Anda di halaman 1dari 32

LATAR BELAKANG

AUDIT LINGKUNGAN

Pertemuan 2
21 September 2016

1
Mengapa harus ada audit lingkungan?

 Akibat permasalahan lingkungan yang ada,


yang menyebabkan resiko terhadap
lingkungan misalnya :
Pemanasan global yang menyebabkan
perubahan iklim global
Penipisan lapisan ozon,
Pencemaran lingkungan baik di air udara
maupun tanah, yang menyebabkan
penurunan kualitas lingkungan.

2
Contoh Masalah – Masalah Lingkungan yang terjadi di
Dunia Internasional

 Kasus ”Trail Smelter ”tentang pencemaran udara di Kanada


tahun 1925, 
 Kasus pencemaran lingkungan yang terkenal adalah peristiwa
pencemaran di Teluk Minamata, Jepang, tahun 1956
 Pencemaran pestisida di USA thn 1962, dikenal dgn istilah
“Silent Spring”
 Kasus ”Torrey Canyon ”tentang bocornya kapal tangker Torrey
Canyon di pantai Inggris tahun 1967,
 Kasus ”Showa Maru ”yaitu kandasnya kapal tangker di Selat
Malaka dan Singapura tahun 1975,
 Kasus ”Cosmos 954 ”tentang jatuhnya satelit nuklir milik Uni
Sovyet tahun 1978 di Canada,
 Kasus” Patmost” tentang pencemaran minyak di laut tahun 1985
 Kasus “Pencemaran minyak di Teluk Meksiko tahun 2010

3
Torrey Canyon case

4
Contoh masalah masalah Lingkungan
yang terjadi di Indonesia

 Kasus pencemaran di Porsea dari PT. Indo Rayon


Utama thn 2000
 Kasus pencemaran di Papua dari PT. FI thn 2000
 Kasus pencemaran di Teluk Buyat dari PT.NMR
thn 2004
 Kasus import limbah B3 ke Pulau Galang Baru,
Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau thn 2004
 Kasus pencemaran lumpur Lapindo thn 2006
 Kasus- kasus lingkungan lain
5
Timbulnya audit lingkungan antara
lain disebabkan juga oleh :
 Keinginan customers
 Keinginan perusahaan induk,
 Adanya aturan yang mengatur untuk
beberapa negara tertentu,
 Adanya tekanan dari media baik
nasional maupun internasional ,
 Adanya keinginan pegawai dari industri
setempat untuk memiliki rasa aman .
6
Apakah Audit Lingkungan fenomena baru dlm
pengelolaan lingkungan (di Indonesia)??

Ketika geger kebocoran pipa PT. Inti Indorayon


Utama, Menteri Negara Lingkuan Hidup,
Sarwono Kusumaatmaja segera menyerukan
untuk melakukan Audit Lingkungan atas
aktivitas perusahaan ini (Kompas 10 November 1993).
Audit Lingkungan dapat dikatakan masih baru
di dunia pengelolaan lingkungan baru pada era
1980-an negara maju seperti canada mulai
memikirkan dan menerapkan Audit Lingkungan.

7
 Audit Lingkungan haruslah menjamin adanya database
lingkungan yang menyeluruh untuk pengelolaan
kewaspadaan serta pengambilan keputusan untuk
pemantauan fasilitas yang telah dan akan dibangun. Audit
Lingkungan juga membantu pihak yang berwenang di
bidang lingkungan, dengan memberi informasi aktifitas
organisasi mengelola lingkungan dari database tersebut.
Database lingkungan yang tersedia, sebaliknya, akan
mendongkrak citra perusahaan/organisasi sebagai
perusahaan/organisasi yang bonafid dan dapat dipercaya
dengan tumbuhnya kesadaran lingkungan dari masyarakat.

8
Fungsi Audit Lingkungan ??

Untuk mengecek dan menguji kinerja


program lingkungan dari suatu organisasi
secara berkala. Pengujian secara berkala ini,
akan memperkuatpenerapan rekomendasi
dalam dua dokumen penting di proses
AMDAL, yaitu RKL (Rencana Pengelolaan
Lingkungan) dan RPL (Rencana Pemantauan
Lingkungan) suatu kegiatan.

9
Audit lingkungan

 Menurut UU No 32 Tahun 2009 Audit


lingkungan hidup adalah evaluasi yang
dilakukan untuk menilai ketaatan
penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan
terhadap persyaratan hukum dan kebijakan
yang ditetapkan oleh pemerintah

10
Standar lingkungan

Setiap negara mempunyai kebijakan yang


berbeda beda dalam mengelola dan
menangani yang otomatis mempunyai
standar yang berbeda pula .

11
Mengapa Muncul SML ??

 Hal hal tersebut mendorong organisasi


internasional di bidang standarisasi yaitu ISO
(berkedudukan di Genewa, Swiss ) untuk
mengembangkan sistem standar di bidang
lingkungan .

 Pada tahun 1993, ISO membentuk panitia teknik


(TC 207) untuk merumuskan sistem standarisasi
dalam bidang lingkungan. Hasil kerja inilah yg
kemudian dikenal sebagai standar ISO seri 14000.
12
Kondisi lingkungan antar
Organisasi yang beragam

Latar Belum ada kesamaan


belakang persepsi dalam standar
Lahirnya pengelolaan lingkungan
ISO 14000
Pengelolaan lingkungan
cenderung tidak sistematis,
bahkan terabaikan.

13
 Akhirnya pada tahun 1996 TC 207 telah
menerbitkan 5 standar yaitu :

1. ISO 14001 (Sistem Manajemen Lingkungan – Spesifikasi


dengan Panduan untukPenggunaan )
2. ISO 14004 ( Sistem Manajemen Lingkungan – Pedoman
Umum atas Prinsip, Sistem dan Teknik Pendukungnya)
3. ISO 14010 (Pedoman Umum Audit Lingkungan – Prinsip
Prinsip Umum Audit Lingkungan)
4. ISO 14011 (Pedoman untuk Audit Lingkungan –
Prosedur Audit Lingkungan- Audit Sistem Manajemen
Lingkungan
5. ISO 14012 (Pedoman untuk Audit Lingkungan- Kriteria
Persyaratan untuk Menjadi Auditor Lingkungan )

14
Perkembangan ISO 14000

Hingga sekarang, perkembangan


manajemen lingkungan ISO 1400
mencakup
 ISO 14020 series : “Labelling Standards”
 ISO 14030 series : “Environmental Performance
Standards”
 ISO 14040 series : “Life Cycle Assessment Standards”
 ISO 14050 series :“Environmental Management
Vocabulary “

15
Environmental Auditing and Environmental
Management Systems (EMS)

An EMS Is A Tool Designed To Enable


Organizations To Achieve Continuous Improvement
In Environmental Performance.

It Is One Integrated Management Process With A


Number Of Stages, Which Includes An
Environmental Audit.

16
THE STAGES OF THE STANDARD
ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEMS ARE
TO:
1- Adopt An Environmental Policy That
Promotes Commitment To Continual
Improvement In Environmental Performance;

2. Undertake An Environmental Review To


Identify Significant Environmental
Issues;

3- Set Up Environmental Programs Of


Objectives, Targets And Actions;
17
THE STAGES OF THE STANDARD
ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEMS ARE
TO
4- Establish An Environmental Management
System To Ensure The Implementation Of The
Necessary Actions To Achieve These Objectives;

5- Undertake Periodic Environmental Audits To


Assess The Performance Of Such Components;
- prepare an environmental statement on
environmental performance; and obtain
independent verification of the environmental
statement.
18
ISO 14001
ISO 14001 Is A Voluntary
International Standard For
Environmental Management Systems
("EMS"). It Provides The
Requirements For An EMS.

An EMS Meeting The Requirements Of


ISO 14001:2005 Is A Management Tool
Enabling An Organization Of Any
Size Or Type To:
19
An EMS Meeting The Requirements Of ISO
14001:2005 Is A Management Tool
Enabling An Organization Of Any Size
Or Type To:
(1) Identify And Control The Environmental Impact
Of Its Activities, Products Or Services;
(2) Improve Its Environmental Performance
Continually, And
(3) Implement A Systematic Approach To Setting
Environmental Objectives And Targets, To Achieving
These And To Demonstrating That They Have Been
Achieved.

The Goal Of ISO 14001 Implementation Is To Obtain


Certification.
20
The benefits of auditing:

The Benefits Of Environmental


Auditing Include:
1- Ensuring Compliance, Not Only With Laws,
Regulations And Standards, But Also With Company
Policies And The Requirements Of An Environmental
Management System (EMS) Standard;
.
2- Enabling Environmental Problems And Risks To Be
Anticipated And Responses Planned;

3- To Demonstrate That An Organization Is Aware Of


Its Impact Upon The Environment Through Providing
Feedback;
21
The benefits of environmental auditing include:

4- increased awareness amongst stakeholders; and

5- more efficient resource use and financial


savings. Improved environmental practices and
environment friendly technology often save money
in the long run.

22
BANYAK SERI ISO 14000,
NAMUN ISO 14001
TINJAUAN ADALAH SERI YANG
ISO 14000 LEBIH BANYAK DIGUNAKAN

ELEMEN-ELEMEN
ISO 14001
DIANGGAP LEBIH
MENGAKOMODIR
KESELURUHAN ELEMEN
SISTEM
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
DI BERBAGAI ORGANISASI
DI DUNIA
23
Berlaku bagi
semua jenis organisasi
baik industri,
RUANG perusahaan umum,
LINGKUP konsultan, badan
APLIKASI masyarakat,
ISO pemasok
produk atau jasa

SIFAT:
SUKARELA
24
PENERAPAN ISO 14001
5 PRINSIP PENERAPAN ISO 14001

KEBIJAKAN

PERENCANAAN

PENERAPAN & OPERASI

PEMERIKSAAN & KOREKSI

REVIEW MANAJEMEN
25
Audit Lingkungan versi Indonesia &
SML
 Audit Lingkungan sifatnya wajib untuk
kegiatan yg beresiko tinggi, SML sifatnya
sukarela untuk semua kegiatan
 Kegiatan yg beresiko tinggi dapat dilihat di
Lampiran 1 Per Men LH No 3 Tahun 2013 ttg
Audit Lingkungan .

26
Contoh Kegiatan Beresiko
Tinggi

27
Contoh Kegiatan Beresiko
Tinggi

28
Contoh Kegiatan Beresiko
Tinggi

29
Contoh Kegiatan Beresiko
Tinggi

30
Contoh Kegiatan Beresiko
Tinggi

31
Kesimpulan Pre Test Minggu
Lalu ?????
 Apakah persamaan dan perbedaan antara
audit lingkungan dengan SML/EMS ???
 Menurut anda lebih baik mengaplikasikan
audit lingkungan atau SML dalam suatu
kegiatan atau industri, jelaskan alasannya .
 Bagaimana sifat dari audit lingkungan dan
SML (wajib/sukarela)

32

Anda mungkin juga menyukai