Anda di halaman 1dari 12

ALAT UKUR KEBULATAN

NAMA : ANHAR NUR IZZA N


KELAS : ME 1 C
NO : 04
ALAT UKUR KEBULATAN
 PENDAHULUAN
Pengukuran kebulatan merupakan pengukuran yang ditujukan untuk
memeriksa kebulatan suatu benda atau dengan kata lain untuk
mengetahui apakah suatu benda benar benar bulat atau tidak jika dilihat
secara teliti dengan menggunakan alat ukur.
Peranan Penting Kebulatan Dan Kaitan Ketidakbulatan
Dengan Kesalahan Bentuk Dalam Proses Pengukuran

Peranan Penting Kebulatan : Keterkaitan Ketidakbulatan Dengan


Kesalahan Bentuk :
Kesamaaan sumbu dan konsentrisitas
Membagi beban sama rata
(concentricity)
Menentukan umur komponen Kelurusan (straighness)
Menentukan kondisi suaian Ketegaklurusan (perpendicularity)
Menentukan ketelitian putaran Kesejajaran (parallelism)
Memperlancar pelumasan Kesilindrikan (clindricity)
MACAM-MACAM ALAT UKUR KEBULATAN
 Jangka Sorong
 Dial Indicator
 Micrometer
Jangka Sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur wajib dalam setiap
pengukuran benda kerja. Baik itu dalam pengukuran langsung
maupun pengukuran tidak langsung. Dalam pengukuran
kebulatan, jangka sorong biasa digunakan untuk mengukur
diameter dalam pengukuran cepat (tidak diperlukan
pengukuran dengan ketelitian yang detail), seperti pengukuran
yang dilakukan hanya untuk mengetahui diameter yang
memenuhi batas ukur dari micrometer, sehingga dapat
dilakukan pemilihan ukuran micrometer yang memenuhi ukuran
benda kerja tersebut apabila diperlukanya pengukuran dengan
ketelitian yang tinggi.
Dial Indikator

Dial Indikator merupakan alat ukur yang menggunakan prinsip kerja pengubah


mekanik yaitu pada pasangan roda gigi dengan batang gigi yang digunakan dalam
dial indikator. Dial indicator biasa digunakan untuk mengukur kebulatan suatu poros,
yaitu dengan cara memutar poros tersebut hingga diketahui selisih ketidakbulatan
permukaan yang bersentuhan dengan sensor pada dial. Ketelitiannya biasanya hingga
1/100 mm atau 0,01mm
MICROMETER
Micrometer memiliki banyak jenis dan ukuran, namun yang biasa
digunakan untuk mengukur kebulatan yaitu:
Micrometer dalam
Digunakan untuk mengukur diameter dalam suatu lubang atau
silinder contonhnya yaitu silinder pada mesin motor atau mobil,
pipa proyek dsb.

Micrometer luar
Digunakan untuk mengukur diameter luar suatu benda/poros.
Contohnya yaitu mengetahui diameter luar suatu pipa
DIAL BORE INDICATOR
Dial Bore Indicator atau bisa di sebut cylinder bore gauge merupakan alat ukur yang cara kerjanya hampir
sama dengan dial indicator namun digunakan untuk pengukuran diameter dalam. Dalam penggunaanya
perlu adanya bantuan dari micrometer dan jangka sorong dalam menentukan diameter kasar benda kerja.
Sehingga dapat dilakukan pemilihan replacement rod dan washer yang tepat, serta perlunya tindakan
kalibrasi jarum ukur setelah ditentukanya replacement rod dan washer yang terpasang.
METODE KONVENSIONAL ALAT UKUR KEBULATAN

 METODE DIAMETER

Kebulatan diukur dengan menggunakan mikrometer pada


beberapa sudut yang berbeda disekitar sumbu pusat dari
benda kerja. Kebulatan dan diameter adalah dua karakter
geometris yang berbeda, meskipun demikin keduanya saling
berkaitan. Ketidakbulatan akan mempengaruhi hasil
pengukuran diameter, sebaliknya pengukuran diameter tidak
selalu akan menunjukan ketidak bulatan.Sebagai contoh,
penampang poros dengan dua tonjolan beraturan (elips) akan
dapat diketahui ketidakbulatannya bila diukur dengan dua
sensor dengan posisi bertolak belakang (1800) misalnya
dengan mikrometer.Namun, mikrometer tidak akan mampu
menunjukkan ketidakbulatan bila digunakan untuk mengukur
diameter penampang poros dengan jumlah tonjolan beraturan
yang ganjil (3,5,7 dst).
 Metode radius
Benda kerja di jepit pada sumbu pusatnya dan di rotasikan , sebuah Dial indikator
akan mengukur penempatan jari-jari sebuah bagian silang pada interval siku-siku
spesifik. Kebulatan ditentukan sebagai perbedaan antara pembacaan indicator.
  METODE 3 POINT

Pengukuran kebulatan menggunakan metode 3 point, membutuhkan V-block, sebuah saddel gage atau
tripod gage seperti di tujukan pada gambar berikut (a) benda kerja di dukung pada dua point dengan v
block. Dial indicator menyentuh benda kerja pada dua bidang sudut terbentuk oleh dua wadah dari bentuk
v block .Benda kerja dirotasikan dan kebulatan di tentukan sebagai perbedaan maksimum antara
pembacaan indicator. (b) Saddle gage di gunakan untuk mengukur besarnya diameter benda kerja dan (c)
tripod gage di gunakan untuk diameter dalam. Bagaimana pun ketepatan pengukuran dengan metode 3
point tergantung dari sudut v block dan bentuk profil benda kerja.
Sekian Dan Terima Kasih
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai