Anda di halaman 1dari 13

Pendidikan

Kewarganegaraan
Indonesia
Daftar Isi

01 Pendahuluan

02 Mind Map

03 Sejarah Terbentuknya NKRI


Tantangan Terkait Pergaulan
04 Internasional

05 Hal-hal Yang Dapat Mengganggu


NKRI
06 Kesimpulan

07 Penutup
Pendahuluan

● Kata kewarganegaraan dalam bahasa Latin disebut Civicus.


Selanjutnya, kata Civicus diserap ke dalam Bahasa Inggris
menjadi kata Civic yang artinya mengenai warga negara atau
kewarganegaraan.
● Dari kata Civic lahir kata Civic yaitu ilmu kewarganegaraan,
dan Civic Education, yaitu Pendidikan Kewarganegaraan.
Pelajaran Civics atau kewarganegaraan telah dikenal di
Indonesia sejak zaman kolonial Belanda dengan nama
Burgerkunde.
● Dari definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa Pendidikan
Kewarganegaraan dirumuskan secara luas untuk mencakup
proses penyiapan generasi muda untuk mengambil peran dan
tanggung jawabnya sebagai warga negara, dan secara khusus,
peran pendidikan termasuk di dalamnya persekolahan,
pengajaran dan belajar, dalam proses penyiapan warga negara
Mind Map
1 2
Hal-hal Yang
Sejarah
Dapat
Terbentuknya
Mengganggu
NKRI
NKRI
Pendidikan
Kewarganegaraa
3 n Indonesia
Tantangan
1. Ideologi
Pergaulan
2. Alutsista
Internasional

3. Sandang, Pangan, dan


Papan
4. Teknologi, Seni, dan
Religi
Sejarah Terbentuknya NKRI

29 April 1945
BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia)
atau dalam bahasa Jepang
Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai
 yang didirikan oleh
pemerintah Jepang pada
tanggal yang beranggotakan
63 orang.
06 Agustus 1945
Sebuah bom atom meledak di kota
Hiroshima, Jepang. Pada saat itu,
padahal Jepang sedang menjajah
Indonesia.
Sejarah Terbentuknya NKRI
07 Agustus 1945 10 Agustus 1945
BPUPKI kemudian berganti pada tanggal menjadi PPKI Sutan Syahrir mendengar lewat radio
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam bahwa Jepang telah menyerah pada
bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi inkai sekutu, yang membuat para pejuang
Indonesia semakin mempersiapkan
09 Agustus 1945 kemerdekaannya. saat kembalinya
Bom atom kedua kembali dijatuhkan di kota Nagasaki Soekarno dari Dalat, sutan syahrir
yang membuat Negara Jepang menyerah kepada mendesak kemerdekaan Indonesia.
Amerika Serikat. Momen ini dimanfaatkan Indonesia
untuk memproklamasikan kemerdekaannya 15 Agustus 1945

Jepang benar-benar menyerah


pada Sekutu.
Sejarah Terbentuknya NKRI
16 Agustus 1945

Dini hari para pemuda membawa Soekarno beserta keluarga dan Hatta ke Rengas
Dengklok dengan tujuan agar Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang.
Wikana dan Mr. Ahmad Soebarjo di Jakarta menyetujui untuk memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu diutuslah Yusuf Kunto menjemput
Soekarno dan keluarga dan juga Hatta. Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta
awalnya ia dibawa ke rumah Nishimura, kemudian di bawa kembali ke rumah
Laksamana Maeda. untuk membuat konsep kemerdekaan. Teks porklamasi pun
disusun pada dini hari yang diketik oleh Sayuti Malik.
Sejarah Terbentuknya NKRI

17 Agustus 1945

Pagi hari di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56 Teks proklamasi
dibacakan tepatnya pada pukul 10:00 WIB dan dikibarkanlah Bendera Merah Putih
yang dijahit oleh Istri Soekarno, Fatmawati. Peristiwa tersebut disambut gembira
oleh seluruh rakyat Indonesia.

18 Agustus 1945
PPKI mengambil keputusan, mengesahkan UUD 1945, dan terbentuknya NKRI
(Negara Kesatuan Republik Indonesia) serta terpilihnya Ir. Soekarno dan Moh.
Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Ancaman Bagi NKRI

X X X X

Masalah
Korupsi, Kolusi, Penggantian
Nepotisme Ideologi Bangsa Narkoba Isu SARA
(KKN)
Tantangan Pergaulan Internasional
• Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menumbuhkan budaya dan etika akademik yang mengandung
nilai moralitas (sistem nilai baik dan buruk) harus dimiliki oleh
setiap sivitas akademika dalam melaksanakan kegiatan di
bidang akademik pada forum-forum dan pergaulan
internasional atau dengan kata lain, diperlukan pemahaman
etika dan etiket dalam pergaulan pada komunitas internasional.

• Selain itu, diperlukan pemahaman tentang pola komunikasi,


etiket, dan kebiasaan-kebiasaan yang menjadi kesepakatan
dalam forum atau komunitas internasional, yang meliputi sikap
menghadiri rangkaian kegiatan dalam forum internasional,
seperti jamuan makan dan tata cara menyantap hidangan yang
disajikan, etiket dan cara berpakaian dalam forum-forum
internasional, etika dalam penyampaian pendapat, cara
menyapa dan tata cara penghormatan dan penyambutan tamu
kehormatan dari negara lain.
Hal-hal Yang Dapat Mengganggu Kedaulatan NKRI

Ideologi Sandang, Pangan, dan


Dikutip dari situs resmi Kementerian Papan
Pendidikan dan Kebudayaan RI, beberapa Yang menjadi ancaman adalah
contoh ancaman terhadap integrasi nasional di kurangnya fasilitas sandang,
bidang ideologi adalah komunisme dan pangan, dan papan serta masih
liberalisme. mengandalkan negara lain
untuk memenuhinya.
Alutsista
Teknologi, Seni, dan Religi
Alutsista ( Alat Utama Sistem Senjata )
Teknologi dapat berbahaya jika
adalah salah satu alat untuk pertahanan
disalahgunakan, Seni menjadi ancaman NKRI
negara. Yang menjadi ancaman adalah
jika kebudayaan Indonesia diklaim oleh
alutsista yang kurang memadai bagi
negara lain, dan Religi dapat mengganggu
pertahanan NKRI.
kedaulatan NKRI jika terdapat kekerasan dan
Kesimpulan

Peran pendidikan nasionalisme perlu ditanamkan bagi siswa-siswa


di sekolah mulai dari tingkat dasar maupun menengah. Sehingga
dalam perkembangannya, seluruh siswa dapat mengerti dan
memahami makna dari NKRI yang sesungguhnya. Dan nantinya
mereka akan memiliki jiwa nasionalisme yang dapat membentengi
atau memerangi apapun yang akan merusak dan menghancurkan
kesatuan NKRI. Tidak hanya soal materi saja yang harus diajarkan
kepada para siswa, melainkan keseluruhan nasionalisme. Paham-
paham tidak sesuai dan bertujuan untuk meruntuhkan NKRI juga
harus diperkenalkan, sehingga mereka dapat mengetahui mana
yang benar dan mana yang salah.
Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah pendidikan moral.
Peran pemuda menjadi sangat penting untuk menumbuhkan
nasionalisme dalam rangka membentengi diri dari berbagai
ancaman yang bersifat radikalisme.
PENUTUP

“Saya ingin mulai sekarang dan ke depan,


industri strategis, industri pertahanan, baik
yang itu milik negara maupun milik swasta
benar-benar menjadi tuan rumah di
negerinya sendiri dan bisa berkontribusi
secara nyata untuk pembangunan kekuatan
pertahanan kita, utamanya untuk alutsista
perlengkapan dan peralatan militer.”
-Susilo Bambang Yudhoyono

Anda mungkin juga menyukai