingatkan rekan kerja untuk bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan
Mampu mengingatkan, mengajak
kondisi; Mengajak orang lain untuk bertindak sesuai etika dan kode etik.
2 Pengawas rekan kerja untuk bertindak sesuai
• Menerapkan norma-norma secara konsisten dalam setiap situasi, pada unit kerja terkecil/kelompok kerjanya;
nilai, norma, dan etika organisasi
• Memberikan informasi yang dapat dipercaya sesuai dengan etika organisasi

Mampu memastikan,
• Memastikan anggota yang dipimpin bertindak sesuai dengan nilai, norma, dan etika organisasi dalam segala situasi dan
menanamkan keyakinan bersama
kondisi;
agar anggota yang dipimpin
3 Administrator • Mampu untuk memberi apresiasi dan teguran bagi anggota yang dipimpin agar bertindak selaras dengan nilai, norma, dan
bertindak sesuai nilai, norma, dan
etika organisasi dalam segala situasi dan kondisi;
etika organisasi, dalam lingkup
• Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penerapan sikap integritas di dalam unit kerja yang dipimpin.
formal

• Menciptakan situasi kerja yang mendorong seluruh pemangku kepentingan mematuhi nilai, norma, dan etika organisasi
Mampu menciptakan situasi kerja
dalam segala situasi dan kondisi;
yang mendorong kepatuhan
4 JPT Pratama • Mendukung dan menerapkan prinsip moral dan standar etika yang tinggi, serta berani menanggung konsekuensinya;
pada nilai, norma, dan etika
• Berani melakukan koreksi atau mengambil tindakan atas penyimpangan kode etik/nilai-nilai yang dilakukan oleh orang lain,
organisasi
pada tataran lingkup kerja setingkat instansi meskipun ada resiko.

• Mempertahankan tingkat standar keadilan dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakan sehari-hari yang dipatuhi
Mampu menjadi role model dalam oleh seluruh pemangku kepentingan pada lingkup instansi yang dipimpinnya;
5 JPT Madya penerapan standar keadilan dan • Menjadi “role model” /keteladanan dalam penerapan standar keadilan dan etika yang tinggi di tingkat nasional;
etika di tingkat nasional • Membuat konsep kebijakan dan strategi penerapan sikap integritas dalam pelaksanaan tugas dan norma- norma yang
sejalan dengan nilai strategis organisasi.

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 11


KERJA SAMA
02 Kemampuan menjalin, membina, mempertahankan hubungan kerja yang efektif, memiliki komitmen saling membantu dalam penyelesaian tugas, dan
mengoptimalkan segala sumberdaya untuk mencapai tujuan strategis organisasi.

L Jenjang Deskripsi Indikator Perilaku


• Berpartisipasi sebagai anggota tim yang baik, melakukan tugas/bagiannya, dan mendukung keputusan tim;
Berpartisipasi dalam kelompok
1 Pelaksana • Mendengarkan dan menghargai masukan dari orang lain dan memberikan usulan-usulan bagi kepentingan tim; Bekerja
kerja
sama dalam interaksi formal dan informal.

• Membantu orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas mereka untuk mendukung sasaran tim;
Menumbuhkan tim kerja yang • Berbagi informasi yang relevan atau bermanfaat pada anggota tim.; mempertimbangkan masukan dan keahlian anggota
2 Pengawas
partisipatif dan efektif dalam tim/kelompok kerja serta bersedia untuk belajar dari orang lain;
• Membangun komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan tugas tim.

• Melihat kekuatan/kelemahan anggota tim, membentuk tim yang tepat, mengantisipasi kemungkinan hambatan,
dan mencari solusi yang optimal;
Efektif membangun tim kerja
• Mengupayakan dan mengutamakan pengambilan keputusan berdasarkan usulan-usulan anggota tim/kelompok,
3 Administrator untuk peningkatan kinerja
bernegosiasi secara efektif untuk upaya penyelesaikan pekerjaan yang menjadi target kinerja kelompok dan/atau unit
organisasi
kerja;
• Membangun aliansi dengan para pemangku kepentingan dalam rangka mendukung penyelesaian target kerja kelompok.

• Membangun sinergi antar unit kerja di lingkup instansi yang dipimpin;


• Memfasilitasi kepentingan yang berbeda dari unit kerja lain sehingga tercipta sinergi dalam rangka pencapaian target kerja
4 JPT Pratama Membangun komitmen tim, sinergi organisasi;
• Mengembangkan sistem yang menghargai kerja sama antar unit, memberikan dukungan / semangat untuk memastikan
tercapainya sinergi dalam rangka pencapaian target kerja organisasi.
• Menciptakan hubungan kerja yang konstruktif dengan menerapkan norma / etos / nilai-nilai kerja yang baik di dalam dan di
luar organisasi; Meningkatkan produktivitas dan menjadi panutan dalam organisasi;
Menciptakan situasi kerja sama
• Secara konsisten menjaga sinergi agar pemangku kepentingan dapat bekerja sama dengan orang di dalam maupun di luar
5 JPT Madya secara konsisten, baik di dalam
organisasi;
maupun di luar instansi
• Membangun konsensus untuk menggabungkan sumberdaya dari berbagai pemangku kepentingan untuk tujuan bangsa
dan negara.

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 12


KOMUNIKASI
03 Kemampuan untuk menerangkan pandangan dan gagasan secara jelas, sistematis disertai argumentasi yang logis dengan cara-cara yang sesuai baik secara lisan maupun tertulis;
memastikan pemahaman; mendengarkan secara aktif dan efektif; mempersuasi, meyakinkan dan membujuk orang lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

L Jenjang Deskripsi Indikator Perilaku


• Menyampaikan informasi (data), pikiran atau pendapat dengan jelas, singkat dan tepat dengan menggunakan cara/media
Menyampaikan informasi dengan yang sesuai dan mengikuti alur yang logis;
1 Pelaksana jelas,lengkap, pemahaman yang
• Memahami instruksi/perintah yang diberikan;
sama
• Membuat memo, surat secara sederhana.
Aktif menjalankan komunikasi
• Menggunakan gaya komunikasi informal untuk meningkatkan hubungan profesional;
secara formal dan informal.
• Mendengarkan pihak lain secara aktif; menangkap dan menginterpretasikan pesan-pesan dari orang lain, serta
2 Pengawas Bersedia mendengarkan orang
memberikan respon yang sesuai;
lain, menginterpretasikan pesan
• Membuat materi presentasi, pidato, draft naskah, laporan dan lain lain sesuai arahan pimpinan.
dengan respon yang sesuai.

Berkomunikasi secara asertif, • Menyampaikan suatu informasi yang sensitif/rumit dengan cara penyampaian dan kondisi yang tepat, sehingga
terampil berkomunikasi lisan/ dapat dipahami dan diterima oleh pihak lain;
3 Administrator tertulis untuk menyampaikan • Menyederhanakan topik yang rumit dan sensitif sehingga lebih mudah dipahami dan diterima orang lain;
informasi yang sensitif/ rumit/ • Membuat laporan tahunan/periodic/naskah/dokumen/proposal yang kompleks; Membuat surat resmi yang sistematis dan
kompleks tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda; membuat proposal yang rinci dan lengkap;

Mampu mengemukakan pemikiran


multidimensi secara lisan dan • Mengintegrasikan informasi-informasi penting hasil diskusi dengan pihak lain untuk mendapatkan pemahaman yang sama;
tertulis untuk mendorong • Menuangkan pemikiran/konsep yang multidimensi dalam bentuk tulisan formal;
4 JPT Pratama
kesepakatan dengan tujuan • Menyampaikan informasi secara persuasif untuk mendorong pemangku kepentingan sepakat pada langkah-langkah
meningkatkan kinerja secara bersama dengan tujuan meningkatkan kinerja secara keseluruhan.
keseluruhan
• Menghilangkan hambatan komunikasi, mampu berkomunikasi dalam isu-isu nasional yang memiliki resiko tinggi,
Menggagas sistem komunikasi menggalang hubungan dalam skala strategis di tingkat nasional;
yang terbuka secara strategis • Menggunakan saluran komunikasi formal dan non formal guna mencapai kesepakatan dengan tujuan meningkatkan kinerja
5 JPT Madya
untuk mencari solusi dengan di tingkat instansi/nasional;
tujuan meningkatkan kinerja • Menggagas sistem komunikasi dengan melibatkan pemangku kepentingan sejak dini untuk mencari solusi dengan tujuan
meningkatkan kinerja di tingkat instansi/nasional.

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 13


ORIENTASI PADA HASIL
04 Kemampuan mempertahankan komitmen pribadi yang tinggi untuk menyelesaikan tugas, dapat diandalkan, bertanggung jawab, mampu secara sistimatis mengidentifikasi
risiko dan peluang dengan memperhatikan keterhubungan antara perencanaan dan hasil, untuk keberhasilan organisasi.

L Jenjang Deskripsi Indikator Perilaku


• Menyelesaikan tugas dengan tuntas; dapat diandalkan;
Bertanggung jawab untuk
1 Pelaksana • Memenuhi standar kerja;
memenuhi standar kerja
• Bersedia menerima masukan, mengikuti contoh cara bekerja yang lebih efektif, efisien di lingkungan kerjanya.

Berupaya meningkatkan hasil • Menetapkan dan berupaya mencapai standar kerja pribadi yang lebih tinggi dari standar kerja yang ditetapkan
kerja pribadi yang lebih tinggi dari organisasi;
2 Pengawas standar yang ditetapkan, mencari, • Mencari, mencoba metode kerja alternatif untuk meningkatkan hasil kerjanya;
mencoba metode alternatif untuk • Memberi contoh kepada orang-orang di unit kerjanya untuk mencoba menerapkan metode kerja yang lebih efektif yang
peningkatan kinerja sudah dilakukannya.
Menetapkan target kerja yang • Menetapkan target kinerja unit yang lebih tinggi dari target yang ditetapkan organisasi;
menantang bagi unit kerja,
3 Administrator • Memberikan apresiasi dan teguran untuk mendorong pencapaian hasil unit kerjanya;
memberi apresiasi dan teguran
untuk mendorong kinerja • Mengembangkan metode kerja yang lebih efektif dan efisien untuk mencapai target kerja unitnya.

• Mendorong unit kerja di tingkat instansi untuk mencapai kinerja yang melebihi target yang ditetapkan;
Mendorong unit kerja mencapai
• Memantau dan mengevaluasi hasil kerja unitnya agar selaras dengan sasaran strategis instansi;
4 JPT Pratama target yang ditetapkan atau
• Mendorong pemanfaatan sumber daya bersama antar unit kerja dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi
melebihi hasil kerja sebelumnya
pencaian target organisasi.

• Memastikan kualitas sesuai standar dan keberlanjutan hasil kerja organisasi yang memberi kontribusi pada
Meningkatkan mutu pencapaian pencapaian target prioritas nasional;
5 JPT Madya
kerja organisasi • Memastikan tersedianya sumber daya organisasi untuk menjamin tercapainya target prioritas instansi/nasional;
• Membuat kebijakan untuk menerapkan metode kerja yang lebih efektif-efisien dalam mencapai tujuan prioritas nasional.

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 14


PELAYANAN PUBLIK
05
Kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan kegiatan pemenuhan kebutuhan pelayanan publik secara profesional, transparan,
mengikuti standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/ kelompok/ golongan/ partai politik.

L Jenjang Deskripsi Indikator Perilaku


• Mampu mengerjakan tugas-tugas dengan mengikuti standar pelayanan yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan
Menjalankan tugas mengikuti standar dan tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik;
1 Pelaksana pelayanan. • Melayani kebutuhan, permintaan dan keluhan pemangku kepentingan;
• Menyelesaikan masalah dengan tepat tanpa bersikap membela diri dalam kapasitas sebagai pelaksana pelayanan publik.
• Menunjukan sikap yakin dalam mengerjakan tugas-tugas pemerintahan/pelayanan publik, mampu menjelaskan secara obyektif bila ada yang
Mampu
mempertanyakan kebijakan yang diambil;
mensupervisi/mengawasi/menyelia dan
• Secara aktif mencari informasi untuk mengenali kebutuhan pemangku kepentingan agar dapat menjalankan pelaksanaan tugas pemerintahan,
2 Pengawas menjelaskan proses pelaksanaan tugas
pembangunan dan pelayanan publik secara cepat dan tanggap;
pemerintahan/pelayanan publik secara
• Mampu mengenali dan memanfaatkan kebiasaan, tatacara, situasi tertentu sehingga apa yang disampaikan menjadi perhatian pemangku
transparan
kepentingan dalam hal penyelesaian tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.
• Memahami, mendeskripsikan pengaruh dan hubungan/kekuatan kelompok yang sedang berjalan di organisasi (aliansi atau persaingan), dan
dampaknya terhadap unit kerja untuk menjalankan tugas pemerintahan secara profesional dan netral, tidak memihak;
Mampu memanfaatkan kekuatan
• Menggunakan keterampilan dan pemahaman lintas organisasi untuk secara efektif memfasilitasi kebutuhan kelompok yang lebih besar dengan cara-
3 Administrator kelompok serta memperbaiki standar
cara yang mengikuti standar objektif, transparan, profesional, sehingga tidak merugikan para pihak di lingkup pelayanan publik unit kerjanya;
pelayanan publik di lingkup unit kerja
• Mengimplementasikan cara-cara yang efektif untuk memantau dan mengevaluasi masalah yang dihadapi pemangku kepentingan/masyarakat serta
mengantisipasi kebutuhan mereka saat menjalankan tugas pelayanan publik di unit kerjanya.
Mampu memonitor, mengevaluasi, • Memahami dan memberi perhatian kepada isu-isu jangka panjang, kesempatan atau kekuatan politik yang mempengaruhi organisasi
memperhitungkan dan mengantisipasi dalam hubungannya dengan dunia luar, memperhitungkan dan mengantisipasi dampak terhadap pelaksanaan tugas-tugas pelayanan publik secara
dampak dari isu-isu jangka panjang, objektif, transparan, dan professional dalam lingkup organisasi;
4 JPT Pratama kesempatan, atau kekuatan politik dalam • Menjaga agar kebijakan pelayanan publik yang diselenggarakan oleh instansinya telah selaras dengan standar pelayanan yang objektif, netral, tidak
hal pelayanan kebutuhan pemangku memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik;
kepentingan yang transparan, objektif, • Menerapkan strategi jangka panjang yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan pemangku kepentingan dalam menyusun kebijakan dengan
dan profesional mengikuti standar objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan, tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok.
Mampu memastikan kebijakan kebijakan
• Mampu menciptakan kebijakan kebijakan pelayanan publik yang menjamin terselenggaranya pelayanan publik yang objektif, netral, tidak
pelayanan publik yang menjamin
memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok/partai politik;
terselenggaranya pelayanan publik yang
• Menginternalisasikan nilai dan semangat pelayanan publik yang mengikuti standar objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, transparan,
5 JPT Madya objektif, netral, tidak memihak, tidak
tidak terpengaruh kepentingan pribadi/kelompok kepada setiap individu di lingkungan instansi/nasional;
diskriminatif, serta tidak terpengaruh
• Menjamin terselenggaranya pelayanan publik yang objektif, netral, tidak memihak, tidak diskriminatif, serta tidak terpengaruh kepentingan
kepentingan pribadi/kelompok/partai
pribadi/kelompok/partai politik.
politik.
PENGEMBANGAN DIRI DAN ORANG LAIN
06 Kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan dan menyempurnakan keterampilan diri; menginspirasi orang lain untuk mengembangkan dan menyempurnakan
pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan dan pengembangan karir jangka panjang, mendorong kemauan belajar sepanjang hidup, memberikan
saran/bantuan, umpan balik, bimbingan untuk membantu orang lain untuk mengembangkan potensi dirinya.

L Jenjang Deskripsi Indikator Perilaku


• Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri dan menyeleksi sumber serta metodologi pembelajaran yang diperlukan;
1 Pelaksana Pengembangan diri • Menunjukkan usaha mandiri untuk mempelajari keterampilan atau kemampuan baru dari berbagai media pembelajaran;
• Berupaya meningkatkan diri dengan belajar dari orang-orang lain yang berwawasan luas di dalam organisasi.

Meningkatkan kemampuan bawahan • Meningkatkan kemampuan bawahan dengan memberikan contoh, instruksi, penjelasan dan petunjuk praktis yang jelas kepada
dengan memberikan contoh dan bawahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan;
2 Pengawas
penjelasan cara melaksanakan • Membantu bawahan untuk mempelajari proses, program atau sistem baru;
suatu pekerjaan • Menggunakan metode lain untuk meyakinkan bahwa orang lain telah memahami penjelasan atau pengarahan.

• Memberikan tugas-tugas yang menantang pada bawahan sebagai media belajar untuk mengembangkan kemampuannya;
• Mengamati bawahan dalam mengerjakan tugasnya dan memberikan umpan balik yang objektif dan jujur; melakukan diskusi
Memberikan umpan balik,
3 Administrator
membimbing
dengan bawahan untuk memberikan bimbingan dan umpan balik yang berguna bagi bawahan;
• Mendorong kepercayaan diri bawahan; memberikan kepercayaan penuh pada bawahan untuk mengerjakan tugas dengan
caranya sendiri; memberi kesempatan dan membantu bawahan menemukan peluang berkembang.

• Menyusun program pengembangan jangka panjang bersama-sama dengan bawahan, termasuk didalamnya
Menyusun program pengembangan penetapan tujuan, bimbingan, penugasan dan pengalaman lainnya, serta mengalokasikan waktu untuk mengikuti pelatihan /
jangka panjang dalam rangka pendidikan / pengembangan kompetensi dan karir;
4 JPT Pratama
mendorong manajemen
• Melaksanakan manajemen pembelajaran termasuk evaluasi dan umpan balik pada tataran organisasi;
pembelajaran
• Mengembangkan orang-orang disekitarnya secara konsisten, melakukan kaderisasi untuk posisi-posisi di unit kerjanya.

Menciptakan situasi yang


• Menciptakan situasi yang mendorong individu, kelompok, unit kerja untuk mengembangkan kemampuan belajar secara
mendorong organisasi untuk
berkelanjutan di tingkat instansi;
mengembangkan kemampuan
5 JPT Madya
belajar secara berkelanjutan dalam
• Merekomendasikan/memberikan penghargaan bagi upaya pengembangan yang berhasil, memastikan dukungan bagi orang lain
dalam mengembangkan kemampuan dalam unit kerja di tingkat instansi;
rangka mendukung pencapaian
• Memberikan inspirasi kepada individu atau kelompok untuk belajar secara berkelanjutan dalam penerapan di tingkat instansi.
hasil

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 16


07 MENGELOLA PERUBAHAN
Kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang baru atau berubah dan tidak bergantung secara berlebihan pada metode dan proses lama,
mengambil tindakan untuk mendukung dan melaksanakan insiatif perubahan, memimpin usaha perubahan, mengambil tanggung jawab pribadi untuk memastikan
perubahan berhasil diimplementasikan secara efektif.

L Jenjang Deskripsi Indikator Perilaku


• Sadar mengenai perubahan yang terjadi di organisasi dan berusaha menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut;
Mengikuti perubahan
1 Pelaksana • Mengikuti perubahan secara terbuka sesuai petunjuk/pedoman;
dengan arahan
• Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode/proses baru dengan bimbingan orang lain.

• Menyesuaikan cara kerja lama dengan menerapkan metode/proses baru selaras dengan ketentuan yang berlaku tanpa
Proaktif beradaptasi mengikuti arahan orang lain;
2 Pengawas
perubahan • Mengembangkan kemampuan diri untuk menghadapi perubahan;
• Cepat dan tanggap dalam menerima perubahan.

• Membantu orang lain dalam melakukan perubahan;


Membantu orang lain mengikuti
• Menyesuaikan prioritas kerja secara berulang-ulang jika diperlukan;
3 Administrator perubahan, mengantisipasi
• Mengantisipasi perubahan yang dibutuhkan oleh unit kerjanya secara tepat. Memberikan solusi efektif terhadap masalah
perubahan secara tepat
yang ditimbulkan oleh adanya perubahan.

• Mengarahkan unit kerja untuk lebih siap dalam menghadapi perubahan termasuk memitigasi risiko yang mungkin
Memimpin perubahan pada unit terjadi;
4 JPT Pratama
kerja • Memastikan perubahan sudah diterapkan secara aktif di lingkup unit kerjanya;
• Memimpin dan memastikan penerapan program-program perubahan di berbagai unit kerja dalam lingkup unit kerjanya.

Memimpin, menggalang dan


• Membuat kebijakan-kebijakan yang mendorong perubahan yang berdampak pada pencapaian sasaran prioritas nasional;
menggerakkan dukungan
• Menggalang dan menggerakkan dukungan para pemangku kepentingan untuk mengimplementasikan perubahan yang
pemangku kepentingan untuk
5 JPT Madya telah ditetapkan;
menjalankan perubahan secara
• Secara berkelanjutan, mencari cara-cara baru untuk memberi nilai tambah bagi perubahan yang tengah dijalankan agar
berkelanjutan pada tingkat
memberi manfaat yang lebih besar bagi para pemangku kepentingan.
instansi/nasional

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 17


PENGAMBILAN KEPUTUSAN
08 Kemampuan membuat keputusan yang baik secara tepat waktu dan dengan keyakinan diri setelah mempertimbangkan prinsip kehati-hatian,
dirumuskan secara sistematis dan seksama berdasarkan berbagai informasi, alternatif pemecahan masalah dan konsekuensinya, serta
bertanggung jawab atas keputusan yang diambil.

L Jenjang Deskripsi Indikator Perilaku


• Mengumpulkan dan mempertimbangkan informasi yang dibutuhkan dalam mencari solusi;
Mengumpulkan informasi untuk • Mengenali situasi/pilihan yang tepat untuk bertindak sesuai kewenangan;
1 Pelaksana bertindak sesuai kewenangan • Mempertimbangkan kemungkinan solusi yang dapat diterapkan dalam pekerjaan rutin berdasarkan kebijakan dan
prosedur yang telah ditentukan.

• Melakukan analisis secara mendalam terhadap informasi yang tersedia dalam upaya mencari solusi;
Menganalisis masalah secara • Mempertimbangkan berbagai alternative yang ada sebelum membuat kesimpulan
2 Pengawas
mendalam • Membuat keputusan operasional berdasarkan kesimpulan dari berbagai sumber informasi sesuai dengan pedoman yang
ada.

• Membandingkan berbagai alternatif tindakan dan implikasinya;


Membandingkan berbagai
• Memilih alternatif solusi yang terbaik, membuat keputusan operasional mengacu pada alternatif solusi terbaik yang
3 Administrator alternatif, menyeimbangkan risiko
didasarkan pada analisis data yang sistematis, seksama, mengikuti prinsip kehati-hatian;
keberhasilan dalam implementasi
• Menyeimbangkan antara kemungkinan risiko dan keberhasilan dalam implementasinya.
• Menyusun dan/atau memutuskan konsep penyelesaian masalah yang melibatkan beberapa/seluruh fungsi dalam
Menyelesaikan masalah yang
organisasi;
mengandung risiko tinggi,
• Menghasilkan solusi dari berbagai masalah yang kompleks, terkait dengan bidang kerjanya yang berdampak pada pihak
4 JPT Pratama mengantisipasi dampak
lain;
keputusan, membuat tindakan
• Membuat keputusan dan mengantisipasi dampak keputusannya serta menyiapkan tindakan penanganannya (mitigasi
pengamanan
risiko).

Menghasilkan solusi dan


mengambil keputusan untuk • Menghasilkan solusi yang dapat mengatasi permasalahan jangka panjang;
5 JPT Madya mengatasi permasalahan jangka • Menghasilkan solusi strategis yang berdampak pada tataran instansi/nasional;
panjang/strategis, berdampak • Membuat keputusan atau kebijakan yang berdampak nasional dengan memitigasi risiko yang mungkin timbul.
nasional

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 18


KOMPETENSI SOSIAL KULTURAL
01 PEREKAT BANGSA
Kemampuan dalam mempromosikan sikap toleransi, keterbukaan, peka terhadap perbedaan individu/kelompok masyarakat; mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam
mempersatukan masyarakat dan membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat di tengah kemajemukan Indonesia sehingga menciptakan kelekatan yang kuat antara
ASN dan para pemangku kepentingan serta diantara para pemangku kepentingan itu sendiri; menjaga, mengembangkan, dan mewujudkan rasa persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Indonesia

L Jenjang Deskripsi Indikator Perilaku


• Mampu memahami, menerima, peka terhadap perbedaan individu/ kelompok masyarakat.
Peka memahami dan menerima
1 Pelaksana • Terbuka, ingin belajar tentang perbedaan/kemajemukan masyarakat.
kemajemukan
• Mampu bekerja bersama dengan individu yang berbeda latar belakang.

• Menampilkan sikap dan perilaku yang peduli akan nilai-nilai keberagaman dan menghargai perbedaan.
Aktif mengembangkan sikap • Membangun hubungan baik antar individu dalam organisasi, mitra kerja, dan pemangku kepentingan.
2 Pengawas saling menghargai, menekankan • Bersikap tenang, mampu mengendalikan emosi, kemarahan dan frustasi dalam menghadapi pertentangan. Yang
persamaan dan persatuan ditimbulkan oleh perbedaan latar belakang agama/kepercayaan, suku, gender, sosial ekonomi, preferensi politik di
lingkungan unit kerjanya.

• Mempromosikan sikap menghargai perbedaan diantara orang orang yang mendorong toleransi dan keterbukaan.
Mempromosikan,
• Melakukan pemetaan sosial di masyarakat sehingga dapat memberikan respon yang sesuai dengan budaya yang berlaku.,
3 Administrator mengembangkan sikap toleransi
Mengidentifikasi potensi kesalahpahaman yang diakibatkan adanya keragaman budaya yang ada.
dan persatuan
• Menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik atau mengurangi dampak negatif dari konflik atau potensi konflik.

Mendayagunakan perbedaan
• Menginisiasi dan merepresentasikan pemerintah di lingkungan kerja dan masyarakat.
secara konstruktif dan kreatif
4 JPT Pratama • Mendayagunakan perbedaan untuk mencapai kelancaran pencapaian tujuan organisasi.
untuk meningkatkan efektifitas
• Membuat program mengakomodasi perbedaan.
organisasi

• Menjadi wakil pemerintah untuk membangun hubungan sosial psikologis dengan masyarakat
Wakil pemerintah untuk • Mengkomunikasikan dampak risiko yang teridentifikasi dan merekomendasikan tindakan korektif berdasarkan
5 JPT Madya membangun hubungan sosial pertimbangan perbedaan keberagaman untuk membangun hubungan jangka panjang.
psikologis • Membuat kebijakan yang mengakomodasi perbedaan serta berdampak positif secara nasional

INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE 19


LEARNING DEVELOPMENT MODEL 70:20:10
sesuai PMK 216/2018

Social Learning
Aktivitas pembelajaran kolaboratif
dalam komunitas maupun bimbingan
Contoh: Coaching, Mentoring, Benchmarking, Experiential
CoP, Feedback, Network and Sharing (peers)
20% Learning
Aktivitas pembelajaran
terintegrasi di tempat kerja
melalui praktik langsung
70% Contoh: Assignment, secondment,
Formal Learning job enlargement, job enrichment
Aktivitas pembelajaran
terstruktur secara formal
10%
Contoh: Diklat, self-study, e-learning,
workshop
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PESERTA
DALAM PELAKSANAAN INTAKE AC

Peserta
Perhatikan instruksi yang
Berusahalah menjadi diri
diberikan oleh Assessor dalam
Bersikap positif dan selalu aktif terlibat dalam semua simulasi sendiri
mengerjakan penugasan

21
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE
Terima
kasih
Biro Sumber Daya Manusia
Gd. Djuanda I Lantai 19
Jl. Dr. Wahidin Raya No. 1 Jakarta Pusat 10710

@BiroSDMKemenkeu
Informasi

Link Materi : https://heylink.me/soskompetensi/

23
INTEGRITY – PROFESSIONALISM – SINERGY – SERVICE - EXCELLENCE

Anda mungkin juga menyukai